Oleh:
Nama: Putu Rian Widianto
NIM: 4521112028
Pembimbing:
dr. Hj. A. Hilda Novita, Sp.A.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
BOSOWA
BAB I
Abstrak
Abstrak
Pasien neonatus berusia 13 hari datang dengan nyeri bilateral, pembengkakan parotis eritematosa
dan keluarnya cairan purulen dari duktus stensen.
Diagnosis sementara parotitis supuratif akut
Pemeriksaan didapatkan leukositosis neutrofilik, peningkatan reaktan fase akut, ultrasonogram
menunjukkan area hypoechoic dan pertumbuhan berat Staphylococcus aureus pada kultur pus
Bayi menjalani insisi dan drainase, dan dimulai dengan antibiotic parentral
prognosis sangat baik dengan manajemen tepat waktu yang memadai.
BAB II
Ulasan Jurnal
Pengantar
Parotitis supuratif akut pada neonatus merupakan penyakit langka dengan prevalensi sekitar
3,8/10,000 rawat inap.
Faktor risiko prematuritas, kelainan struktural, dehidrasi, sialolit, intubasi nasogastrik, trauma,
peningkatan bakteri pada rongga mulut dan imunodefisiensi.
Organisme penyebab terbesar adalah Staphylococcus aureus.
Organisme lain Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridians, Klebsiella pneumoniae,
Escherichia coli
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan klinis seperti hemogram, studi pencitraan dan kultur
eksudat
Laporan Kasus
Pasien Neonatus laki-laki usia 13 hari dengan keluhan pembengkakan daerah parotis bilateral
selama 5 hari
Demam dan iritabilitas selama 1 hari dan keluarnya nanah dari mulut selama 1 hari
Kehamilan cukup bulan dengan persalinan normal dengan berat lahir 3500 g
Berat badan 3320 g, panjang 49 cm, lingkar oksipito-frontal 35 cm, denyut jantung 140/menit,
frekuensi pernapasan 44/menit, tekanan darah 60/42 mmhg dan perfusi adekuat.
Pemeriksaan didapatkan pembengkakan parotis bilateral berukuran 3x5 cm disertai nyeri tekan
dan eritema
Laporan Kasus
Nanah keluar dari duktus Stensen setelah ditekanan pada daerah pembengkakan
Pemeriksaan penunjang menunjukkan leukositosis neutrofilik, LED 115 mm/jam dan CRP-2,4
mg/dl.
Pewarnaan gram pada pus menunjukkan banyak kokus gram positif dan kultur pus dilakukan
lalu tumbuh Staphylococcus aureus
Pada hari masuk dilakukan insisi dan drainase secara bilateral
Ampisilin + kloksasilin intravena dengan amikasin diberikan selama 7 hari
Bayi pulih sepenuhnya tanpa komplikasi dan dipulangkan pada hari ke- 8
Diskusi
Parotitis supuratif akut merupakan infeksi yang sangat jarang dijumpai pada masa neonatus
maupun masa bayi.
Analisis Spiegel R et al, sebagian besar kasus memiliki keterlibatan unilateral
Kebanyakan yang mengalami pada kasus lahir premature sekitar 35% - 40 %
Diusulkan bahwa peningkatan risiko dehidrasi dan sekresi saliva yang jarang menambah faktor
risiko
Penyakit ini lebih banyak dialami bayi laki-laki 3:1
Diskusi
● Staphylococcus aureus adalah mikroorganisme yang paling umum menyebabkan kejadian ini,
terhitung 55% dari kasus.
● Diantara kelenjar ludah, parotis lebih rentan terhadap infeksi
● Faktor risiko prematuritas, Kelainan struktur kelenjar, intubasi nasogastrik, trauma wajah,
imunosupresi
● Pengobatan utama pemberian antibiotik parenteral selama 7-10 hari
● Insisi dan drainase dilakukan dalam kasus abses yang jelas
Diskusi
Parotitis supuratif akut harus dicurigai pada neonatus dengan pembengkakan preauricular unilateral
atau bilateral, meskipun sangat jarang. Pentingnya diagnosis dini dan manajemen konservatif
dengan antibiotik yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik dan tingkat kelangsungan hidup
dengan pengurangan morbiditas dan komplikasi yang efektif.
TERIMA
KASIH