Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

PERSONAL HYGIENE MEMANDIKAN PASIEN

Kelompok :

Disye Dratistiana Dewi (202204040)


Noviani Ika Enggar P. (202204085)
Rieza Aisyah Septi N. (202204092)
Sugandi Triwibowo (202204099)
Yuli Widia Sari (202204108)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2022 / 2023
PROPOSAL PERSONAL HYGIENE (PH)

1. Pendahuluan
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene merupakan suatu
tindakanuntuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhikebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan,
sesuai dengankondisi kesehatan, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapatmelakukan perawatan diri (Depkes 2000). Ukuran kebersihan atau
penampilan seseorangdalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada
setiap orang sakit karenaterjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat
memberikan informasi-informasitentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan
waktu atau frekuensi aktifitas, dancara yang benar dalam melakukan perawatan diri.
Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene
perorangan (Potter & Perry. 2005). Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam
memelihara kebersihan dan kesejahteraan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik
(Muhammad, 2007). Jadi personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya.

2. Tujuan

1. Mengetahui Definisi Personal Hygiene


2. Memahami Tujuan Personal Hygiene
3. Mengetahui Klasifikasi Personal Hygiene
4. Indikasi Personal Hygiene
5. Mengetahui metode dan Langkah-langkah Personal Hygiene

3. Sasaran
Pasien di Ruangan RPD 1 RSUD BLAMBANGAN

4. Materi

1. Definisi Personal Hygiene


2. Tujuan Personal Hygiene
3. Klasifikasi Personal Hygiene
4. Indikasi Personal Hygiene
5. Metode dan Langkah - langkah Personal Hygiene

5. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching

6. Media
Persiapan Alat

7. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai berikut:

Perceptor kontrak dengan 1.Pemaparan masalah klien


keluarga pasien
2.Tindakan untuk mengatasi masalah klien.
3.Alat-alat yang diperlukan untuk tindakan
4.Prosedur tindakan (persiapan-pelaksanaan
– terminasi)
Pelaksanaan BST : 5. Aturan ketika bertemu dengan keluarga
Langkah-langkah dalam klien
tindakan : persiapan –
pelaksanaan – terminasi )

Tanyakan pasien apakah ada Memberikan edukasi, menjawab pertanyaan


pertanyaan dan penutupan

Tanya jawab dengan umpan balik kelompok

7.1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan bedside teaching
b. Pemberian informed consent kepada keluarga pasien
c. Pembagian peran dalam tim mahasiswa
7.2 Pelaksanaan BST
1. Penjelasan tentang klien oleh perceptor dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan memiliki prioritas yang perlu didikusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberi justifikasi oleh perceptor tetang masalah klien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada akan
ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan

8. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Jumat, 23 Desember 2022
Waktu : 10:00 WIB
Tempat : Ruang RPD 1 RSUD Blambangan

9. Peran Masing-masing anggota tim


a. Peran perawat (perceptor)
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah yang belum terkaji

10. Kriteria Evaluasi.


a. Bagaimana koordinasi dan persiapan BST
b. Bagaimana peran perawat primer pada saat BST

11. Kegiatan Bedside Teaching


1. Tahapan Pra-BST
a. Preparation
b. Planning
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ditemukan pada klien
2) Practice : tindakan yang akan dilakukan terkait masalah klien
3) Preparation : persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan
4) Procedure : prosedur pelaksanaan
5) Role : aturan yang disampaikan oleh pembimbing klinik
2. Round : fase kerja (Pelaksanaan) dan fase terminasi (evaluasi)
3. Post round : evaluasi dari pembimbing klinik terhadap tindakan yang
dilakukan.

12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya dapat
dijadikan masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode pembelajaran.

Banyuwangi, Desember 2022

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Kelompok,

Ns.Sugiarno,S.Kep Disye Dratistiana Dewi

Mengetahui,
Kepala Ruang RPD 1 RSUD Blambangan

Ns.Teguh Sanjoyo,S.Kep
Lampiran :
- Konsep Personal Hygiene
- Daftar Pustaka

Definisi

Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang artinya
perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu tindakanuntuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisikdan psikis
(Wartonah, 2010).

Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hiygiene) merupakan perawatan


dirisendiri yang di lakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisikmaupun
psikologis (Dwi Widiarti, 2010).

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatutindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Tarwoto & Wartonah, 2010).

Tujuan

Tujuan perawatan personal hygiene, yaitu:

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.


b. Memelihara kebersiahn diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.

