Anda di halaman 1dari 5

2.1.

4 Metode Ergonomi

Sampai saat ini, metode yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor

manusia dan ergonomi dari kuesioner sampai dengan laboratorium yang lebih

kompleks dan mahal. Beberapa metode yang biasa digunakan menurut stanton, N.,

Salmon, Walker G., Baber, C., dan Jenkins, D.(2005), yaitu Human Factors

Methods; A Practical Guide For Engineering and Design Aldershot, Hampshire:

Ashgate Pusblishing Limited, adalah sebagai berikut:

1. Ethnographic analysis (analisis etnografis), metode yang merujuk pada etnografi,

proses berfokus pada pengamatan penggunaan teknologi dalam lingkungan kerja.

Penekanan pada metode kualitatif bersifat pengalaman “dunia nyata” dan tekanan

serta penggunaan teknologi atau lingkungan di tempat kerja. Proses ini paling

baik digunakan pada awal proses desain.

2. Focus Group discution (FGD), adalah bentuk lain dari penelitian kualitatif, yaitu

seorang individu akan memfasilitasi diskusi untuk memperoleh pendapat tentang

teknologi atau proses dalam penyelidikan. Hal ini dapat dilaksanakan pada

wawancara, atau dalam sesi dinamika kelompok. Selain dapat juga digunakan

untuk mendapatkan jumlah besar data kualitatif yang mendalam meskipun ukuran

sampel kacil.

3. Interative Design (perancangan desain), dikenal sebagi prototipe, iterative proses

desain berusaha untuk melibatkan pengguna pada beberapa tahap desain, dalam

rangka memperbaiki masalah ketika muncul dalam kenyataan. Sebagai prototipe

dari proses desain, harus tunduk pada bentuk-bentuk lain dari proses desain, harus

tunduk pada bentuk-bentuk lain dari analisis dan hasilnya kemudian diambil serta

dimasukkan ke dalam desain baru. Kecenderungan di antara pengguna dianalisis,

selanjutnya produk didesain ulang.


4. Meta-Analysis (meta-analisis), merupakan teknik tambahan digunakan untuk

memeriksa macam data tubuh yang sudah ada atau literatur dalam rangka

memperoleh kecenderungan atau bentuk hipotesis untuk membantu keputusan

desain. Sebagai bagian dari survei literatur, meta-analisis dapat dilakukan dalam

rangka untuk melihat kecenderungan kolektif dari variabel individu.

5. Subjects-in-Tandem (subjek dalam tandem), yaitu dua subjek diminta untuk

bekerja secara bersamaan pada serangkaian tugas, sementara pengamatan analisis

dilakukan. Hal ini diamati oleh penelitian, dan dapat digunakan untuk

menemukan kesulitan.

6. Survei dan kuesioner, suatu teknik yang umum digunakan, survei dan kuesioner

memiliki keuntungan, yaitu dapat diberikan kepada sekelompok besar orang dan

biaya yang relatif rendah, memungkinkan, peneliti untuk mendapatkan sejumlah

besar data.

7. Analisis tugas, suatu proses yang berakar pada teori aktivitas, analisis tugas

adalah cara sistematis menggambarkan interaksi manusia dengan sistem atau

proses untuk memahami bagaimana mencocokkan tuntutan sistem atau proses

untuk kemampuan manusia. Kompleksitas dari proses ini umumnya sebanding

dengan kompleksitas tugas yang di analisis, sehingga dapat bervariasi dalam

biaya dan keterlibatan waktu.

8. Think Aboud protocol (PAL), di kenal sebagai “protocol” lisan bersama-sama,

suatu proses dengan meminta user (pengguna) untuk menjalankan serangkaian

tugas atau mengunakan teknologi, sambil terus verbalisasi pikiran mereka

sehingga peneliti dapat memperoleh wawasan prose analisis dari pengguna.

9. User analisis (analisis pengguna), proses ini di dasarkan pada merancang

kebutuhan atribut pengguna atau operator, menetapkan dan mendefinisikan


karakteristik, dan menciptakan personal bagi pengguna. Proses ini sangat tepat, di

lakukan pada awat proses desain, analisis pengguna akan mencoba untuk untuk

memprediksi pengguna yang paling umum, dari karakteristik yang akan di

asumsikan memiliki kesamaan.

10. Wizard of oz, teknik yang di gunakan dalam perangkat mobile, berdasarkan

wizard of oz eksperimen, teknik ini melibatkan operator yang jauh untuk

mengontrol operasi perangkat dalam rangkat meniru respon dari program

computer yang sebenarnya.

11. Metode analisis, proses mempelajari tugas pekerjaan sesuai langkah demi langkah

penyelidikan selama dalam melaksanakan tugas, setiap tugas di pecah menjadi

langkah-langkah kecil sampai setiap gerak pekerja di jelaskan secara terperinci.

Kemungkinan melakukan pekerjaan di amati secara tepat pada tugas yang

berulang.

12. Studi waktu, proses menentukan waktu yang di butuhkan untuk seseorang pekerja

untuk menyelesaikan setiap tugas, studi waktu sering di gunakan untuk

menganalisis siklus pekerjaan.

13. Work sampling, adalah metode pekerjaan yang sampelnya secara acak untuk

menentukan proporsi total waktu yang di habiskan untuk tugas tertentu. Proses ini

memberikan wawasan tentang seberapa sering para pekerja melakukan tugas

yang dapat menyebabkan ketegangan pada tubuh mereka. System waktu yang di

tentukan adalah metode untuk menganalisis waktu yang di habiskan oleh pekerja

pada tugas tertentu salah satu yang paling banyak di guankan system yang telah

di tentukan waktu disebut metode –time-measurement (MTM).

14. Cognitive walkthrough, suatu metode inspeksi kegunaa yang evaluatornya dapat

menerapkan perspektif pengguna untuk scenario tugas untuk mengidentifikasi


masalah desai. Sebagaimana di terapkan pada makroergonomi, evaluator mampu

menganilisis kegunaan desai system kerja untuk mengindentifikasi seberapa baik

system kerja yang terorganisasi dan seberapa baik alur kerja terintegrasi.

15. Metode kansei, metode yang mengubah respons kosumen untuk produk-produk

ke dalam spesipikasi desain. Sebagaimana di terapkan pada makroergonomi,

metode ini dapat menertejemahkan respons karyawan untuk perubahan system

kerja ke dalam spesifikasi desain.

16. High intergration of tecnologi, organization, and people (HITOP), suatu prosedur

manual dilakukan langkah demi langkah untuk menerapkan perubahan teknologi

di tempat kerja, hal ini memungkinkan manajer untuk lebih menyadari aspek

manusia dan organisasi rencana teknologi mereka, yang memungkinkan mereka

untuk secara efesien mengintegrasikan teknologi dalam konteks ini.

17. Top modeler, membatu perusahaan manufaktur mengindintifikasikan perubahan

organisasi. Metode ini di perlukan ketika teknologi baru sedang di pertimbangkan

untuk suatu proses tertentu.

18. Computer integrated manufaturin, organization, and people system design

(CIMOP), memungkinkan computer untuk mengevaluasi manufaktur secara

terpadu. Organisasi dan desain system kerja di dasarkan pada pengetahuan

tentang system.

19. Anthropotechnology, metode mengangap analisis dan modefikasi desain system

untuk di transfer ke teknologi yang efisien dari suatu budaya ke yang lain.

20. Sisyem analisis tool (SAT), suatu metode untuk melakukan sistematis trade-off

evaluasi alternative intervensi system kerja.


21. Makroergonomi analisis of structur (MAS), suatu metode dengan proses

menganalisis struktur system kerja sesuai dengan kompatabilitasnya dengan

aspek sosioteknikal.

22. Macroergonomi analisis and design (MEAD), suatu metode dengan menilai

proses kerja system dengan mengunakan proses langkah tertentu.

23. Viltual manufituring and response surface methodology (VMRSM), suatu metode

menggunakan alat komputerisasi dan analisis statistic ntuk desain workstation.

Anda mungkin juga menyukai