Oleh :
NIM : 1713201056
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian ini
terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Penyakit tidak menular adalah
penyakit kronis dengan durasi yang panjang dengan proses penyembuhan atau
2011:
2. Stroke
5. Diare
6. HIV/AIDS
7. Kanker paru
8. Diabetes melitus
10. Prematuritas
Indonesia juga mengalami eskalasi penyakit tidak menular yang dramatis. Hasil
Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa telah terjadi
8,3 per mil pada 2007 menjadi 12,1 per mil pada 2013. Lebih lanjut diketahui bahwa
61 persen dari total kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, kanker,
diabetes dan PPOK. Tingginya prevalensi bayi dengan BBLR (10%, tahun 2013) dan
lahir pendek (20%, tahun 2013), serta tingginya stunting pada anak balita di Indonesia
(37,2%, 2013) perlu menjadi perhatian oleh karena berpotensi pada meningkatnya
prevalensi obese yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadian penyakit tidak
kehidupan (1000 HPK). Berikut 10 besar penyakit tidak menular di indonesia menurut
litbangkes 2015 :
3. diabetes mellitus(6.7%)
4. TBC (5.7%)
8. kecelakaantransportasi (2.6%)
9. pneumonia (2.1%)
10. diare (1.9%)
terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025
posisi buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa
menderita hipertensi.
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi.
"Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18 persen
posisi ke-5 tingkat nansional penyebab kematian pada provinsi sulawesi tenggara
hipertensi menduduki posisi ke-2 penyakit penyebab kematian dengan jumlah kasus
19.743.
4. Bagaimana patofisiologi hipertensi?
9. Bagaimana pengobatan hipertensi?
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI HIPERTENSI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi
merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
meningkat. Tekanan darah merupakan ukuran kekuatan darah saat menekan dinding
pembuluh darah arteri, pembuluh nadi yang menghantarkan darah ke seluruh tubuh.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis
miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan
puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140
mmHg atau lebih, atau tekanan diastolic mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada
tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi
sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik
kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis. Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak
diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi,
hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang
bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan
darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada
Secara umum, tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak mempunyai tanda-
tanda. Boleh jadi berlangsung selama beberapa tahun tanpa disadari oleh orang tersebut.
Sering hal itu ketahuan tiba-tiba, misalnya pada waktu mengadakan pemeriksaan kesehatan,
atau pada saat mengadakan pemeriksaan untuk asuransi jiwa. Kadang-kadang tanda-tanda
tekanan darah tinggi yang digambarkan itu adalah sakit kepala, pusing, gugup, dan palpitasi
(Knight, 2006).
Pada sebagian orang, tanda pertama naiknya tekanan darahnya ialah apabila terjadi
komplikasi. Tanda yang umum ialah sesak nafas pada waktu kerja keras. Ini menunjukkan
bahwa otot jantung itu sudah turut terpengaruh sehingga tenaganya sudah berkurang yang
ditandai dengan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti
perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat,
edema pupil(edema pada diskus optikus) dan penglihatan kabur (Knight, 2006).
mengira bahwa sakit kepala terutama pada pagi hari, pusing, berdebar-debar, dan berdengung
pada tekanan darah normal, bahkan seringkali tekanan darah yang relatif tinggi tidak
memiliki tanda-tanda tersebut. Cara yang tepat untuk meyakinkan seseorang memiliki
tekanan darah tinggi adalah dengan mengukur tekanannya. Hipertensi sudah mencapai taraf
lanjut, yang berarti telah berlangsung beberapa tahun, akan menyebabkan sakit kepala,
pusing, napas pendek, pandangan mata kabur, dan mengganggu tidur (Soeharto, 2004).
Hipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik, hipertensi
merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan
umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan
pada arteri apabila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan
tekanan maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai
tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa
muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil menyempit secara tidak
normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang melaluinya dan
meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri
bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. Hipertensi campuran
1). Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga
defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraselular, dan faktor-faktor yang
2). Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII), klasifikasi
hipertensi pada orang dewasa dapat dibagi menjadi kelompok normal, prehipertensi,
Tabel 1.
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120 –139 80 –89
Hipertensi derajat I 140 –159 90–99
Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100
Tabel 2.
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO / ISH
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah
Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
2.4 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk
melalui sistem saraf termasuk sistem kontrol yang bereaksi segera. Kestabilan tekanan
darah jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan tubuhyang
multifaktorial. Terjadi inflamasi pada dinding pembuluh darah dan terbentuk deposit
substansi lemak, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi
lainnya dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan ini disebut plak. Pertumbuhan
plak di bawah lapisan tunika intima akan memperkecil lumen pembuluh darah,
obstruksi luminal, kelainan aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada organ
lokal yaitu molekul oksida nitrit dan peptida endotelium. Disfungsi endotelium
2) Sistem renin-angiotensin
inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui
darah.
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
darah.
