Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Telah dilakukan Pendidikan kesehatan dengan :

Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah
sakit berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi dan
ketidaktahuan menemukan sumber informasi.
Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Sakit
Sasaran : An. K dan An. F
Tempat : Poli Thalasemia (Transfusi)
Hari / Tanggal : Selasa, 23 November 2021 dan Rabu, 24 November 2021
Waktu : 20 menit

Pemberi Penkes : Salamah Widia


( Mahasiswa Praktik Klinik Jurusan Keperawatan Poltekkes
Jakarta 1 )

1. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, klien mampu memahami tentang
informasi perilaku hidup bersih dan sehat di rumah sakit
B. Tujuan Khusus
Selama pendidikan kesehatan selama 1 kali 15 menit, klien akan mampu :
1) Menjelaskan apa itu PHBS
2) Menjelaskan manfaat PHBS
3) Menjelaskan Indikator PHBS
2. Materi Belajar
A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Sakit
B. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Sakit
C. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Sakit
3. Metode Belajar
a. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi diatas dan mengasah
pemahaman klien terhadap materi.
4. Alat bantu
A. Leaflet
5. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN
NO. TAHAPAN WAKTU
PENYULUHAN AUDIENCE
a. Mempersiapkan diri
b. Mempersiapkan materi yang
Fase Pra – akan disampaikan
1. 2 Menit
Interaksi c. Mempersiapkan media & alat
yang akan digunakan
d. Mempersiapkan klien
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Kontak waktu c. Menyepakati
2. Fase Orientasi 2 Menit d. d.Menyampaikan tujuan d. Menyimak
pertemuan e. Menyimak
e. Menyampaikan topik yang
penyuluhan
Menyampaikan materi dengan klien a. Menyimak dan
dengan menjawab setiap point materi. mengikuti
a. Pengertian Perilaku Hidup b. Menyimak dan
Bersih dan Sehat di Rumah Sakit menjawab
3. Fase Kerja 10 Menit b. Manfaat Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Sakit
c. Indikator Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Sakit

a. Menyimpulkan materi bersama a. Menyimak


b. Memberi evaluasi secara lisan b. Menjawab
4. Fase Terminasi 6 Menit c. Memberi rencana tindakan c. Menyimak
d. Klien merasa
senang
3.6. Evaluasi

1. Bentuk Evaluasi : Lisan


2. Alat Evaluasi : Pertanyaan
a. Baik dik, suster ingin bertanya nih, PHBS itu apa sih?
Jawab : Perilaku sehat agar terhindar dari penyakit
b. Lalu Apa aja yang termasuk perilaku sehat dirumah sakit?
Jawab : mencuci tangan dengan air mengalir dan handsanitizer, membuang sampah
jajanan di tempat hitam dan darah di tempat kuning, dilarang merokok, kalau bersin
di tutup pakai tisu, handuk dan lengan baju
c. Bagusdik, kalau kita bersin lalu pakai masker apa yang harus dilakukan?
Jawab : mengganti dengan masker baru
3. Bentuk Soal : Essay
4. Jumlah Soal : 3 soal

Yang memberikan Pendidikan Kesehatan Yang menerima Pendidikan Kesehatan

(Salamah Widia ) (An. K)


Evaluasi

1. Bentuk Evaluasi : Lisan


2. Alat Evaluasi : Pertanyaan
a. Baik dik, suster ingin bertanya, PHBS itu apa sih?
Jawab : Perilaku hidup sehat yang dilakukan dirumah sakit agar terhindar dari
penyakit dan tubuh akan sehat
b. Lalu Apa aja yang termasuk perilaku sehat dirumah sakit?
Jawab : mencuci tangan dengan air mengalir dan handsanitizer, membuang sampah
jajanan di tempat hitam, dilarang merokok, kalau bersin di tutup pakai tisu, handuk
dan lengan baju, kalau meludah di kamar mandi
c. Bagus dik, kalau darah di tempat sampah apa? kalau adik habis jajan dibuang di
tempat sampah apa?
Jawab : Kalau darah di tempat sampah kuning, kalau sehabis jajan di tempat sampah
hitam
3. Bentuk Soal : Essay
4. Jumlah Soal : 3 soal

