Anda di halaman 1dari 21

Laporan kasus

BILLY HARTOMI

INFEKSI SALURAN KEMIH


(I S K)
INFEKSI SALURAN KEMIH
• Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bakteriuria
patogen dengan colony forming units per mL CFU/ ml urin > 105, dan lekositouria >10 per lapangan
pandang besar, disertai manifestasi klinik4.

• Sebagian besar kejadian infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang
melakukan invasi secara asending ke saluran kemih dan menimbulkan reaksi peradangan.

• Kejadian infeksi saluran kemih dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, kelainan
pada saluran kemih, kateterisasi, penyakit diabetes, kehamilan, dan lain-lain.
ANATOMI & FISIOLOGI
• System urinarius berfungsi sebagai system
ekskresi dari cairan tubuh. Ginjal berfungsi
untuk membentuk atau menghasilkan urin
dan saluran kemih lainnya berfungsi untuk
mengekskresikan atau mengeliminasi urin.
• Zat-zat sisa seperti urea, kreatinin dan
ammonia
• Regulasi volume darah tubuh, regulasi
elekterolit yang terkandung dalam darah,
regulasi keseimbangan asam basa, dan
regulasi seluruh cairan jaringan tubuh
 Ginjal memiliki tiga bagian penting yaitu korteks, medulla dan
pelvis renal.

 Ureter terdiri dari dua saluran pipa yang masing-masing


menyambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
Panjangnya kira-kira 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm.

 Kandung kemih adalah kantong yang terbentuk dari otot


tempat urin mengalir dari ureter. Dinding kandung kemih
terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium).

 Uretra pria sangat berbeda dari uretra wanita. Pada laki-laki,


sperma berjalan melalui uretra waktu ejakulasi. Uretra pada
laki-laki merupakan tuba dengan panjang kira-kira 17-20 cm
dan memanjang dari kandung kemih ke ujung penis.
DEFENISI
• Bakteriuria bermakna (significant backteriuri) adalah keberadaan
mikroorganisme murni (tidak terkontaminasi flora normal dari
uretra) lebih dari 105 colony forming units per mL (cfu/ml)
biakan urin dan tanpa lekosituria.
• Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan bakteriuria patogen dengan colony forming
units per mL CFU/ ml urin > 105, dan lekositouria >10 per
lapangan pandang besar, disertai manifestasi klinik.
• ISK juga didefinisikan sebagai suatu respon inflamasi tubuh
terhadap invasi mikroorganisme pada urothelium
ETIOLOGI
• Eschericia coli merupakan MO yang
paling sering diisolasi dari pasien dengan
ISK simtomatik maupun asimtomatik

• MO lain : Proteus spp, Klebsiella spp dan


Stafilokokus dengan koagulase negatif
Klasifikasi ISK

Isk bawah
Isk atas • sistitis
•pielitis • uretritis
•Pielonefritis • sindrom uretra
• epidimitis
• Prostatitis
Patogenesis LUTI
Patogenesis UUTI
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Analisa urin
rutin

mikrobiologi

Renal
imaging
procedur

Uji biokimia
Tatalaksana
Infeksi saluran kemih atas Infeksi saluran kemih
(ISKA) bawah (ISKB)
• pielonefritis akut (PNA) memerlukan rawat • Prinsip manajemen ISKB adalah dengan
inap untuk memelihara status hidrasi dan meningkatkan intake cairan, pemberian antibiotik
terapi antibiotik parenteral minimal 48 jam. yang adekuat, dan kalau perlu terapi simtomatik
untuk alkanisasi urin dengan natrium bikarbonat
16-20 gram per hari
• Indikasi rawat inap pada PNA antara lain • sistitis akut  antibiotika pilihan pertama antara
kegagalan dalam mempertahankan hidrasi lain nitrofurantoin, ampisilin, penisilin G, asam
normal atau toleransi terhadap antibiotik nalidiksik dan tetrasiklin.
oral, pasien sakit berat, kegagalan terapi • sistitis kronik diberikan nitrofurantoin dan
antibiotik saat rawat jalan, diperlukan sulfonamid sebagai pengobatan permulaan
sebelum diketahui hasil bakteriogram4
investigasi lanjutan, faktor predisposisi ISK
berkomplikasi, serta komorbiditas seperti
kehamilan, diabetes mellitus dan usia lanjut.
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
• Nama : Tn.Misman
• No. RM : 166361
• Umur : 49 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Petani
• Status : Menikah
• Masuk RS : 01 Januari 2019
• Tanggal Pemeriksaan : 01 Januari 2019 - 03 Januari
2019
Keluhan Utama:

• Pasien mengeluhkan nyeri pinggang sebelah kiri sejak 2 minggu yang lalu.

ANAMNESIS RPS

•Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 2 minggu yang lalu semakin berat sejak 2 hari semenjak
masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk benda tajam dan terkadang nyeri menjalar ke
pinggang sebelah kanan. Nyeri pinggang tidak tentu kapan munculnya, nyeri dirasakan muncul tiba-tiba, dan
untuk mengurangi rasa nyeri, pasien melakukan pijit pada pinggang nya, dan nyeri berkurang sedikit. Pasien
juga mengeluhkan demam dan sesak nafas, serta penurunan nafsu makan setiap nyeri pinggang muncul.
Pasien juga mengatakan tidak ada keluhan mual dan muntah, saat BAK tidak terasa nyeri, warna urin
bewarna seperti air teh, dan BAB lancar.