1. Orang
Pada laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
meningkat pada usia lebih dari 55 tahun. Orang yang memiliki gaya hidup tidak
sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain minum minuman beralkohol,
2. Tempat
Hipertensi bisa terjadi dimana saja. Bagaimanapun, biasa sering muncul
pada etnik Afrika Amerika dewasa daripada Kaukasia atau Amerika Hispanik.
3. Waktu
Penyakit hipertansi bisa terjadi setiap saat karena sifatnya yang tidak
menular dan penyakit ini tergolong penyakit yang terjadi akibat genetic, gaya
2.6 DIAGNOSIS HIPERTENSI
sphygmomanometer air raksa. Sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali pengukuran
dalam posisi duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak
tangan menghadap ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung. Pengukuran
dilakukan dalam keadaan tenang. Pasien diharapkan tidak mengonsumsi makanan dan
minuman yang dapat mempengaruhi tekanan darah misalnya kopi, soda, makanan tinggi
Pasien yang terdiagnosa hipertensi dapat dilakukan tindakan lebih lanjut yakni:
mana penyakit ini telah berkembang, apakah hipertensinya ganas atau tidak,
2. Mengisolasi penyebabnya
spesifiknya.
4. Pemeriksaan dasar
Setelah terdiagnosis hipertensi maka akan dilakukan pemeriksaan
dan rontgen.
5. Tes khusus
a. X-ray khusus (angiografi) yang mencakup penyuntikan suatu zat warna yang
2.7 KOMPLIKASI HIPERTENSI
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga
tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada
organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor
angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga
membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar
dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat
langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada
1. Jantung
c. Gagal jantung
2. Otak
5. Retinopati
2.8 PENCEGAHAN HIPERTENSI
Pada umumnya, orang berusaha mengenali hipertensi jika dirinya atau keluarganya sakit
keras atau meninggal dunia akibat hipertensi. Tidak semua penderita hipertensi
memerlukan obat. Apabila hipertensinya tergolong ringan maka masih dapat dikontrol
Pengontrolan sikap hidup ini merupakan langkah pencegahan amat baik agar
bermanfaat bagi penderita hipertensi agar penyakitnya tidak menjadi parah, tentunya
harus disertai pemakaian obat-obatan yang ditentukan oleh dokter.Agar terhindar dari
komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (Stop High
Blood Pressure), antara lain dengan cara menghindari faktor risiko hipertensi.
1. Pola makan
buah dan sayuran segar dan menerapkan pola makan yang rendah lemak jenuh,
kolesterol, lemak total, serta kaya akan buah, sayur, serta produk susu rendah lemak
telah terbukti secara klinis dapat menurunkan tekanan darah. Untuk menanggulangi
keadaan tekanan darah yang tinggi, secara garis besar ada empat macam diet, yaitu :
3) Diet berat, hanya boleh mengkonsumsi dari 0,5 gram sodium atau
Walaupun rendah garam, yang penting diperhatikan dalam melakukan diet ini
adalah komposisi makanan harus tetap mengandung cukup zat-zat gizi, baik
menurunkan berat badan bagi penderita yang kegemukan. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam mengatur diet ini antara lain sebagai berikut :
3) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir dalam seminggu.
5) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis manis, seperti sirup,
6) Lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah, kecuali durian dan nangka.
berserat tinggi. Beberapa contoh jenis bahan makanan yang mengandung serat
tinggi yaitu:
3) Golongan protein nabati seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai,
Orang yang berat badannya lebih (kegemukan) akan beresiko tinggi terkena
2. Pola istirahat
Pemulihan anggota tubuh yang lelah beraktifitas sehari penuh untuk menetralisir
tekanan darah.
3. Pola aktivitas
Tekanan darah. Jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan darah yaitu : bejalan
kaki, bersepeda, berenang, aerobik. Kegiatan atau pekerjaan sehari-hari yang lebih
aktif baik fisik maupun mental memerlukan energi / kalori yang lebih banyak.
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan rentan terhadap tekanan darah
tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk dan berat
2.9 PENGOBATAN HIPERTENSI
1. Umum
a. Non farmakologik, yaitu tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang telah
lebih dini dan terapi yang tepat dapat dilakukan dengan cepat. Perlu
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban
tingkat global, 63% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang
membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian ini terjadi di negara berpenghasilan
Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia dan
menurut data yang di keluarkan oleh Litbang tahun 2015 pada tingkat nasional penyakit
dengan persentase 5,3% dan pada provinsi sulawesi tenggara penyakit hipertensi menurut
data yang di keluarkan oleh dinas kesehatan prov. Sulawesi tenggara 2015 menduduki
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi
merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
3.2 SARAN
Agar terhindar dari penyakit hipertensi yang mematikan ini sebaiknya kita
menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi,
mengatur pola makan, mengatur pola aktivitas dan mengatur pola istrahat. Jika sudah terkena
penyakit hipertensi sebaiknya kita menghindari berbagai macam makanan dan minuman
seperti Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin,
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit
ayam), Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium dan Alkohol serta