Yang memberikan Pendidikan Kesehatan Yang menerima Pendidikan Kesehatan

(Salamah Widia ) (An. F)


Lampiran 1

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RUMAH SAKIT

A. DEFINISI
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Menurut Andriyansyah & Rahmantari
(2013) Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi
sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa diupayakan dari yang tidak sehat
menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. PHBS adalah upaya
memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan Advokasi, Bina
Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes RI 2011).

Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku berdasarkan
kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa menolong diri sendiri baik
pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di
lingkungannya ( Wati & Ridlo, 2020). Jadi pengertian PHBS adalah perilkau hidup bersih
dan sehat yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.

B. MANFAAT
Bagi pasien/ keluarga pasien/ pengunjung:
1. Memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit
2. terhindar dari penularan penyakit
3. Mempercepat proses penyembuhan penyakit
4. Peningkatan kesehatan diri sendiri

C. INDIKATOR PHBS
Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan (Andriyansyah & Rahmantari, 2013) :
1. Menggunakan air bersih.
Menurut Kemenkes RI (2020) Air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum,
memasak, mandi dan lainnya harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat
terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kualitas air buruk. Dengan
menggunakan air bersih kita dapat terhindar dari penyakit seperti diare, kolera,
disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit hingga keracunan. Untuk itu wajib bagi
seluruh anggota keluarga dalam menggunakan air bersih setiap hari dan menjaga
kualitas air tetap bersih di lingkungannya.

2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.


Pemeliharaan jamban keluarga sehat yang baik adalah lantai jamban hendaknya
selalu bersih dan tidak ada genangan air, bersihkan jamban secara teratur sehingga
ruang jamban selalu dalam keadaan bersih, didalam jamban tidak ada kotoran
terlihat, tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus berkeliaran, tersedia alat
pembersih dan bila ada kerusakan segera diperbaiki.

3. Membuang sampah pada tempatnya (Putra, 2018).


Sampah adalah segala sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya. Jenis-jenis sampah, Sampah Medis
(Infeksius): kateter, selang infus, dressing kotor, placenta tubuh, plaster, masker,
swab, verban dan sarung tangan. Sampah Non Medis (Non Infeksius): plastik,
kardus, kayu, karet, kaleng, kertas, logam, gelas, keramik dan sisa makanan.

Sampah Organik Basah : Sisa makanan, daun-daun dan sisa sayuran (dapur gizi).
Sampah Organik Kering : kayu, ranting pohon, kertas dan kardus. Sampah
Anorganik : plastik, karet, botol kaca, botol plastik dan kaleng. terdapat tempat
sampah medis dan non medis, untuk medis warna kuning, plastik kuning, sticker
medis. Dan Non Medis = warna hijau/ hitam, plastik hitam, sticker non medis

4. Tidak merokok.
Beberapa efek atau bahaya merokok bagi kesehatan perokok antara lain:
menyebabkan kerontokan rambut, gangguan mata (katarak), kehilangan
pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok, mengakibatkan penyakit paru-
paru kronis, dan lainnya

5. Tidak meludah sembarangan (Piogama, 2017)


Saliva/ludah mengandung bakteri berbahaya tuberculosis (TBC) yang bersifat
menular, virus Hepatitits B dan C, Herpes tipe 1, influenza, dan batuk. Apabila
saliva terkontaminasi dengan manusia baik secara kontak langsung ataupun tidak
maka bisa menularkan bibit penyakit ke dalam tubuh manusia.

Cara terbaik untuk menghindari penularan penyakit tersebut adalah dengan


menerapkan PHBS dalam kehidupan kita sehari-hari dan janganlah membuat air
ludah atau saliva secara sembarangan. Apabila hendak membuang saliva atau
meludah dapat dilakukan di tempat seperti pembuangan air, westafel, closet, atau
menggunakan tisu yang langsung dibuang pada tempat sampah.

