Anda di halaman 1dari 24

TERAPI CAIRAN

Cahya Fajriati Ismail


09/KU/13061

Komposisi Cairan Tubuh


Bayi baru lahir 75% BB
Bayi usia 1 bulan 65% BB
Dewasa
60% zat cair
40% zat padat (protein, lemak, karbohidrat, dll)

Distribusi Cairan Tubuh

Cairan Tubuh
60%

Intraseluler
40%
Ekstraseluler
20%

Interstitial
15%
Intravaskular
5%

Komponen Intraseluler
Ion kalium (140-150mmol/liter)
Ion natrium (8-10mmol/liter)
Ion klorida(3mmol/liter)

Komponen Ekstraseluler
Intrasvaskuler : jika ditambah dengan eritrosit (3%BB),
volume darah sekitar 8%BB. Terdapat juga protein plasma,
Na (138-145mmol/L), Cl (97-105mmol/L), bikarbonat, K
(3..5-4.5 mmol/L).
Interstitial :

Komponen Cairan Tubuh


Elektrolit
Kation : Natrium, Kalium, Magnesium
Anion : Klorida, bikarbonat, dan ion fosfat PO43

Nonelektrolit
BM kecil : Glukosa
BM besar : Protein

Estimasi volume darah


Neonatus : 90 ml/kgBB
Bayi dan anak
: 80 ml/kgBB
Dewasa
: 70 ml/kgBB

Terapi Cairan
Definisi
Tindakan untuk memelihara, mengganti cairan tubuh dalam
batas-batas fisiologis dengan cairan infus kristaloid (elektrolit)
atau koloid (plasma ekspander) secara intravena.

Indikasi Terapi Cairan


Koreksi
defisit
cairan
:
rehidrasi,
hipovolemia
(dengan/tanpa shock) perdarahan, luka bakar
Mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh
Memberikan nutrisi
Koreksi elektrolit

Terapi Cairan Resusitasi


Untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau
ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk memperbaiki
perfusi jaringan (misalnya : syok dan luka bakar)
Cairan : Normal Saline, Ringer Asetat, Ringer Laktat

Terapi Rumatan
Memelihara kesimbangan cairan tubuh dan
nutrisi.
Rumus Holiday Segar
10 kgBB pertama x 4
10 kgBB kedua x 2
kgBB berikutnya x 1

Larutan elektrolit + karbohidrat : KA-EN, dextran


saline, Ringers dextrose
Larutan hanya mengandung KH : dextrose 5%

Jenis Cairan
Kristaloid
Komposisi mirip CES
Lebih banyak menyebar ke ruang interstitial, sehingga lebih
dipilih untuk defisit cairan di ruang interstitial.
Misal : NaCl 0.9%, Ringer Laktat, Ringers solution, Dextrose
5%
Koloid
Disebut juga sebagai plasma substitute/plasma expander.
Berat molkeul yang tinggi dengan aktivitas osmotik
cenderung bertahan lama (3-6 jam) dalam ruang intravaskuler
Digunakan
sebagai
resusitasi
cairan
pada
syok
hipovolemik/hemoragik.
Misal : Albumin, plasma protein fraction (plasmanat), koloid
sintetik (dextran, hetastarch).

substitute (2)
Kriteria

Whole
blood

Larutan
elektrolit

Gangguan
pd homeostasis

Ada
Hanya
kmungkin pngenceran
an
(aktivasi
faktor)

Efek
samping yg
mungkin

Anafilaksi Oedema
s/incomp pulmonal
atibi-lity

Albumin
20%

HES 6%

Haemacel

Hanya
pengenceran

Mnurunkn
fungsi
trombosit
&koagulopati

Hanya
pengenceran

Anafilaktoid
atau reaksi
anafilaksi

Transmisi
penyakit

Resiko
infeksi virus
sprt: HBV,
HCV, HIV

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Waktu
penyimpanan

21 hari

3 tahun

3-5 tahun

3 tahun

5 tahun

Suhu
penyimpanan

4-6C

Suhu
ruangan

2-25C

Suhu
ruangan

Suhu
ruangan

Jenis Cairan

Kristaloid

Koloid

Keuntungan

Balanced electrolyte
composition
Buffering capacity
(lactate/acetate)
No risk of adverse
reaction
Minimal effect on
haemostasis
Promoting diuretics
Inexpensive

