Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN 

PERAWATAN NIFAS 

Pokok Bahasan : Perawatan Nifas


Hari/tanggal : 09 Juni 2022
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tempat : STIKES PMC
Sasaran : Ibu nifas
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan pasien mengerti dan mampu
melakukan perawatan pada ibu nifas dirumah.
2. Tujuan khusus

a. Peserta mampu menjelaskan pengertian nifas


b. Peserta mampu menjelaskan tujuan dilakukan perawatan nifas
c. Peserta mampu mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas
d. Peserta mampu melakukan perawatan pada masa nifas
B. Sasaran
Ibu nifas yang ada di ruang Cendrawasih RSUD Dr Soetomo Surabaya

C. Materi
Pokok bahasan : perawatan ibu nifas
Sub pokok bahasan :
1. Pengertian nifas
2. Tujuan perawatan nifas
3. Tanda-tanda bahaya masa nifas
4. Perawatan nifas
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan peyuluhan Kegiatan peserta

Pendahuluan 28 September 2011 Mempersiapkan alat, peserta Peserta menyiapkan diri


dan penyaji ditempat penyuluhan

08.00-08.05

Pelaksanaan 28 September 2011 Pembukaan acara oleh Mendengarkan pembukaan


moderator yang disampaikan oleh
moderator
08.05-08.10

28 September 2011 Penyampaian materi oleh Mendengarkan dan


penyaji :  memberi umpan balik
1. Pengertian nifas  terhadap materi yang
08.10-08.20 2. Tujuan perawtan nifas  disampaikan
3. Tanda-tanda bahaya nifas 
4. Perawatan pada ibu nifas

28 September 2011 Sesi tanya jawab dan evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan


hasil yang dipandu oleh mengenai materi yang
moderator belum dipahami 
08.20-08.30 2. Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan.

Penutup 28 September 2011 Penutup oleh moderator.


08.30-08.35

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa program profesi pendidikan
bidan bekerja sama dengan penanggung jawab VK-IRD RSUD Dr soetomo surabaya
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias teradap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta terliat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsinya dan perannya
dengan baik.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan
b. Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyaji.
H. Pengorganisasian
Moderator : 
Penyaji :
Anggota : 
Pembimbing :
I. Sumber
Cunningham, F. Gary et al. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Alih bahasa: Andry Hartono,
Joko Suyono, Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 2003. Buku 4. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Pusdiknakes-WHO-J
HPIEGO
Saifuddin, AB. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Edisi 1. Jakarta: YBPSP
Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Materi Penyuluhan
PERAWATAN NIFAS
1. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya kembali alat-alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi : 315)
Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan berakhir kira-kira 6 minggu,
akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam
waktu 5 bulan. (Ilmu Kebidanan : 237)

2. Tujuan perawatan nifas


a. Memulihkan kesehatan umum
b. Mempertahankan kesehatan psikologis
c. Mencegah infeksi dan komplikasi
d. memperlancar pembentukan air susu ibu
e. mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan
dapat merawat bayinya dengan baik.

3. Tanda-tanda bahaya nifas


Ibu nifas harus segera pergi/memeriksakan sirinya ketenaga kesehatan jika dijumpai tanda-
tanda bahaya, seperti :
a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
c. Demam lebih dari 2 hari
d. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang
e. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit.
f. Mengalami gangguan jiwa (post partum blues).
4. Perawatan Masa Nifas

a. Mobilisasi
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak karena letih dan sakit. Berdasarkan
penelitian ibu sudah diperbolehkan miring kekanan dan kekiri pada 2 jam setelah melahirkan
dan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam kurun waktu 3 jam setelah persalinan dengan
bantuan keluarga atau bidan / perawat. Pasien sectio caesarea mobilisasi dilakukan dalam
kurun waktu 24 – 36 jam setelah melahirkan.
b. Diet/ Nutrisi
Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan baik , kaya protein, vitamin dan
karbohidrat. Ibu menyusui harus mendapatkan paling sedikit 2500 kalori dalam satu hari,
dengan tambahan 500 ml susu per hari (Derek J, 2005)
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin (Saifuddin AB, 2002)
Nutrisi dan cairan pada ibu nifas:
§ Kebutuhan gizi ibu nifas adalah 700 kkal/hari.
§ Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang
cukup.
§ Minum setiap sebelum menyusui sedikitnya 3 liter/hari.
§ Pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan.
§ Minum kapsul vit. A (2000000 unit) agar bisa memberikan vit. A kepada bayi melalui ASI.
§ Vit. C 100 mg, B1 1,3 mg dan B2 1,3 mg.
§ Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat pada ikan laut.
c. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang wanita sulit kencing,
karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme sehingga terjadi iritasi dan
nyeri, bila kandung kemih penuh dapat menyebabkan terganggunya kontraksi uterus
sehingga dapat terjadi perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi upayakan untuk
mempercepat BAK. Jika tidak bisa dilakukan kateterisasi.
d. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena itu, ibu nifas
disarankan :
1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi
2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk membersihkan daerah
disekitar kelamin dilakukan dari arah depan ke belakang kemudian didaerah sekitar anus
setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Keringkan dengan handuk dengan
cara ditepuk – tepuk dari arah muka ke belakang.
3) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari
4) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
e. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah
berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai hubungan suami
istri kapan saja ibu siap.
f. Latihan Senam Nifas
Tujuan : mempercepat involusi uteri, menambah kebugaran tubuh, dan untuk
mengembalikan bentum tubuh seperti sebelum hamil.
1. Senam otot dasar panggul
§ Kerutkan/kencangkan otot sekitar vagina seperti menahan BAK selama 5 detik. Kemudian
kendorkan selama 3 detik lalu kencangkan lagi. Mulailah dengan 10x 5 detik pengencangan
otot 3x sehari.
§ Secara bertahap lakukan senam sampai 30 – 50x dalam sehari.
2. Senam otot perut
Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada alas yang datar dan
keras, mulai dengan melakukan 5x/hari untuk tiap jenis senam ini. Tiap minggu frekuensi
ditambah 5x, maka pada akhir masa nifas tiap jenis senam ini dilakukan 30x.
g. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara
dilakukan dengan cara :
§ Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
§ Menggunakan BH yang menyokong payudara.
§ Apabila putting lecet oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar putting susu tiap kali
selesai menyusui.
§ Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
§ Untuk menghilangkan nyeri, minum parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam.
h. Kontrasepsi
Sebaiknya sebelum memilih kontrasepsi dikonsulkan terlebih dahulu ke bidan atau dokter.
Kontrasepsi yang dianjurkan adalah IUD/spiral, implan,suntik 3 bulanan dan steril. Yang
tidak dianjurkan adalah pil kombinasi dan suntik 1 bulanan.
i. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi dirumah :
1. Tali pusat jika masih belum lepas bisa dibungkus dengan kasa kering dan bersih.
Tidak diperbolehkan memberi rempah-rempah atau jenis yang lain pada tali pusat bayi.
2. Mengganti kasa pembungkus tali pusat jika basah atau terkena kotoran bayi. Jangan
menunggu diganti saat memandikan bayi saja.
3. Daerah sekitar tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk
mencegah terjadinya infeksi.

Anda mungkin juga menyukai