Contoh :
Anak 10 tahun BB 25 kg mengalami dehidrasi sedang.
Diperkirakan defisit cairan 10% dari BB= 10% x 25.000
cc = 2500 cc atau replacement: 10 cc/ kgBB /%
dehidrasi = 10x25x10 cc = 2500 cc.
ad.2 Defisit cairan selama nuchter pre operatif :
Ini harus dikoreksi untuk mencegah dehidrasi
dan
membantu lancarnya anestesi.
Program pre operatif feeding sebaiknya menurut tabel
dibawah ini :
Umur
prematur/neonatus
1 - 6 bulan
6 - 36 bulan
> 3 tahun
Lama nuchter
2 jam pre induksi
4 jam pre induksi
6 jam pre induksi
8 jam pre induksi
Keterangan
Bangunkan beri air gula
Bangunkan beri air gula
Bangunkan beri air jernih
Bangunkan beri air jernih
Contoh :
1. Anak 25 kg akan dioperasi jam 8 pagi.
2. Puasa sejak jam 0.00 malam, berapa besar defisit
cairan?
Estimate Fluid Deficit (EFD)= EFR x lama nuchter
= (60 + 5cc) x 8 = 520 cc
Cara lain menentukan kebutuhan cairan per 24
jam BB(kg)
cc/kg/24 jam.
=====================================================
0 - 10
100 (75 untuk umur< 24 jam)
10 - 20
1000 + 50/kg diatas 10 kg
> 20
1500 + 20/kg diatas 20 kg
prematur /neonatus < 5 hari
> 5 hari
50 - 75/kgBB
150 kgBB
=====================================================
Contoh :
Bayi prematur 3 hari dengan atresia ani, BB 1,5 kg,
akan dilakukan perbaikan anus jam 8 pagi. Dipuasakan
sejak jam 5.00 pagi. Berapa EFD ?
Lamanya nuchter(puasa) = 3 jam.
Maka EFD = 3/24 x 75 x 1,5 cc = 15 cc
ad3.Maintenance cairan selama operasi :
1. Kebutuhan maintainance (EFR) x lamanya
operasi
: 85
: 80
: 75
Note:
Darah yang ditransfusikan Ht nya rata-rata 40%.
Contoh lengkap pemberian cairan :
a. EBV (Estimate Blood Volume) kira-kira 80 cc/kgBB
neonatus 90 cc/kgBB
dewasa 70 cc/kgBB
b. ERCM (Estimate Red Cell Mass) = EBV x Ht/100
c. Jika pada post operatif akhir Ht tak < 30%, maka
ERCM
untuk Ht30% = EBV x 30/100
d. Acceptable Red Cell Loss(ARCL) (hilangnya eritrosit
yang
bisa ditolerir /tak perlu diganti darah)
ERCM - ERCM30 = ARCL atau ( Ht-30) / Ht x EBV
e. Acceptable Blood Loss (ABL) ( jumlah hilangnya
darah
yang masih bisa ditolerir) = 3x ARCL.
f. Jumlah darah yang ditransfusikan bila fasilitas Hb
yang
ada : (HbX - Hb pasien)x BB x 6ml untuk whole blood
dan
(HbX - Hb pasien) x BB x3 untuk packed red cell.
Untuk menggunakan fasilitas perhitungan ini :
1. Bila darah hilang < 1/3 ABL diganti dengan volume
yang
sama cairan kristaloid.
2. Bila darah hilang > 1/3 AABL diganti volume yang
sama
cairan koloid.
3. Bila darah hilang > Total ABL haruslah diganti
dengan
diganti
EFR dengan 70 cc D2,5% dalam RL
Darah dengan 400 cc packed red cell karena pada
akhir
jam ke-2 telah diberi koloid 400 cc.
Perlu diingat pemberian glukose/dextrose jangan diberi
konsentrasi 5% cukup (1-2,5%) ditakuti terjadi
hiperglikemia yang meningkatkan resiko ischemia otak
maupun medulla spinalis di samping meningkatkan
diuresis dengan resiko dehidrasi terutama bayi
prematur.
Untuk pemberian cairan intra operatif anak > 4 tahun
lebih baik larutan isotonik tanpa glukose. Dalam
beberapa penelitian pada bayi dan anak yang sehat
ternyata resiko hipoglikemi pre operatif rendah sekali
walau masa puasanya diperpanjang, dimana nilai kadar
gula darah 2,4 mmol/L merupakan batas minimal yang
dapat ditolerir oleh anak dan bayi.
Tetapi anak yang mendapat terapi beta blocker atau
menjalani bedah jantung terbuka lebih mudah
mengalami hipoglikemia.
Koloid yang terpilih untuk bayi baru lahir dan prematur
adalah albumin atau gelatin.
Periode post operatif :
Perhitungan berdasarkan :
- Sisa EFD yang belum diberikan durante operatif
- EFR selama post operatif
6
160 - 140
------------------6
x
100
100
= 5/6 L = 800 cc
cc=
4 cc) kedalam larutan Dextrose 2,5% yang
diinginkan.
Note :
1 cc NaCl 8,4% = 1 meq
1 cc NaCl 5%
= 0,855 meq
1 cc NaCl 3%
= 0,513 meq
1 cc NaCl 30% = 5,1
meq
Program cairan 16 jam berikutnya :
Defisit 50% sisa
= 1000 cc
EFR 16 jam
= 16x60 cc = 960 cc
-----------Total
= 1960 cc
Kebutuhan Na = 16/24 x 20x 3 = 40 meq = 280 cc
saline atau 8 cc NaCl 30%, Maka diberi RL 1000 cc
atau D2,5% ditambah 8 cc NaCl 30%
Note :
Bila terjadi kejang karena hiponatrimia tak respons
terhadap anticonvulant langkah awal dengan
memberikan NaCl 3% namun bila hiponatrimia
asimptomatik tak perlu koreksi cepat dengan NaCl 3%,
kecepatan pemberian NaCl 3% harus bisa menaikkan
kadar natrium serum sebesar 1 mmol/jam atau kadar
Na > 125 mmol.
Setiap pemberian 1 cc/kgBB cairan NaCl 3% akan