RPD

• Negatif

RPK

• Nehatif

KEBIASAAN

• Pasien mengaku sering mengkonsumsi minuman berenergi setiap hari selama bekerja, saat dirumah
pasien juga mengaku sebelum mengkonsumsi jamu setiap hari selama 2 bulan, pasien mengatakan
badan terasa nyaman setelah mengkonsumsi jamu tersebut. Pasien juga mengaku sudah lama
menjadi perokok aktif, dan riwayat minum alcohol di sangkal.
Status Generalis
GCS : 15 (E4V5M6)
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,2 oC
•Kepala : Normocephale

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan


•Kulit dan Wajah: Tidak sembab
•Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), refleks kornea (+/+), pupil isokor kanan dan kiri, eksoftalmus (-/-), eye lid lag (-).
•Bibir : Sianosis (-)
Kepala dan Leher •Leher : Pembesaran KGB (-), Peningkatan JVP (-), Distensi vena jugular (-).

•Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, retraksi dinding dada (-).
•Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-).
•Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kiri dan kanan, batas paru- hepar ICS 5kanan LMCD..
Pemeriksaan
Thoraks •Auskultasi : Suara nafas vesicular (+/+),wheezing (-/-), rhonki (-/-).

•Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


•Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V LAAS
•Perkus i : Batas atas jantung ICS II LPSS Batas kanan jantung ICS V LPSD Batas kiri jantung ICS V LAAS
Pemeriksaan
Jantung •Auskultasi : BJ: S I/II murni, regular, murmur (-), gallop (-).

•Inspeksi : Permukaan abdomen datar, bekas operasi (-), massa/tumor (-), inflamasi (-), peristaltik (-), strie (-)
•Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
•PalpasI : Massa tumor (-), nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan
Abdomen •Perkusi : Tympani (+) , Pemerksaan Shifting dullness (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (01 Januari 2019)

•Darah Lengkap
•Eritrosit : 4.3 106/mm3 *(4,5-6,5)
•Lekosit : 11,7 103/mm3 *(5-11)
•Fungsi Ginjal
•Creatinin : 12,8 mg/dl *(0,5-1,4)
•Ureum : 169 mg/dl *(10-50)
•Diabetes
•Glukosa darah sewaktu : 202 mg/dl
•Urinalisa
•Warna : Kuning
•Lekosit : 3+ *(negatif)
•Protein : 1+ *(negatif)
•Eritrosit : 3+ *(negatif)
•Sediment
•eritrosit : 15-25 LPB *(0-5)
•ekosit : 50-70 LPB *(0-5)

Laboratorium (02 Januari 2019)

•Fungsi Ginjal
•Creatinin : 12,7 mg/dl *(0,5-1,4)
•Ureum : 170 mg/dl *(10-50)
Follow up
Hari/Tanggal Selasa, 01 January 2019 Hari/Tanggal Rabu, 02 January 2019
Subjective  Nyeri abdomen Subjective  Nyeri abdomen sudah berkurang
 Nyeri pinggang kiri kadang menjalar ke area sebelah  Nyeri pinggang kiri sudah berkurang
kanan
Objective  TD: 150/80 mmHg
 Lemas
 HR: 78 x/menit
 Nafsu makan menurun
 RR: 20 x/menit
Objective  TD: 120/90 mmHg
 T: 36,2 oC
 HR: 98 x/menit
 Flank Pain (-/+)
 RR: 20 x/menit
 Costovertebral Angle Tendernes (-/+)
 37,1 oC
 Flank Pain (+/-)
Assesment ISK + AKI stadium failure
 Costovertebral Angle Tendernes (+/-)
Plan  IVFD NaCL 20 tpm
Assesment ISK + AKI stadium failure
Injeksi :
Plan  IVFD NaCL 20 tpm
 Injeksi Ceftriaxon 1 Vial/12 jam
Injeksi :
 Injeksi Lansoprazol 1x1
 Injeksi Ceftriaxon 1 Vial/12 jam
P/O :
 Injeksi Lansoprazol 1x1
 Bic Nat 3 x 1
P/O :
 As.folat 2 x 1
 Bic Nat 3 x 1
 Ketocid 3 x 1
 As.folat 2 x 1
 Ketocid 3 x 1
PEMBAHASAN
ISK AKI stadium Failure
• Nyeri pinggang kiri dan abdomen + 2 minggu • Fungsi Ginjal 01/01/2019
 Flank Pain (+/-) – Creatinin : 12,8 mg/dl *(0,5-1,4)
 Costovertebral Angle Tendernes (+/-) – Ureum : 169 mg/dl *(10-50)
• Urinalisa • Fungsi Ginjal 02/01/2019
– Warna : Kuning – Creatinin : 12,7 mg/dl *(0,5-1,4)
– Lekosit : 3+ *(negatif) – Ureum : 170 mg/dl *(10-50)
– Protein : 1+ *(negatif)
– Eritrosit : 3+ *(negatif)
• Sediment
– eritrosit : 15-25 LPB *(0-5)
– ekosit : 50-70 LPB *(0-5)

Anda mungkin juga menyukai