FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN KASUS
DEMAM REMATIK/PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Disusun oleh :
Yugni Maula Thahira
11120212054
Pembimbing :
dr. Bogie Putra Palinggi, Sp.JP, FIHA
Nama : An. R
Tanggal Lahir : 7 September 2011 (10 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Rekam Medis : 404893
Tanggal Masuk : 19 Mei 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Demam, batuk
Anamnesis Terpimpin
Demam sejak 4 hari dan batuk kering sejak 1 minggu yang lalu, sudah berobat ke Puskesmas tapi tidak ada perbaikan, sakit
kepala (-), nyeri tenggorokan (-), nyeri dada (-), sesak (+), nyeri epigastrium (-), mual dan muntah (-), lemas (+), BAK dan
BAB lancar.
ANAMNESIS
Berat badan : 20 kg
Tanda-tanda Vital
Nadi : 100x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 38.5oC
Saturasi : SpO2 98%
Head to Toe
Mulut dan
Tenggorokan Telinga Leher
• Koplik spot (-) • Bentuk normal • Pembesaran kelenjar getah
• Stomatitis (-) • Simetris bening (-)
• Otore (-/-)
Head to Toe
Thoraks
Jantung
Palpasi :
Inspeksi : Iktus kordis teraba pada
Iktus kordis tidak terlihat ICS 5 linea midclavicular Auskultasi :
kiri Perkusi : Bunyi jantung S1 S2 reguler,
• Batas jantung kanan atas murmur pansistolik (+) grade
(ICS II parasternalis dextra) III
• Batas kanan bawah (ICS IV
parasternalis dextra)
• Batas kiri atas (ICS II
parasternalis sinistra)
• Bawah kiri bawah (ICS V-
VI midclavicula sinistra)
Head to Toe
Abdomen
Ekstremitas
• Akral hangat
• Edema pretibial (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium
PARAMETER HASIL
Kesan :
− Cardiomegaly dengan gambaran suspek MHD, disertai bendungan paru dini
− Efusi pleura ringan bilateral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ekokardiografi
Situs : Solitus
AV-VA : Concordance
Drainase V Pulmonal : Normal
Ruang Jantung: LA-LV Dilatasi
Katup : MR severe, AR mild, TR severe ec RHD
PHT, Trombus, Vegetasi : PHT Severe
Septum Atrium : ASD (-)
Septum Ventrikel : VSD (-)
Arkus Aorta : Normal
Efusi Perikard : 1mm pada lateral LV
Kesimpulan : MR severe, AR mild, TR severe ec RHD, PHT severe
DIAGNOSIS
• IVFD RL 16 tpm
• Ceftriakson 700 mg/12 jam/IV
• Paracetamol 4 x 1 sendok teh
• Puyer 3 x 1 dengan kandungan :
Ambroxol 10 mg
Metil prednisolone 1,5 mg
Vit C ½ tablet
Interhistin (Mebhydrolin napadisylate) 17 mg
TATALAKSANA PERAWATAN
21/05/22
• Bedrest total
• Restriksi cairan; RL 500 cc/24 jam/IV
• Lasix (Furosemide) 1 amp/12 jam/IV
• Prednison 40 mg/24 jam/oral
• Ramipril 2 mg/24 jam/oral
• Antibiotik usul PMP 2 x 500 mg
• Parasetamol 3 x 200 mg
FOLLOW UP
23/05/22 Planning
Subject
Spironolakton 1 x 12,5 mg
Sesak berkurang
Eritromycin 2 x 400 mg
Furosemide 1 amp/12 jam/IV
Object
Prednison 40 mg/24 jam/oral
TD 100/60 mmHg, HR 90x/menit
PCT 3 x 500 mg
Assessment
MR severe ec RHD
Suspek reaktivasi demam reumatik
Hipertensi paru
Gagal jantung akut
FOLLOW UP
25/05/22
Subject
Planning
Sesak berkurang
Spironolakton 1 x 12,5 mg
Eritromycin 2 x 400 mg
Object
Furosemide 1 amp/12 jam/IV
HR 104x/menit
Prednison 40 mg/24 jam/oral
PCT 3 x 500 mg
Assessment
MR severe ec RHD
Suspek reaktivasi demam reumatik
Hipertensi paru
Gagal jantung akut
FOLLOW UP
28/05/22 Planning
Subject
Spironolakton 1 x 12,5 mg
Demam dan sesak berkurang
Eritromycin 2 x 400 mg
Furosemide 1 amp/12 jam/IV
Object
Prednison 20 mg/24 jam/oral
HR 90x/menit
PCT jika perlu
Assessment
MR severe ec RHD
Suspek reaktivasi demam reumatik
Hipertensi paru
Gagal jantung akut
FOLLOW UP
30/05/22 Planning
Subject
Spironolakton 1 x 12,5 mg
Demam, batuk, sesak berkurang
Eritromycin 2 x 400 mg
Furosemide 1 amp/12 jam/IV
Object
Prednison 1 x 10 mg
HR 100x/menit
Captopril 3 x 10 mg
PCT jika perlu
Assessment
MR severe ec RHD
Suspek reaktivasi demam reumatik
Hipertensi paru
Gagal jantung akut
FOLLOW UP
01/06/22 Planning
Subject
Rawat jalan
Demam, batuk, sesak (-)
Spironolakton 1 x 12,5 mg
Eritromycin 2 x 400 mg
Object
Furosemide 1 x 20 mg
TD 130/80 mmHg, HR 80x/menit
Prednison 1 x 5 mg
Captopril 3 x 10 mg
Assessment
Bisoprolol 1 x 1,25 mg
MR severe ec RHD
Suspek reaktivasi demam reumatik
Hipertensi paru
Gagal jantung akut
DISKUSI
DEFINISI
Demam rematik akut (DRA) adalah suatu penyakit autoimun berupa peradangan akut, difus dan non-supuratif yang terjadi
pada individu yang rentan setelah tonsilofaringitis yang tidak tertanggulangi dan diakibatkan oleh respons imunologis lambat
yang terjadi setelah infeksi kuman Streptococus β hemolyticus grup A (GAS). Respons autoimun ini terjadi karena antigen
Streptococus menyerupai sel manusia, salah satunya katup jantung, yang kemudian dapat menyebabkan komplikasi penyakit
jantung rematik (PJR).
EPIDEMIOLOGI
Demam rematik dapat ditemukan
diseluruh dunia dan mengenai
semua umur
Molekul HLA memproses antigen Kemiripan molekular sel normal Sel T mengenali antigen sel
di sel tubuh dan mempresentasikan tubuh manusia dengan antigen manusia sebagai antigen
ke permukaan sel streptokokus streptokokus dan juga
mengaktifkan sel B yang
memproduksi antibodi
Demam rematik
Biasanya yang terjadi adalah • Gejala biasanya muncul Berlangsung berminggu- Besarnya kira-kira 0.5-2 cm,
pankarditis selama 3-4 bulan minggu dan berbulan, tidak bundar, terbatas dan tidak
• Gerakan-gerakan tidak nyeri dan tidak gatal nyeri tekan
disadari yang menghilang saat
tidur akan ditemukan pada
wajah dan anggota-anggota
gerak tubuh dan biasanya
unilateral
DIAGNOSIS
Kriteria Dr. Jones (2015)
Konfirmasi demam rematik : 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor, disertai bukti infeksi Group A Streptococcus
(GAS) sebelumnya. Bukti infeksi GAS dikonfirmasi oleh salah satu dari berikut ini :
1) Kultur tenggorokan positif untuk GAS; 2) Kenaikan titer ASTO
DIAGNOSIS
Pemeriksaan lain :
• Leukositosis, LED meningkat, CRP, mikoprotein serum dapat ditemukan pada fase akut.
• LED dan CRP selalu meningkat dan tidak dipengaruhi oleh obat-obat antirematik.
• Anemia ringan sering ditemukan dengan morfologi normositer normokrom karena infeksi yang kronis dari demam
rematik. Dengan kortikosteroid anemia dapat diperbaiki.
• Tidak ada pola yang khas dari EKG pada demam rematik dengan karditis. Kelainan EKG yang ditemukan dapat
berupa PR interval yang memanjang atau perubahan patern ST-T yang tidak spesifik.
TATALAKSANA
Tatalaksana demam rematik meliputi :
● Tirah baring
● Terapi anti-streptokokus (profilaksis primer dan sekunder)
● Terapi anti-inflamasi
● Terapi anti-konvulsi
● Pada komplikasi gagal jantung diperlukan obat diuretic (furosemid, spironolakton), kaptopril,
digoksin dan diet yang sesuai untuk gagal jantung.
Terapi Anti-streptokokus
Mengingat potensi efek toksik obat antikonvulsi dan obat sedatif, obat tersebut hanya digunakan bila gejala chorea
berpotensi menyebabkan kecacatan atau membuat stres.
Obat yang dapat digunakan antara lain asam valproat dan karbamazepin.
Untuk mengatasi gejala chorea dapat diberikan asam valproat oral 30 mg/kgBB/hari.
DAFTAR PUSTAKA
● Gaya ML, Hariyanto D, Kedokteran F, Andalas U, Manis L. Demam rematik akut
pada anak. J Hum Care. 2021;6(2):328–38.
● Dewi F. Diagnosis Demam Rematik pada Anak : Update. CDK. 2019;46(11):687–90.
● Leman S. Demam Reumatik dan Penyakit Jantung Reumatik. In: Ilmu Penyakit
Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2014.
● Dass C, Kanmanthareddy A. Rheumatic Heart Disease. StatPearls Publishing. 2021.
● Alqanatish J, Alfadhel A, Albelali A, Alqahtani D. Acute rheumatic fever diagnosis
and management: Review of the global implications of the new revised diagnostic
criteria with a focus on Saudi Arabia. J Saudi Hear Assoc [Internet]. 2019;31(4):273–
81. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jsha.2019.07.002
TERIMA KASIH