Anda di halaman 1dari 40

1

LAPORAN KASUS
CARDIAC ARREST
Disusun oleh:
Putu Rian Widianto
4521112028

Dosen pembimbing :
dr. Bogie Putra Palinggi, Sp.JP, FIHA

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH


BAB
LAPORAN
I
KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. St
Umur : 73 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Jl. Bontomai Lr 1 No 2 Pekerjaan : Pekerjaan :
IRT
Tanggal Masuk : 21 April 2022
Bangsal : VIP CVCU
No.RM : 375968
Anamnesis

Pasien perempuan berusia 73 tahun datang dari IGD kemudian dipindahkan ke CVCU dengan keluhan saat ini
nyeri dada tipikal dialami sejak 1 jam sebelum masuk RS, berdebar ada, kadang kadang sesak, riwayat nyeri
dada sebelumnya ada, terasa hilang timbul sejak 1 bulan terakhir, pasien juga merasa nyeri pada ulu hati, dan
biasanya disertai mual dan muntah ada, pasien juga demam dan batuk. Riwayat Hipertensi diketahui 1 tahun
terakhir, namun pasien minum obat tidak teratur riwayat diabetes mellitus sejak 10 tahun lalu. Pasien rutin
insulin 1 bulan terakhir, pasien memiliki riwayat kolesterol tinggi, pasien pernah dirawat di RSUD Labuang Baji 1
bulan lalu sebanyak 2 kali, perawatan kedua pasien mendapatkan suntikan di perut, riwayat pengobatan CPG
75 mg, Concor 1,25 mg, Atorvastatin 20 mg, Nitrocaf, ISDN, Anti Hipertensi.
Pemeriksaan Fisik

Status Pasien :  Pemeriksaan tanda vital:

●Keadaan umum : sakit berat TD : 86/51 mmHg

●Kesadaran/GCS : Composmentis E4M5V6 Nadi : 160x/menit


RR : 20x/menit
Suhu : 36,5ºC
SpO2 : 96%
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Normosefal, tidak ada deformitas
Mata
Adanya ditemukan anemis, tidak ditemukan adanya Icterus.

 Abdomen dan Ekstremitas:


Abdomen pasien normal dan pada ekstremitas tidak ada edema
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
Inspeksi :
Rongga dada asimetris
Palpasi :
Tidak adanya iktus kordis
Perkusi : Didapatkan kardiomegali disertai bendungan paru
Bronkopneumonia + efusi pleura basal kanan
Auskultasi : Vesikuler, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-), Bunyi jantung I/II,regular
murmur sulit di nilai
Pemeriksaan Fisik
 Abdomen
Inspeksi : Tampak perut pasien normal
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Dalam batas normal
 Ekstremitas : edema pretibial tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
EKG :
Pemeriksaan Penunjang
Intepretasi :
● Laju jantung : 158 x/menit
● Irama arhtymia iregular
● Axis : L1 (+) dan Avf (+) => Normo axis
● Gelombang P : tidak ada
● Interval PR : tidak ada
● Kompleks QRS : Memanjang (>0,12)
● Segmen ST : Terdapat ST elevasi II,III,aVF
● Gelombang T : T tall V4-V6
Hasil :
● Hasil pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) pada pasien ditemukan adanya ST
elevasi pada lead II, III, aVF yang menandakan adanya Ventrikular takikardi.
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan darah rutin

Darah Rutin Hasil Nilai Rujukan


WBC + 11.77 4.11 – 11.30
HGB - 11.2 12.3 - 15.3
HCT - 34.3 35.9 – 44.6
MCH - 27.3 27.5 – 33.2
MCHC - 32.8 33.4 – 35.5
PLT + 539 172 – 450
PCT + 0.49 0.17 – 0,35
NEU + 8,15 1,8.0 – 7.70
W-CV - 11.2 11.6 – 14.6
LIC + 0.13 0.00 – 0.10
Kesan Trombositosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kimia darah

Kimia Darah Hasil Nilai Rujukan


GDS 301 < 200
Ureum 47 <50
Creatinin 1.73 0,6 – 0,9
Cholesterol 219 <200
total
Kesan Hiperglikemia
Hiperkolestrolemia
Diagnosis
 Post cardiac arrest
 Stemi inferolateral+ RV infark
 Ventrikular takikardia
 DM tipe 2

Tatalaksana
 Kardioversi 150 J
 RJP 1 siklus
 Midazolam ampul
 Loading DAPT
 Dopamin 7 mg
 Sulfat atropine 6 ampul (3ml)
 Vascon 0,1 mg/kgbb/menit
Follow up

Tanggal TTV Perjalanan Instruksi Dokter


Penyakit
21/4/2022 S R/
12.45 - Nyeri dada  Dopamine 5
O mg/kgbb 7 mg kgbb
-TD: 81/50 mmHg  Vascon 0,1
-Nadi: 46 mg/kgbb
A  SA 2 amp/ ekstra 6
-Total AV blok mg/kgbb
Follow up

Tanggal TTV Perjalanan Instruksi Dokter


Penyakit
21/4/2022 S R/
12.45 - Nyeri dada • Loading Aspilet 160
O mg oral
-TD: 81/50 mmHg • Loading Clopidrogel
-Nadi: 46 300 mg
A
-Total AV blok
Follow up

