Anda di halaman 1dari 16

Keperawatan pasien

pasca kateter jantung


TUGAS KEPERAWATAN DASAR
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK 4
“ASSALAMULAIKUM”
01 02
ANNISA ATTAHIRA DIRTA
TRIYANDINI ARYA
1705033023 1910033003

03 04
DEA ANINDITA ENJELICA
RACHIMA PRIASTITI
1910033005 1910033011
KEPERAWATAN

● Menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014, definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

● Keperawatan dalam menangani suatu penyakit memiliki tata cara pelaksanaan yang berbeda karna dalam
menangani beberapa penyakit ada beberapa tata laksana yang baik dan tepat untuk menangani.
KATETER JANTUNG
Angiografi koroner adalah tindakan memasukkan kateter melalui arteri
femoralis atau arteri brachilais yang didorong sampai ke aorta assendens
dan diarahkan ke arteri koronaria yang dituju dengan bantuan fluroskopi.

Kateterisasi jantung adalah suatu pemeriksaan jantung dengan


memasukkan kateter ke dalam sistem kardiovaskuler untuk memeriksa
keadaan anatomi dan fungsi jantung.

Angiografi koroner dapat memberikan informasi tentang: Lokasi lesi atau


sumbatan pada koroner
• Derajat obstruksi
• Adanya sirkulasi kolateral
• Luasnya gangguan jaringan pada area distal koroner yang tersumbat
dan jenis morfologi lesi.
MACAM-MACAM KATETERISASI
JANTUNG
Menurut Rokhaeni,
purnamasari dan Rohayoe
(2001)

1. Kateterisasi jantung kiri


2. Kateterisasi jantung kanan 1. Angiogram/angiograpy
3. Kateterisasi jantung kiri dan kanan 2. Penyadapan
INDIKASI, KONTRA INDIKASI
DAN KOMPLIKASI
KATETERISASI
Indikasi : JANTUNG
• Penyakit jnatung koroner yang jelas/didiagnosis
• Sakit dada (angina pectoris) yang belum jelas penyebabnya.
• Angina pectoris yang tidak stabil.
• Infrak miokard yang tidak berespon dengan obat-obatan
• Gagal jantung kongestif
Kontra indikasi :
• Hypokalemia
• Hipertensi
• Penyakit demam yang berulang
• Gagal jantung dengan edema perut akut
• Gagal ginjal akut
Komplikasi :
• Komplikasi mayor utama
• Diseksi aorta
• Perforasi jantung atau tomponade,
PERSIAPAN KATETERISASI JANTUNG

PERSIAPAN
PERSIAPAN PERSIAPAN
PERSIAPAN PASIEN DARI
FISIK ADMINISTR
MENTAL RUANG
ASI
RAWAT/INAP
PERAWATAN PASIEN
SELAMA PROSEDUR
BERLANGSUNG
Perawat selalu memonitor vital sign dan perubahan
hemodinamik pasien selama prosedur berlangsung.

Perubahan status emosional pasien, kesadaran


pasien, respon vokal, dan ekspresi wajah penting
diperhatikan karena mencerminkan toleransi pasien
tehadap prosedur yang dilakukan.
SETELAH
KATETERISASI
JANTUNG
• Mengkaji keluhan yang dirasakan pasien Adanya nyeri dada memerlukan tindakan segera karena hal tersebut
dapat merupakan indikasi adanya vasospasme atau penyumbatan secara tiba-tiba.
• Monitor tanda-tanda vital 1 jam pertama selama 15 menit, 1 jam kedua selama 30 menit sampai keadaan
umum baik
• Monitor adanya perdarahan, hematoma dan bengkak disekitar area penusukan dengan
• Monitor adanya tanda-tanda dari efek samping zat kontras Perawat perlu mengenali tanda dan gejala
hipersensitifitas terhadap zat kontras seperti: adanya urtikaria, menggigil, mual, muntah, ansietas dan spasme
laring.
• Observasi volume cairan yang masuk dan keluar Hidrasi yang baik dengan terapi intravena sangat penting
pasca prosedur kateterisasi jantung.
• Monitor adanya tanda infeksi Melakukan observasi terhadap adanya perubahan warna, suhu pada area sekitar
puncture.
• Monitor tanda-tanda gangguan sirkulasi ke perifer Melakukan palpasi pada arteri poplitea, dorsalis pedis
kanan dan kiri setiap 15 menit sekali bila nadi lemah konfirmasi dokter untuk pemberian obat anti koagulan
PENGKAJIAN RIWAYAT PASIEN
KATETERISASI JANTUNG
A. PRE OPERATIF

