Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Gita Cornelya Putri Melanie1Hariyono2Ucik Indrawati3


123
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang
1
email: gitacornelyaputri@gmail.com 2email: hari_monic@yahoo.com 3email:
uchie_rasya@yahoo.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Hipertensi menjadi penyakit tidak menular (PTM) paling besar menyebabkan
kematian dan menempati peringkat ketiga dimana gejalanya sangat bermacam-macam.
Ditahun 2030 hipertensi mengalami peningkatan menjadi 29,2% dari 972 juta orang dari
penderita, di negara modern kurang lebih mencapai 333 jutaan orang dan di negara
berkembang sekitar 639 juta orang. Tujuan: untuk mengetahui manajemen pencegahan
hipertensi pada lansia terkait pada analisis literature empiris yang diterbitkan lima tahun
terakhir. Desain: penelitian menggunakan literature review. Sumber data pencarian pada
penelitian ini dilakukan di Google Scholar, PubMed pada tahun 2015 sampai 2020, artikel
yang terbit diambil menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Metode: secara
umum, keyword disesuaikan dengan topik penulisan menggunakan PICOS framwork terkait
managemen pencegahan hipertensi pada lansia. Studi penelitian ditinjau terlebih dahulu
terkait dengan kriteria inklusi. Hasil: Penelitian dilakukan dalam 5 jurnal, Bahwa
menejemen pencegahan secara non farmakologi meliputi edukasi kesehatan, modifikasi pola
hidup, terapi relaksasi otot dan dukungan sosial memiliki peran penting dalam pemahaman
melakukan upaya pencegahan hipertensi pada lansia. Kesimpulan: Dari 5 jurnal penelitian,
menunjukkan bahwa menejemen pencegahan hipertensi secara non farmakologi berdasarkan
studi empiris lima tahun terakhir meliputi edukasi kesehatan, modifikasi gaya hidup, terapi
relaksasi dan dukungan sosial sangat berpengaruh bagi lansia. Saran Managemen
pencegahan hipertensi diharapkan dapat membantu lansia terkait kualitas hidup lebih baik
dan sebagai edukasi serta promosi kesehatan hipertesi pada lansia.

Kata kunci: Manajemen, Pencegahan hipertensi, Lansia.

HYPERTENSION PREVENTION MANAGEMENT IN THE ELDERLY

ABSTRACT

Introduction: Hypertension is a non-communicable disease which causes the most death


and ranks third where the symptoms vary widely. In 2030 hypertension has increased to
29.2% from 972 million people, in modern countries it reaches 333 million people and in
developing countries around 639 million people. Objective: to determine the management of
hypertension prevention in the elderly related to the analysis of the empirical literature
published in the last five years. Design: research using literature review. The source of the
search data in this study was conducted at Google Scholar, PubMed in 2015 to 2020,
published articles were taken using Indonesian and English. Methods: in general, keywords
adapted to the topic of writing using the PICOS framework related to the management of
hypertension prevention in the elderly. Research studies are reviewed first related to the
inclusion criteria. Results: The research was conducted in 5 journals,That non-
pharmacological prevention management includes health education, lifestyle modification,
muscle relaxation therapy and social support has an important role in understanding the
prevention of hypertension in the elderly. Conclusion: From 5 research journals, it shows
that non-pharmacological management of hypertension prevention based on empirical
studies of the last five years including health education, lifestyle modification, relaxation
therapy and social support is very influential for the elderly. Suggestions: Management of
hypertension prevention is expected to help the elderly related to a better quality of life and
as an education and health promotion of hypertension in the elderly.

Keywords: Management, Prevention of hypertension, Elderly.

