Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH RENDAM KAKI AIR HANGAT DENGAN CAMPURAN GARAM

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PAD PASIEN HIPERTENSI


TINGKAT I DI SENDANGMULYO

Klaudia Betrix Loke

Universtias Widya Husada Semarang


Email : klaudialoke07@gmail.com

ABSTRAK

Tekanan darah tinggi disebut the silent killer karena termasuk penyakit yang
mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik muda maupun tua. Hipertensi
adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan keadaan
perubahan dimana tekanan darah meningkat secara kronik (Fildayanti, 2020)
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rendam kaki
air hangat dengan campuran garam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi tingkat I di sendangmulyo
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen
dengan desain pra eksprement dengan rancangan one group pretest posttest.
Rancangan ini tidak ada kelompok pembandingan (kontrol), tetapi terlebih dahulu
dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan -
perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program).
Hasil penelitian di ketahui rendam kaki air hangat dengan campuran garam
dijelaskan bahwa empat responden setelah dilakukan rendam kaki dengan campuran
garam mengalami penurunan tekanan darah dengan presentase 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh rendam kaki air hangat dengan campuran garam di
kelurahan sendangmulyo

Kata kunci : Rendam kaki air hangat dengan campuran garam, tekanan
Darah,hipertensi.
ABSTRACT

High blood pressure is called the silent killer because it is a deadly disease, this
disease can attack anyone, young or old. Hypertension is a disease of the heart and
blood vessels characterized by an increase in blood pressure. Hypertension or high
blood pressure is a state of change in which blood pressure increases chronically
(Fildayanti, 2020)

The general purpose of this study was to determine the effect of soaking feet in
warm water with a mixture of salt on lowering blood pressure in grade I hypertension
patients in Sendangmulyo.

The method used in this research is an experimental research method with a pre-
experimental design with a one group pretest posttest design. In this design there is no
comparison group (control), but first the first observation (pretest) is carried out which
allows testing the changes that occur after the experiment (program).

The results of the study found that foot soaking in warm water with a mixture of
salt explained that four respondents after soaking their feet with a mixture of salt
experienced a 100% decrease in blood pressure. This shows that there is an effect of
foot soaking in warm water with a mixture of salt in the Sendangmulyo village

Keywords: Soak the feet in warm water with a mixture of salt, blood pressure,
hypertension
Latar Belakang kelompok penyakit tidak menular (PTM)
yang ditimbulkan dari penyakit
Tekanan darah tinggi disebut the silent killer
kardiovaskuler. Prevalensi Hipertensi
karena termasuk penyakit yang mematikan,
nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar
penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik
25,8%, sedangkan hasil Riskesdas 2018
muda maupun tua. Hipertensi adalah
menunjukan prevalensi hasil pengukuran
penyakit kelainan jantung dan pembuluh
tekanan darah, Hipertensi naik dari 25,8%
darah yang ditandai dengan peningkatan
menjadi 34,1%. Berdasarkan Kemenkes RI
tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah
(2018), prevalensi Hipertensi di Jawa Tengah
tinggi merupakan keadaan perubahan dimana
berdasarkan hasil pengukuran pada
tekanan darah meningkat secara kronik
penduduk umur >18 tahun didapatkan
(Fildayanti, 2020)
37,57%. Dan di Kota Magelang sendiri
Data World Health Organization (WHO) memiliki prevalensi hipertensi 39,02%
menunjukan satu milyar orang di dunia berdasarkan hasil pengukuran pada
menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada penduduk umur >18 tahun (Kemenkes RI,
di Negara berkembang yang berpenghasilan 2018).
rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi
Profil kesehatan Jawa Tengah (2018),
akan terus meningkat dan diprediksi pada
menyebutkan bahwa hasil rekapitulasi data
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di
kasus baru penyakit tidak menular (PTM),
seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi
jumlah kasus PTM yang dilaporkan secara
telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta
keseluruhan pada tahun 2018 adalah
orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian
2.412.297 kasus. Adapun porsi kasus
terjadi di Asia Tenggara yang 1/3
tertinggi dengan jumlah terbanyak menepati
populasinya menderita Hipertensi sehingga
urutan pertama yaitu pada penyakit hipertensi
dapat menyebabkan peningkatan beban biaya
sebesar 57,10%. Jika penyakit hipertensi
kesehatan (Uliya & Ambarwati, 2020).
tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat
Prevalensi Hipertensi di Indonesia maka, akan menimbulkan penyakit PTM
menduduki peringkat ke delapan dalam lanjutan seperti jantung, stroke, serta gagal
ginjal hingga menyebabkan kematian. dengan cara rendam kaki menggunakan air
Kematian akibat hipertensi menduduki hangat (Uliya & Ambarwati, 2020).
peringkat atas dari pada penyebabpenyebab
Terapi farmakologis dari hipertensi adalah
lainnya (Bambang, 2011).
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
Penyebab pasti dari Hipertensi esensial obat-obatan dan penatalaksanaan medis,
sampai saat ini masih belum dapat di ketahui. seperti golongan diuretik, penghambat
Berbagai faktor yang diduga dapat menjadi adrenergic, ACE-inhibitor, angiotensin-
penyebab Hipertensi primer, seperti IIbloker, angiotensin kalsium dan
bertambahnya umur, stress psikologis, dan vasodilator. Dan terapi non farmakologis
hereditas (keturunan). Hipertensi sekunder adalah tindakan non medis yang terdiri dari
yang penyebabnya dapat diketahui, antara latihan fisik, menghindari alkohol,
lain kelainan pembuluh darah ginjal, berolahraga teratur, menghindari stress,
gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), pendidikan kesehatan, menghentikan rokok,
penyakit kelenjar adrenal dan alternatifnya dilakukan pengobatan
(hiperaldosteronisme), dan lain-lain (hydrotherapy) yang sebelumnya dikenal
(Wulandari et al., 2016). sebagai hidropati (hydropathy) adalah
metode pengobatan menggunakan air untuk
Pada umumnya, penderita hipertensi esensial
mengobati atau meringankan kondisi yang
tidak memiliki keluhan. Keluhan yang dapat
menyakitkan dan merupakan metode terapi
muncul antara lain nyeri kepala, gelisah,
dengan pendekatan “lowtech” yang
palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan
mengandalkan pada respon respon tubuh
kabur, nyeri dada, mudah lelah, dan
terhadap air. Hidroterapi rendam air hangat
impotensi (Johanes, 2019).
merupakan salah satu jenis terapi alamiah
Komplikasi dari Hipertensi akan yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi
menimbulkan stroke, gagal jantung, dan darah, mengurangi edema, meningkatkan
ginjal sehingga tindakan keperawatan untuk relaksasi otot, menyehatkan jantung,
menurunkan tekanan darah pada penderita mengendorkan otot otot, menghilangkan
hipertensi secara nonfarmakologis yaitu stress, nyeri otot, meringankan rasa sakit,
meningkatkan permeabilitas kapiler, peneliti kepada lansia penderita hipertensi,
memberikan kehangatan pada tubuh kemudian pengamatan tekanan darah
sehingga sangat bermanfaat untuk terapi sebelum dan sesudah rendam kaki
penurunan tekanan darah pada Hipertensi, menggunakan air hangat dilakukan pada jam
dan prinsip kerja dari hidroterapi ini yaitu yang sama selama tiga hari, intervensi
dengan menggunakan air hangat yang dilakukan menggunakan air hangat bersuhu
bersuhu sekitar 40,5-43C secara konduksi 38-40°C selama 25-35 menit, setelah
dimana terjadi perpindahan panas dari air dilakukan terapi rendam kaki menggunakan
hangat ke tubuh sehingga akan menyebabkan air hangat dengan garam terdapat 16 orang
pelebaran pembuluh darah dan dapat terjadi penurunan (tidak mengalami
menurunkan ketegangan otot (Uliya & hipertensi) dengan tekanan darah < 160/90
Ambarwati, 2020). mmHg, dan 4 orang tidak terjadi penurunan
(masih mengalami hipertensi) dengan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
tekanan darah 160/80 mmHg. Hasil uji
(Harnani & Axmalia, 2017) dengan judul
statisti menunjukan p value sitole = < 0,001
terapi rendam kaki menggunakan air hangat
dan p value diastole = < 0,001. Dengan
dengan garam efektif menurunkan tekanan
demikian terapi rendam kaki menggunakan
darah pada lanjut usia, penelitian ini
air hangat efektif menurunkan tekanan darah
dilakukan pengukuran sebelum diberikan
pada lansia penderita hipertensi. Dan
intervensi (pre-test) dan dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh (Arafah,
pengukuran setelah diberikan intervensi
2019) dengan judul pengaruh rendam kaki
(post-test) populasi dalam penelitian ini
dengan menggunakan air hangat dengan
adalah seluruh lansia yang penderita
garam terhadap penurunan tekanan darah
hipertensi jumlah sampel dalam penelitian ini
pada hipertensi diwilayah kerja kelurahan
yaitu 20 orang. Alat ukur yang digunakan
sendangmulyo dengan hasil penelitian
pada penelitian ini adalah tensimeter
tekanan darah sebelum diberikan rendam
(sphygmomanometer) yaitu alat mekanik
kaki menggunakan air hangat dengan garam
untuk mengukur tekanan darah, pengukuran
mempunyai rata – rata tekanan darah sistolik
tekanan darah dilakukan langsung oleh
sebesar 155,33 mmHg, menurun menjadi
136,67 mmHg setelah diberikan terapi menyerang kaum laki-laki dari pada
rendam kaki dengan menggunakan air perempuan dikarenakan adanya masalah
hangat. Kesimpulan terdapat pengaruh yang pekerjaan yang dilampiaskan dengan
sangat signifikan rendam kaki dengan dengan perilaku merokok dan meminum alkohol
menggunakan air hangat terhadap penurunan yang diiringi dengan makanan yang tidak
tekanan darah pada hipertensi diwilayah sehat hal tersebutlah yang menyebapkan
kerja puskesmas Pattallassang Kab Takalar. tekanan darah menjadi naik Menghadapi
pasien hipertensi diperlukan adanya
Prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia
kepatuhan untuk meningkatkan kesehatan
pada tahun 2018 mengalami peningkatan
salah satu terapi yaitu dengan menggunakan
selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2013
terapi non farmakologi. Dalam lingkup
pravelensi hipertensi di Indonesia sekitar
keperawatan dikembangkan beberapa terapi
25,8 % dan pada tahun 2018 meningkat
non farmakologis sebagai tindakan mandiri
menjadi 34,1% (Riskesdas, 2018). Di Jawa
perawat seperti massage dengan cara
Tengah sendiri pravelensi hipertensi pada
melakukan pemijatan yang bertujuan untuk
tahun 2018 mencapai 37,57 % pravelensi
membantu melancarkan peredaran darah,
pada perempuan (40,17%) lebih tinggi
akupuntur adalah cara penyembuhan dengan
dibandingkan dengan laki laki (34,83%).
cara menusukkan jarum ke titik-titik tertentu,
Pravelensi hipertensi diperkotaan lebih tinggi
dan hidroterapi (rendam kaki air hangat
dibandinkan dengan perdesaan, pravelensi di
dengan campuran garam) terapi yang sangat
Kabupaten sendiri mencapai 13,32% dan di
sederhana dan alami karena metode
Kota Magelang jauh lebih tinggi daripada di
perawatan ini tidak memiliki efek samping
Kabupaten Magelang yaitu mencapai 100%
yang membayakan, dan tidak menggunakan
kenaikan akan terus bertambah seiring
obat-obatan modern. Secara ilmiah air hangat
dengan bertambahnya umur (Dinas
dapat memperlancar sirkulasi darah, dengan
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019)
demikian penderita hipertensi tidak hanya
dimana secara umum angka kejadian mengkonsumsi obat obatan, tetapi juga bisa
hipertensi lali-laki lebih tinggi dari pada menggunakan alternatif terapi non
perempuan. Hipertensi lebih mudah farmakologi rendam air hangat dengan
campuran garam selain biaya yang murah Metode yang digunakan dalam penelitian
dan mudah sekali didapat dan bisa dilakukan ini adalah metode penelitian eksperimen
dirumah (Liszayanti, 2019) dengan desain pra eksprement dengan
rancangan one group pretest posttest.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Rancangan ini tidak ada kelompok
penulis merasa tertarik untuk melakukan
pembandingan (kontrol), tetapi terlebih
penelitian tentang “pengaruh rendam kaki air
dahulu dilakukan observasi pertama (pretest)
hangat dengan campuran garam terhadap
yang memungkinkan menguji perubahan -
penurunan tekanan daearh pada pasien lansia
perubahan yang terjadi setelah adanya
hipertensi tingkat I di sendangmulyo”
eksperimen (program).
Tekanan darah tinggi disebut the silent killer Subjek kasus yang di gunakan dalam
karena termasuk penyakit yang mematikan, penelitian ini adalah lansia di desa
penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik Sendangmulyo yang memiliki penyakit
muda maupun tua. Hipertensi adalah hipertensi tingkat 1 berjumlah 4 responden
penyakit kelainan jantung dan pembuluh baik laki - laki maupun perempuan.
darah yang ditandai dengan peningkatan Kriteria sampel dalam penelitian ini dapat
tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklus i
tinggi merupakan keadaan perubahan dimana dan eklusi (Nursalam, 2015).
tekanan darah meningkat secara kronik Kriteria inklusi adalah karakteristik
(Fildayanti, 2020) umum subyek penelitian darisuatu populasi

