KRITIS
ASKEP BEDAH
JANTUNG
• Komplikasi Jantung
• Komplikasi Paru-Paru
• Komplikasi Neurologis
• Gagal ginjal dan ketidakseimbangan elektrolit
• Infeksi
• Dekubitus
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Operatif Coronary
Artery Bypass Graft
1. Pengkajian
Setelah operasi selesai, pasien segera dipindahkanke ruang Intensive Care
Unit. Segera setelah pasien tiba di ICU, perawat harus segera melakukan
pengkajian meliputi semua sistem organ untuk menentukan status
pascaoperasi dibandingkan dengan preoperasi dan mengetahui perubahan
yang mungkin terjadi selama pembedahan.
a. Status Kardiovaskular
b. Status Respirasi
c. Status Neurologi
d. Status Pembuluh darah perifer
e. Fungsi Ginjal
f. Status Cairan dan elektrolit
g. Nyeri
h. Status Gastrointestinal
i. Status Alat yang Dipakai
Diagnosa Keperawatan
Intervensi :
• Pantau status kardiovaskular, pembacaan parameter hemodinamik
• Observasi adanya perdarahan persisten drainase darah yang terus-menurus dan menetap,
hipotensi, CVP rendah, takikardi. Persiapkan pemberian komponen darah dan larutan
vena.
• Observasi adanya tamponade jantung: hipotensi, peningkatan PCWP, tekanan atrium
kiri, CVP, bunyi jantung lemah, denyut nadi lemah, distensi vena jugularis, penurunan
haluran urine, lakukan pengecekan berkurangnya darah pada selang drainase. Kaji
adanya pulsus paradoksus.
• Observasi gagal jantung: hipotensi, peninggian PCWP. CVP, tekanan atrium kiri,
takikardi, gelisah, asinosis, agitasi, distensi vena, dispneu, ascites,. Persiapkan
pemberian diuretic dan digitalis.
• Melakukan observasi adanya infark miokardium. Lakukan pemeriksaan EKG dan enzim
berkala. Bedakan nyeri bekas luka operasi dengan nyeri angina.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret pada
ETT
Intervensi :
• Jaga ventilasi assist-controlled atau intermitten bila mungkin sinkronus
Intervensi :
• Dorong pasien untuk melaporkan tipe,lokasi serta intensitas nyeri dan skala
nyeri 0-10.Tanyakan pasien bagaimana membandingkan dengan nyeri dada
praoperasi.
• Observasi cemas, mudah terangsang, menangis, gelisah,gangguan tidur.
Pantau tanda-tanda vital.
• Identifikasi/ tingkatkanposisi nyaman menngunakan alat bantubila perlu
• Berikan tindakan nyaman seperti pijatan punggung atau perubahan
posisi.Bantu aktifitas perawatan diri dan dorong aktifitas senggang sesuai
indikasi.
• Identifikasi/ dorong penggunaan perilaku seperti bimbingan imajinasi,
distraksi, visualisasi nafas dalam.
• Selidiki laporan nyeri diarea yang tak biasanya(contoh betis
kaki,abdomen),atau keluhan tak jelas adanya ketidaknyamanan khususnya
bila disertai oleh perubahan mental,tanda vital dan kecepatan pernafasan.
• Beri obat pada saat prosedur/ aktifitas sesuai indikasi.
Rencana Asuhan Keperawatan