Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

PERAWATAN TALI PUSAT

Kelompok F :

1. DWI YUSTIKA SARI 2022.04.043


2. CELINE EFENDY 2022.04.035
3. CITRA MAHARANI 2022.04.055
4. GUSTI NGURAH AGUS TRISNA 2022.04.054
5. NI LUH PUTU YULI MONICA 2022.04.081
6. NI KADE MEGA SWILANTARI 2022.04.075

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2022 / 2023
PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

1. Pendahuluan

Tali pusat merupakan jaringan yang sangat unik dan bisa menjadi sumber infeksi
pada bayi yang baru lahir jika tidak dirawat dengan baik dan benar, karena tali pusat
merupakan pintu masuk kuman selama post partum. Setelah bayi lahir tali pusat akan
dipotong dan akan mengalami membentuk luka dan memungkinkan segala bakteri dan
kuman berkoloni dan hidup di dalamnya (Hidayat, 2008).
Perawatan tali pusat yang tidak memadai dapat menimbulkan infeksi yang
dikenal sebagai omphalistis yang disertai dengan tanda awal yaitu basah di sekitar tali
pusat, mengeluarkan sedikit cairan, berbau, bengkak di sekitar tali pusat dan demam.
Pada bayi dengan omphalistis tanpa pengobatan dapat menyebabkan kematian dalam
beberapa hari karena timbulnya sepsis (Cunningham, 2006).

2. Tujuan

1. Mengetahui definisi Perawatan Tali Pusat


2. Memahami tujuan Perawatan Tali Pusat
3. Mengetahui manfaat Perawatan Tali Pusat
4. Mengetahui metode dan Langkah-langkah Perawatan Tali Pusat

3. Sasaran
Pasien di Ruangan Perinatologi/NICU RSUD Blambangan
4. Materi

1. Pengertian Definisi dari Perawatan Tali Pusat


2. Tujuan Perawatan Tali Pusat
3. Manfaat Perawatan Tali Pusat
4. Metode dan langkah Perawatan Tali Pusat

5. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching

6. Media
Persiapan Alat
7. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai berikut:

Perceptor kontrak dengan 1.Pemaparan masalah klien


keluarga pasien
2.Tindakan untuk mengatasi masalah klien.
3.Alat-alat yang diperlukan untuk tindakan
4.Prosedur tindakan (persiapan-pelaksanaan
– terminasi)
Pelaksanaan BST : 5. Aturan ketika bertemu dengan keluarga
Langkah-langkah dalam klien
tindakan : persiapan –
pelaksanaan – terminasi )

Tanyakan pasien apakah ada Memberikan edukasi, menjawab pertanyaan


pertanyaan dan penutupan

Tanya jawab dengan umpan balik kelompok

7.1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan bedside teaching
b. Pemberian informed consent kepada keluarga bayi
c. Pembagian peran dalam tim mahasiswa
7.2 Pelaksanaan BST
1. Penjelasan tentang klien oleh perceptor dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan memiliki prioritas yang perlu didikusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberi justifikasi oleh perceptor tetang masalah klien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada akan
ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan

8. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal :
Waktu : Desember 2022
Tempat : Ruang Perinatologi

9. Peran Masing-masing anggota tim


a. Peran perawat (perceptor)
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah yang belum terkaji

10. Kriteria Evaluasi.


a. Bagaimana koordinasi dan persiapan BST
b. Bagaimana peran perawat primer pada saat BST

11. Kegiatan Bedside Teaching


1. Tahapan Pra-BST
a. Preparation
b. Planning
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ditemukan pada klien
2) Practice : tindakan yang akan dilakukan terkait masalah klien
3) Preparation : persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan
4) Procedure : prosedur pelaksanaan
5) Role : aturan yang disampaikan oleh pembimbing klinik
2. Round : fase kerja (Pelaksanaan) dan fase terminasi (evaluasi)
3. Post round : evaluasi dari pembimbing klinik terhadap tindakan yang
dilakukan.

12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya dapat
dijadikan masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode pembelajaran.

Banyuwangi, Desember 2022

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Kelompok,

Ns. Ade Ima Triani., S.Kep Celine Efendy

Mengetahui,
Kepala Ruang Perinatologi RSUD Blambangan

Ns. Marini., S.Kep


NIP. 19690301 199203 2 009
Lampiran :
- Konsep Perawatan Tali Pusat
- Daftar Pustaka

Definisi

Tali pusat atau funikulus umbilicalis adalah bagian dari plasenta yang
menghubungkan umbilicus janin dengan permukaaan fetal plasenta. Melalui tali pusat ini
darah kotor dari janin dialirkan ke plasenta dari janin dan darah yang kaya oksigen dialirkan
dari ibu ke janin (Depkes RI, 2007).
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar
akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput”pada hari ke-5 sampai hari
ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan
kematian (Depkes RI, 2007).
Tujuan

Tali pusat atau funikulus umbilicalis adalah bagian dari plasenta yang
menghubungkan umbilicus janin dengan permukaaan fetal plasenta. Melalui tali pusat ini
darah kotor dari janin dialirkan ke plasenta dari janin dan darah yang kaya oksigen dialirkan
dari ibu ke janin (Depkes RI, 2007).
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar
akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput”pada hari ke-5 sampai hari
ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan
kematian (Depkes RI, 2007).
Manfaat

Manfaat perawatan tali pusat menurut Saifuddin (2006) yaitu :


a. Dapat merawat tali pusat dengan tehnik septik dan aseptic
b. Dapat membersihkan tali pusat dan sekitarnya
c. Dapat mencegah timbulnya infeksi oleh bakteri

Metode dan Langkah-langkah

Prinsip perawatan tali pusat yang direkomendasikan oleh WHO adalah berdasarkan
prinsip aseptic dan kering serta dihindari pemberian alcohol. Metode yang sekarang
dikembangkan adalah perawatan tali pusat dengan prinsip terbuka, cara perawatannya dengan
dibersihkan menggunakan air steril dan sabun, atau dengan pemberian ASI pada tali pusat.
Perawatan tali pusat dengan prinsip tertutup dan menggunakan disinfektan kini sudah
tidak lagi direkomendasikan karena dapat menyebabkan tali pusat menjadi lembab dan
memicu perkembangan bakteri pada tali pusat, sehingga proses lepasnya tali pusat akan lebih
lama.
Salah satu metode perawatan tali pusat adalah dengan kassa kering. Metode
perawatan tali pusat menggunakan kasa kering adalah tali pusat dibersihkan dan dirawat serta
dibalut kasa kering, tali pusat dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali
pusat kering dan lepas (Depkes RI, 2005).
Cara perawatan tali pusat dengan kassa steril menurut Saifuddin (2006):
a. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan ditutupi
dengan kain bersih (kassa steril) secara longgar sehingga mendapat udara yang
cukup agar tali pusat cepat mengering.
b. Gunakan kapas baru saat membersihkan setiap bagiannya.
c. Lipat popok dibawah sisa tali pusat.
d. Bersihkan sekitar tali pusat sebanyak 1-2 kali sehari
e. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan sabun dan air bersih lalu
keringkan.
Daftar Pustaka

Depkes RI. (2005). Standar Pelayanan Keperawatan Neonatus di Sarana Kesehatan.


Dirjen Bina Yanmed. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI . (2007). Standar Pelayanan Keperawatan Neonatus di Sarana Kesehatan .
Farmakope Indonesia. Jakarta : EGC.
Saifudin. (2006). Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai