Anda di halaman 1dari 27

Asuhan keperawatan pre dan

post operasi kardiovaskuler


3 tipe pembedahan jantung
1. Reparative procedures
⮚ PDA, ASD, VSD, ToF
2. Reconstructive procedures
⮚ CABG, rekonstruksi katup2
3. Substitutional procedures
⮚ Penggantian katup, transplantasi jantung
PRA BEDAH
TUJUAN:
1. Pasien kooperatif setelah pembedahan
2. Persiapan mental dan fisik menghadapi pembedahan
3. Tidak terjadi komplikasi
4. Bahan perbandingan dengan post bedah
pengkajian
wawancara
1. Pengkajian masalah yang berhub. Dg rs dan
pembedahan
2. Meyakinkan pasien tahu akan kebutuhan pembedahan
3. Pengecekan aspek yang berhubungan dengan
kepercayaan dan agama yg dpt mempengaruhi
pembedahan serta perawatan
4. Pekerjaan, jenis pekerjaan dan beban tg jawab
5. Askes
6. Kemampuan mengatasi stress
7. Sumber2 pendukung emosional
8. Masalah2 yg ada selama perawatan
9. Pengalaman operasi/ anastesi
10. Pengobatan/ alergi
Pemeriksaan fisik
1. TTV
2. Kelainan kulit: hemangioma, dekubitus
3. Status gizi
4. Keseimbangan cairan
BB, IO, Tek vena jugularis, turgor, elektrolit serum, AGD,
membran mukosa
5. Sistem tubuh

Test diagnostik
Identifikasi faktor resiko:
1. Kegemukan
● Mempermudah infeksi akibat penurunan vaskularisasi jar lemak
● Kesulitan mobilisasi risk komplikasi paru
● Kerja jantung meningkat
● Risk kelainan sist. Endokrin, ginjal dan hati meningkat
2. Usia lanjut
● Risk peningkatan efek kumulatif obat2an
● Reaksi injury lebih besar
● Gol narkotik/ sedatif dosis biasa menyebabkan disorintasi atau
depresi nafas
3. Dehidrasi/ malnutrisi
● Risk efek lanjut dari anastesi yg menimbulkan resiko ketdk
seimbangan cairan elektrolit dan syok
● Memperlambat proses penyembuhan luka
4. Faktor lain
● DM : risk infeksi, menghambat penyembuhan luka
intervensi
1. Menjelaskan tentang prosedur pembedahan
● Semua tahap, termasuk mesin jantung paru
● Review anatomi dan fisiologi
● Lamanya pembedahan dan waktu kapan pertama kali dapat dilihat oleh keluarga
● Memberikan gambaran tentang hasil dari operasinya
2. Menjelaskan tentang lingkungan ICU dan alat2 monitor
● Alat monito jantung dan alarm
● ETT lamanya terpasang
● Ventilator
● Procedur suction
● Keterbatasan visit keluarga
● Chest tube
● NGT, kateter urin
● Tingkat Kebisingan di ICU
● Multiple IV line
3. Menjelaskan persiapan operasi
● Mandi dengan sabun antimikrobial
● Pencukuran dada, abdomen, leher
● Pemeriksaan diagnostik yg akan dilakukan: echo, EKG, Kateter
jantung.
4. Menjelaskan tindakan untuk kenyamanan
● Penurunan nyeri
● ROM
● Pengobatan utk tidur jika dibutuhkan
Sehari sebelum operasi
1. Persiapan administrasi
2. Persiapan fisik:
● Kulit:
● cukur daerah dada, axila, pubis dan tungkai ( koroner).
● Mandi dan keramas dengan sabun bethadin
● Ganti dengan pakaian bersih
● Gastrointestinal
● Puasa 8 – 10 jam menjelang operasi, pada anak 4 – 6 jam
● Gunakan supositoria
3. Laboratorium lengkap
4. Darah dari PMI
● Packedcell : 1000cc (15- 20 cc/KgBB)
● FFP : 1000cc ( 15- 20 cc/KgBB)
● Trombosit : 5 unit
5. Pemeriksaan penunjang gigi, THT, paru- paru
6. Pemeriksaan diagnostik
7. Persiapan mental
8. Persiapan bedah/ anastesi
● Kunjungan tim bedah/ anastesi
● Cek pengisian daftar kelengkapan data pasien pra bedah
9. Obat- obatan dan pemeriksaan
● Obat2 antikoagulan dihentikan 1 mg sebelum operasi. Mis: aspirin
● Obat antidiuretik dihentikan 3 hari sebelum operasi kec ada
instrusi lain dari dokter
● Obat digitalis dihentikan 12 jam sebelum operasi. Mis digoxin.
Persiapan darah pada anak
◦ Bedah jantung tertutup:
packedcell 250cc
◦ Bedah jantung terbuka:
● BB < 6 kg : ● BB 20- 40 kg :
● darah heparin 500cc ● PRC 500cc ( 20 ml/ kgBB)
● PRC 150cc ● FFP 3 unit
● FFP 1 unit ● Trombosit 3 unit
● Trombosit 1 unit ● BB > 40 kg :
● BB 6- 20 kg : ● PC 1000 ( 20ml/kgBB)
● whole blood 500cc ● FFP 3 unit
● PRC 250cc ● Trombosit 5 unit
● FFP 2 unit
● Trombosit 2 unit
INTRA BEDAH
Definisi:
Suatu upaya untuk mengoreksi kelainan anatomi dan fungsi
jantung

