Kelompok 2
1. Shintia Gita R
2. Erinada Niditya P
3. Tasya F P
4. Amelia P S
5. Nur Alfiyah
6. Amelia A
7A
FIKES UMT
2020
DEFINISI CORONARY ARTERY BYPASS GRAFTING
1. Posisi : supin,
2. Pengkajian: monitoring EKG, tanda –tanda vital, menyiapkan defibrillator. Jika jantung fibrilasi dan
tidak dapat diresusitasi maka segera dilakukan pijatan langsung pada jantung.
3. Insisi : median sternotomy. Kulit diinsisi dari sternal notch sampai ke linea alba dibawah prosesus
xipoidius.
4. Pemilihan saluran (conduit): arteri mamaria interna, vena saphena, arteri radialis, arteri
gastroepiploik, arteri epigastrik inferior.
5. Pintasan jantung paru : pada pendekatan ini kanula dimasukkan melalui atrium kanan ke vena
kava superior dan inferior untuk mengalirkan darah dari tubuh ke system pintasan. System pompa
menciptakan vakum,menarik darah ke reservoir vena; darah dibersihkan dari gelembung udara,
bekuan darah dan partikulatnya dengan filter. Darah kemudian dialirkan ke oksigenator,
melepaskan karbondioksida dan mendapat oksigen. Darah ditarik ke pompa dan kemudian
didorong ke penukar panas, dimana temperaturnya diatur, dan kemudian dikembalikan ke tubuh
melalui aorta asendens (Smeltzer, 2002).
6. Peran perawat: membantu prosedur operasi, menjaga keamanan dan kenyaman pasien. Ruang
lingkup intervensi diantaranya mengatur posisi, perawatan kulit, dukungan emosional pada pasien
dan keluarga.
7. Komplikasi intraoperatif yang mungkin terjadi: aritmia, perdarahan, infark miokard, cedera
pembuluh darah otak, emboli, syok.