Tanggal TTV Perjalanan Instruksi Dokter


Penyakit
21/4/2022 S R/
12.45 - Nyeri dada • Rujuk ke PJT
O
-TD: 101/56
mmHg
-Nadi: 46
A
-Total AV blok
BAB
LANDASAN
II
TEORI
3

DEFINISI
Cardiac arrest (Henti jantung) adalah suatu kondisi di mana jantung
tiba-tiba berhenti berdetak. Jika ini terjadi, darah berhenti mengalir ke
otak dan organ vital lainnya. Henti jantung biasanya menyebabkan
kematian jika tidak diobati dalam beberapa menit. Jantung memiliki
sistem kelistrikan yang mengontrol kecepatan dan irama detak jantung

1. Sharabi AF, Cardiopulmonary Arrest In Adults, 2020.


2. American Heart Association, 2017.
5

EPIDEMIOLOGI
Amerika Serikat
OHCA: 350.000
orang/tahun1
IHCA: 290.000
orang/tahun2

Indonesia
300.000-350.000
kejadian per tahun3

1.Porzer M, Out-Of-Hospital Cardiac Arrest, 2017


2.Anderzen LW, In-Hospital Cardiac Arrest, 2019
3. Indonesian Heart Assotiation, 2015
Etiologi
1. Penyakit jantung coroner
2. Stres fisik
3. Kelainan kongenital
4. Kerusakan structural pada jantung
5. Penggunaan obat
Patofisiologi
● Henti jantung menyebabkan iskemia global dengan konsekuensi pada tingkat sel
yang mempengaruhi fungsi organ setelah resusitasi.
● Penurunan produksi adenosin trifosfat (ATP) menyebabkan hilangnya integritas
membran dengan penghabisan kalium dan masuknya natrium dan kalsium.
Kelebihan natrium menyebabkan edema seluler.
● Mediator inflamasi (misalnya, interleukin-1B, tumor necrosis factor-alpha) diuraikan;
beberapa di antaranya dapat menyebabkan trombosis mikrovaskular dan hilangnya
integritas vaskular dengan pembentukan edema lebih lanjut. Beberapa mediator
memicu apoptosis, yang mengakibatkan kematian sel yang dipercepat.
Klasifikasi
Ventricular Tachycardia (VT)
Ventrikel fibrilasi (VF)
Pulseless Electrical Activity (PEA)
Asistole
12

Diagnosis
 Umumnya ditemukan dengan temuan klinis apnea, pulseless, dan
ketidaksadaran. Tekanan arteri tidak dapat diukur. Pupil melebar
dan menjadi tidak reaktif terhadap cahaya setelah beberapa
menit.
 EKG untuk mengetahui penyebabnya
 X-ray, USG
 Pengujian elektrolit >> kemungkinan penyebab lainnya

1. Sharabi AF, Cardiopulmonary Arrest In Adults, 2020.


2. Patel K, Cardiact Arrest. 2020
Manifestasi Klinis
● Dapat terjadi henti jantung secara tiba-tiba dan berat >> penderita tdk sadar apa yg
dialaminya
● Tidak sadar (pada beberapa kasus terjadi kolaps tiba-tiba
● Henti nafas atau mengap-megap (gasping)
● Sianosis dari mukosa buccal dan liang telinga
● Pucat secara umum dan sianosis
● Jika pernapasan buatan tidak segera di mulai, miokardium (otot jantung) akan
kekurangan oksigen yang di ikuti dengan henti napas.
● Hipoksia
● Tak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa Atau
brakialis pada bayi)
Faktor Risiko
● Penyakit jantung (termasuk penyakit arteri koroner) dan kondisi jantung
lainnya, seperti pembesaran jantung dan kelainan jantung
● Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
● Obesitas, merokok, dan perilaku menetap
● Serangan jantung sebelumnya
● Penyalahgunaan obat atau alkohol
● Kekurangan nutrisi yang signifikan, seperti potasium atau magnesium
yang rendah
Komplikasi
● Menyebabkan iskemia global dengan konsekuensi pada tingkat sel yang
mempengaruhi fungsi organ setelah berhasilnya resusitasi.
● edema terutama edema di otak yang sering mengakibatkan peningkatan
tekanan intracranial.
● Pasien yang berhasil diresusitasi mengalami disfungsi serebral jangka
pendek atau jangka panjang yang dimanifestasikan oleh kesadaran yang
berubah sampai kejang
Penatalaksanaan
Penanganan awal cardiac arrest berbeda untuk OHCA dan IHCA.
Prognosis
Kelangsungan hidup sampai keluar dari rumah sakit, terutama kelangsungan
hidup yang utuh secara neurologis, adalah hasil yang lebih bermakna
daripada sekadar kembalinya sirkulasi spontan. Tingkat kelangsungan hidup
sangat bervariasi; faktor yang menguntungkan termasuk:
● CPR yang dimulai oleh pengamat secara dini dan efektif
● Penangkapan yang disaksikan
● Lokasi di rumah sakit (khususnya unit yang dipantau)
● Irama awal fibrilasi ventrikel (VF) atau takikardia ventrikel (VT)
● Defibrilasi awal VF atau VT
BAB III
Analisa Kasus
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai