Anda di halaman 1dari 26

ANESTESI REGIONAL

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
2019

Pembimbing : Dr. Lasmaria Flora Sp.An


Medical Faculty
Of Abdurrab Pendahuluan
University

• Anestesi  Yunani an-"tidak, tanpa" dan


aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa“
• Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh
Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846

Trias Anestesi

Hipnotik Analgesia Relaksasi otot


Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Pendahuluan

 Pembiusan total — hilangnya kesadaran total


 Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada

daerah tertentu yang diinginkan (pada


sebagian kecil daerah tubuh).
 Pembiusan regional — hilangnya rasa pada

bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade


selektif pada jaringan spinal atau saraf yang
berhubungan dengannya
ANESTESI REGIONAL

Medical Faculty Of Abdurrab University


Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Pendahuluan
Anestesi Regional

Definisi  hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh


sementara tanpa menghilangkan kesadaran pasien

Pembagian anestesi regional

 Blok sentral (blok neuroaksial)  blok spinal, epidural dan


kaudal

 Blok perifer (blok saraf)  anestesi topikal, infiltrasi lokal,


blok lapangan, dan analgesia regional intravena.
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Klasifikasi
Anestesi Regional

Kokain, Kloprokain,
Ester Benzokain, Prokain,
Tetrakain
Struktur
kimia obat
Lidokain, Prokain,
Amide Etidokain, Bupivacain,
Mepivakain, Ropivakain

Anestesi Topical, Regional IV,


Cara pemberian Blok saraf tepi
Lokal infiltrasi, ganglion, blok
nervus, pleksus

Short Acting
Blok saraf
sentral Servikal, torakal,
Medium
Potensi Obat lumbal, sacral/kaudal
Acting

Long Acting
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Indikasi
Anestesi Regional

 Indikasi anestesi lokal


 Operasi emergensi
 Alergi GA
 Pasien dengan PPOK
 Tindakan dimana dengan anestesi lokal akan lebih aman

 Indikasi relatif
 Pasien tidak kooperatif
 Penyakit neurologi akut
 Laminectomi luas
 Scoliosis
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Komplikasi
Anestesi Regional

 Lokal
 Abses
 Hematom
 Nekrosis
 Sistemik
 Intravasasi
 Hipersensitif
 Hiperabsorbsi
 Over dosis
Medical Faculty
Of Abdurrab Anestesi Spinal
University Anestesi Regional

1. Anestesi Spinal  pemberian obat


anestetik lokal ke dalam ruang subarachnoid.
Medical Faculty
Of Abdurrab Anestesi Spinal
University Anestesi Regional

Indikasi: Kontra indikasi absolut


 Bedah ekstremitas bawah  Pasien menolak
 Bedah panggul  Infeksi pada tempat suntikan
 Tindakan sekitar rektum  Hipovolemia berat, syok
perineum  Koagulapatia atau mendapat
 Bedah obstetrik-ginekologi terapi koagulan
 Bedah urologi  Tekanan intrakranial
 Bedah abdomen bawah meningkat
 Pada bedah abdomen atas  Fasilitas resusitasi minim
dan bawah pediatrik biasanya  Kurang pengalaman tanpa
dikombinasikan dengan
didampingi konsulen
anestesi umum ringan
Medical Faculty
Of Abdurrab Obat-obatan
University Anestesi Regional

Anestetik lokal yang paling sering digunakan:

 Lidokaine (xylocain,lignokain) 2%: berat jenis 1.006, sifat


isobarik, dosis 20-100mg (2-5ml)

 Lidokaine (xylocain,lignokain) 5% dalam dextrose 7.5%: berat


jenis 1.033, sifat hyperbarik, dosis 20-50 mg (1-2ml)

 Bupivakaine (markaine) 0.5% dalamlm air: berat jenis 1.005,


sifat isobarik, dosis 5-20 mg (1-4 ml)

 Bupivakaine(markaine) 0.5% dalam dextrose 8.25%: berat


jenis 1.027, sifat hiperbarik, dosis 5-15mg (1-3 ml
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Teknik Anestesi
Anestesi Regional