Klasifikasi

Menurut Tarwoto Wartonah, macam-macam personal hygiene, yaitu:

a. Perawatan kulit kepala dan rambut.


b. Perawatan mata.
c. Perawatan hidung.
d. Perawatan telinga.
e. Perawatan kuku kaki dan tangan.
f. Perawatan genetalia.
g. Perawatan kulit seluruh tubuh.

Indikasi

Indikasi dilakukan personal hyegien yaitu :

a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
d. Kelemahan
e. Karena sakit, sehingga tidak mampu melakukan sendiri
f. Kurangnya pengetahuan dan informasi
g. Keterbatasan biaya
h. Lingkungan yang tidak mendukung
i. Tidak adanya fasilitas yang memadai

Metode dan Langkah – Langkah Personal Hygiene

1. Persiapan Alat
a. Seperangkat alat-alat mandi :
- Sabun mandi.
- Pasta gigi.
- Gelas kumur.
- Sisir.
- Talk.
b. Handscoon
c. Skoret / apron plastik
d. Satu stel pakaian bersih.
e. Selimut/penutup/ kain kering
f. Waskom mandi berisi air hangat.
g. Handuk bersih.
h. Tempat bertutup untuk pakaian kotor.
i. Sketsel/korden.
j. Waslap mandi 2 buah.
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan (sesuai SPO).
b. Pakai skoret/ apron plastic
c. Pakai hanscoon
d. Identifikasi pasien (sesuai SPO).
e. Bawa peralatan kepasien.
f. Pasang sketsel/korden.
g. Tanyakan pada pasien apakah pasien mau BAB atau BAK terlebih dahulu.
h. Pindahkan Selimut dan bantal dari tempat tidur, bila masih dibutuhkan gunakan
bantal.
i. Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien
j. Buka Pakaian bagian atas. kemudian tutup dengan selimut mandi atau kain
penutup
k. Mandikan pasien dengan urutan sebagai berikut (terlampir di bawah ini) :

Bersihkan gigi dan mulut pasien

- bila sadar anjurkan pasien untuk sikat gigi secara mandiri di atas tempat tidur
- bila tidak sadar bersihkan sekitar mulut

Mencuci muka

- Bentangkan handuk di bawah kepala, muka, telinga dan leher lalu bersihkan
dengan waslap lembab, lalu keringkan dengan handuk.
- Tanyakan apakah pasien biasa pakai sabun atau tidak.

Mencuci tangan

- Turunkan selimut mandi atau kain penutup.


- Keataskan kedua tangan.
- Letakkan handuk diatas dada dan lebarkan ke samping kiri dan kanan sehingga
kedua lengan dapat diletakkan di atas handuk.
- Basahi Kedua tangan dan sabun mulai dari lengan yang jauh dari perawat,
kemudian yang lebih dekat lalu bilas sampai bersih, kemudian dikeringkan
dengan handuk
- Masukkan kedua telapak tangan ke dalam waskom lalu keringkan.
Mencuci dada dan perut

- Buka Pakaian pasien bagian bawah dan turunkan selimut atau kain penutup
sampai perut bagian bawah
- Keataskan Kedua tangan pasien ,angkat handuk dan bentangkan pada sisi
pasien
- Basahi ketiak, dada dan perut lalu disabun, kemudian bilas sampai bersih dan
keringkan dengan handuk.
- Bersihkan pusar dengan kapas lidi dan kenakan baju yang bersih atau ditutup
kain penutup/handuk.

Mencuci punggung

- Miringkan pasien ke kiri


- Bentangkan handuk di bawah punggung sampai bokong
- Basahi Punggung sampai bokong ,lali disabuni, dibilas dan selanjutnya
dikeringkan dengan handuk
- Miringkan pasien ke kanan dan bentangkan handuk dibawah punggung
kemudian cuci punggung seperti pada punggung kiri.
Daftar Pustaka
Dwi Widiarti. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan . Jakarta : Buku
KedokteranEGC.
https://snars.web.id/rs/spo-memandikan-pasien-di-tempat-tidur/ diakses 22 desember
2022. Jam 16;00 WIB
Perry & Potter. 2005. Fundamental keperawatan edisi 4, volume 1 . Jakarta :
BukuKedokteran EGC.
Tarwoto, Wartona. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan .Jakarta: Salemba Medika.
Musrifatul Uliyah. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Manusia edisi 1. Surabaya : Health-
BooksPublishing.
Nanda Internasional 2013. Diagnosa keperawatan Definisi dan klasifikasi 2012-
2014.Jakarta ; EGC

Anda mungkin juga menyukai