Dengan ucapan Alhamdulillahi Robbil Alamin, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Review pencegahan MDRO adalah Langkah awal untuk petugas Kesehatan dalam ikut
mensukseskan program pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian penggunaan antibiotik.
Ulasan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan Langkah rumah sakit untuk
berperan dalam program pemerintah tersebut. Penyempurnaan ulasan ini akan menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu yang mengikuti tren dan issue yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.
Contents
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
Latar Belakang.........................................................................................................................................3
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
Tujuan......................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
Pengertian...............................................................................................................................................5
Produk yang aplikatif dalam pelayanan yang diusulkan :........................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................................7
Penutup.......................................................................................................................................................7
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi MDROs merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Hubungan langsung
didapatkan antara infeksi MDROs dengan mortalitas pasien. Perubahan resistensi antimikroba telah
terjadi selama beberapa tahun terakhir terutama untuk beberapa spesies patogen yang sangat
resisten. Pergeseran infeksi MDROs terjadi dari bakteri gram-positif ke gram-negatif, terutama
karena kelangkaan agen antimikroba baru aktif terhadap mikroorganisme resisten gram negatif. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa bakteri gram-negatif ditemukan terbanyak dengan
didominasi oleh Klebsiella pneumoniae, sedangkan golongan bakteri gram-positif terbanyak yang
ditemukan adalah Staphylococcus epidermidis. Resistensi antibiotik terhadap bakteri gram-negatif
(gram-negative bacilli/GNB) meningkat di seluruh dunia, menjadi masalah kesehatan umum utama
dan penyebab morbiditas serta mortalitas penting pada pasien yang dirawat di rumah sakit,
meningkatkan beban perawatan serta lama perawatan di rumah sakit, (Suryani.I gusti, 2021).
Resistensi antibiotika telah menjadi permasalahan dunia, tidak saja di Negara berkembang
yang regulasi penggunaan antibiotikanya kerap tidak dipatuhi,dinegara majupun juga menjadi
masalah. Keadaaan ini sering menyulitkan para klinisi untuk memberikan antibiotik yang tepat bagi
pasien karena pilihan lebih sedikit. Sedangkan di pihak pasien, akan menyebabkan masa perawatan
dirumah sakit yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal.
Data survei nasional resistensi antimikroba Kementrian Kesehatan tahun 2016 menunjukan
prevalensi multidrug resistant organism (MDRO) dengan indicator bakteri Escherichia coli dan
Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL (extended-spectrum beta-lactamase) berkisar antara 50-82%.
Hal ini menunjukan makin meningkatnya kejadian bakteri multiresisten yang harus segera di
kendalikan dengan menerapkan penggunaan antibiotic secara bijak dan pencegahan pengendalian
infeksi secara optimal (Kemenkes, 2021).
Infeksi bakteri yang kebal obat (MDR) juga ditemukan di Rumah Sakit Wava Husada . 4,5%
dari pasien yang dilakukan kultur di Rumah Sakit Wava Husada mengalami MDR. Dari jumlah
tersebut 76% isolat yang paling ditemukan adalah Escherichia coli . Pasien dengan infeksi MDR
memiliki hari penggunaan rawat inap yang lebih lama dan kunjungan yang berulang dibandingkan
dengan pasie non-MDR.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka diambil rumusan masalah terkait Peran rumah sakit dalam
mencegah dan pengendalian kejadian MDRO
C. Tujuan
1. Mencegah terjadinya kontaminasi dari pasien dengan MDRO pada lingkungan dan pasien lain
atau petugas.
2. Meningkatkan pelayanan dan keselamatan pasien
3. Mencegah terjadinya peningkatan kejadian MDRO
4. Mencegah penggunaan antibiotic tidak tepat sasaran
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Resistensi antibiotik merupakan suatu masalah besar yang berkembang di seluruh dunia.
Kuman-kuman resisten yang muncul akibat penggunaan antibiotika secara berlebihan akan
menimbulkan masalah yang sulit diatasi. Multidrug Resistant atau MDR adalah suatu keadaan dimana
bakteri resisten terhadap minimal satu antimikroba dari ≥3 golongan antimikroba dan Multidrug.
Resistant Organisms (MDRO) adalah organisme sebagian besar bakteri yang mengalami MDR. Kuman
resisten terhadap antibiotik yang sudah banyak dikenal dan menimbulkan banyak masalah di seluruh
dunia diantaranya adalah Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Vancomycin Resistant
Enterococci (VRE), Penicillin Resistant Pneumococci, Extended spectrum betalactamase-producing
Klabsiela pneumoniae (ESBL), Carbapenem-resistant Acinetobacter baumanni (CRAB), dan multi
resistant Mycobacterium ( Agatha.Conellia ,2018).
Pencegahan kontaminasi lingkungan dan juga penyebaran MDRO adalah salah satu upaya rumah
sakit dalam memberikan pelayanann dan peningkatan keselamatan pasien. (MDRO) dianggap sebagai
ancaman serius bagi keamanan global karena infeksi dengan organisme ini atau organisme memiliki
Upaya untuk mencegah terjadinya MDRO secara dini bisa di mulai dari edukasi kepada
masyarakat untuk tidak menggunakan antibiotik sembarangan. Sedangkan untuk di rumah sakit
dengan cara penerapan penggunaan antibiotic empiric selama 48 – 72 jam dan sebelum pemberian
antibiotic dilakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan mikrobiologi.
Selain penerapan kewaspadan isolasi maka perlu juga dilakukan skrinning sebagai metode
pencegahan mulai pada saat pasien awal masuk ke rumah sakit. Untuk skrinning awal saat penerimaan
pasien dengan penilaian risiko organisme resisten multiobat (MDRO) positif, MDRO positif kultur
penapisan dan nilai prediksi positif untuk pembawa MDRO baru yang teridentifikasi per
pertanyaan antara lain Apakah Anda dikenal sebagai pembawa MDRO (misalnya MRSA, VRE, MDR-
GNR),Selama 2 bulan terakhir, apakah Anda dirawat di rumah sakit, Selama 2 bulan terakhir, apakah
Anda dirawat di rumah sakit asing, Dalam 2 bulan terakhir, apakah Anda tinggal di penampungan,
Apakah Anda bekerja sebagai peternak babi, sapi atau ayam pedaging, Apakah Anda anggota rumah
tangga pembawa MRSA, (Van Hout.D et al, 2020).
Dari uraian diatas, saat ini yang perlu diterapkan di Rumah Sakit Wava Husada untuk berperan
dalam berpatisipasi meminimalisir kejadian kontaminasi MDRO dan mencegah terjadinya MDRO
dalam jangka Panjang adalah perlu kiranya menerapkan skrinning pasien masuk dan penggunaan
antibiotik tidak dilakukan tanpa pemeriksaan laboratorium mikrobiologi.
Penutup
Dari uraian diatas, saat ini yang perlu diterapkan di Rumah Sakit Wava Husada untuk berperan
dalam berpatisipasi meminimalisir kejadian kontaminasi MDRO dan mencegah terjadinya MDRO
dalam jangka Panjang adalah perlu kiranya menerapkan skrinning pasien masuk dan penggunaan
antibiotik tidak dilakukan tanpa pemeriksaan laboratorium mikrobiologi.