DALAM ANESTESI
Kharisma Gayuh Pangestuti
030.15.098
PENDAHULUAN
Pemantauan klinis dengan melakukan inspeksi visual, auskultasi, dan palpasi merupakan
modalitas utama dalam pemantauan anestesi. The American Society of Anesthesiologist
(ASA) membagi standar pemantauan sebagai berikut:
◦ Standar 1
Anestesiolog harus berada di sana selama durasi pemberian pelayanan anestesi sebab
perburukan fisiologis pasien dapat terjadi secara cepat akibat intervensi bedah dan atau
anestesi.
◦ Standar 2
Pemantauan secara kontinu terhadap fungsi oksigenasi, ventilasi, sirkulasi dan suhu.
PEMANTAUAN FUNGSI PERNAPASAN
OKSIGENASI
Metode pemantauan yang digunakan adalah:
1. Pengukuran gas inspirasi:
Konsentrasi oksigen di dalam breathing system selama pemberian anestesi diukur
dengan oxygen analyzer dengan pengaturan alarm pada batas konsentrasi oksigen
terendah yang ditentukan.
INDIKASI
◦ Pasien dengan end organ disease atau prosedur yang rentan menyebabkan perubahan tekanan darah yang
besar dan cepat.
◦ Prosedur-prosedur yang membutuhkan pengambilan sampel darah berulang untuk pemeriksaan Analisa
gas darah.
◦ Prosedur yang membutuhkan waktu lama, untuk menghindari kerusakan saraf akibat penggunaan
pemantauan tekanan darah non-invasif.
ELEKTROKARDIOGRAFI
◦ Pemantauan EKG rutin dilakukan selama operasi untuk mendeteksi disritmia, iskemia miokardium,
abnormalitas konduksi, malfungsi pacu jantung, dan gangguan elektrolit.
◦ SISTEM LEAD
ASA merekomendasikan penggunaan minimal 3 leads yaitu right arm (RA), left arm (LA), dan left leg
(LL). Lead II merupakan lead trebaik untuk memantau irama jantung karena memberikan visibilitas
gelombang P terbaik.
KATETERISASI VENA SENTRAL
Berfungsi untuk pemantauan tekanan vena sentral, yang dimana dapat dipakai untuk menilai volume intravaskular
dan preload bila tidak terdapat disfungsi jantung kiri.
INDIKASI
◦ Memantau status volume melalui tekanan vena sentral.
◦ Pemberian cairan secara cepat
◦ Pemberian obat-obatan yang bersifat kaustik, vasoaktif, elektrolit, dan nutrisi parenteral.
◦ Aspirasi emboli udara.
◦ Insersi elektroda pacing transvena
◦ Insersi kateter arteri pulmonal
◦ Memantau saturasi oksigen vena sentral.
◦ Akses vena pada pasien dengan pembuluh darah perifer yang kolaps atau dibutuhkan akses intravena jangka
panjang.
◦ KATETERISASI ARTERI PULMONAL
Kateters ini dapat memberikan informasi tentang tekanan pengisian jantung, cardiac output, pulmonary
artery occlusion pressure, mixed venous oxygen saturation (SvO2).
◦ Indikasi:
Penilaian status volume Diagnosis peyakit katup jantung
◦ KONSIDERASI KLINIS
Produski urin yang tidak adekuat sering didefinisikan sebagai jumlah produksi urin kurang dari 0,5
mL/kgbb/jam.
TERIMA KASIH