Disusun oleh :
Nama : Muh Machmudin
NIM : 2070031072
1
David monte, “Peta-peta kerja”
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/tmi/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-25403075-
9848-line_balancing-chapter2.pdf (diakses pada 13 Mei 2022, pukul 19.55).
2
David monte, “Pengertian Peta Kerja, Fungsi dan Macam-Macam Peta Kerja”
https://artikelsiana.com/pengertian-peta-kerja-fungsi-dan-macam-macam-peta-kerja/ (diakses pada
13 Mei 2022, pukul 19.55).
peroses pekerjaan pembuatan kerangka PLC. OPC harus dibuat dengan
lengkap. Asumsikan beberapa data yang dianggap perlu.
Fungsi dari OPC adalah:
Agar kita dapat mengerti aliran proses yang dialami oleh bahan atau
aliran proses untuk tiap jenis komponen.
Untuk mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
Bisa memperkirakan kebutuhan bahan baku (dengan memperhitungkan
efisiensi di tiap operasi)
Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
3. Apa yang dimaksud dengan “dot & Check Technique” dalam menghasilkan
peta aliran proses? Bagian cara menggunakannya?
Salah satu cara yang sederhana dalam menganalisa peta aliran proses adalah
dengan “Dot and Check Technique”. Cara ini dilaksanakan dengan
mengajukan enam buah pertanyaan dasar (apa, dimana, kapan, siapa dan
bagaimana) pada setiap kejadian dalam peta aliran proses tersebut, yang
kemudian setiap pertanyaan diatas diikuti oleh satu pertanyaan “Mengapa”
(Sutalaksana,1979).
Adanya pertanyaan diatas, diharapkan kita dapat melakukan perbaikan
disetiap kejadian. Ada kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan untuk
perbaikan, yaitu:
1. Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
2. Menggabungkan atau merubah tempat kerja.
3. Menggabungkan atau merubah waktu dan urutan kerja.
4. Menggabungkan atau merubah orang.
5. Menyederhanakan atau memperbaiki metode kerja (Sutalaksana, 1979).
4. Buat Peta Tangan Kiri Tangan Kanan untuk proses pemotongan yang terdiri
dari: besi holo, papan multiplek.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI
Disusun oleh:
Nama: Muh Machmudin
NIM: 2070031072
Disusun oleh:
Nama: Muh Machmudin
NIM: 2070031072
MODUL 3. BIOMEKANIKA
1. Jelaskan apa itu biomekanika. Secara umum dan secara sempit.
Biomekanika secara umum/luas adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada
manusia, yang dipengaruhi oleh sistem anatomi, fisiologi, psikologis, mekanis dan
sosiokultural.
Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia.
2. Berikan contoh penerapan biomekanika dalam bekerja.
Dalam dunia pekerjaan lapangan, pengaplikasian biomekanika kerja memang sangat
dibutuhkan, contohnya:
Aplikasi dalam Dunia Industri
Dengan pengaplikasian biomekanika kerja ini, pertama pekerja harus melalui tahapan
pengukuran postur dan lain semacamnya terlebih dahulu. Selanjutnya, hal tersebut
akan dibandingkan dengan berat atau alat yang digunakan untuk bekerja sehingga
menimbulkan perbandingan gaya yang seimbang.
Aplikasi dalam Menentukan Sikap Kerja
Dengan mengetahui aplikasi dari biomekanika kerja, pekerja akan mengetahui sikap
kerja yang pas yang harus mereka lakukan. Tentunya, hal ini didasarkan pada
kekuatan tulang, otot, dan jaringan penghubung mereka.
Aplikasi untuk Evaluasi Kerja Operator
Jika ternyata cedera tersebut disebabkan oleh tidak kuatnya otot dalam menopang
berat atau unsur-unsur lain yang serupa, maka dalam hal ini pemeriksaan
biomekanika kerja harus benar-benar dilakukan dengan baik. Pekerja pun juga harus
taat terhadap hasil pemeriksaan tersebut.
Aplikasi Perancangan Sistem Tempat Kerja
Rancangan tempat kerja harus disesuaikan dengan hasil pengukuran biomekanika
kerja para pekerja. Tujuannya adalah para pekerja nyaman dengan tempat kerja yang
digunakan dan semua beban yang ada di sana mampu ditopang dengan baik.
3. Dalam ilmu biomekanika, jelaskan apa itu unsur General Biomechanics dan Occupational
Biomechanic.
Biomekanika kerja dikategorikan ke dalam dua jenis yang mana pengkategorian tersebut
didasarkan pada jenis kajian ilmu yang dipelajari di dalamnya.
a) General Biomechanic
General biomechanic adalah kategori biomekanika kerja yang mempunyai pokok
bahasan mengenai hukum serta konsep-konsep dasar yang mempunyai pengaruh pada
tubuh ilmiah manusia baik dalam kondisi diam maupun bergerak. Kategori yang satu ini
lebih menitikberatkan pada fokus terhadap teori yang mana hal itu akan dilakukan dengan
banyak riset atau penelitian.
General biomechanic akan dipecah kembali ke dalam dua kategori yang meliputi:
Biostatic: dalam hal ini kajian ilmu biomekanika hanya menganalisa pada bagian
tubuh manusia yang diam atau bergerak pada garis lurus dengan posisi yang seragam.
Biodinamic: mengkaji mengenai bagian-bagian gambaran tubuh manusia dengan
tanpa melakukan pertimbangan pada gaya yang terjadi. Di samping itu, biodinamic
juga lebih berfokus kepada analisa-analisa terhadap gerakan tubuh manusia yang
disebabkan oleh adanya pengaruh dari kinerja yang terjadi di dalam tubuh.
b) Occupational Biomechanic
Berbeda dari general biomechanic, occupational biomechanic akan mengkaji
interaksi manusia dengan peralatan kerja atau mesin yang digunakan. Hal ini
mempunyai tujuan khusus yakni untuk meminimalisir cedera yang terjadi pada
pekerja akibat kelebihan muatan material atau mesin yang digunakan saat dalam
proses pekerjaan. Kategori biomekanik yang satu ini lebih menitikberatkan kepada
kolaborasi antara bagian-bagian tubuh yang meliputi tulang, otot, dan juga jaringan
penghubungnya.
4. Jelaskan apa itu Manual Material Handling (MMH).
Manual Material Handling (MMH) merupakan pekerjaan yang meliputi beberapa
aktivitas mulai dari kegiatan mengangkat (lifting), mendorong (pushing), menarik (pulling),
membawa (carrying), memindahkan (moving), atau memegang (holding) suatu benda.
Menurut American Material Handling Society bahwa MMH dinyatakan sebagai seni dan
ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging),
penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya
(Wignjosoebroto,1996).
5. Berikan contoh pekerjaan yang menggunakan Manual Material Handling.
Pekerjaan memindahkan barang dipasar tradisional sering dilakukan secara manual tanpa
menggunakan alat bantu atau cara yang tepat. Kondisi ini berpontesi terjadinya resiko cidera
MSDs pada pekerja tersebut. Pekerja yang melakukan kegiatan pemindahan barang ini tidak
memperhatikan teknik pemindahan yang tepat, kemudian beban yang dibawa rata-rata lebih
dari 50kg.