PENDAHULUAN Fan l, dkk 2019). Hipertensi juga dikenal


sebagai silent killer, dikarenakan para
Gangguan kardiovaskuler dan pembuluh pasien hipertensi tidak mengerti bahwa diri
darah menjadi satu diantara penyebab mereka mengalami tekanan darah tinggi.
kematian tertinggi setiap tahunnya di dunia Meningkatnya hipertensi disebabkan oleh
serta sebagai permasalahan kesehatan yang usia yang bertambah. Hipertensi yang tidak
penting di negara tumbuh dan negara dapat dikendalikan sangat berbahaya dan
berkembang (Defri Mulyana, Juhrodin, dapat mengakibatkan penyakit komplikasi
2019). Hipertensi juga resiko tinggi seperti stroke, ginjal, jantung koroner dan
menyebabkan penyakit ginjal, gangguan gangguan penglihatan (Destriani, 2019).
persarafan, pembuluh darah, dan jantung
(Destriani, 2019). Tekanan darah tinggi diklasifikasikan
bertujuan untuk mempermudah diagnosis
Hipertensi menyebabkan kasus kematian serta terapi atau penatalaksanaan
didunia mencapai 8 milyar orang disetiap hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat
tahun dan dikawasan Asia wilayah Selatan dibagi menjadi tiga , yaitu : hipertensi
sampai Timur hampir 1,5 juta orang setiap stadium awal, hipertensi stadium 2 dan
tahun. Orang dewasa di Asia Timur hingga hipertensi stadium 3. Manifestasi Klinis
Selatan sepertiganya mengalami tekanan Hipertensi (Nuraini, 2015), tanda dan
darah tinggi (Oktaviani, 2015). Prevalensi gejala hipertensi dibedakan menjadi dua
hipertensi mencapai 26,4% di dunia atau yaitu : Tanpa gejala, Dengan tidak adanya
berkisar 972 juta orang masyarakat yang gejala spesifik, ini tidak ada hubungannya
mengalami hipertensi. Ditahun 2030 dengan peningkatan tekanan darah, kecuali
hipertensi mengalami peningkatan menjadi dokter yang memeriksa mengenai
29,2% dari 972 juta orang dari penderita , penentuan tekanan darah arteri. Hal ini
di negara modern kurang lebih mencapai menunjukkan bahwa jika tekanan darah
333 jutaan orang dan di negara tidak teratur hipertensi arterial tidak
berkembang sekitar 639 juta orang. mungkin terdiagnosa. Gejala yang umum,
Prevalensi dewasa berusia diatas 25 tahun Kelelahan disertai nyeri kepala seringkali
yang terdiagnosis hipertensi tertinggi dikatakan gejala yang umum pada
berada di Afrika yaitu sekitar 46% hipertensi. Dan terbukti bahwa ini
(Dinkes, 2017). Data Kemenkes RI pada menjelaskan tanda yang umum berkenaan
tahun 2017, Provinsi Jawa Timur tercatat pasien yang mencari bantuan medis.
nilai kejadian hipertensi cukup melonjak, Tekanan darah tinggi terkadang disertai
dibandingkan pravelensi di Indonesia di dengan gejala lain. Namun, tanda-tanda ini
angka 45,2%. Sedangkan data dari Dinkes tidak selalu berhubungan dengan tekanan
Jombang tahun 2017, mencatat 41,52% darah tinggi seperti bercak darah dimata
angka prevalensi kejadian hipertensi di atau pendarahan, subkonjungtiva umum
daerah Jombang (Rida, 2019). terjadi dan disebabkan oleh kerusakan
saraf optik akibat tekanan darah tinggi
Hipertensi pada lansia dapat didefinisikan yang tidak terkontrol.
sebagai tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan / diastolik ≥ 90 mmHg yang Lansia merupakan tahapan puncak dari
diukur tiga kali dalam hari yang berbeda di masa hayat insan manusia, yakni sebagian
antara pasien berusia ≥ 65 tahun (Hua q & kecil dari proses kehidupan dan tidak
mungkin dihindari, masing-masing orang perubahan pada jantung dan pembuluh
benar-benar mengalaminya. Pada fase ini, darah terdapat sebanyak 85-90% kasus.
seseorang telah mengalami banyak masa Hipertensi karena berbagai penyebab
sulit dalam berbagai kewajiban dan idiopatik daripada penyebab tunggal
ketrampilan yang telah mereka miliki. adalah kategori umum dari hipertensi atau
Perubahan jasmani maupun psikis, disebut hipertensi primer. Faktor genetik
terutama kerusakan pada fungsi serta dan faktor lingkungan biasanya
ketrampilan yang sudah dipunyai (Rusiani, berhubungan dengan hipertensi esensial.
2017). Kementrian Kesehatan RI (2018), Meningkatnya angka prevelensi hipertensi
mendefinisikan usia lanjut sebagai insan esensial disebabkan juga dari kontribusi
yang renta berumur 60 tahun keatas. faktor lain yaitu obesitas, asupan garam,
bertambahnya usia, merokok dan juga
Usia tua atau lanjut usia adalah masa stress. Hipertensi sekunder hanya sedikit
kemunduran. Kegagalan lansia sebagaian yang terdiagnosis, diperkirakan sekitar 6%
