FKUPN- 1420.2211.65
Pembimbing: dr. Aunun Rofiq Sp.An
LATAR BELAKANG
Sianotik
Manifestasi
klinik
Asianotik
PJB
Stenosis
anatomis
Defek
Klasifikasi PJB Menurut Manifestasi klinik
A. SIANOTIK
Kegagalan proses oksigenasi darah di paru sehingga darah dengan
kadar oksigen yang rendah (deoxygenated) akan beredar ke sirkulasi
arteri sistemik.
B. ASIANOTIK
Selama tahanan arteri pulmonalis masih tinggi, defek jantung yang
ada belum menimbulkan perubahan aliran darah dari sistemik ke
paru, setelah 4-12 minggu post natal baru terjadi penurunan
tahanan arteri pulmonalis dan defek
Menurut anatomi
A. Stenosis
Stenosis katup pulmonal
Stenosis katup aorta
Atresia katup pulmonal
Coarctatio aorta
B. Defek
ASD
VSD
PDA
Tetralogy Fallot
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Adanya gagal jantung kongestif, toleransi latihan, episode sianotik akut, tingkat
aktivitas, pola makan dan pertumbuhan, gejala-gejala lain yang bersangkutan,
dan abnormalitas anatomis, RPK.
Px. Fisik:
warna kulit, tingkat pola aktivitas dan frekuensi nafas.
BJ (ireguler, BJ 2 terdengar lebih keras atau hilang, bising jantung)
Px. Penunjang:
Ro Thorax
EKG
ECG
Anestesi Pada Penyakit Jantung Bawaan
Dua akibat utama pada PJB adalah gagal jantung kongestif dan
sianosis.
Gagal jantung kongestif harus dikontrol dengan digitalis, diuretik, dan
atau obat-obatan yang mengurangi afterload
Sianosis merupakan ciri gangguan jantung dengan shunt kanan ke
kiri.
Hipoksemia berat menyebabkan polisitemia, ↑ volume dan viskositas
darah, neovaskularisasi, hiperventilasi, dan koagulopati.
Evaluasi pre operatif
Tujuan: mendapatkan gambaran yang menyeluruh dari anatomi dan semua
prosedur bedah yang pernah dijalani.
Px ECG sangat penting untuk menentukan anatomi dan pola aliran darah.
• digitalis untuk memperlambat laju ventrikel pada atrial fibrillasi, diuretika dan
Premedikasi retriksi natrium.
• Pemberian antikoagulan 1-3 hari sebelum operasi.
• antibiotika profilaksis
Premedikasi • Pmilihan agen pghambat neuromuscular didsrkan pd denyut jantung istirahat.
• Obat yg menimbulkan depresi miokardium/ penurunan TD harus dihindari,
• EKG dan tekanan darah (irama sinus, denyut jantung, dan volume intravaskular
Monitoring yang normal)
Manajemen • Pasien dengan AS ringan- sedang umumnya anestesi spinal atau epidural
• pasien dengan AS yang berat, anestesi spinal dan epidural adalah KI.
anestesi
• Analgesia diberikan: menghindari disritmia, hiperkarbia, dan hipotermia
Pemulihan
VSD dan ASD