Oleh:
Billy Hartomi
Pembimbing :
dr. Lasmaria Flora Sp.An
Selama anestesi,
pasien harus
terus dievaluasi :
• oksigenasi
• ventilasi
• sirkulasi
• suhu
TujuanUntuk memastikan konsentrasi
Metode:
1) Udara inspirasi konsentrasi oksigen dalam
sistem pernapasan pasien harus diukur oleh oxygen
analyzer
2) Oksigenasi darah pulse oximetry
Standar 2
Tujuan: Untuk memastikan ventilasi yang
memadai terhadap pasien selama semua
Ventilasi prosedur anestesi.
Metode:
1) Amati tanda-tanda klinis kualitatif seperti pengapatan pengembangan dada, reservoir
breathing bag, dan auskultasi suara nafas
2) Apabila tracheal tube atau laryngeal mask Posisi, konsentrasi CO2 dalam udara
ekspirasi. Analisis End-Tidal CO 2 yang terus-menerus, yang digunakan dari waktu
intubasi, sampai ekstubasi atau memindahkan pasien ke lokasi perawatan
pascaoperasi, harus terus dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif seperti
capnography, atau capnometry.
3) Bila ventilasi dikendalikan oleh ventilator mekanik, sebaiknya digunakan sebuah
perangkat yang mampu mendeteksi bila ada komponen yang terputus dari sistem
pernapasan. Perangkat harus memberikan sinyal yang dapat terdengar saat alarm
telah melampaui ambang batas.
4) Selama anestesi regional dan perawatan anestesi yang memerlukan pengawasan,
kecukupan ventilasi harus dievaluasi, setidaknya, dengan pengamatan terus-menerus
tanda-tanda klinis kualitatif. Standar 2
Tujuan: Untuk memastikan kecukupan
fungsi peredaran darah pasien selama semua
Sirkulasi prosedur anestesi.
Metode:
1) Setiap pasien yang menerima anestesi harus memiliki
elektrokardiogram terus ditampilkan dari awal anestesi
sampai saat bersiap-siap meninggalkan lokasi anestesi.
2) Setiap pasien yang menerima anestesi harus diukur tekanan
darah arteri dan denyut jantung nya dan dievaluasi
setidaknya setiap 5 menit.
3) Setiap pasien yang menerima anestesi umum harus terus
dievaluasi setidaknya salah satu dari hal berikut: palpasi
denyut nadi, auskultasi bunyi jantung, pemantauan dari
penelusuran tekanan intraarterial, pemantauan USG denyut
perifer, pulse plethysmography atau oksimetri.
Standar 2
Tujuan: Untuk membantu dalam
pemeliharaan suhu tubuh yang tepat selama
Suhu Tubuh semua prosedur anestesi.
Metode:
Setiap pasien yang menerima anestesi harus dipantau
suhu tubuhnya pada keadaan yang diperkirakan dan
diantisipasi, akan tejadi perubahan suhu tubuh yang
signifikan secara klinis.
Standar 2
MONITORING SISTEM
KARDIOVASKULER
1. Nadi
Dengan meraba arteri temporalis, arteri radialis, arteri femoralis
atau arteri karotis. informasi tentang kuat lemahnya denyut nadi,
teratur tidaknya irama nadi, frekuensi denyut nadi.
Monitoring nadi secara kontinyu EKG atau oksimeter yang
disertai dengan alarm.
2. Tekanan Darah
Tindakan anestesi umum atau regional adalah indikasi mutlak
Selain memperhatikan sistole dan diastole,
untuk dilakukannya pengukuranmean
perlu juga diperhatikan tekanan darah.
arterial
kasus pasien dengan(MAP).
preassure kegemukan, pasien anak, atau pasien syok,
akan lebih baik menggunakan teknik Doppler atau oskilometer.
Pengukuran harus dihindari pada anggota gerak tubuh dengan
abnormalitas (misalnya dialysis shunts) atau dengan jalur
intravena.
PENGUKURAN TEKANAN
DARAH
Invasif Non Invasife
Indikasi:
Kateterisasi vena sentral diindikasikan
untuk monitoring tekanan vena
sentral (CVP), pemberian cairan untuk
mengobati hipovolemia dan syok,
infus obat kaustik dan nutrisi
parenteral total, aspirasi emboli udara,
insersi transcutaneous pacing lead,
dan mendapatkan akses vena pada
pasien dengan vena perifer yang
buruk.
Kontraindikasi:
Kontraindikasi relatif termasuk tumor,
penggumpalan darah, atau vegetasi
katup tricuspid yang dapat lepas atau
mengalami emboli selama kanulasi.
Invasif
Elektrokardiografi
Indikasi dan kontraindikasi:
Semua pasien perlu melakukan
monitoring intraoperatif pada
elektrokardiogram mereka (ECG). Tidak
terdapat kontraindikasi.
Kapnografi
Pulse oksimetri
Indikasi untuk dilakukan pemasangan kateter urin adalah pada pasien dengan penyakit
jantung kongestif, gagal ginjal, penyakit hati lanjut, atau pasien syok.
Selain itu kateterisasi urin merupakan tindakan yang rutin dilakukan pada pembedahan
jantung, bedah aorta atau pembuluh darah ginjal, kraniotomi, bedah abdomen mayor,
pembedahan dengan waktu lama dan pembedahan yang kemungkinan memerlukan cairan
yang banyak serta pemberian obat diuretika selama pembedahan.
MONITORING BLOKADE NEUROMUSKULAR