6. Menggunakan air bersih


Keberadaan air bersih sangat penting untuk kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, salah satu indikator hidup bersih dan sehat adalah jika seseorang
dapat dan menggunakan air bersih.

7. Menerapkan etika batuk (Dinkes, 2021)


Etika batuk sangat efektif untuk menghindari penyebaran penyakit menular yang
disebabkan oleh air liur yang dapat berterbangan di udara, seperti coronavirus.
Selain itu, cairan yang mengandung virus tersebut juga dapat menempel selama
berjam-jam pada benda yang terkontaminasi. Hal ini terjadi ketika benda tersebut
dipegang, lalu tangan menyentuh wajah sehingga penyakit COVID-19 dapat
menimbulkan infeksi saat masuk ke tubuh. Maka dari itu, ketahui cara yang dapat
dilakukan untuk menerapkan etika batuk:
a. Gunakan tisu untuk menutupi mulut dan hidung setiap kali akan batuk atau
bersin. Jika tidak ada, kamu dapat mengarahkan batuk ke siku. Pastikan
untuk tidak batuk ke tangan atau udara terbuka.
b. Selalu palingkan atau menjauhkan wajah dari orang-orang sekitar saat
batuk atau bersin.
c. Jika menggunakan tisu, buanglah bekasnya segera di tempat sampah.
d. Pastikan untuk mencuci tangan setelahnya dengan sabun dan air atau hand
sanitizer.
e. Jika terkena masker, segera ganti masker dengan masker baru

8. Memberantas jentik nyamuk.


Tindakan ini untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk. Dilakukan
pemberatasan jentik nyamuk diharapkan agar kemungkingan terhindar dari
berbagai penyakit semakin besar seperti Demam Berdarah Dengue (DBD),
Malaria, Chikungunya, atau kaki gajah Lingkungan rumah menjadi bersih dan
sehat (RSUD, 2019). Tindakan PSN terdiri atas beberapa kegiatan antara lain: 3
M
3M tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan anti
demam Berdarah dengan cara:
a. Menguras:
Menguras Tempat-Tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan,
ember, vas bunga, Tempat air minum burung Dan lain-lain seminggu Sekali.
b. Menutup:
Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong,
drum, dan lain-lain.
c. Mengubur:
Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat
menampung air hujan.
DAFTAR PUSTAKA
Andriansyah, Y., & Rahmantari, D. N. (2013). Penyuluhan Dan Praktik Phbs ( Perilaku
Hidup Bersih) Dalam Mewujudkan Masyarakat Desa Peduli Sehat. Inovasi Dan
Kewirausahaan.
Dwi Jayanti, Linda. 2011. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta Perilaku Gizi
Seimbang Ibu Kaitannya Dengan Status Gizi Dan Kesehatan Balita Di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur. Vol 6(3). Hal: 192-199
Wati, P. D. C. A., & Ridlo, I. A. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
Masyarakat di Kelurahan Rangkah Kota Surabaya. Jurnal PROMKES.
Kemenkes RI. (2020). Manfaat Air Bersih dan Menjaga Kualitasnya. Diakses dari
https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-air-bersih-dan-menjaga-kualitasnya
tanggal 22 November 2021
https://sanitariankit.id/perilaku-hidup-bersih-dengan-jamban-sehat-2/
Putra. (2018). Pengelolaan Sampah di Rumah Sakit. Diakses pada
https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/pengelolaan-sampah-di-rumah-sakit
Piogama. (2017). STOP! Jangan Meludah Sembarangan. Diakses pada
https://piogama.ugm.ac.id/stop-jangan-meludah-sembarangan/
RSUD. (2019). Cara Pemeriksaan Jentik. Diakses pada
https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/memberantas-jentik-di-
rumah-78
Dinkes. (2021). Etika Batuk. Diakses dari https://dinkes.batam.go.id/2021/04/16/etika-
batuk/

Anda mungkin juga menyukai