Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN TINDAKAN DIAGNOSTIK INVASIF DAN


INTERVENSI NON BEDAH KARDIOVASKULAR (DI/INB)

LEMBARAN KERJA

Nama : Kartika Christin Yolanda Tanggal : 27 Januari 2022

1. Jelaskan pengertian tentang tindakan diagnostik invasif ?

Diagnostic invasive cardiovascular adalah suatu tindakan pemeriksaan diagnostic

( menentukan diagnostic ) secara invasive pada kelaianan jantung dan pembuluh

darah. Dikatakan invasive karena tindakan ini memasukkan selang atau tube kecil

(kateter) kedalam jantung, melalui pembuluh darah baik vena atau arteri. Oleh karena

itu biasa disebut juga pemeriksaan kateterisasi jantung. Intervensi Non bedah

Kardiovaskular adalah suatu tindakan non bedah untuk mengatasi kelainan jantung

dan pembuluh darah.

2. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi tindakan diagnostik invasif ?

Indikasi Tindakan Diagnostic Invasive

 Kelainan Jantung Kongenital

 Kelainan Jantung Koroner

 Kelainan Jantung Aritmia

 Kelainan Jantung Katup

 Kelainan pembuluh darah (Perifer)

 Asymtomatik jantung koroner


Kontraindikasi

a. Relative :

 CHF tidak terkontrol, hipertensi, aritmia

 Kurang dari 1 bulan mengalami Cerebrovasculer accident /

Cerebrovascular desease.

 Infeksi atau Demam

 Elektrolit Imbalance

 Perdarahan gastrointestinal akut atau anemia

 Kehamilan kurang dari 3 bulan

 Pasien tidak kooperatif

 Keracunan obat digitalis

 Insufiensi renal yang berat

b. Mutlak :

 Tidak cukup perlengkapan atau fasilitas


3. Sebutkan komplikasi pada tindakan diagnostik invasif ?

Komplikasi Mayor :

 Thromboemboli

 Infark Miocard

 Alergi terhadap zat kontras

 Aritmia

 Iskemia pada daerah penusukan

 Tamponade jantung

 Hipotensi berat

 Henti jantung

 Kemnatian

Komplikasi Minor :

 Alergi ringan seperti erupsi kulit.

 Bradicardi, Ventrikel ekstrasistole

 Perdarahan atau hematoma pada daerah penusukan

 Infeksi

4. Jelaskan persiapan yang harus dilakukan sebelum tindakan diagnostik invasif ?

Persiapan Pasien

 Pasien dipuasakan 4-6 jam sebelum tindakan

 Mencukur rambut atau bulu pada area yang akan dilakukan penusukan

 Mengukur tanda tanda vital

 Menanyakan keluhan saat itu

 Menanyakan riwayat alergi

 Melakukan pengecekan pulsasi perifer, allen test untuk tindakan melalui arteri

radialis dan brachialis.


Persiapan Mental

 Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan

 Menjalin komunikasi efektive dengan pasien untuk meningkatkan kepatuhan

pasien

Persiapan Administrasi

 Surat ijin tindakan

 Medical record pasien

 Slip Biaya

 Obat-obatan sesuai dengan advice dokter (diberikan atau ditunda)

Data Penunjang

 EKG 12 lead

 Hasil pemeriksaan laboratorium seperti Hb, HT, Ureum, Creatinin, HbSAg,

HIV/AIDS, gula darah

 Foto Thorax

 Echocardiogram

 MSCT Coroner

 Treadmill Test
5. Jelaskan tindakan coronary angiography melalui artery radialis ?

 Memperkenalkan diri dan team yang terlibat kepada pasien.

 Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan

 Mengatur posisi tidur pasien supine, pasang warmer atau penghangat, dengan

posisi tangan kanan direntangkan sekitar 45 derajat, beri penahan dengan

papan penopang sehingga posisi arteri radialis dapat dalam keadaan ekstensi.

 Lakukan allen test pada arteri radialis.

 Pasang elektroda, rekam EKG 12 lead, setelah selesai direkam lepas elektroda

precordial dengan elektroda ekstermitas tetap terpasang.

 Lakukan preparasi dan desinfeksi pada area radial dan brachial dengan

menggunakan bethadine solution, dengan tekhnik melingkar dari dalam

keluar, dilanjutkan dengan alcohol 70%.

 Lakukan anastesi local [ada area radial dengan lidocain injeksi 2% ± 2 cc

menggunakan spuit 2.5 cc.

 Lakukan insisi dengan diameter 0.5 mm dengan bisturi no.11

 Punksi dengan sudut 30-45 derajat sampai darah arteri keluar.

 Sheath dimasukkan

 Masukkan Heparin 5000 unit yang telah diencerkan dakam spuit 5 cc,

kemudian bilas dengan cairan flushing.