terkait dengan aspek fisiologis dan kejadiannya, biasannya tempat dimana
kognitif. Ambisi memegang peranan besar penelitiannya juga mempengaruhi angka
dalam kemrosotan lanjut usia. Misalnya, kejadian terhadap hipertensi. Hampir dari
orang tua dengan motivasi berolahraga keseluruhan hipertensi sekunder
yang rendah akan mempercepat berhubungan dengan 2 mekanisme, yaitu:
penurunan kekuatan fisik, namun ada saja gangguan fungsi ginjal dan sekresi
lansia yang motivasinya tinggi hormone. Contoh hipertensi sekunder
berpengaruh kemerosotan tubuh lansia antara lain: hipertensi neurogenic, ginjal
akan berlangsung lebih lama. Batas usia dan endokrin.
lanjut yaitu, Usia pertengahan (middle age)
atau kelompok usia 45 sampai 59 tahun, Penebalan pada dinding pembuluh darah
usia lanjut (eldery) diantara 60-74 tahun, dan hilangnya keelastisan dinding arteri
usia tua (old) diantara 75-90 tahun, dan sangat berhubungan dengan hipertensi.
usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun kejadian ini menyababkan peningkatan
(Rida, 2019). resistensi perifer, akhirnya jantung lebih
sulit untuk mengatasi peningkatan
Faktor penyebab hipertensi bisa di resistensi. Dampaknya, penurunan aliran
kategorikan menjadi dua kelompok, darah ke organ vital (seperti jantung, otak,
pertama dapat dikendalikan seperti dan ginjal) (Rusiani, 2017). Ketika
(olahraga yang kurang, merokok, pembuluh darah mendapat rangsangan dari
kegemukan serta makanan mengandung sistem saraf simpatik sebagai respon
garam dan minuman beralkohol), kedua terhadap dorongan emosional, itu juga
tidak dapat terkendali seperti (umur, memberi impuls kelenjar adrenal yang
gender dan keturunan) . Faktor risiko menyebabkan aktivitas vasokonstriksi
ganda juga mempengaruhi hipertensi, tambahan. Medulla adrenal melepaskan
bersifat eksogen seperti nutrisi, rokok serta adrenalin yang mengakibatkan pembuluh
stressor dan bersifat endogen seperti darah menyempit. Kortisol dan steroid
genetik, neurotransmitter dan hormon. lainnya dikeluarkan oleh bagian luar dari
Perubahan gaya hidup positif sangat adrenal, yang menimbulkan respons
penting diketahui oleh penderita tekanan vasokonstriksi meningkat, penyempitan
darah tinggi. Diet yang baik dan olahraga pembuluh darah menyebabkan aliran darah
yang tepat dapat membantu mencegah diginjal menurun, kemudian melepaskan
tekanan darah tinggi (Defri Mulyana, renin. Produksi angiotensin I diransang
Juhrodin, 2019). oleh renin, lalu dirubah menjadi
angiotensin II, yang merupakan
Penyebabnya, hipertensi tebagi menjadi vasokonstriktor kuat, dan memberikan
dua (Rusiani, 2017), yaitu : Hipertensi dorongan pada korteks adrenal untuk
esensial tidak diketahui atau hipertensi mensekresi aldosteron. Hormone ini
idiopatik yang disebabkan oleh berbagai mengakibatkan natrium dan air tetap
berada di tubulus ginjal, menimbulkan mendadak dan bisa mengakibatkan
volume pembuluh darah atau tekanan kerusakan pada otak. Infark miokard
darah meningkat (Yalon, 2017). terjadi ketika arteri koroner
arterosklerotik tidak dapat memasok
Aliran darah ditetapkan oleh total darah oksigen ke otot jantung atau
yang dipompa melalui ventrikel kiri serta membentuk gumpalan darah yang
detak jantung selama setiap kontraksi.
menghalangi aliran darah melalui
Resistensi pembuluh darah perifer
tergantung pada ukuran rongga nadi pembuluh darah ini. Hipertensi kronis
perifer. Semakin sempit pembuluh darah, tidak dapat memenuhi kebutuhan
kemungkinan besar aliran darah oksigen miokard, iskemia jantung
meningkat, semakin besar ekspansi, dan dapat menyebabkan infark miokard.
semakin besar resistensi. Karena itu, Kerusakan progresif yang terjadi
semakin sempit pembuluh darah, tekanan disebabkan oleh tekanan tinggi pada
darah akan lebih naik. Pelebaran atau kapiler ginjal dan glomerulus dan dapat
penyempitan pembuluh darah diatasi oleh mengakibatkan kegagalan pada ginjal.
sistem saraf simpatis maupun sistem renin- Tekanan darah tinggi memaksa ginjal
angiotensin. Merangsang sistem saraf untuk bekerja lebih keras, menyebabkan
simpatis dan melepaskan katekolamin kerusakan lebih cepat pada sel-sel ginjal.
seperti epineprin dan norepneprin. Dari Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan
dua bahan kimia ini berakibat komplikasi seperti penurunan kinerja
vasokontriksi, peningkatan curah jantung mental, kurangnya perhatian, dan
dan kontraktilitas ventrikel. Hal yang sama penurunan memori. Tekaan darah tinggi
berlaku untuk sistem renin- juga dapat menyebabkan masalah berpikir
angiotensinyang juga menyebabkan dan belajar dan salah satu gejala pertama
vasokontriksi bila dirangsang (Wahyuni, dari komplikasi ini adalah sulit mengenali
2018). kata-kata saat berbicara dan Tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah
Pada usia lanjut, struktur dan fungsi sistem dalam tubuh individu lemah dan melebar,
vasukar perifer berubah,. Perubahan ini bila kejadian it uterus menerus bisa
termasuk arteriosclerosis, keelastisitasan mengakibatkan pembuluh darah pecah dan
pada jaringan ikat berkurang dan relaksasi berakibat fatal hingga kematian.
otot pembuluh darah halus merendah, yang
mengurangi kekuatan pembuluh darah Upaya pencegahan hipertensi melalui
untuk melebar. Dapat menyerap jumlah promosi kesehatan dapat dilakukan untuk
darah yang dipacu oleh jantung ( stroke mengurangi resiko yang berhubungan
output), menjadikan curah jantung merosot dengan berbagai faktor-penentu kesehatan,
dan tekanan perifer bertambah (Rusiani, yang dapat menyebabkan penyakit serta
2017). dapat meningkatkan dan memperbaiki
kualitas hidup masyarakat. Kegiatan
Komplikasi hipertensi menurut promosi kesehatan juga harus direncakan ,
(Suprayitno Huzaimah, 2020) : stroke, dipantau dan dievaluasi dengan baik ,
Lansia diatas 60 tahun di Indonesia sehingga strategi yang baik tetap menjadi
mengalami angka kejadian stroke yang syarat utama dalam melakukan intervensi
tinggi mencapai 36% akibat hipertensi. promosi kesehatan (Defri Mulyana,
Stroke merupakan kondisi ketika suatu Juhrodin, 2019). Pencegahan primer
area pada otak mengalami kematian sel. hipertensi merupakan penangkalan yang
Berbagai faktor seperti arterosklerosis dan dijalankan atas individu/masyarakat
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol sebelum terpapar hipertensi. Pencegahan
menyebabkan penyumbatan atau pecahnya utama tekanan darah tinggi sebagai berikut
pembuluh darah, hal itu mengakibatkan : mengurangi berat badan ketingkat yang
terputusnya pasokan darah ke otak. paling ideal bagi penderita berat badan
Kejadian stroke kebanyakan terjadi secara besar dan obesitas, minuman yang
mengadung alkohol dihindari, 3. Comparation, penatalaksaan sebagai
kurangi/batasi asupan natrium/ garam, pembanding.
berhenti merokok, kuragi/hindari makanan 4. Outcome, hasil dari review penelitian.
tinggi lemak dan kolesterol tinggi dan 5. Study design, review desain penelitian
olahraga teratur seperti gerakan aerobic, di jurnal.
jalan kaki, lari, mengayuh sepeda dan lain
lain.
Pencarian artikel ataupun jurnal
Manajemen hipertensi bisa berupa menggunakan kata kunci dan operator
pencegahan salah satunya melalui edukasi. boolean ( AND, OR NOT or AND NOT )
Berbagai riset menunjukkan bahwa yang digunakan untuk memperluas atau
edukasi pasien berdampak positif terhadap menentukan pencarian, sehingga dapat
penurunan tekanan darah, serta dengan mudah menentukan artikel atau
peningkatan pengetahuan dan sikap pasien. jurnal mana yang akan digunakan. Kata
Target global pada tahun 2025 kunci yang digunakan dalam penelitian ini
menurunkan angka pravelensi hipertensi adalah, “ Management” AND “
sebesar 25% untuk penyakit tidak menular. Prevention” AND “Hypertension” AND “
Pada tahun 2016 diresmikan (Global Eldery”.
Hearts Initiative) oleh WHO serta pusat
pencegahan dan pengendalian Amerika Data yang digunakan dalam penelitian ini
Serikat untuk mendukung pemerintah adalah data sekunder, bukan data tambahan
dalam pencegahan serta penanganan dari peneliti langsung, melainkan dari hasil
penyakit kardiovaskuler (Adiatman, 2020). penelitian sebelumnya. Perolehan data
Untuk menajemen obat tatalaksana pada skunder berupa artikel atau jurnal tentang
penderita hipertensi meliputi topic tersebut dilakukan melalui database
penatalaksanaan farmakologis dan non dari PubMed dan Google Scholar.
farmakologis. Penatalaksanaan perawatan
obat dengan memberikan obat-obatan Dalam pencarian jurnal yang akan
hipertensi, sedangkan penetalaksanaan non direview oleh penulis, penullis menetapkan
obat meliputi modifikasi gaya hidup kriteria inklusi dan ekslusi yang seauai
(Sartika, 2017). dengan topik penulis, sebagai berikut:

