Anda di halaman 1dari 27

CASE PRESENTATION

KOLELITIASIS
Oleh
Dwinda Aulia Aslam
Pembimbing
dr. Agus Endrawanto
Supervisor
Dr. dr. Ibrahim Labeda, Sp.B-KBD
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN
KLINIK
BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
MAKASSAR
2014

Identitas
Nama
: Zainuddin
Tanggal Lahir
:

02/11/1947
Umur
: 66 tahun
RM
: 366198
MRS
: 29-09-2014

Anamnesis
Keluhan Utama

Nyeri perut kanan atas


Riwayat Perjalanan Penyakit

Dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.


Nyeri dirasakan terus menerus, tidak dipengaruhi oleh posisi
tertentu, terasa tembus ke punggung. Pada awalnya pasien
merasa nyeri tersebut hilang timbul sejak 13 tahun yang lalu.
Menurut pasien, nyeri kadang muncul bila pasien makan
makanan yang berlemak. Pasien pernah berobat ke Surabaya
sekitar 5 tahun yang lalu dan dari pemeriksaan yang dilakukan
ditemukan bahwa lambung pasien luka tetapi pasien tidak
berobat dengan teratur, dan memilih pengobatan-pengobatan
tradisional. Riwayat mual muntah ada, darah pada muntah
tidak pernah, riwayat buang air besar berwarna kehitaman ada.
BAB kesan normal,warna kuning. BAK kesan lancar, warna
kuning jernih.

Anamnesis
Riwayat Penyakit Terdahulu/Lainnya
Riwayat trauma daerah perut disangkal
Riwayat penyakit DM dan hipertensi ada
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
disangkal

Pemeriksaan Fisis
Status Generalis :
Sakit sedang / gizi cukup/ sadar

Status Vitalis
Tekanan Darah : 160/80mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu: 36,7oC

Status Regional
Kepala : Mesocephal, normocephal
Rambut : Rambut hitam, lurus, sukar dicabut.
Mata : Ikterus (-), Anemis (-), exoftalmus (-)
Telinga : Otore (-), perdarahan (-)
Hidung : Rinorhea (-), epistaksis (-)
Bibir : Tidak tampak sianosis, bibir kering/terkelupas (-)
Lidah : Kotor (-), candidiasis (-)

THORAX

JANTUNG

Inspeksi :

Inspeksi :

Simetris kiri = kanan, ikut gerak nafas, tipe


thoracoabdominal
Palpasi :
MT (-), NT (-), krepitasi (-), vocal fremitus
kiri = kanan
Perkusi :
Sonor, batas paru hepar ICS V kanan
Auskultasi :
BP vesikuler, BT Rh-/- , Wh-/-

Iktus kordis tidak tampak


Palpasi :
Iktus kordis sulit dinilai
Perkusi :
Pekak, batas jantung kanan ICS 2
parasternalis kanan, batas
jantung
kiri ICS VII linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung I/II dalam batas
normal, bising (-)

Status Lokalisata

Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak nafas, warna
kulit
sama dengan sekitarnya, massa
tumor
tidak tampak.
Auskultasi : peristaltik kesan normal.
Palpasi : nyeri tekan pada hipokondrium
kanan
atas, murphy sign (+), pembesaran
hepar dan lien tidak ada, massa
tumor
tidak teraba

Laboratorium
Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

WBC

5.7

4,00-10,0

RBC

3.46

4,00-6,00

HGB

10.6

12,0-16,0

HCT

30.3

37,0-48,0

PLT

155

150-400

Ureum

54

10-50

Kreatinin

1.60

L(<1,3); P(<1,1)

SGOT

16

< 38

SGPT

12

< 41

Bilirubin total

<1.1

Bilirubin direk

<0.30

Alkali fosfatase

42-98

Kolestrol total

<200

HDL

>60

LDL

<100

Trigliserida

<150

HbSAg

Non reactive

Non reactive

USG Abdomen

Kesan: Kolelithiasis

Resume
Seorang Laki-laki 66 tahun datang ke rumah sakit dengan

keluhan nyeri pada hipokondrium kanan, dialami sejak 1


hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
terus menerus, tidak dipengaruhi oleh posisi tertentu,
terasa tembus ke punggung. Pada awalnya pasien merasa
nyeri tersebut hilang timbul sejak 13 tahun yang lalu.
Menurut pasien, nyeri kadang muncul bila pasien makan
makanan yang berlemak. Pasien pernah berobat ke
Surabaya sekitar 5 tahun yang lalu dan dari pemeriksaan
yang dilakukan ditemukan bahwa lambung pasien luka
tetapi pasien tidak berobat dengan teratur, dan memilih
pengobatan-pengobatan tradisional. Riwayat mual muntah
ada, riwayat buang air besar berwarna kehitaman ada. BAB
kesan normal,warna kuning. BAK kesan lancar, warna
kuning jernih.

Dari hasil pemeriksaan fisis pasien datang


dengan status general sakit sedang, gizi
cukup, dan compos mentis. Tekan darah
160/80 mmHg, nadi 80 kali per menit,
pernafasan 18 kali per menit, dan suhu
afebris.

Pada pemeriksaan abdomen ditemukan inspeksi

dan auskultasi dalam batas normal.


Pada USG abdomen didapatkan cholelith.

Diagnosis
Kolelithiasis

Penatalaksanaan
Kolesistektomi

DISKUSI

Cholelithiasis
Penyakit batu empedu yang dapat
ditemukan di dalam kandung empedu atau
di dalam duktus koledokus, atau keduaduanya.
Sebagian besar batu empedu, terutama
batu kolesterol terbentuk di dalam kandung
empedu (kolesistolitiasis).

Anatomi

Epidemiologi
Negara Barat : 20% orang dewasa dan

usia lanjut.
Indonesia tidak berbeda jauh dengan angka

kejadian
di Negara lain di Asia Tenggara .
Laki-laki : wanita 1 : 4
80% batu kolesterol

Faktor risiko
Usia
Jenis kelamin
Berat badan
Makanan
Faktor keturunan
Aktifitas
4 F : forty, female, fatty,
fertile

Empedu
terkonsentrasi di
kantong empedu,
zat ini dapat
menjadi jenuh

kemudian
mengendap dari
larutan sebagai
kristal mikroskopis

PATOFISIOLOGI
Oklusi saluran
oleh adanya
lumpur atau
batu
menghasilkan
komplikasi
penyakit batu
empedu.

Kristal akan
bertambah dan
teragregasi
yang akan
memicu
terbentuknya
batu
makroskopik.

Kristal
bercampur
dalam mukus
kandung
empedu
menghasilkan
zat kandung
empedu yang
berbentuk
seperti lumpur

Gejala klinis
nyeri perut kanan - episodik,

- setelah makan lemak,


- tumpul, menetap, 30
mnt-5 jam,
- menjalar ke
bahu/punggung
Mual dan muntah
Gangguan pencernaan, sendawa, kembung
Intoleransi makanan berlemak atau
berminyak, dan
Ikterus

Pemeriksaan Fisis
Nyeri tekan dengan punktum maksimum di

daerah kandung empedu.


Tanda Murphy positif

Pemeriksaan Penunjang
Laboratoriu
m (darah
lengkap)
ERCP

USG
Abdomen

CT Scan
Abdomen

PTC

PENATALAKSANAAN
Non
Operati
f

Operati
f

Open
cholecystectomy
Laparoscopic
cholecystectomy

Disolusi medik
Disolusi kontak
ERCP
ESWL

Prognosis
Angka kematian < 0.5%.
Angka kematian dari cholelithiasis

yang
angka

emergensi sekitar 3-5% dari 50%


kesembuhan.
Angka
relaps 10-15% pasien memiliki
choledocholithiasis terkait.
Asimptomatik menolak operasi 45%
tetap asimptomatik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai