Anda di halaman 1dari 46

TERAPI CAIRAN

(Kaye AD. Fluid management. In: Miller RD, Pardo MC, editors. Basics of anesthesia.
6th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p.364-71)

Oleh :

Magfirah
C11108007
Pembimbing :
dr. Clara

Konsulen :
dr. Hizbullah, Sp.An-KMN
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF DAN MANAJEMEN NYERI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

TARGET TERAPI CAIRAN


PERIOPERATIF
Memenuhi kebutuhan cairan parenteral yang
adekuat
mempertahankan volume intravaskuler &
volume preload jantung,
kapasitas 02 ke jaringan,
status koagulasi,
keseimbangan asam basa,
keseimbangan elektrolit,
kebutuhan selama operasi

FISIOLOGI CAIRAN & ELEKTROLIT

Air ad/ komponen utama dari seluruh


kompartemen cairan dalam tubuh (60%
dari BB pd dewasa muda)

Persentase cairan bervariasi tergantung


dari umur, jenis kelamin, jaringan lemak.

1. Rhoades RA, Tanner GA: Medical Physiology, Boston, 1995, Little, Brown, pp 448449.

KOMPONEN DASAR CAIRAN TUBUH


Ekstraseluler

dipisahkan o/ membran water permeable cell

Perbedaan utama plasma dan cairan


interstitial:
konsentrasi protein pada plasma
>> cairan interstitial
mempertahankan volume cairan
intravaskuler.

TABEL 23-1 KEHILANGAN CAIRAN HARIAN


Sumber Kehilangan
Cairan

Jumlah Kehilangan Cairan

(mL)

Aktivitas normal dan Aktivitas normal dan


suhu normal

suhu tinggi

Urin

1400

1200

Keringat

100

1400

Feses

100

100

Insensible losses

700

600

Total

2300

3300

Adapted from Rhoades RA, Tanner GA. Medical Physiology. Boston,

TABEL 23-2 KOMPOSISI ELEKTROLIT NORMAL DALAM


TUBUH
Elektrolit

Plasma (mEq/L)

Cairan

Cairan

intraseluler

ekstraseluler

(mEq/L)

(mEq/L)

Natrium

142

10

140

Kalium

150

4.5

Magnesium

40

Kalsium

Klorida

103

103

117

Bikarbonat

25

28

Adapted from Rhoades RA, Tanner GA. Medical Physiology. Boston,

TABEL 23-3 VOLUME & KOMPOSISI CAIRAN


GASTROINTESTINAL
Sumber

Volume

Na+

K+

Cl-

HCO3-

cairan

24 jam

(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L)

Saliva

500-2000

2-10

20-30

8-18

30

Lambung 1000-2000 60-100

10-20

100-130

Pancreas 300-800

135-145

5-10

70-90

95-120

Empedu

300-600

135-145

5-10

90-130

30-40

Jejunum

2000-4000

120-140

5-10

90-140

30-40

Ileum

1000-2000

80-150

2-8

45-140

30

Kolon

----

60

30

40

---

KESEIMBANGAN CAIRAN
PERIOPERATIF

Defisit NPO =
Keb. cairan maintenance x
lama puasa

3. Jacob M, Chappell D, Conzen P, et al: Blood volume is normal after preoperative


overnight fasting, Acta Anaesthesiol Scand 52:522529, 2008.

TABEL 23-4 PERGESERAN KESEIMBANGAN


CAIRAN PERIOPERATIF
Kejadian

Dampak potensial

Dipengaruhi oleh

Puasa sebelum operasi

Kehilangan cairan

Bergantung pada

berlanjut melalui urin

lamanya puasa; mungkin

dan insensible

tidak berpengaruh

menyebabkan

terhadap penurunan

hipovolemia

volume darah

Vasodilatasi akibat

Venodilatasi

Bergantung pada

anestesi umum atau

menyebabkan penurunan

individu pasien dan

anestesi regional

preload

pemberian obat-obatan

Hipovolemia

anestesi
Bergantung pada tipe dan

Insensible losses dari


paparan pembedahan
selama operasi

durasi paparan

Pergeseran cairan

Mengarah ke

Bergantung pada

dari trauma

akumulasi cairan

trauma pembedahan

pembedahan dan

third space dan atau

dan pemberian

inflamasi

peningkatan volume

cairan intravena

cairan interstitial
Kehilangan darah

Penurunan volume

Bergantung pada

darah, penurunan

banyaknya

volume interstitial

kehilangan darah

SOLUSI PENGGANTI CAIRAN

Kristaloid
Merupakan
elektrolit.