Berdasarkan latar belakang permasalahan Tabel Kriteri inklusi dan ekslusi dengan
diatas, dapat dirumuskan permasalahan format PICOS
sebagai berikut: “Manajemen pencegahan Kriteria Inklusi Ekslusi
hipertensi pada lansia?”. Tujuan dari Problem Artikel Artikel
penulisan literature review ini adalah nasional dan yang
Melakukan identifikasi Literature Review internasional tidak
terhadap Manajemen Pencegahan yang berhubun
Hipertensi pada Lansia. berkaitan gan
sesuai dengan
dengan topik topik
BAHAN DAN METODE PENELITIAN penelitian yang akan
yaitu diteliti
Strategi untuk mencari artikel menegemen sesuai
menggunakan PICOS framework. pencegahan dengan
1. Problem/populasi, populasi atau hipertensi kriteria
masalah yang akan dianalisis secara pada lansia yang
tematis. hipertensi diambil
2. Intervention, manajemen kasus individu pada lansia peneliti
atau kolektif serta kontak dengan Instrume - Terapi Tidak ada
manajemen tindakan keperawatan. nt relaksasi
otot, penggunaan Indonesia
- edukasi bahasa dan
kesehatan indonesia Bahasa
- modifikasi dan bahasa Inggris
gaya hidup inggris
sehat,
- dukungan peneliti menemukan dalam pencarian 2525
sosial jurnal yang tepat sesuai kata kunci dan
Compara Tidak ada Ada bahasanya menggunakan bahasa indonesia
tion faktor faktor dan bahasa inggris. Kemudian artikel
pembanding pembandi dipilih kembali berdasarkan kriteria inklusi
ng yang sudah ditentukan oleh penulis.
Outcome Tampak Tidak Kemudian artikel yang tidak memenuhi
hubungan tampak kriteria maka akan dieklusi, sehingga
faktor hubungan didapatkan 5 terdapat 3 jurnal nasional dan
lingkungan, faktor 2 internasional yang akan dilakukan
fisik, demografi review. (Gambar diagram alur review
psikologis, , faktor jurnal).
faktor lingkunga
demografi n, faktor Literature review ini dibandingkan dengan
dan faktor fisik, metode naratif dengan menggolongkan
resiko faktor data yang diekstraksi menurut hasil yang
terhadap risiko dan mencapai tujuan. Jurnal penelitian yang
hipertensi faktor memenuhi kriteria inklusi, kemudian
pada lansia psikologis dirangkum jurnal tersebut dengan nama
terhadap peneliti, tahun terbit, judful, metode dan
hipertensi hasil penelitian, serta database.
pada
lansia
Study Mix methods Studi
Design study, kualitatif
experimental
study, survey
study, cross-
sectional,
systematic /
literature
review,
analisis
kolerasi dan
study
kuantitatif
Tahun Artikel atau Artikel
terbit jurnal yang atau
terbit setelah jurnal
tahun 2015 yang
trerbit
sebelum
tahun
2015
Bahasa Artikel Selain Gambar diagram alur review jurnal
dengan Bahasa
HASIL PENELITIAN bagaimana mencegah dan mengontrol
tekanan darah tinggi, terutama bagi orang
Tabel karakteristik umum dalam tua. Penyediaan bahan non farmakologi
penyelesaian studi (n=5) untuk pengobatan hipertensi untuk
No Kelompok N % mencapai tujuan tekanan darah yang
. diinginkan melalui perubahan gaya hidup.
A Tahun Intervensi gaya hidup untuk hipertensi
1. 2019 2 40 dapat memperlambat perkembangan
2. 2020 3 60 hipertensi.
Jumlah 5 100
B Desain Penelitian (Oliveros et al., 2019) meneliti
1. Cross-sectional 2 40 “Hypertension in older adults :
2. Descriptive study 2 40 assessment, management and challenges’’.
3. Systematic review 1 20 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Jumlah 5 100 managemen gaya hidup non-farmakologis
harus didorong sebagai perawatan
C Instrumen
pencegahan untuk pengembangan Tekanan
1. Koesioner 2 40
Darah Tinggi dan sebagai terapi tambahan.
2. Observasi 3 60
Rekomendasi saat ini menganjurkan untuk
Jumlah 5 100
aktivitas fisik teratur, pengendalian berat
badan, berhenti merokok, pengurangan
Penyajian hasil pada penulisan tugas akhir stres, menghindari asupan alkohol yang
literature review memuat ringkasan hasil berlebihan, diet jantung rendah serta
dari penelitian pada masing-masing artikel pengurangan asupan natrium (sekitar 1000
terpilih dan dirangkum sebagai berikut: mg per hari) serta penurunan berat badan .
Terapi perilaku termasuk meditasi
Hasil dari penelitian yang menyatakan transendental, yoga, Taiichi dan
bahwa cara pencegahan dilakukan untuk biofeedback juga diketahui memiliki efek
upaya peningkatan pengetahuan kesehatan
dalam menurunkan tekanan darah.
(Ariyanti, Preharsini and Sipolio, 2020);
(Elki putri and Rekawati, 2020);
(Zhang et al., 2019) meneliti “Well-being
(Purnawan and Suarjana, 2020).
mediates the effects of social support and
Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat
family funtions on self-management in
sangat dianjurkan dalam mencegah
eldery patients with hypertension”. Hasil
hipertensi (Ariyanti, Preharsini and
penelitian memaparkan bahwa
Sipolio, 2020); (Oliveros et al., 2019);
Kesejahteraan merupakan mediator antara
(Elki putri and Rekawati, 2020). Terapi
dukungan sosial (fungsi keluarga) dan
meditasi transendental, terapi relaksasi otot
manajemen diri pada pasien hipertensi
progresif, yoga, Taiichi dan biofeedback
yang sejalan dengan model sosial-ekologi
juga memiliki peran penting dalam
bahwa tingkat interpersonal (dukungan
pencegahan hipertensi (Oliveros et al.,
sosial, fungsi keluarga) dapat
2019); (Purnawan and Suarjana, 2020).
mempengaruhi perilaku melalui level
Dukungan sosial serta fungsi keluarga juga
intrapersonal (baik- makhluk). Bantuan
memegang peranan yang penting dalam
sosial dapat membantu dengan
upaya manajemen pencegahan tekanan
memberikan materi atau data yang
darah (Zhang et al., 2019).
memperluas rasa kedaerahan dan memiliki
tempat, dengan cara ini memajukan
(Ariyanti, Preharsini and Sipolio, 2020)
perasaan baik dan kesejahteraan, terutama
meneliti “Edukasi Kesehatan Dalam Upaya bagi para lanjut usia yang lebih
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membutuhkan perhatian dan bantuan.
Hipertensi Pada Lansia “. Hasil yang Bantuan sosial yang lebih tinggi dapat
didapatkan oleh peneliti menunjukkan mengurangi tingkat tekanan yang nyata
pentingnya pendidikan dan pemahaman dan manifestasi yang memberatkan,
memajukan praktik cara hidup yang solid, pencegahan hipertensi. Terkait
dan bekerja pada pengaturan diri. Peran peningkatan perilaku pemantauan untuk
keluarga pasien lama secara progresif mengontrol tekanan darah yaitu dengan
berubah dari 'peran orang tua' menjadi menyediakan alat pemantau tekanan darah
peran yang dilindungi. Ketika mereka digital kepada kepala dusun yang dapat
mengundurkan diri, peran sosial mereka digunakan bersama dalam semua aktivitas
berubah dan mereka menginvestasikan lansia, dan menetapkan rencana
lebih banyak energi dengan keluarga pemantauan tekanan darah secara rutin.
mereka. Kemampuan keluarga dan bantuan Mengobati hipertensi melalui pelatihan
sosial menjadi bagian yang lebih penting non medis seperti latihan relaksasi otot
bagi mereka untuk menjaga perasaan progresif. Teknik ini telah terbukti dapat
positif dan gaya hidup yang sehat dalam menurunkan tekanan darah pasien.
mencegah hipertensi.