Hipertensi juga salah satu penyakit target yang terjangkau dan akan diteliti.

degeneratif yang banyak terjadi dan Penderita hipertensi tingkat 1 di

mempunyai tingkat mortalitas yang cukup Sendangmulyo yang memiliki tekanan darah

tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan sistoliknya nya 140-159 mmhg dan diastolic

produktivitas seseorang menurut Wijaya & nya 90-99 mmhgBersedia menjadi responden

putri (2014). dalam penelitian., Riwayat menderita


hipertensi selama 2 tahun terakhir Tidak
METODE DAN PEMBAHASAN
mempunyai penyakit komplikasi
Kriteria eklusi adalah menghilangkan penderita hipertensi tersebut bersedia
atau mengeluarkan subyek yang tidak menjadi responden penelitian ini maka
memenuhi kriteria inklusi yaitu penderita mendatangani lembar persetujuan (inform
hipertensi yang menolak menjadi responden, consent)
penderita hipertensi yang tidak ada pada saat
Hasil Studi Kasus
penelitian.
Tekanan Darah Penderita hipertensi Sebelum
HASIL STUDI KASUS DAN
Melakukan rendam kaki air hangat dengan
PEMBAHASAN
campuran garam
Pada bab ini menyajikan mengenai hasil
Distribusi frekuensi tekanan darah tinggi
pengumpulan data yang diperoleh sejak
sebelum di lakukan rendam kaki air hangat
tanggal 1 Juni sampai 12 juni 2022. Metode
dengan campuran garam
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kriteria Frekuensi Prosentase
metode penelitian eksperimen dengan desain
(%)
pra eksprement dengan rancangan one group
Hipertensi tngkat 1 3 75.0
pretest posttest. Rancangan ini tidak ada
140–159 mmHg/90–99
kelompok pembandingan (kontrol), tetapi
mmHg
terlebih dahulu dilakukan observasi pertama
Hipertensi tingkat 2 > 1 25.00
(pretest) yang memungkinkan menguji
160 mmHg/> dari 100
perubahan - perubahan yang terjadi setelah mmHg
adanya eksperimen (program). Subyek dalam
Hipertensi krisis > dari - 00.0
penelitian ini adalah warga kelurahan 180/120 mmHg
sendangmulyo yang berjumlah 4 orang. Total 4 100.0

Pemilihan responden dilakukan sesuai Sumber : Data Primer Penelitian 2022


dengan kriteria inklusi kemudian diberikan
Berdasarkan dari tabel 4.1 frekuensi di
penjelasan tentang penelitian meliputi tujuan,
dapatkan bahwa 3 responden mempunyai
manfaat, dan prosedur yang ada dari
hipertensi tingkat 1 (140–159 mmHg/90–99
penelitian yang akan dilakukan. Apabila
mmHg) (75%) dan sebanyak 1 responden
mempunyai hipertesi tingkat 2 2 > 160 Pengaruh tekanan darah sebelum dan
mmHg/> dari 100 mmHg (25%). sesudah rendam kaki air hangat dengan
campuran garam
Tekanan Darah Penderita hipertensi Setelah
Melakukan rendam air hangat dengan Analisa pengaruh rendam kaki air hangat
campuran garam dengan campuran gaaram terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi di kelurahan
Distribusi frekuensi tekanan darah setelah
sendangmulyo
rendam kaki air hangat dengan campuran
garam untuk pasien hipertensi di
Tekanan darah sebelum
sendangmulyo

Kriteria Frekuensi Prosentas


Responden Pra test 1 Pra test 2 Pra tes 3 Post test 1 Post test 2 Post test3 Selisih Frekuensi Prosentase (%)
e (%)
Normal 120/80 mmhg 00.0 Ny. S 150/90 140/90 140/90 140/90 130/90 130/85 14 1 25.00

Ny. M 140/90 156/98 150/98 148/90 140/90 135/80 28 1 25.00


Prahipertensi 120-139 2 50.0
mmhg/80-89 mmhg Tn. S 159/90 150/90 159/90 150/90 140/90 130/80 33 1 25.00

Hipertensi tngkat 1 140–159 2 50.0 Ny. J 130/89 135/89 130/89 130/90 120/85 120/80 23 1 25.00

mmHg/90–99 mmHg
Total 4 100.0 Total 4 100.00

Sumber : Data Primer Penelitian 2022 Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis tekanan
Berdasarkan dari tabel 4.2 frekuensi di dapatkan darah sebelum dan sesudah diberikan
bahwa separuh responden mempunyai tekanan intervensi rendam kaki air hangat dengan
darah Prahipertensi 120-139 mmhg/80-89 mmhg campuran garam dijelaskan bahwa empat
sebanyak 2 responden (50%) dan sebanyak 2 responden setelah dilakukan rendam kaki
responden lainnya memiliki tekanan darah dengan campuran garam mengalami
hipertensi tingkat 1 140–159 mmHg/90–99 mmHg penurunan tekanan darah dengan presentase
(50%), yang artinya bahwa redam kaki air hangat 100%. Hal ini menunjukkan bahwa ada
dengan campuran garam memiliki pengaruh pengaruh rendam kaki air hangat dengan
terhadap penurunan tekanan darah di kelurahan campuran garam di kelurahan sendangmulyo
sendangmulyo.
tekanan darah pasien sebelum melakukan darah dalam tubuh di sebabkan banyak
rendam kaki air hangat dengan campuran faktor, salah satunya adalah usia. Kondisi ini
garam menunjukkan bahwa meningkatnya risiko
hipertensi seiring dengan bertambahnya usia
menunjukkan bahwa semua responden
dikaitkan dengan terjadinya penurunan
berjumlah 4 orang, dimana tiga responden
fungsi fisiologis tubuh. Untuk jenis kelamin
memiliki tekanan darah Hipertensi tngkat 1
didapatkan data bahwa sebagian besar pasien
140–159 mmHg/90–99 mmHg dan satu
memiliki jenis kelamin perempuan yaitu
responden memiliki tekanan darah Hipertensi
sebanyak 3 responden (75%) dan pasien
tingkat 2 > 160 mmHg/> dari 100 mmHg
berjenis kelamin laki - laki berjumlah 1 orang
tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum
(25%). Peneliti berpendapat bahwa baik
diberikan rendam kaki air hangat dengan
perempuan maupun pria beresiko menderita
campuran garam kurang baik. Berdasarkan
penyakit hipertensi.
informasi yang diperoleh dari pasien
diketahui bahwa pasien belum pernah Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
melakukan rendam kaki air hangat dengan pasien sebelum dilakukan rendam kaki air
campuran garam dalam menjaga tekanan hangat dengan campuran garam responden
darahnya. Hal yang dilakukan hanyalah yang memiliki hipertensi terendah yaitu
melakukan diet rendah garam . 130/90mmhg, sedangkan nilai tertinggi yaitu
150/90mmhg, dimana hal ini dapat diartikan
Pola makan perlu di waspadai,pembatasan
bahwa diet rendah garam menunjukkan
asupan natrium (komponen utama garam
perubahan yang cukup berarti pada kadar
sangat di anjurkan karna baik untuk
gula darah pasien. Diet yang paling sering
kesehatan penderita hipertensi Nurhidayat
dilakukan oleh pasien adalah mengurangi
(2015)
konsumsi garam yang berlebih. Hal ini
Berdasarkan data yang diperoleh semua memungkinkan pasien tersebut tetap
pasien berusia diatas 45 tahun dan memiliki memiliki tekanan darah yang tetap tinggi
tekanan darah diatas 150/95 mmhg. Hal ini meskipun sudah melakukan diet rrendah
menunjukkan bahwa tingginya tekanan garam
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana Rendam kaki air hangat dengan campuran
terjadi peningkatan tekanan darah secara garam diberikan selama 6 (enam) hari, pasien
abnormal dan terus menerus pada beberapa tetap diperbolehkan melakukan diet rendah
kali pemeriksaan tekanan darah yang garam seperti yang dilakukan sebelum di
disebabkan satu atau beberapa faktor risiko berikan rendam kaki air hangat dengan
yang tidak berjalan sebagai mana mestinya campuran garam. Serta penulis memberikan
