Trias anestesi :
- hipnosis
- analgesia
- relaksasi
Tahapan kedalaman anestesi
• Paralytic stage
• Arrest napas
• Arrest jantung
Urutan anestesi inhalasi
1. Pemeriksaan perioperatif
2. Premedikasi
3. Preoksigenasi (denitrogenasi)
4. Induksi
5. Intubasi (bila pakai endotracheal tube)
6. Maintenance
7. emergence
Preoksigenasi
• Meningkatkan “safety of margin” selama
apnea (8-10 menit)
• Meningkatkan FRC sekitar 2500 ml
• Beri oksigen 8-10 lt/menit selama 2-3
menit atau 4 kali pernapasan yang setara
vital capacity
INDUKSI
• Tahapan dari penderita sadar sampai tidak sadar
dan siap dilakukan intubasi atau pembedahan
• Dapat dilakukan secara :
- intravena (thiopental, propofol, ketamin ,
midazolam, diazepam, ethomidat)
- insuflasi/inhalasi (ether, halothan, sevofluran,
desfluran)
- open drop (chloroform, chlor-ethyl dilanjutkan
ether)
• Maintenance
– Tahapan anestesi yang paling ringan, dimana
pembedahan sudah dapat dilaksanakan dengan
baik
• Emergence
– Akhir anestesi, dimana penderita segera
kembali sadar
– Bahaya laryngospasme & muntah (aspirasi)
- Tanda2 u/ menilai stadium2 anestesi:
- Cukup dalam
- Terlalu dalam
- Masih dangkal
- Ventilasi normal:
Pria dewasa: dominan abdomen (diafragma)
Wanita dewasa: dominan torakal (interkostal)
- Pupil:
Terbagi atas:
- Stadium 1: tak melebar ok rangsang psikosensorik &
emosi
- Stadium 2: midriasis ok rangsang simpatik pd otot2
dilatator
- Stadium 3: mulai midriasis lagi ok pelepasan adrenalin
pd anestesi dgn eter/siklopropan tp tak
terjadi pd halotan & IV
Pupil yg diperhatikan: gerak & posisi fiksasi
Stadium pembedahan:
- pupil terfiksasi di tengah
- ventilasi teratur
Anestesi dalam (overdosis)
- pupil dilatasi maksimal ok paralisis N. III
- Ventilasi: - perut
- dangkal
Sebab lain pupil midriasis:
- Saat induksi: os sdh setengah sadar (subconscious fear)
- Pramedikasi atropin tanpa opiat
- Hipoksia
- Syok & perdarahan
Refleks bulu mata:
N: disentuh kedip (kontraksi)
(–): akhir stadium 1, awal stadium 2
Refleks kelopak mata:
N: tarik kelopak mata ada tarikan
(kontraksi)
(–): awal stadium 3
Refleks cahaya:
pupil miosis
(–): stadium 3 plana 3
MONITORING ANESTESI: PERIOPERATIF
Memperhatikan
Mengawasi Tujuan tertentu
Memeriksa
Keselamatan penderita
Melibat Reaksi obat terhadap fungsi
Meraba nafas & jantung
Mendengar
1. Diagnosis adanya permasalahan
2. Perkiraan kemungkinan terjadinya kegawatan
3. Evaluasi hasil tindakan, efektivitas, efek
tambahan
Yg dimonitor:
1. Kedalaman anestesi
2. Sistem kardiovaskular:
invasif
- Tekanan darah
noninvasif
- EKG
- CVP
3. Ventilasi/respirasi
- Stetoskop, prekordial
- Pulse oxymetry saturasi
- Kapnometer
- Analisis gas darah
4. Suhu:
- hipertermia maligna
- aksila, rektal, esofagus, nasofaring
5. Blok pelumpuh otot
6. Produksi urin: ½–1 cc/kgBB/jam
7. Th/ cairan
8. Sirkuit anestesi
O2 mesin anestesi corrugated2
masker/ET
pasien
TERIMA KASIH