(Elki putri and Rekawati, 2020) meneliti PEMBAHASAN


“Intervensi Strategis Untuk
Mengoptimalkan Mnajemen Diri Lansia Berdasarkan fakta dari lima artikel yang
Dengan Hipertensi“. Hasil penelitian ini sudah dilakukan review, ditemukan jika
memberikan bukti bahwa lansia managemen non farmakologi seperti
mengalami proses degeneratif dan pelayanan kesehatan mampu bertindak
penurunan fungsi tubuh sehingga lansia dalam menyediakan bantuan pemeriksaan
mengalami masalah kesehatan. Lansia kesehatan, juga sebagai pendidik,
berisiko mengalami masalah kesehatan, menyerukan penjelasan ataupun
salah satunya hipertensi. Meningkatnya pengarahan mengenai tekanan darah tinggi
penyakit tidak menular (PTM) karena bagi lansia atau keluarga lansia terutama
kurangnya pengetahuan, sikap, perilaku, dalam hal modifikasi gaya hidup seperti
dan kepatuhan lansia dalam merawat diri mengatur pola makan, aktivitas fisik,
yang akan berdampak pada status pemantauan kesehatan secara berkala, dan
kesehatan individu, dampak pada keluarga mengatasi stess, dan pengendalian berat
dan negara. Intervensi keperawatan badan. Terapi relaksasi otot, dukungan
komunitas yang dapat diberikan untuk sosial serta peran keluarga juga
meningkatkan penatalaksanaan diri lanjut mempengaruhi dalam pencegahan
usia dengan hipertensi adalah: 1. hipertensi.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang
tekanan darah tinggi, 2. Melakukan Manajemen non farmakologi sering
kegiatan fisik yang rutin, 3. Mengurangi digunakan oleh banyak peneliti untuk
konsumsi minuman beralkohol dan menganalisis menejemen pencegahan
berhenti merokok, 4. Penatalaksanaan hipertensi pada lansia. Pendidikan
tentang stres dan pola istirahat, 5. kesehatan kepada masyarakat terutama
Mengatur diit dan menurunkan berat lansia dengan memaparkan informasi
badan (BB), 6. tensi rutin dimonitoring. disertai media penunjang mengenai faktor
Manajemen diri yang tepat sangat gejala serta cara pencegahan dilakukan
berpengaruh papa pengoptimalan untuk upaya peningkatan pengetahuan
kesehatan pada lansia. kesehatan (Ariyanti, Preharsini and
Sipolio, 2020); (Elki putri and Rekawati,
(Purnawan and Suarjana, 2020) meneliti 2020); (Purnawan and Suarjana, 2020).
“PKM Manajemen Hipertensi Melalui Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat
Tindakan Non Medis “. Berdasarkan hasil meliputi aktivitas fisik teratur,
dari penelitian ini didapatkan bahwa solusi pengendalian berat badan, berhenti
untuk meningkatkan kesadaran hipertensi merokok, pengurangan stres, menghindari
pada lansia terkait yaitu dengan asupan alkohol yang berlebihan, diet
memberikan pendidikan kesehatan tentang jantung rendah, serta pengurangan asupan
pentingnya gejala, faktor resiko dan natrium sangat dianjurkan dalam
mencegah hipertensi. Kepatuhan individu Berdasarkan hasil review beberapa jurnal
terhadap intervensi pola hidup diatas dapat yang sudah ditelaah dalam bab
dijadikan salah satu cara pencegahan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
tekanan darah (Ariyanti, Preharsini and edukasi kesehatan, modifikasi gaya hidup,
Sipolio, 2020); (Oliveros et al., 2019); terapi relaksasi serta dukungan orang
(Elki putri and Rekawati, 2020). Terapi terdekat dapat turut serta memegang
meditasi transendental, terapi relaksasi otot peranan penting dalam pencegahan
progresif, yoga, Taiichi dan biofeedback hipertensi pada lansia.
juga memiliki peran penting dalam
pencegahan hipertensi. Teknik ini telah Disarankan bagi pembaca dan peneliti
terbukti menurunkan tekanan darah. Hal selanjutnya untuk lebih memahami
ini karena saraf simpatis lebih dominan literature ini dengan tujuan menambah
dalam respon relaksasi, yaitu ilmu dan pengetahuan mengenai
merelaksasikan saraf yang tegang. Saat menejemen pencegahan hipertensi pada
tubuh memberikan respon relaksasi, maka lansia.
detak jantung terhambat sehingga terdapat
keefektifan dalam memompa darah
keseluruh tubuh dan tekanan darah rendah
(Oliveros et al., 2019); (Purnawan and KEPUSTAKAAN
Suarjana, 2020). Dukungan sosial serta
fungsi keluarga juga memegang peranan
yang penting dalam upaya manajemen Adiatman (2020) ‘Efektifitas Edukasi
pencegahan tekanan darah, dari adanya dalam Pencegahan dan
peran dari orang orang terdekat membuat Pengendalian Hipertensi
lansia memiliki rasa aman nyaman dan Adiatman’, 11(1), pp. 228–232.
percaya diri dalam kehidupannya dan
berpengaruh pada pola pikir yang sehat Ariyanti, R., Preharsini, I. A. and Sipolio,
dan mempengaruhi kepatuhan dalam B. W. (2020) ‘Edukasi Kesehatan
kualitas hidup yang baik (Zhang et al., Dalam Upaya Pencegahan dan
2019). Pengendalian Penyakit Hipertensi
Pada Lansia’, To Maega : Jurnal
Terdapat banyak kejadian di masyarakat, Pengabdian Masyarakat, 3(2), p. 74.
bahwa seseorang dengan pemahaman yang doi: 10.35914/tomaega.v3i2.369.
kurang terhadap managemen diri mengenai
tekanan darah tinggi berpengaruh dalam Defri Mulyana, Juhrodin, D. Y. N. M.
tingkat kepatuhan. Diperlukan mengontrol (2019) ‘Jurnal Pengabdian Siliwangi
secara rutin kepatuhan individu terhadap Jurnal Pengabdian Siliwangi
tekanan darah sehingga dapat mengurangi Volume 5 , Nomor 1 , Tahun 2019
resiko dan meningkatkan kualitas hidup P-ISSN 2477-6629’, 5, pp. 16–18.
pada lansia. Namun, untuk melalukan hal
tersebut dibutuhkan dukungan sosial dari Destriani, A. (2019) ‘Gambaran
orang orang sekitar seperti kelurga, pengetahuan tentang manajemen
pelayanan kesehatan ataupun individu itu hipertensi pada pasien hipertensidi
sendiri. Dorongan yang muncul dapat wilayah puskesmas kroya 1’, 23(3),
memicu individu patuh terhadap p. 2019.
tatalaksana pencegahan tekanan darah
tinggi. Tata laksana diri yang tepat bakal Dinkes (2017) ‘Profil Kesehatan
sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan Kabupaten Jombang Tahun 2017.
lansia dalam meningkatkan kesehatannya. Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang, 82–88’.

