Anda di halaman 1dari 18

BAGIAN KARDIOLOGI REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2022


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Diagnosis dan Tatalaksana Krisis Hipertensi

Disusun oleh :
Yugni Maula Thahira
11120212054

Pembimbing :
dr. Bogie Putra Palinggi, Sp.JP, FIHA
Definisi

Krisis hipertensi merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan
kemungkinan akan timbulnya atau telah terjadi kerusakan organ target.

Krisis hipertensi menurut


National Heart Foundation of Australia 2016, Krisis hipertensi menurut
National Institute for Health and Care Excellence 2016, American College of Cardiology/American Heart Association and
European Society of Hypertension 2013 dan 2018, the Seventh Report of the Joint National Committee 2017 :
European Society of Cardiology : TD sistolik ≥ 180 mmHg dan/atau diastolik ≥ 120 mmHg
TD sistolik ≥ 180 mmHg dan/atau diastolik ≥ 110 mmHg

Roesma J. Krisis Hipertensi. In: Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016.
Benenson I, Waldron FA, Jadotte YT, Holly C. Risk factors for hypertensive crisis in adult patients: A systematic review protocol. JBI Database Syst Rev Implement Reports. 2019;17(11):2343–9.
Epidemiologi

Hipertensi mempengaruhi lebih dari 1 miliar orang di seluruh


% dunia.

Prevalensi hipertensi penduduk umur > 18 tahun di Indonesia


%
sebesar 34,1% pada tahun 2018.

Sekitar 1-2% pasien pada populasi hipertensi mengalami


% krisis hipertensi.

Pasien dengan hipertensi emergensi mempunyai mortalitas


% lebih tinggi (4,6%) dibandingkan dengan pasien dengan
hipertensi urgensi (0,8%).

Yoewono EP, Saputri R, Mahmudah R. Efektivitas Terapi Antihipertensi Pada Kasus Krisis Hipertensi Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Ulin Banjarmasin. J Neuroanestesi Indones. 2020;1(1):19–27.
Wallbach M, Lach N, Stock J, Hiller H, Mavropoulou E, Chavanon ML, et al. Direct assessment of adherence and drug interactions in patients with hypertensive crisis. J Clin Hypertens. 2019;21(1):55–63.
Etiologi
Hipertensi esensial yang mungkin tidak terdiagnosis atau Penyakit renovaskular
hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik

Ketidakpatuhan terhadap terapi antihipertensi. Feokromositoma


Penghentian (withdrawal) obat tekanan darah tertentu,
khususnya obat yang bekerja pada sistem saraf simpatik,
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara
tiba-tiba, yang disebut hipertensi rebound

Preeklampsia, eklampsia Gangguan neurologis akut seperti stroke iskemik atau


perdarahan intrakranial

Penyakit parenkim ginjal akut dan kronis Agen simpatomimetik seperti kokain, amfetamin, fensiklidin

Wallbach M, Lach N, Stock J, Hiller H, Mavropoulou E, Chavanon ML, et al. Direct assessment of adherence and drug interactions in patients with hypertensive crisis. . J Clin Hypertens. 2019;21(1):55–63.
Bhattad PB, Jain V. A Diagnostic and Clinical Approach to the Practical Management of Hypertensive Crisis-Clearing the Haze in Critical Clinical Context. J Med Res. 2020;6(4):120–4.
Patofisiologi

Gangguan otoregulasi

Aktivasi sistem renin-angiotensin

Keadaan protrombotik

Varounis C, Katsi V, Nihoyannopoulos P, Lekakis J, Tousoulis D. Cardiovascular Hypertensive Crisis: Recent Evidence and Review of the Literature. Front Cardiovasc Med. 2017;3(January).
Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Klasifikasi

HIPERTENSI MENDESAK/URGENSI
HIPERTENSI DARURAT/EMERGENSI
Tekanan darah mendadak meningkat lebih dari
Peningkatan berat dari tekanan darah (>180/120
180/120 mmHg, tetapi tidak disertai
mmHg) disertai dengan bukti kecenderungan atau
kelainan/kerusakan organ target yang progresif,
progresivitas disfungsi organ target (otak, retina,
sehingga penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan
jantung, ginjal dan pembuluh darah besar).
lebih lambat.

Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Klasifikasi hipertensi emergensi :

HIPERTENSI Peningkatan tekanan darah yang parah (umumnya >200/120 mm Hg) berhubungan dengan
MALIGNA retinopati bilateral lanjut (perdarahan, bercak kapas, papiledema).

ENSEFALOPATI Peningkatan tekanan darah berat yang berhubungan dengan letargi, kejang, kebutaan kortikal, dan
HIPERTENSI koma tanpa adanya penjelasan lain.