1. Buat pasien membungkuk maximal agar processus spinosus mudah


teraba. Posisi lain adalah duduk.
2. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua garis Krista
iliaka, misal L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan pada L1-L2 atau diatasnya
berisiko trauma terhadap medula spinalis
3. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol.
4. Beri Anestesi lokal pada tempat tusukan, misalnya dengan lidokain
1-2% 2-3ml
5. Cara tusukan median atau paramedian.
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Teknik Anestesi
Anestesi Regional
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Komplikasi Spinal
Anestesi Regional

 Hipotensi berat
 Bradikardia
 Hipoventilasi akibat paralisis saraf frenikus atau
hipoperfusi pusat kendali nafas
 Trauma pembuluh saraf
 Trauma saraf
 Mual-muntah
 Gangguan pendengaran
 Blok spinal tinggi atau spinal total
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Komplikasi
Anestesi Regional

Komplikasi pasca tindakan

 Nyeri tempat suntikan


 Nyeri punggung
 Nyeri kepala karena kebocoran likuor
 Retensio urine
 Meningitis
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Epidural
Anestesi Regional

2. Anestesi epidural  blokade saraf dengan


menempatkan obat di ruang epidural
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Epidural
Anestesi Regional

Keuntungan epidural dibandingkan spinal


 Bisa segmental
 Tidak terjadi headache post op
 Hipotensi lambat terjadi

Kerugian epidural dibandingkan spinal


 Teknik lebih sulit
 Jumlah obat anestesi lokal lebih besar
 Reaksi sistemis 
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Komplikasi
Anestesi Regional

 Blok tidak merata


 Depresi kardiovaskular (hipotensi)

 Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat)

 Mual – muntah
Medical Faculty
Of Abdurrab Obat-obatan
University Anestesi Regional
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Kaudal
Anestesi Regional

3. Anestesi kaudal
Indikasi
 Bedah daerah sekitar perineum, anorektal misalnya hemoroid, fistula paraanal.

Kontra indikasi
 Seperti analgesia spinal dan analgesia epidural.

 
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Efek Samping
Anestesi Regional

Efek samping Anestesi spinal  anestesi spinal total


 anestesi spinal intra tekal atau epidural yang naik sampai di

atas daerah servikal.

Tanda-tanda klinis:
 Tangan kesemutan

 Lidah kesemutan

 Napas berat

 Mengantuk kemudian tidak sadar

 Bradikardi dan hipotensi berat

 Henti napas

 Pupil midriasis
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Lokal
Anestesi Regional

Anestesi Lokal
 Obat yang menghambat hantaran saraf bila

digunakan secara lokal pada jaringan saraf


dengan kadar yang cukup.
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Lokal
Anestesi Regional

Persyaratan obat yang boleh digunakan sebagai anestesi lokal:

 Tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf


secara permanen
 Batas keamanan harus lebar
 Efektif dengan pemberian secara injeksi atau
penggunaan setempat pada membran mukosa
 Mulai kerjanya harus sesingkat mungkin dan bertahan
untuk jangka waktu yang yang cukup lama
 Dapat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil,
juga stabil terhadap pemanasan.
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Lokal
Anestesi Regional

Infiltrasi Lokal
 Penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan sekitar tempat lesi

 
Blok Lapangan (Field Block)
 Infiltrasi sekitar lapangan operasi (contoh, untuk ekstirpasi tumor kecil)

 
Analgesia Permukaan (Topikal)
 Obat analgetika lokal dioles atau disemprot di atas selaput mukosa

Analgesia Regional Intravena (Bier Block)


 Anestesi jenis ini dapat dikerjakan untuk bedah singkat sekitar 45 menit
pada lengan atau tungkai.
Medical Faculty
Of Abdurrab
University
Anestesi Lokal
Anestesi Regional

 Kokain  dalam bentuk topikal semprot 4% untuk mukosa jalan nafas atas.
Lama kerja 2-30 menit.
 Prokain  untuk infiltrasi larutan: 0,25-0,5%, blok saraf: 1-2%, dosis
15mg/kgBB dan lama kerja 30-60 menit.
 Lidokain  konsentrasi efektif minimal 0,25%, infiltrasi, mula kerja 10
menit, relaksasi otot cukup baik. Kerja sekitar 1-1,5 jam tergantung
konsentrasi larutan.
 Bupivakain  konsentrasi efektif minimal 0,125%, mula kerja lebih lambat
dibanding lidokain, tetapi lama kerja sampai 8 jam.

Anda mungkin juga menyukai