cairan

yang

mengandung

air

&

Kristaloid
terbagi menjadi cairan
isotonis, hipertonis, & hipotonis.

balanced,

Cairan kristaloid didistribusikan dgn bebas dlm


intravaskuler & interstitial
(1/3 dari cairan kristaloid yg diberikan IV yg
tetap tinggal dlm intravaskuler)

BALANCED SALT SOLUTION

Mempunyai komposisi elektrolit yg


mirip dgn cairan ekstrasel (RLsolution, plasma-Lyte, Normosol).
Bila dibandingkan dgn kadar Na,
cairan ini termasuk hipotonis.

NORMAL SALINE (NACL 0,9%)

NaCl
0,9%
sedikit
lebih
hipertonis
&
mempunyai lebih banyak klorida daripada
cairan ekstraseluler.

Ketika digunakan berlebih hiperkloremik


ringan (non-anion gap) asidosis metabolik

NaCl 0,9% lebih digunakan daripada RL pada


trauma
kepala,
alkalosis
metabolik
hiperkloremia, atau pada hiponatremia.

NaCl 0,9% juga diberikan pada


pasien hiperkalemia termasuk gagal
ginjal,
dan
juga
dalam
mengencerkan PRBC.

CAIRAN GARAM HIPERTONIS

Konsentrasi
mEq/L.

Na

sekitar

250-1200

Konsentrasi Na yg lebih besar


membutuhkan lebih sedikit volume
total u/ resusitasi pengganti cairan
--> mengurangi edema jaringan

DEKSTROSA 5%

Fungsi dekstrosa 5% sbg cairan bebas


karena dekstrosa dimetabolisme.

Bersifat iso-osmotik & tdk menyebabkan


hemolisis ketika diinjeksikan secara IV.

Dapat digunakan u/ koreksi hipernatremia


namun >> digunakan untuk pencegahan
hipoglikemia pd pasien diabetes.

TABEL 23-5 KOMPOSISI PENGGANTIAN


CAIRAN
Cairan

Na+

K+

(mEq/L) (mEq/L)
5% albumin 145 15

(g/L)
<2.5

Glukosa Osmolaritas

pH

Lain-lain

7.4

COP = 32-

(g/L)
0

330

35 mmHg
Plasmanate 145 15

<2.0

7.4

COP = 20
mmHg

10%

255

4.0

154

310

5.9

Dextran 40
HES
450/0.7

NaCl

154

308

6.0

130

273

6.5

0.9%
Ringer
laktat
Dekstrosa

Laktat - 28
mEq/L

50

252

4.5

D5LR

130

50

525

5.0

D5 0.45%

77

50

406

4.0

140

294

6.6

5%

NaCl
NormosolR

Mg -3,
asetat 27,
glukonat
-23mEq/L

COP= Colloid Oncotic Pressure (tekanan onkotik koloid), D5LR (5% dekstrose dalam
cairan Ringer Laktat), D50.45% NaCl (5% dekstrose dalam 0.45% NaCl)

KOLOID

Mempunyai BM yang besar lebih


lama dalam ruang intravaskuler
dibandingkan kristaloid.
Kerugian: lebih mahal
Kelebihan: resiko infeksi minimal
atau tidak ada

ALBUMIN 5%

Albumin
5%
atau
plasmanate
memiliki tekanan osmotik koloid
sekitar 20mmHg (mendekati nilai
normal tekanan osmotik koloid)
Memiliki efek minimal terhadap
koagulasi

7. Boldt J: Use of albumin: An update, Br J Anaesth 104:276284, 2010.

DEXTRAN

Adalah polimer glukosa sintetik yg


larut dlm air yg berasal dari sukrosa
BM rata-rata dextran 40 40.000
dalton, dextran 70 70.000 dalton.
Dextran
40
digunakan
pd
pembedahan vaskuler u/ mencegah
trombosis

EFEK SAMPING:

Reaksi anafilaksis sktr 1:3300 pemberian


Peningkatan
waktu
perdarahan

penurunan agregasi trombosit


Rouleaux
formation
(contohnya
mengganggu proses cross matching
darah)
Edema paru non kardiogenik efek
toksik langsung dari kapiler paru
absorpsi intravaskuler

8. Ibister JP, Fisher MM: Adverse effects of plasma volume expanders, Anaesth Intensive Care 8:145, 1980.
9. Mangar D, Gerson JI, Constantine RM, et al: Pulmonary edema and coagulopathy due to Hyskon (32%
dextran-70) administration, Anesth Analg 68:686687, 1989.