 Masukkan Nitrogliserin 300 µg yang telah diencerkan dalam spuit 1 cc secara

perlahan, setelah itu bila dengan cairan flushing menggunakan spuit 20 cc.

 Masukkan kedalam kateter optitorque 5Fr yang juga telah dibilas dengan

cairan flushing samapi ujung wire berada di pangkal dari kateter, lalu

masukkan kateter ke dalam sheath.


 Masukkan kateter dan wire bersamaan sampai ascending aorta, lakukan

dokumentasi tekanan Aorta atau Ventrikel kiri simultan atau pullback.

 Manipulasi kateter untuk mengkanulasi arteri koroner baik kanan maupun kiri,

kemudian lakukan angiogram arteri koroner biasanya minimal 2 posisi.

Apabila tindakan sudah selesai,lakukan flushing kateter dengan cairan flushing dan tarik

kateter sedikit supaya keluar dari ostium, ukur tekanan aorta pasca tindakan.

 Bersihkan daerah puncture di radial dan sekitarnya dari darah dan bethadine lalu

keringkan.

 Tarik sheath ± 2 cm, kemudian pasang nichiban atau TR Band dan fiksasi, selanjutnya

tarik sheath secara keseluruhan sambil pasien diminta untuk napas dalam. Beri label

kapan nichiban atau TR Band boleh dibuka

 Jelaskan pada pasien untuk tidak melakukan gerakan memutar, menggenggam atau

menekuk daerah radialis yang telah difiksasi dengan nichiban atau TR Band selama ±

4- 5 jam.

 Edukasi pasien untuk tidak mengangkat beban lebih dari 5 kg, Menggunakan tangan

kanan selama seminggu setelah tindakan, agar proses penyembuhan arteri radialis

lebih maksimal.

 Pasien dipindahkan ke ruang observasi.


6. Jelaskan tindakan coronary angiography melalui artery femoralis ?

 Memperkenalkan diri dan team yang terlibat kepada pasien.

 Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan

 Mengatur posisi tidur pasien supine, pasang warmer atau penghangat.

 Perekam EKG 12 lead, setelah selesai direkam lepas elektroda precordial

dengan elektroda ekstermitas tetap terpasang.

 Lakukan preparasi dan desinfeksi pada area femoralis kanan dan kiri dengan

menggunakan bethadine solution, dengan teknik melingkar dari dalam keluar,

dilanjutkan dengan alcohol 70%

 Lakukan anastesi local pada area femoral dengan lidocain injeksi 2% ± 8-9 cc

menggunakan spuit 10 cc

 Punksi arteri femoralis dengan sudut 30-45 derajat sampai darah arteri keluar.

 Masukkan introducer sheath sambil sheath tetap dipertahankan.

 Masukkan kateter dan wire bersamaan sampai ascending aorta. Lakukan

pengukuran tekanan aorta atau ventrikel kiri atau tekanan pullback

 Lakukan RCA Graphy dengan kateter Jusdkin Right

 Lakukan LCA Graphy dengan kateter Jusdkin Left

 Evaluasi hasil apakah gambar seudah cukuo untuk mewakili gambaran yang

diinginkan

 Apabila tindakan sudah selesai, lakukan flushing kateter dengan cairan

flushing dan tarik kateter sedikit supaya keluar dari ostium, ukut tekanan aorta

pasca tindakan.

 Rekam pressure terakhir dan EKG 6 lead.

 Tarik kateter keluar semua


 Pertahankan sheath jelaskan pada pasien untuk tidak menekukkan kaki yang

masih terpasang sheath.

 Bersihkan daerah punksi femoral dan sekitarnya dari darah dan bethadine lalu

keirngkan.

 Pasien dipindahkan ke ruang observasi.

7. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan selama tindakan diagnostik invasif ?

 Pertahankan prinsip steril

 Perhatikan respon pasien, apabila pasien mengeluhkan sakit dada, bisa

diberikan ISDN 5 mg (SL) atau isoket Spray 2.5 mg (SL) sesuai intruksi

dokter.

 Perhatikan pressure saat kateter masuk ke ostium, bila pressure turun segera

tarik kateter dang anti dengan kateter yang diameternya lebih kecil.

 Hindari penggunaan kontras dan fluoro sinar X ray secara berlebihan.

8. Sebutkan diagnosa keperawatan yang timbul pada tindakan diagnostik invasif ?

 Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan akan tindakan kateterisasi

 Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan gagal jantung, aritmia,

akibat iskemia miokard.

 Risiko nyeri dada berhubungan dengan ischemia miocard, diseksi, spasme,

dan emboli.

 Risiko penurunan sirkulasi jairngan perifer berhubungan dengan pelepasan

thrombus, emboli, atau karena hematoma

 Risiko penurunan perfusi ginjal berhubungan dengan sirkulasi akibat zat

kontras.
 Keterbatasan berhubungan dengan luka daerah penusukan.

= SELAMAT BELAJAR =

Anda mungkin juga menyukai