dalam mempertahankan tekanan darah edukasi tentang makanan yang harus dibatasi
normal (Wijaya & Putri, 2013). pada penderita hipertensi. Pengukuran
tekanan darah dilakukan awal sebelum di
Tekanan darah pasien sesudah melakukan
lakukannya rendam kaki air hangat dengan
rendam kaki air hangat dengan
campuran garam dan setelah pelaksanaan
campuaran garam
rendam kaki air hangat dengan campuran
Tekanan darah pada penderita hipertensi garam selama enam hari berturut-turut.
setelah dilakukan rendam kaki air hangat Rendam kaki air hangat dengan campuran
dengan campuran garam di sendangmulyo dilakukan pagi pada jam 09.00 WIB dan sore
berdasarkan tabel 4.2 di dapatkan bahwa hari, sementara pengukuran tekanan darah
separuh responden mempunyai tekanan dilakukan sebanyak 6 (enam) kali, yaitu : tiga
darah hipertensi 120-139 mmhg/80-89 mmhg kali sebelum pelaksanaan rendam kaki air
sebanyak 2 responden (50%) dan sebanyak 2 hangat dengan campuran garam pada pagi
responden lainnya memiliki tekanan darah hari dan 3 (kali) kali pada sore hari 2 jam
hipertensi tingkat 1 140–159 mmHg/90–99 setelah di lakukan rendam kaki air hangat
mmHg (50%) Data menunjukkan bahwa dengan campuran garam dilakukan setiap dua
semua responden yang melaksanakan hari sekali.
rendam kaki air hangat dengan campuran
Terapi rendam kaki air hangat dicampur
garam mengalami penurunan tekanan darah.
garam adalah terapi non farmakologis yang
ada yang mencapai nilai normal meskipun
memberikan efek fisiologis terhadap
ada juga beberapa pasien yang mengalami
beberapa bagian tubuh organ manusia seperti
penurunan tekanan darah tetapi masih belum
jantung dan tekanan hidrostatik air terhadap
berada pada rentang nilai normal.
tubuh mendorong aliran darah dari kaki aorta yang akan menyampaikan implus yang
menuju kerongga dada dan darah akan dibawah serabut saraf yang membawa isyarat
berakumulasi di pembuluh darah besar dari semua bagian tubuh untuk
jantung (Fildayanti, 2020). mengkonfirmasikan kepada otak perihal
tekanan darah, volume darah dan kebutuhan
Sesuai dengan rencana keperawatan untuk
khusus semua organ ke pusat syaraf simpatis
mengatasi Resiko Perfusi Perifer Tidak
ke medulla sehingga akan merangsang
Efektif yaitu terapi rendam kaki air hangat
tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel
dengan campuran garam dapat dilakukan
akan merangsang ventrikel untuk segera
selama 15-20 menit selama 6 kali kunjungan.
berkontraksi Dumayanti (2014).
Menurut teori Damayanti bahwa efek
biologis panas atau hangat dapat Pengaruh tekanan darah sebelum dan
menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang sesudah rendam kaki air hangat dengan
mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah, campuaran garam pada pasien hipertensi
secara fisiologis respon tubuh terhadap panas
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3
yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh
menunujukkan bahwa setelah dilakukan
darah, menurunkan pembekuan darah,
rendam kaki air hangat dengan campuran
menurunkan ketegangan otot, meningkatkan
garam semua responden (4 orang)
metabolisme jaringan dan meningkatkan
mengalami penurunan tekanan darah dengan
permeabilitas kapiler (Fildayanti, 2020).
presentase 100%.
Prinsip kerja terapi rendam kaki air hangat
Dari hasil perhitungan selisih rata - rata
dengan campuran garam yaitu secara
menunjukkan bahwa terdapat penurunan
konduksi dimana terjadi perpindahan panas
tekanan darah semua responden yang artinya
atau hangat dari air hangat kedalam tubuh
bahwa ada pengaruh renam kaki air hangat
akan menyebabkan pelebaran pembuluh
dengan campuran garam terhadap perubahan
darah dan penurunan ketegangan otot
tekanan darah di sendangmulyo.
sehingga dapat melancarkan peredaran darah
yang akan mempengaruhi tekanan arteri oleh Berdasarkan hasil penelitian Ismatul &

baroreseptor pada sinus kontikus dan arkus Ambarwati (2020) yang berjudul “Terapi
Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat dilakukan terapi rendam kaki dengan air
Dengan Campuran Garam Untuk hangat dengan campuran garam yaitu 135,69
Menurunkan Tekanan Darah Pada mmHg, yang berarti nilai rata – rata tekanan
Penderita Hipertensi” didapatkan ρ value = darah sistolik mengalami penurunan, dimana
0,000 dengan α = 0,05. Dimana ρ value hal ini menunjukkan adanya penurunan
0,000 ≤ 0,05, sehingga ada pengaruh tekanan darah sistolik setelah dilakukan
rendam kaki air hangat dengan terapi rendam kaki dengan air hangat dengan
campuran garam terhadap penurunan campuran garam pada pasien dengan
tekanan darah pada penderita hipertensi hipertensi. Analisis menggunakan uji statistik
uji Wilcoxon (Signed Ranks Test) dengan
Berdasarkanhasil penelitian pada kelompok
tingkat kemaknaan (α = 0,05) yang
perlakuan interfensi (rendam kaki air hangat
menunjukkan hasil Sig. (2-tailed) atau P-
dengan campuran garam, dengan
value = 0,000. Dengan P-value = 0,000 < α =
menggunakan uji Wilcoxon di bapatkan pada
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
sistolik p-value yaitu 0,002 < 0,05, dan
Berdasarkan hasil analisis tersebut
diastolic menggunakan uji paired T-Tes p-
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
value yaitu 0,000 < 0,05, yang berarti ada
signifikan terapi rendam kaki dengan air
pengaruh (rendam kaki air hangat dengan
hangat dengan campuran garam terhadap
campuran garam ) terhadap perubahan
penurunan tekanan darah di puskesmas bahu
tekanan darah sistolik dan diastolic hasil
manado
penelitian ini di dukung oleh Santoso (2015)
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian lainnya yang sejalan dengan
Kesimpulan
penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
oleh Julia V. Rottie (2017) Hasil uji statistik
dilakukan dan di uraikan pada pembahasan di
uji Wilcoxon (Signed Ranks Test). Nilai rata
bab sebelumnya, maka peneliti dapat
– rata tekanan darah sistolik sebelum
memberikan kesimpulan se bagai berikut :
diberikan terapi rendam kaki dengan air
Tekanan darah responden di Sendangmulyo
hangat 147,06 mmHg, lebih tinggi dari nilai
sebelum melakukan rendam kaki air hangat
rata – rata tekanan darah sistolik sesudah
dengan campuran garam yaitu 159/90 mmhg Dan melakukan penelitian yang lebih
dan setelah di lakukan rendam kaki air hangat mendalam dengan cara diukur tekanan darah
dengan campuran garam mengalami r esponden kelompok kasus dan kontrol serta
penuruan tekanan darah menjadi 130/80 besar sample dapat ditambah lagi
mmhg.
DAFTAR PUSTAKA
Tekanan darah responden setelah melakukan
rendam kaki air hangat dengan campuran Fildayanti. (2020). Pengaruh Pemberian

garam di Sendangmulyo, 4 responden Rendam Kaki Air Dengan Air

mengalami penurunan tekanan darah Hangat Campuran Garam

Ada pengaruh rendam kaki air hangat dengan Terhadap Penurunan Tekanan

campuran garam terhadap penurunan tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

darah di Sendangmulyo. Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan,

Saran 01, 70–75.