HES (HYDROXYETHYL STARCH)

Ad/ koloid sintetik yg merupakan


modifikasi dari polisakarida alami.
Karakteristik:
Konsentrasi
&
BM
menengah, the molar substitution dan
rasio C2 dgn C6
Larutan 6% adalah isotonik
BM rata-rata: rendah (<70kDa), medium
(130-270 kDa), atau tinggi (>450 kDa)

10. Bailey AG, McNaull PP, Jooste E, et al: Perioperative crystalloid and colloid fluid management in children: Where are
we and how did we get here? Anesth Analg 10:375390, 2010.
11. Westphal M, James MF, Kozek- Langenecker S, et al: Hydroxyethyl starches: Different productsdifferent effects,
Anesthesiology 111:187202, 2009.

EFEK SAMPING HES

Gangguan koagulasi
Toksisitas ginjal
HES yg tersimpan dlm jaringan : pruritus
Merusak Von Willebrand factor
Merusak faktor VIII
Merusak fungsi trombosit
Pd HES dgn BM yg lebih besar bersifat
lebih mengganggu efek hemostatik

KRISTALOID DIBANDINGKAN KOLOID

Peran kristaloid dan koloid dlm terapi


cairan masih dalam kontroversi.
Resusitasi
dgn
kristaloid

mengencerkan protein plasma


menurunkan tek.onkotik plasma &
membuat
filtrasi
cairan
dari
intravaskuler ke interstitial edema
traktus GI

Cairan kristaloid isotonis: plasma


volume expander yang efektif u/
resusitasi tanpa pemberian cairan
koloid apapun

Pemberian setiap 1 mL koloid setiap


1mL kehilangan darah tekanan
pengisian, tekanan drh arteri, &
denyut jantung yg lebih cepat

13. McIlroy DR, Kharasch ED: Acute intravascular volume expansion with rapidly administered
crystalloid or colloid in the setting of moderate hypovolemia, Anesth Analg 96:15721577, 2003.

STRATEGI CAIRAN PERIOPERATIF

Terapi
cairan
perioperatif
diindikasikan u/ memfasilitasi terapi
awal & merupakan titik awal bagi
pasien tanpa komorbid mayor pd
organ
vital,
yakni
dgn
memperhatikan pemilihan cairan &
laju pemberian mencapai target
fisiologis

TABEL 23-7 KALKULASI CAIRAN UNTUK


OPERASI INTRA-ABDOMINAL HIPOTETIKAL
DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALOID
Komponen pergantian cairan (mL)
KomWaktu pensa Defisit Rumatan
si
Preinduksi
I-S
Jam
pertama
Jam
kedua

Kahilang

Ruang

an darah interstisial

Pada
jam
ini

Kumula
tif

350

220

110

680

680

220

110

330

1010

220

110

300

350

980

1990

220

110

300

350

980

2970

Jam
ketiga
Jam
keempat

220

110

150

350

830

3800

110

200

310

4110

Asumsi:
Berat badan pasien 70 kg, dengan kadar hemoglobin awal 15 g/dl
CVE 5 ml/kg
Rumatan cairan (dengan rumus 4-2-1) 110 ml/jam
Defisit preoperatif laju pemberian rumatan x 10 jam NPO
Pergantian cairan kristaloid untuk kehilangan darah 250 ml EBL x 3-750 ml
Kehilangan cairan interstisial 5 mg/kg/jam untuk 3 jam pertama, 3
mg/kg/jam untuk jam selanjutnya
Pasien dalam hemodinamik stabil dan produksi urin yang adekuat

TERAPI CAIRAN RUMATAN RUTIN

TABEL 23-6 KALKULASI KEBUTUHAN CAIRAN


MAINTENANCE DGN ATURAN 4-2-1
Contoh 1 : pasien 25 kg, cairan maintenance : 65 mL/jam
Berat badan

Laju cairan

Kategori berat

Cairan

(kg)

(mL/kg)

(kg)

(mL/jam)

0-10

10

40

11-20

10

20

21 +

Total

25

65

Contoh 2 : pasien 90 kg, cairan maintenance : 130 mL/jam


Berat badan

Laju cairan

Kategori berat

Cairan

(kg)

(mL/kg)

(kg)

(mL/jam)

0-10

10

40

11-20

10

20

21+

70

70

Total

90

130

TERAPI CAIRAN INTRAOPERATIF


RUTIN
Kebutuhan cairan total terdiri dari
ekspansi
volume intravaskuler terkompensasi
(CVE),
penggantian defisit,
cairan rumatan,
penggantian kehilangan darah, &
substitusi dari redistribusi cairan (cairan ruang
ketiga)
Laju cairan=
CVE + D + M + kehilangan + ruang ketiga

EKSPANSI VOLUME KOMPENSASI INTRAVASKULER

Volume intravaskuler harus diberikan u/


mengimbangi vasodilatasi & depresi
jantung akibat anestesi
Pemberian anestetik venodilatasi &
depresi jantung, pd Gg.fx ginjal & jantung
dpt mengalami hipovolemik akut
mekanisme Starling mengembalikan
volume sekuncup ke normal

CVE dgn pemberian cairan 5-7


ml/KgBB
sebaiknya
diberikan
sebelum atau bersamaan dgn onset
anestesi

DEFISIT CAIRAN

Defisit cairan = M x defisit NPO + kehilangan


cairan eksternal & interstitial/ ruang ketiga
preoperatif (mis: muntah, diare)

Laju pemberian cairan pd pasien normal diatur


3-4x dari laju rumatan hingga defisit terkoreksi
secara sempurna.

Kebutuhan cairan rumatan didasarkan


pd kebutuhan basal dari cairan &
elektrolit
Onset
dari
stimulasi
operasi

mengganggu
kadar
katekolamin,
kortisol,
dan
H.Pertumbuhan

menurunkan sekresi insulin atau


penurunan
kadar
glukosa

hiperglikemik terapi cairan


yg
diberikan
yg
tdk
mengandung

Pemberian cairan perioperatif yg berlebihan


edema pd GI ileus

Beberapa pendekatan pd restriksi cairan:


Pergantian kehilangan cairan dgn koloid u/ stp mL
Tdk
ada pergantian u/ kehilangan cairan
interstitial ataupun produksi urin selama operasi
Tdk ada pemberian cairan tambahan sebelum
anestesi epidural pd anestesi umum

Pemberian bolus koloid pd tandatanda hipovolemia


Restriksi postoperatif dgn pemberian
diuretik di atas batas berdasarkan BB

PEMANTAUAN KECUKUPAN TERAPI


CAIRAN

Obat anestetik hipotensi & hipovolemik

Pemantauan dapat dilakukan dgn:


Jika volume kehilangan darah msh kecil
periksa kadar Hb serial
Pemasangan akses arteri
Analisa perubahan respirasi selama ventilasi
tek.positif
Penggunaan monitor memantau CVP, tek.
Arteri pulmonal, CO, atau echo transesofageal
18. Magder S: Clinical usefulness of respiratory variations in arterial
pressure, Am J Respir Crit Care Med 169:151155, 2004.

TABEL 23-8 KALKULASI CAIRAN UNTUK OPERASI


INTRA-ABDOMINAL HIPOTETIKAL DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN RESTRIKTIF
Komponen pergantian cairan (mL)
Wkt
Preinduksi
I-S
Jam
pertama
Jam
kedua

Kom-

Defi

pensasi

sit

500

220

Rumatan

Kahilang R.interstis

Pada

Kumulatif

an darah

ial

jam ini

110

610

610

220

110

110

720

220

110

100

210

930

220

110

100

210

1240

Jam
ketiga

220

110

50

160

1510

Jam
keem
pat
Asumsi:

1400

110

110

(termasuk
250 ml
koloid)

Berat badan pasien 70 kg, dengan kadar hemoglobin awal 15 g/dl


Rumatan cairan (dengan rumus 4-2-1) 110 ml/jam
Defisit preoperatif 500 ml dengan kristaloid
Pergantian cairan kristaloid untuk kehilangan darah 250 ml EBL - 250 ml
Kehilangan cairan interstisial tidak diganti
Pasien dalam hemodinamik stabil dan produksi urin yang adekuat

RINGKASAN

Manajemen
terapi
cairan

mempengaruhi morbiditas intra & post


operatif serta angka kematian
Air ad/ komponen utama dari seluruh
cairan dlm tubuh (60% dari BB)terbagi
atas ekstraseluler & intraseluler
Pemberian vol.cairan intravaskuler yg
cukup penting u/ menunjang perfusi
ke organ vital

Masih belum ada jawaban defenitif


mengenai jumlah cairan yg diberikan
serta jenis cairan yg tepat u/
resusitasi maupun rumatan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai