ELEKTROLIT
Oleh :
Faizah
Pembimbing :
dr. Sulistyowati, Sp.An
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Non elektrolit
Merupakan zat seperti glukosa dan urea
yang tidak terdisosiasi dalam cairan.
Zat lainya termasuk penting adalah
kreatinin dan bilirubin.
2. Perubahan konsentrasi
Hiponatremia
Kadar natrium normal 135-145 mEq/L.
Keadaan ini dapat diterapi dengan restriksi
cairan (Na+ 125 mg/L) atau NaCl 3%
ssebanyak (140-X)xBBx0,6 mg dan untuk
pediatrik 1,5-2,5 mg/kg.
Untuk menghitung Na serum yang
dibutuhkan dapat menggunakan rumus
Na= Na1 Na0 x TBW
Hipernatremia
Terapi keadaan ini adalah penggantian cairan dengan 5%
dekstrose dalam air sebanyak {(X-140) x BB x 0,6}: 140.12
Hipokalemia
Terapi hipokalemia dapat berupa koreksi faktor presipitasi
(alkalosis, hipomagnesemia, obat-obatan), infuse potasium
klorida sampai 10 mEq/jam (untuk mild hipokalemia ;>2
mEq/L) atau infus potasium klorida sampai 40 mEq/jam
dengan monitoring oleh EKG (untuk hipokalemia
berat;<2mEq/L disertai perubahan EKG, kelemahan otot
yang hebat). Rumus untuk menghitung defisit kalium :
K = K1 K0 x 0,25 x BB
Hiperkalemia
Terjadi jika kadar kalium > 5 mEq/L
Terapi untuk hiperkalemia dapat berupa
intravena kalsium klorida 10% dalam 10
menit, sodium bikarbonat 50-100 mEq dalam
5-10 menit, atau diuretik, hemodialisis.
3. Perubahan komposisi
Asidosis respiratorik
Alkalosis respiratorik
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik
kulit-menguap 350 cc
keringat
100 cc
paru-paru
350 cc
faeces
200 cc
urine
1400 cc
2400 cc
Terapi Cairan
Tindakan untuk memelihara,
mengganti cairan tubuh dalam
batas-batas fisiologis dengan
cairan infus kristaloid (elektrolit)
atau koloid (plasma ekspander)
secara intravena.
2. Terapi rumatan
bertujuan memelihara keseimbangan cairan tubuh dan
nutrisi.
Orang dewasa rata-rata membutuhkan cairan 30-35
ml/kgBB/hari
dan elektrolit utama (Na+=1-2 mmol/kgBB/hari) dan
(K+= 1mmol/kgBB/hari)
Terapi rumatan dapat diberikan infus cairan elektrolit
dengan kandungan karbohidrat atau infus yang hanya
mengandung karbohidrat saja. Larutan elektrolit yang
juga mengandung karbohidrat adalah larutan KA-EN,
dextran + saline, DGAA, Ringers dextrose, dll.
Sedangkan larutan rumatan yang mengandung hanya
karbohidrat adalah dextrose 5%. Tetapi cairan tanpa
elektrolit cepat keluar dari sirkulasi dan mengisi ruang
antar sel sehingga dextrose tidak berperan dalam
hipovolemik.
Jenis-Jenis Cairan
1. Cairan Kristaloid
2. Cairan Koloid
a. Koloid alami
b. Koloid sintetis
Dextran:
Hydroxylethyl Starch (Heta starch)
Gelatin
BAB III
KESIMPULAN
Tubuh mengandung 60 % air yang disebut juga cairan tubuh. Cairan tubuh
didalamnya terkandung nutrisi-nutrisi yang amat penting peranannya
dalam metabolisme sel, sehingga amat penting dalam menunjang
kehidupan.
Dalam pembedahan, tubuh kekurangan cairan karena perdarahan selama
pembedahan ditambah lagi puasa sebelum dan sesudah operasi.
Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang
umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-faktor
preoperatif, perioperatif dan postoperatif.
Terapi cairan parenteral digunakan untuk mempertahankan atau
mengembalikan volume dan komposisi normal cairan tubuh. Dalam terapi
cairan harus diperhatikan kebutuhannya sesuai usia dan keadaan pasien,
serta cairan infus itu sendiri. Jenis cairan yang bisa diberikan untuk terapi
cairan adalah cairan kristaloid dan cairan koloid.