MIKROANGIOPATI Peningkatan tekanan darah yang parah terkait dengan hemolisis dan trombositopenia tanpa adanya
TROMBOTIK
penyebab lain dan perbaikan dengan terapi penurunan tekanan darah.
HIPERTENSIF

Peningkatan tekanan darah berat yang berhubungan dengan perdarahan serebral, stroke akut,

GAMBARAN LAIN sindrom koroner akut, edema paru kardiogenik, aneurisma/diseksi aorta, dan preeklamsia berat dan
eklampsia

Unger T, Borghi C, Charchar F, Khan NA, Poulter NR, Prabhakaran D, et al. 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. Hypertension. 2020;75(6):1334–57
Diagnosis
Nyeri dada dan sesak Gambaran Klinis
napas pada gangguan
Sakit kepala hebat,
jantung dan diseksi aorta
gangguan kesadaran dan
lateralisasi pada gangguan

Mata kabur pada edema otak

papila mata

Sakit kepala dan nyeri


tengkuk pada kenaikan Gagal ginjal akut pada
tekanan darah pada gangguan ginjal
umumnya

Roesma J. Krisis Hipertensi. In: Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016.
Diagnosis
Riwayat Medis

Hipertensi yang sudah Onset dan durasi gejala Ketidakpatuhan dengan Perubahan gaya Penggunaan obat yang
ada sebelumnya obat antihipertensi yang hidup dapat meningkatkan
diresepkan tekanan darah secara
bersamaan

Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Fundoskopi untuk melihat adanya


Pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan tergantung
perdarahan retina pada presentasi dan temuan klinis dan mungkin penting dalam
konteks diagnosis, diantaranya:
• Troponin (nyeri dada)

EKG untuk melihat adanya infark dan • Rontgen dada (kongesti/kelebihan cairan)
• Ekokardiogram transtoraks (struktur dan fungsi jantung)
gagal jantung
• CT/MRI otak (perdarahan serebral/stroke)
• CT angiografi thorax/abdomen (penyakit aorta akut)

CT untuk melihat tanda perdarahan otak

Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Tatalaksana
Hipertensi emergensi

Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Tatalaksana
Hipertensi emergensi

• Pengobatan hipertensi emergensi memerlukan obat yang segera menurunkan


tekanan darah dalam menit-jam sehingga umumnya bersifat parenteral.
• Labetalol dan nicardipine umumnya aman digunakan pada semua hipertensi
emergensi dan harus tersedia dimanapun hipertensi emergensi sedang ditangani.
• Nitrogliserin dan nitroprusid secara khusus berguna dalam keadaan darurat
hipertensi termasuk jantung dan aorta.

Roesma J. Krisis Hipertensi. In: Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016.
Van Den Born BJH, Lip GYH, Brguljan-Hitij J, Cremer A, et al. ESC Council on hypertension position document on the management of hypertensive emergencies. Eur Hear J - Cardiovasc Pharmacother. 2019;5(1):37–46.
Tatalaksana
Hipertensi emergensi

Roesma J. Krisis Hipertensi. In: Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2016.
Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, Cifkova R, Fagard R, Germano G, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. Vol. 25, European Heart Journal. 2018. 1105–1187 p.
Tatalaksana
Hipertensi emergensi

Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, Cifkova R, Fagard R, Germano G, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. Vol. 25, European Heart Journal. 2018. 1105–1187 p.
Tatalaksana
Hipertensi emergensi

Muzakkir, Mappangara I. Mengenal Penyakit Kardiovaskular dan Solusinya untuk Dokter Umum. Universitas Indonesia Publishing; 2021.
Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, Cifkova R, Fagard R, Germano G, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. Vol. 25, European Heart Journal. 2018. 1105–1187 p.
Tatalaksana
Hipertensi urgensi
Penurunan tekanan darah pada hipertensi urgensi paling baik dicapai dengan pengobatan
oral.

Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, Cifkova R, Fagard R, Germano G, et al. 2018 ESC/ESH Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. Vol. 25, European Heart Journal. 2018. 1105–1187 p.
Prognosis

• Kematian dalam satu tahun bagi mereka yang mengalami episode hipertensi urgensi adalah sekitar 9%.
• Hipertensi emergensi sering dikaitkan dengan gangguan ginjal, infark miokard, stroke, atau kematian. Dengan
kesadaran yang lebih dan kontrol tekanan darah yang lebih baik, angka kematian telah menurun secara signifikan
dalam 3 dekade terakhir.

Alley WD, Schick MA. Hypertensive Emergency. StatPearls Publ. 2021;


Alley WD, Copelin EL. Hypertensive Urgency. StatPearls Publ. 2021;
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai