Sepsis dan AKI adalah dua kasus dari kasus-kasus terbanyak yang ditemukan
di ICU, dan dijadikan major concern dalam perawatan pasien-pasien kritis.
Insiden Septic AKI (SAKI) pada hampir semua ICU mencapai 15% - 20% dari
semua pasien yang dirawat di ICU.
Mortality mencapai 52% (sebuah Indian study), 50% mortality pada 90 hari
perawatan SAKI dengan skore SOFA kardiovaskuler 3–4 yang dilakukan
CRRT (IVOIRE study).
Patofisiologi SAKI
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan AKI yaitu antara lain : sepsis,
pembedahan mayor, gagal jantung, dan hipovolumia (sebagai pencetus akibat
perubahan hemodinamik).
Faktor lain selain hipoperfusi adalah inflamasi renal dan respon tubulerakibat
mediator-mediator sepsis.
Pada sebagian kasus, SAKI muncul tanpa ada tanda ataupun bisa muncul
meskipun dalam keadaan peningkatan aliran darah renal atau dalam keadaan
normal.
Patofisiologi SAKI tidak semata berparadigma akibat iskemia renal /
reperfusi, tetapi saat ini diyakini akibat inflamasi, disfungsi mikrosirkulasi,
deficit perfusi, reaksi bio-energik, adaptasi cel tubular terhadap injuri.
Pencegahan SAKI
Managemen cairan: liberal atau restriksi? Kristaloid atau koloid?
balanced crystalloids atau isotonic salt solutions ?
Renal Doppler
Biomarkers
Penurunan renal blood flow dan Oxygen supply bukan hal yang utama berperan dalam
terjadinya SAKI.
Pemberian infus Angiotensin II akan menurunkan aliran darah ginjal dan secara nyata
meningkatkan diuresis dan normalisasi Kreatinin.
Vasopresin low dose tidak menurunkan mortality dibandingkan dengan NE pada pasien
dengan syok septik. Vasopresin pada SAKI bisa mengurangi kerusakan ginjal pada
tahap I, tapi tidak pada tahap yang lanjut
Intra Abdominal Hypertension (IAH)
Khusus penggunaan Colistin di atas 4,5 juta iu, potensi toksisitas tinggi karena
filter CRRT bertindak sebagai barier Colistin sehingga terakumulasi dalam
sirkulasi. Penggunaan antikoagulant citrat dipertimbangkan untuk
meningkatkan eliminasi Colistin lewat filter CRRT.
Modalitas lain untuk purifikasi darah :