Good intravascular
persistence
Moderate volume
required
Minor risk of tissue
oedema

Kerugian

Poor plasma volume


support
Large volume
needed
Overhydration /
oedema formation
Reduced plasma
COP (Colloid
Oncotic Pressure)
Hypothermia

Volume overload
Disturbed
haemostasis
Tissue
accumulation
Adverse effects on
renal function
Anaphylactoid
reaction
More expensive

Terapi Cairan Perioperatif


1. Terapi cairan prabedah
Tujuannya adalah untuk mengganti cairan dan
kalori yang dialami pasien prabedah akibat
puasa, fasilitas vena terbuka, koreksi defisit
akibat hipovolemik atau dehidrasi
Cairan maintenance dengan memberikan
cairan kristaloid, atau pada perdarahan akut
(kristaloid + koloid/transfusi)
Maintenance rumus 4:2:1
Pengganti Puasa

Dewasa (8jam), anak (6jam)

1 jam pertama = (PP) + REL + M

2/3 jam berikutnya = (PP) + REL + M

2. Terapi cairan intraoperatif


Koreksi kehilangan cairan melalui luka operasi,
mengganti perdarahan, dan mengganti cairan
yang hilang melalui organ ekskresi
Tambahan cairan sesuai jumlah perdarahan
ditambah dengan koreksi cairanberdasarkan jenis
operasi yang dilakukan
Operasi besar : 6 8 ml/kgBB/jam
Operasi sedang : 4 6 ml/kgBB/jam
Operasi kecil : 2 -4 ml/kgBB/jam
ABL (Allowed Blood Loss)
EBV x Ht/Ht sekarang

EBV dewasa laki-laki (75xBB), wanita (65xBB), anak


(80xBB), bayi (90xBB)

3. Terapi pasca bedah


Pemberian cairan maintenance dan juga nutrisi
perenteral.
Cairan yang diberikan yang mengandung air +
elektrolit + karbohidrat + asaam amino esensial

Indikasi Transfusi Darah


1. Pendarahan akut sampai ;
Hb<8gr% atau Ht<30%
Pada orang tua, kelainan paru, kelainan jantung ;
Hb<10gr%
2. Bedah mayor kehilangan darah 20% volume darah

Rumus Perhitungan Darah untuk


Transfusi
(Hb Normal Hb sekarang) x BB(kg) x Jenis
Darah (PRC/WB)
oHb Normal:
o Pria
14-18gr/dL
o Wanita 12-16gr/dL
o Anak 10-16gr/dL
o BBL
12-24gr/dL

oPRC : dikali 3
oWB : dikali 6

Jenis Transfusi
Whole Blood
Berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma
secara bersamaan
Hanya untuk mengatasi pendarahan akut dan masif,
meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan
darah
Diberikan dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui

Packed Red Cell (PRC)


Dipakai dalam pengobatan anemia : talasemia, anemia
aplastik, leukemia dan anemia karena keganasan lainnya.
Bertujuan memperbaiki oksigenasi jaringan dan organorgan tubuh
Diberikan dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui

Trombosit (Platelet Concentrates)


Diberikan pada pasien trombositopenia yang
disertai kegagalan pembentukan trombosit,
misalnya pada leukemia dan tumor ganas.

Plasma segar beku (Fresh Frozen Plasma)


Diberikan pada pasien hemofilia sebagai
profilaksis dan terapi perdarahan.

Plasma
Pada pasien dengan luka bakar.

Transfusi perioperatif
Meningkatkan kadar Hb prabedah
Mengoreksi defisit faktor pembekuan dan komponen dan
komponen darah
Mengganti volume darah yang hilang

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai