(SYSTIMATIC RIVIEW)
DISUSUN OLEH :
NELCI KAYAME
4517111036
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
C. Pertanyaan penelitian..................................................................4
E. Manfaat........................................................................................5
B. Hipotesis ................................................................................22
6.1. SIMPULAN.............................................................34
6.2. SARAN.........................................................................34
PENDAHULUAN
A. Latar belakaang
B. Rumusan masalah
D. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal hal
yang ada berhubungan dengan TB-MDR pada penderita di beberapa
wilayah Indonesia.
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
a. Definisi TB MDR
b. Etiologi TB-MDR
c. Epidemiologi TB-MDR
d. Diagnosis TB-MDR
1. Kasus Kronik
Pasien TB dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah
selesai pengobatan ulang dengan paduan OAT kategori 2. Hal ini
ditunjang dengan rekam medis dan/atau riwayat pengobatan TB
sebelumnya.
f. Pengobatan TB MDR
a. Sembuh
Pasien yang telah menyelesaikan pengobatan sesuai pedoman
pengobatan TB MDR tanpa bukti terdapat kegagalan. Hasil biakan telah
negatif minimal 3 kali berturut-turut dengan jarak pemeriksaan minimal 30
hari selama fase lanjutan.
b. Pengobatan Lengkap
Pasien yang telah menyelesaikan pengobatan sesuai pedoman
pengobatan TB MDR tetapi tidak memenuhi definisi sembuh maupun
gagal.
c. Meninggal
Pasien meninggal karena sebab apapun selama masa pengobatan
TB MDR.
d. Gagal
Pengobatan TB MDR dihentikan atau membutuhkan perubahan
paduan pengobatan TB MDR yaitu ≥ 2 obat TB MDR yang disebabkan
oleh salah satu dari beberapa kondisi di bawah ini:
- Tidak terjadi konversi sampai dengan akhir bulan ke-8
pengobatan.
- Terjadi reversi pada fase lanjutan (setelah sebelumnya konversi).
- Terbukti terjadi resistensi tambahan terhadap obat TB MDR
golongan kuinolon atau injeksi lini kedua.
- Terjadi efek samping obat yang berat.
e. Lost to Follow-up
Pasien terputus pengobatannya selama dua bulan berturut-turut
atau lebih.
f. Tidak Dievaluasi
Pasien yang tidak mempunyai/tidak diketahui hasil akhir
pengobatan TB MDR termasuk pasien TB MDR yang pindah ke fasyankes
di daerah lain dan hasil akhir pengobatan TB MDRnya tidak diketahui.
A. kerangka konsep
Variabel bebas
1. usia responden
2. jenis kelamin
3. tingkat pendidikan
4. status pekerjaan Variabel terikat
5. tingkat pendapatan
6. motivasi penderita Kejadian multidrug
7. status merokok resistant tuberculosis (TB-
8. riwayat pengobatan MDR)
sebelumnya
9. kepatuhan minum obat
10. lama pengobatan TB
11. status efek samping obat
12. peran pengawas menelan
obat
13. riwayat status guzi
14. jarak rumah ke fasilitas
pelayanan kesehatan
C. hipotesisi penelitian
A. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode systimatic review menggunakan beberapa jurnal
hasil penelitian tentang tb mdr di beberapa lokasi di wilayah
Indonesia, yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang ada
hubungan dengan tb mdr.
B. Desain penelitian
1. Tempat
2. Waktu
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh jurnal penelitian
tentang tb mdr di beberapa lokasi di wilayah Indonesia.
2. Sampel
3. Besar Sampel
Perhitungan sampel:
2,551 0,085
n=
0,085
n = 30,01
F. Intrumen penelitian
1. Instrumen Penelitian
G. Alur penelitian
Persetuajuan sampel
Pengambilan data sesuai dengan variable yang diteliti yaitu usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan,
motivasi penderita, status merokok, riwayat pengobatan sebelumnya,
kepatuhan minum obat, lama pengobatan, status efek samping obat,
jarak rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengumpulan data
H. Prosedur
Penulisan hasilpenelitian
penelitian
2. Analisis data
1). Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi
dan persentase dari tiap variabel. Analisis satu variabel digunakan untuk
menggambarkan variabel independen dan variabel dependen yang
disajikan dalam bentuk tabel (Notoatmodjo, 2010).
1. dummy table
Table 6. factor factor yang ada hungan dengan terjadinya TB-MDR pada
motivasi penderita yang rawat jalan poliklinik paru RSUD labuang baji
Makassar.
Table 10. factor factor yang ada hubungan dengan terjadinya TB-MDR
pada status efek samping obat penderita yang rawat jalan poliklinik paru
RSUD labuang baji Makassar.