Tujuan
1. Koreksi total
2. Bedah paliatif
3. Reparasi
4. Penggantian katup
5. CABG
6. Transplantasi
Indikasi
1. Penyakit jantung bawaan
2. Penyakit jantung koroner
● Left main stenosis > 60%
● Oklusi arteri koroner > 70% pada satu pembuluh atau lebih
● Klien PTCA yang bermasalah
3. Penyakit katup jantung
● Stenosis katup aorta atau AVA < 0,6 cm2
● Pasien dengan gejala khas fungsional III – IV NYHA
● Pasien dengan dysfungsi ventrikel kiri
● Mitral stenosis sedang MVA < 1,5 cm2
● Mitral stenosis berat MVA < 1 cm2
● Regurgitasi mitral akut simptomatik
● Pasien dengan disfungsi LV yang berat ( EF < 30% )
● Pasien dengan Mitral valve prolaps
● Regurgitasi trikuspid berat dengan tek arteri pulmonalis < 60
mmHg dan disertai gejala
4. Tumor dalam ruang jantung
5. Trauma jantung: tamponade
6. Transplantasi jantung
Waktu operasi
�Darurat
◦ Infark mengancam penyumbatan akut dalam waktu 3 jam
◦ Terdapat robekan myocard
◦ Gagal PTCA
�Semi elektif
◦ Bisa ditunda 2 -3 hari. CABG 3 x 24 jam setelah kateter
jantung
�Elektif
◦ Perencanaan matang waktu lebih dari 3 hari
Sayatan operasi
1. Mid sternotomi
Posisi klien terlentang, kepala ekstensi dan daerah vertebra antara skapula kanan dan kiri
diganjal secukupnya sehingga insisi cukup bebas. Harus diperhatikan dalam setiap posisi
2. Torakotomi posterolateral
Sayatan ini biasanya untuk klien koarktasio aorta, PDA, shunt atau
aneurisma aorta desenden. Posisi klien miring ke kanan dengan syarat-
syarat seperti di atas.
Insisi kulit mulai dari garis aksila tengah ke posterior kira-kira 2 cm di
bawah angulus inferior skapula dan prosesus spinosus vertebra. Kulit,
subkutis, otot latisimus dorsi dipotong dengan hemostasis yang baik dengan
kauter dan otot seratus anterios hanya dibelah dan dipotong pada
insertionya.
Rongga toraks dibuka pada sela iga ke 4 dengan diseksi di bagian atas iga
ke V untuk menghindari pembuluh darah.
3. Torakotomi anterolateral
Posisi penderita terlentang dan bagian kiri diganjal
sedikit sehingga lebih tinggi atau miring 45°. Insisi
pada sela iga ke V. Pendekatan ini untuk emergensi
karena luka tusuk jantung dengan tamponade atau
hanya perikardiotomi banding pulmonalis.
Tindakan perawatan intra op
�Persiapan airway: guedel, laringoskop, ETT, suction.
�Breathing : kanul, sungkup, baging dan ventilator
�Sirkulasi : EKG, kanula arteri, CVP, kateter artei
pulmonal, kateter urine, obat2 an
�Defibrilator
�Diatermi
�Mengatur posisi pasien di meja operasi
�Menjaga tindakan asepsis
Komplikasi bedah jantung
� Perdarahan � Infeksi
� Tamponade � Sepsis
� Hemolisis � Gangguan neurologi
� Kegagalan pernapsan � Perdarahan GI
� Gangguan fs hati
� Henti jantung
� Dekubitus
� Gangguan asam basa � Luka bakar
� Curah jantung rendah
� Kegagalan ginjal
Post Operasi
Pengkajian dilakukan setiap 15 menit pada 6 jam pertama
Kardiovaskuler:
�Tek. Darah arteri
�Frekwensi nadi
�tek. Arteri pulmonal
�Tek. Kapiler arteri pulmonal
�Tek. Vena sentral
�Suhu tubuh
�Warna kulit
Respirasi
�Persentasi fraksi oksigen
�Volum tidal
�Frekwensi pernapasan
�Modus yang digunakan
�Auskultasi, inspeksi dan palapasi dada
�AGD 30 menit setelah pemasangan ventilator
�Pemantauan sistem drainase
Ginjal
�Jenis dan jumlah cairan yang diberikan di rg operasi
�Jenis cairan yang terpasang
�Jumlah cairan atau obat2 an yang tersisa
�Jumlah cairan masuk dan keluar

Neurologi
�Kesadaran
�Ukuran pupil
�Respon verbal dan non verbal
Gastro intestinal
bentuk, nyeri, distensi

Pemeriksaan lab dan diagnostik


�AGD
�Hb, Ht
�Elektrolit
�CK-CKMB
�Ureum, kreatinin
Sindrom pasca perikardiotomi
�Nyeri dada
�Friction rub
�Aritmia: atrial fibrilasi
�Demam 3 – 5 haripasca op

Anda mungkin juga menyukai