SIMPULAN DAN SARAN Elki putri, S. and Rekawati, E. (2020)


‘Intervensi Strategis Untuk
Mengoptimalkan Manajemen Diri
Lansia Dengan Hipertensi’, Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
11, pp. 22–29.

Oktaviani, E. (2015) ‘Pengaruh Brisk


Walking Exercise Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Puskesmas
Andalas Kota Padang’,
Keperawatan, 2(02), pp. 1–10.

Oliveros, E. et al. (2019) ‘Hypertension in


older adults: Assessment,
management, and challenges’,
Clinical Cardiology, 43(2), pp. 99–
107. doi: 10.1002/clc.23303.

Purnawan, N. and Suarjana, N. (2020)


‘Pkm manajemen hipertensi melalui
tindakan nin medis pada lansia di
lingkungan/banjar sambahan,
kelurahan ubud gianyar bali’.

Rida, Z. (2019) ‘pengaruh home based


exercise training terhadap penurunan
tekanan darah pada hipertensi
lansia’, E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 4(3), pp. 1–
21.

Sartika, E. (2017) ‘Hubungan Tingkat


Penegtahuan Tentang Diet Dengan
Kepatuhan Diet Penderita
Hipertensi’, Hubungan Tingkat
Penegtahuan Tentang Diet Dengan
Kepatuhan Diet Penderita
Hipertensi di Puskesmas Padang
Bulan. Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi Vol. 19 , 11-16.

Zhang, X. et al. (2019) ‘Well-being


mediates the effects of social
support and family function on
self-management in elderly
patients with hypertension’,
Psychology, Health and Medicine,
25(5), pp. 559–571. doi:
10.1080/13548506.2019.1687919

Anda mungkin juga menyukai