Table 11. factor factor yang ada hubungan degan terjadinya TB-MDR
pada perang pengawas menelang obat penderita yang rawat jalan
poliklinik paru RSUD labuang baji Makassar.
Table 12. factor factor yang ada hubungan dengan terjadinya TB MDR
pada riwayat status gizi penderita yang rawat jalan poliklinik paru RSUD
labuang baji Makassar.
Table 13. factor factor yang ada hubungan dengan terjadinya TB-MDR
pada jarak rumah ke fasilitas penderita yang rawat jalan poliklinik paru
RSUD labuang baji makassar
Table 14. factor factor yang ada hubungan dengan terjadinya TB-MDR
pada penderita yang rawat jalan poliklinik paru RSUD labuang baji
Makassar.
J. Etika Penelitian
a. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian serta dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus
menandatangani surat persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak responden. Beberapa informasi yang
harus ada meliputi : partisipasi responden, tujuan dilakukannya penelitian,
jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial
masalah yang akan diteliti, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah
dihubungi dan lain-lain.
b. Tanpa Nama(Anonimity)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data hasil penelitian yang
akan dilampirkan.
c. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
BAB V
A. SIMPULAN
2. Bagi poliklinik
1. Diharapkan untuk mengupayakan adanya monitoring efek samping
bagi penderita TB paru. Monitoring ini dapat dilakukan saat
penderita mengambil obat.
2. Melakukan pendataan ulang alamat pasien untuk memudahkan
petugas melakukan kunjungan rumah.
Aderita, N. I., Murti, B., & Suryani, N. (2016). Risk Factors Affecting Multi-
Drug Resistant Tuberculosis in Surakarta and Ngawi, Indonesia. Journal
of Epidemiology and Public Health, 1(2): 86–99.
Bijawati, E., Amansyah, M., & Nurbiah. (2018). Faktor Risiko Pengobatan
Pasien Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR-TB) Di RSUD Labuang
Baji Kota Makassar Tahun 2017. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK),
1: 1–17.
Budi, I. S., Ardillah, Y., Sari, I. P., & Septiawati, D. (2018). Analisis Faktor
Risiko Kejadian Penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh
Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2): 87–94.
Carolia, N., & Mardhiyyah, A. (2016). Multi Drug Resistant Tuberculosis
pada Pasien Drop Out dan Tatalaksana OAT Lini Kedua Multi Drug
Resistant Tuberculosis in Patients Drop Out and Management of Second
Line Anti Tuberculosis. Majority, 5(2): 11–16.
Mesfin, E. A., Beyene, D., Tesfaye, A., Admasu, A., Addise, D., Amare,
M., … Tesfaye, E. (2018). Drug-resistance Patterns of Mycobacterium
Tuberculosis Strains and Associated Risk Factors among Multidrug-
resistant Tuberculosis Suspected Patients from Ethiopia. Plos One, 13(6):
1–16.
Mulisa, G., Workneh, T., Hordofa, N., Suaudi, M., & Abebe, G. (2015).
Multidrug-resistant Mycobacterium Tuberculosis and Associated Risk
Factors in Oromia Region of Ethiopia. International Journal of Infectious
Diseases, 39(1): 57–61.
Nunkaidah, M., Lestari, H., & Afa, J. R. (2017). Prevalensi Risiko Kejadian
Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB-MDR) di Kabupaten Muna Tahun
2013 – 2015. JIMKESMAS, 2(6): 1–10.
Pamungkas, P., Rahardjo, S. S., & Murti, B. (2016). Evaluation of Multi-
Drug Resistant Tuberculosis Predictor Index in Surakarta , Central Java.
Journal of Epidemiology and Public Health, 3(2): 263–276.
Rifat, M., Milton, A. H., Hall, J., Oldmeadow, C., Islam, A., Husain, A., …
Siddiquea, B. N. (2014). Development of Multidrug Resistant Tuberculosis
in Bangladesh : A Case-Control Study on Risk Factors.
Stosic, M., Vukovic, D., Babic, D., Antonijevic, G., Foley, K. L., Vujcic, I., &
Grujicic, S. S. (2018). Risk Factors for Multidrug Resistant Tuberculosis
among Tuberculosis Patients in Serbia : a Case-control Study. BMC Public
Health, 18(1114): 1–8.
Utomo, G. C., Joebagyo, H., & Murti, B. (2017). Case Study on Multi-Drug
Resistance Tuberculosis in Grobogan , Central Java. Journal of
Epidemiology and Public Health, 2(3): 186–200.
Workicho, A., Kassahun, W., & Alemseged, F. (2017). Risk factors for
Multidrug-resistant Tuberculosis among Tuberculosis Patients : a
Casecontrol Study. Infections and Drug Resistance, 1(10): 91–96.