Bagi responden Diharapkan responden https://stikeskskendari.e-

dapat mematuhi diet yang dianjurkan serta journal.id/jikk

lebih aktif dalam melakukan rendam air Uliya, I., & Ambarwati. (2020). Jurnal
hangat dengan campuran garam dan Profesi Keperawatan Terapi
pengecekan tekanan darah secararutin setiap Rendam Kaki Menggunakan Air
rendam air hangat. Hangat Dengan Campuran Garam
Bagi universitas dan mahasiswa Dan Serai Untuk Menurunkan
Diharapkan studi kasus ini dapat dijadikan Tekanan Darah Pada Penderita
referensi dan digunakan bagi mahasiswa Hipertensi Jurnal Profesi
yang akan melakukan penelitian selanjutnya. Keperawatan Akademi
Bagi peneliti selanjutnya Peneliti Keperawatan Krida Husada
selanjutnya agar dapat melakukan penelitian Kudus PENDAHULUAN 140
lebih lanjut mengenai faktor - faktor lain mmHg atau tekan. 7(2), 88–102.
seperti (riwayat keluarga HT, bertambahnya
usia) yang berhubungan dengan kejadian HT.
Kemenkes RI. (2018). Laporan Provinsi Jawa hipertensi di Wilayah Kerja
Tengah Riskesdas 2018. In Puskesmas Sikumana Kota
Kementerian Kesehatan RI. Kupang. CHMK HEALTH
JOURNAL. Vol 4 No 1.
Wulandari, P., Arifianto, & Sekarningrum,
D. (2016). Pengaruh Rendam Harnani, Y., & Axmalia, A. (2017).
Kaki Menggunakan Air Hangat Terapi Rendam Kaki
dengan Campuran Garam dan Menggunakan Air Hangat
Serai Terhadap Penurunan Efektif Menurunkan Tekanan
Tekanan Darah Pada Penderita Darah Pada Lanjut Usia. Jurnal
Hipertensi di Wilayah Podorejo Kesehatan Komunitas, 3.
RW 8 Ngaliyan. Keperawatan,
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2014).
7(2009), 43–47.
KEPERAWATAN
http://ejournal.umm.ac.id/index.p
MEDIKAL BEDAH :
hp/keperawatan/article/viewFile/
3918/4397 KEPERAWATAN DEWASA
TEORI DAN CONTOH
Johanes, A. S. (2019). Diagnosis Dan
ASKEP. Nuha Medika.
Tatalaksana Terbaru Pada
Dewasa. Cdk274, 46(3), 172– Suling, F. R. W. (2018). HIPERTENSI

178. (A. Simatupang & Med (eds.);

http://www.cdkjournal.com/inde 1st ed., Issue 2). Fakultas

x.php/CDK/article/view/503%0A Kedokteran Universitas

diakses pada tanggal 28 oktober Kristen Indonesia.

2020 Fitri, & Rianti Dina. (2015). Diagnose


Enforcement And Treatment
Malibel, et al. (2020). Pengaruh pemberian
Of High Blood Pressure.
hidroterapi (rendam kaki air
Jurnal Kedokteran, 4(3), 47–
hangat) terhadap penurunan
51.
tekanan darah pada pasien
juke.kedokteran.unila.ac.id/ind
ex.php/majority/article/view/5 Desember 2017 pukul 18:15
49 WIB).

Sudibjo, P. & Apriyanto, K. . (2018). Tari, M. 2015. Pengaruh Rendam Kaki


Aerobic Based Activity Air Hangat Terhadap
Programs in Elderly to Penurunan Tekanan Darah
Improve Fitness and Quality Pada Lansia Penderita
Of Anthropometry (xvii). Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kebon
Hananta, P. Yuda, dkk. 2011. Deteksi
Jeruk Jakarta Barat. Skripsi
Dini Dan Pencegahan 7
Universitas Esa Unggul
Penyakit Penyebab Mati
Jakarta Barat.
Muda.Yogyakarta: Medpress.
Wolff, H.P. 2008. Hipertensi. Bhuana
Muhammadun, Arif. 2010. Hidup
Ilmu Populer. Jakarta.
Bersama Hipertensi, dalam
http://www.coursehero.com Priyoto. 2015. NIC dalam
(di akses pada tanggal 23 Keperawatan Gerontik.
Januari 2018 pukul 09.40 Jakarta: Salemba Medika.
WIB).
Marliani, Lili dan Tantan. 2010. 100
Santoso, A. 2015. Pengaruh Terapi Questions and Answers
Rendam Kaki Air Hangat Hipertention.
Terhadap Penurunan Tekanan
Jakarta: Gramedia.
Darah Pada Lansia Penderita
Pratika, M.I. 2012. Pengaruh Rendam
Hipertensi di Wilayah Kerja
Kaki Menggunakan Air
Upk Puskesmas Khatulistiwa
Hangat Terhadap
Kota Pontianak, dalam
Penurunan Tekanan Darah
jurnal.untan.ac.id/index.php/j
Pada Penderita Hipertensi
mkeperawatanFK/article/view
di Desa Bendungan
/113 (di aksespada tanggal 23
Kecamatan Kraton
Pasuruan. Majapahit: Mojokerto.
Jurnal STIKES Majapahit

Anda mungkin juga menyukai