Anda di halaman 1dari 13

TERAPI KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Oleh :
KELOMPOK 5
CHINDY MARISKHA ANDRIANI
ERMIZA
ALDO
RINI SUPRIANI
DIANA SARI
FERDI MULYANTO
SRI RAHMAWANTI
Terapi Komplementer

Terapi komplementer adalah tindakan yang diberi


kan sebagai bagian dari keperawatan kesehatan, terdi
ri dari berbagai macam bentuk praktik kesehatan sela
in tindakan konpensional, ditunjukkan untuk meningk
atkan derajat kesehatan ditahap pencegahan primer,
sekunder dan tersier yang diperoleh melalui pendidik
an khusus yang didasari oleh ilmu – ilmu kesehatan.
Jenis-Jenis Terapi Komplementer
Akupuntur
Akupuntur melibatkan penusukan jarum dalam berba
gai ukuran ke dalam “titik meridian” dalam tubuh manus
ia dengan tujuan untuk mengalihkan Chi (energi vital tub
uh) untuk meningkatkan keseimbangan tubuh atau men
gembalikan kesehatan tubuh (Hadibroto dkk, 2006).

Herbalisme Medis
Salah satu prinsip dasar herbalisme adalah bahwa ka
ndungan herba yang berbeda bekerja bersama dalam be
berapa cara (yang tidak dapat di jelaskan) sehingga men
ghasilkan efek-efek bermanfaat. Herbalis medis mengob
ati berbagai macam kondisi akut (misalnya infeksi), dan y
ang lebih lazim, kondisi kronis.
Aromaterapi
Aromaterapi adalah penggunaan terapeutik zat-zat aromatic y
ang diekstraksi dari tumbuhan. Kelompok paling penting pada zat-
zat ini adalah minyak atsiri. Minyak ini biasanya diperoleh dari ba
han tumbuhan (misalnya akar, daun, bunga, biji) dengan cara des
tilasi, meskipun tindakan fisik (menggunakan pengempaan dan te
kanaan) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh bebe
rapa minyak atsiri, terutama yang diperoleh dari kulit buah sitrus.

 Terapi Pengobatan Bunga


Pengobatan bunga Bach dikembangkan oleh Dr Edward Bach
(1886-1936), seorang dokter dan ahli homeopati. Teorinya adalah
bahwa dengan mengobati respons emosional dan mental pasien t
erhadap penyakitnya, gejala-gejala fisik akan dapat diredahkan. Ia
mengidentifikasi 38 keadaan psikologis negative (misalnya iri, put
us asa, rasa bersalah, tidak dapat memutuskan) dan mencari obt
a-obat alam yang dapat digunakan untuk memperbaiki berbagai k
eadaan pikiran yang negatif ini (Heinrich et al., 2009).
Fokus Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Komunitas
Perawat penting mengenal terapi komplementer, kare
na masyarakat termasuk di Indonesia masih banyak ya
ng menggunakan terapi tradisional. Perawat yang men
guasai terapi komplementer juga dapat memberikan ti
ndakan sesuai kebutuhan klien. Hal ini sesuai dengan t
ujuan penyelenggaraan terapi komplementer dan alter
native yaitu memberi pelindungan kepada klien, mem
pertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kese
hatan serta memberi kepastian hukum kepeda masyar
akat dan tenaga pengobatnya (Permenkes RI No 1109,
2007). Kondisi saat ini sudah banyak perawat yang me
ngenal dan kompeten melakukan terapi komplemente
r di Indonesia.
LANJUTAN……
Prinsip keperawatan yang perlu diaplikasikan dalam
melaksanakan terapi komplementer dan alternative a
dalah holistik, komprehensif, dan kontinu. Prinsip holi
stik pada terapi komplementer sesuai dengan pendek
atan perawat yang mengacu pada kebutuhan biologis
, psikologis, social, cultural dan spiritual (Berman, et
al 2015; Potter, Perry, Stockert & Hall, 2013).
Peran Perawat Dan Teknik Dalam Terapi Komplemeter P
ada Keperawatan Komunitas

1. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer Pada Kepera


watan Komunitas
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan t
entang terapi komplementer diantaranya sebagai konsel
or, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan lan
gsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konsel
or perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi,
dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataup
un sebelum mengambil keputusan. Perawat dapat berp
eran sebagai pemberi pelayanan langsung misalnya dala
m praktik pelayanan kesehatan yang melakukan integra
si terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002).
LANJUTAN…..
Beberapa terapi komplementer telah diintegrasikan k
edalam praktik keperawatan dari masa ke masa, perl
uasan ruang lingkup dari terapi ini merupakan sebua
h kebutuhan bahwa perawat melakukan pengemban
gan panduan untuk digunakan dalam pelayanan. Kun
ci untuk mendapatkan keterampilan terapi komplem
enter seorang perawat membutuhkan pendidikan lan
jutan atau khusus (Snyder & Lindquist, 2010). Pendidi
kan tersebut dapat dilakukan secara mandiri di institu
si yang terakreditasi, adapun pelatihan terapi komple
menter yang telah diakui oleh Badan PPSDM (Pusat P
engembangan Sumber Daya Manusia) Kesehatan RI y
ang telah dikembangkan adalah akupuntur dan akupr
esur untuk tenaga kesehatan.
2. Teknik Dalam Terapi Komplementer Pada Keperawatan Ko
munitas
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer ya
ng telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebag
ai berikut :
1) Meditasi
Meditasi adalah suatu teknik yang memungkinkan ses
eorang mampu menggunakan kesadaran dan pengala
mannya sehingga membuat seseorang lebih sadar aka
n dirinya (Snyder & Lindquist).

2) Terapi massase
Teknik ini dengan cara menekan, mengusap dan mem
anipulasi otot dan jaringan lunak lainnya pada tubuh
3) Yoga
Yoga merupakan suatu sarana untuk mencapai suatu tingka
t aktivitas untuk pikiran dan jiwa agar berfungsi bersama se
cara harmonis (Shindu, 2013). Teknik ini mengkombinasikan
postur fisik, teknik nafas dalam, dan emditasi atau relaksasi.

4) Bekam
Bekam dikenal dari masa kuno, cina dan timur tengah sebag
ai salah satu teknik pengobatan tertentu didunia. Pengertia
n bekam adalah melakukan suction pada bagian tertentu (lo
kal) dengan menggunakan cups pada area yang telah dipilih
pada tubuh. Tujuan utama terapi ini untuk mempercepat ali
ran darah dan membantu mengeluarkan darah yang sudah
tidak memiliki manfaat bagi tubuh. Bekam juga bermanfaat
untuk mengeluarkan racun dari sirkulasi kulit dan komparte
men interstisial (Kim et al, 2012).
5) Akupuntur
Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter
umum berdasarkan kompetensinya. Metode yang
berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanf
aat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan t
ertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri).
Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbag
ai molekul signal yang berperan sebagai komunik
asi antar sel. Salah satu pelepasan molekul terseb
ut adalah pelepasan endorphin yang banyak berp
eran pada sistem tubuh.
6) Terapi hiperbarik
Terapi heperbarik yaitu suatu metode terapi dimana pasien dim
asukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara
2-3 kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (1
atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk meng
hindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.

7) Terapi herbal medik


Terapi herbal medic yaitu terapi dengan menggunakan obat bah
an alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayan
an penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yai
tu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hew
an coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terap
i dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh D
epartemen Kesehatan Republik Indonesia.
TERIMA KASIH……

Anda mungkin juga menyukai