Penyakit yang diderita pasien akan mempengaruhi kemampuan pasien dalam mentroleransi
pembedahan dan mencapai pemulihan yang menyeluruh. Perawat mengkaji semua komplikasi
yang pernah dialami oleh pasien

01 02 03

RIWAYAT PENGKAJIAN PENGKAJIAN


ALERGI NYERI PSIKOSISOKULT
URAL
PENGKAJIAN RIWAYAT PASIEN KATETERISASI
B. Post operatif JANTUNG
Pengkajian dan penanganan yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang
memperlama perawatan di rumah sakit atau dapat membahayakan diri pasien.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adalah:

• Mempertahankan napas jalan dengan mengatur posisi, memasang suction dan pemasangan NPA
• Mempertahankan ventilasi atau oksigenasi dengan pemberian bantuan napas melalui nasal kanula

• Mempertahankan sirkulasi darah dapat dilakukan dengan pemberian cairan plasma ekspander

• Observasi keadaan umum, observasi vomitus dan drainase


• Mempertahankan keamanan dan mencegah resiko injury
• Keadaan umum dari pasien harus diobservasi untuk mengetahui keadaan pasien, seperti keadaan dan sebagainya.
• Balance cairan, harus diperhatikan untuk mengetahui input dan output cairan klien.
 
RUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Berikut ini adalah diagnose keperawatan berdasarkan pengkajian keperawatan sebelum tindakan kateterisasi jantung:

• Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pembedahan yang akan dilaksanakan dan hasil akhir psca
operatif
• Difisiensi pengetahuan (tindakan kateterisasi) berhubungan dengan kurang pengetahuan sebelumnya, kurang
pemahaman informasi, kurang kemampuan mengingat kembali, kurang familiar dengan sumber-sumber informasi.
Berikut merupakan diagnose keperawatan setelah dilakukan kateterisasi jantung:

• Resiko penurunan cardiac output berhubungan dengan gangguan kontraktilitas, gangguan frekuensi, iskemia
ventrikel.
• Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membrane kapiler alveolar, edema paru akut.
• Kerusakan integritas kulit behubungan dengan factor mekanik (prosedur katerisasi)
• Difisiensi pengetahuan (perawatan pasca kateterisasi) berhubungan dengan kurang kemampuan mengingat kembali,
kurang pemahaman tentang informasi
PERENCANAAN
A. Pre tindakan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pembedahan yang akan dilaksanakan
dan hasil akhir pasca operatif.
● Pasien berkurang atau hilang dalam kriteria hasil:
● Pasien menyatakan kecemasannya berkurang
● Pasien mampu mengenali perasaan ansietasnya
● Pasien dapat mengidentifikasi penyebab atau factor yang mempengaruhi ansietasnya
● Pasien kooperatif terhadap tindakan
● Wajah pasien tampak rileks

Intervensi :

2. Difisiensi pengetahuan (tindakan kateterisasi) berhubungan dengan kurang pengetahuan


sebelumnya, kurang pemahaman informasi, kurang kemampuan mengingat kembali, kurang familiar
dengan sumber-sumber informasi.
B. Post tindakan
perencanaan
• Resiko penurunan cardiac output berhubungan dengan gangguan
kontraktilitas, gangguan frekuensi, iskemik ventrikel

• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane kapiler


alveolar, edema paru akut.

• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan factor mekanik (prosedur


kateterisasi)

• Difisiensi pengetahuan (perawatan pasca kateterisasi) berhubungan dengan


kurang kemampuan mengingat kembali, kurang pemahaman tentang
informasi.
KESIMPU
LAN
Pasien yang akan menjalani prosedur kateterisasi jantung
perlu diberikan tindakan-tindakan untuk mengurangi
kecemasannya seperti pemberian pendidikan kesehatan
serta teknik relaksasi. Setelah prosedur pasien perlu
dipantau mengenai keluhan yang dirasakan pasien,
mengidentifikasi adanya nyeri dada, memonitor tanda-tand
vital, adanya perdarahan, hematoma disekitar area
penusuka, monitor adanya tanda-tanda dari efek samping
zat kontras, monitor tandatanda gangguan sirkulasi ke
perifer, monitor adanya tanda-tanda infeksi.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai