Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI

Disusun oleh :
Nama : Muh Machmudin
NIM : 2070031072

LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2022
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM PSKE 2

MODUL 1. PETA PETA KERJA.


1. Apakah gunanya peta – peta kerja dalam hubungannya dengan perbaikan
kerja dan gambarnya tahapan analisis cara kerja dengan peta – peta kerja.
Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas mulai dari awal sampai akhir proses. Di dalam peta kerja
terdapat banyak informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode
kerja. Fungsi peta kerja adalah untuk menganalisa suatu pekerjaan, sehingga
dapat mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. Peta kerja
dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kegiatannya, yaitu peta kerja
keseluruhan dan peta kerja setempat (Wignjosoebroto, 2000)1
Fungsi dari peta kerja tersebut adalah2 :
 Menggunakan algoritma tertentu misalnya untuk menganalisa jalur
perakitan yang dipakai line balancing.
 Memakai checklist sebagai pandungan untuk mengevaluasi proses yang
ada saat ini.
 Melalui diskusi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses
kerja itu atau dengan ahli, yang bertujuan untuk menemukan potensi
perbaikan untuk diterapkan.
 Melalui pemisahan antara proses yang mempunyai nilai tambah
(mencakup proses yang menghasilkan perubahan pada produk) dan yang
tidak mempunyai nilai tambah (seperti pengulangan, menunggu, inspeksi
yang tidak dibutuhkan dan transportasi).
2. OPC mempunyai berbagai kegunaan yang jika diaplikasikan dapat membawa
perbaikan sistem kerja yang sangat diharapkan. Sebutkan secara singkat 5
(Lima) kegunaann mendasar dari OPC tersebut, dan buatlah OPC dari suatu

1
David monte, “Peta-peta kerja”
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/tmi/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-25403075-
9848-line_balancing-chapter2.pdf (diakses pada 13 Mei 2022, pukul 19.55).
2
David monte, “Pengertian Peta Kerja, Fungsi dan Macam-Macam Peta Kerja”
https://artikelsiana.com/pengertian-peta-kerja-fungsi-dan-macam-macam-peta-kerja/ (diakses pada
13 Mei 2022, pukul 19.55).
peroses pekerjaan pembuatan kerangka PLC. OPC harus dibuat dengan
lengkap. Asumsikan beberapa data yang dianggap perlu.
Fungsi dari OPC adalah:
 Agar kita dapat mengerti aliran proses yang dialami oleh bahan atau
aliran proses untuk tiap jenis komponen.
 Untuk mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
 Bisa memperkirakan kebutuhan bahan baku (dengan memperhitungkan
efisiensi di tiap operasi)
 Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
 Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
3. Apa yang dimaksud dengan “dot & Check Technique” dalam menghasilkan
peta aliran proses? Bagian cara menggunakannya?
Salah satu cara yang sederhana dalam menganalisa peta aliran proses adalah
dengan “Dot and Check Technique”. Cara ini dilaksanakan dengan
mengajukan enam buah pertanyaan dasar (apa, dimana, kapan, siapa dan
bagaimana) pada setiap kejadian dalam peta aliran proses tersebut, yang
kemudian setiap pertanyaan diatas diikuti oleh satu pertanyaan “Mengapa”
(Sutalaksana,1979).
Adanya pertanyaan diatas, diharapkan kita dapat melakukan perbaikan
disetiap kejadian. Ada kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan untuk
perbaikan, yaitu:
1. Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
2. Menggabungkan atau merubah tempat kerja.
3. Menggabungkan atau merubah waktu dan urutan kerja.
4. Menggabungkan atau merubah orang.
5. Menyederhanakan atau memperbaiki metode kerja (Sutalaksana, 1979).
4. Buat Peta Tangan Kiri Tangan Kanan untuk proses pemotongan yang terdiri
dari: besi holo, papan multiplek.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI

Disusun oleh:
Nama: Muh Machmudin
NIM: 2070031072

LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2022
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM PSKE 2

MODUL 2. PENGUKURAN WAKTU KERJA


1. Sebutkan keuntungan dan kelemahan dalam pengukuran waktu kerja
langsung dibandingkan dengan pengukuran waktu kerja tidak langsung!
 Pengukuran langsung:
Kelebihan:
Praktis, mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dalam
elemen-elemen pekerjaannya.
Kekurangan:
Dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh data waktu yang
banyak.
Tujuannya: hasil pengukuran yang teliti dan akurat
Biaya lebih mahal karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung.
 Pengukuran Tidak Langsung :
Kelebihan:
 Waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-elemen gerakan
pekerjaan satu kali saja.
 Biaya lebih murah
Kekurangan:
 Belum ada data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu gerakan yang
menyeluruh dan rinci
 Tabel yang digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk
orang Indonesia.
 Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan
karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan
 Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan.
Misal: elemen pekerjaan kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan
pabrik.
2. Sebutkan dan jelaskan langkah – langkah yang dilakukan untuk melakukan
pengukuran waktu kerja!
 Penetapan tujuan pengukuran. Penetapan tujuan pengukuran harus
ditentukan terlebih dahulu untuk memberikan kejelasan untuk apa
pengukuran dilakukan. Penetapan tujuan akan mempengaruhi tingkat
ketelitian dan tingkat keyakinan hasil pengukuran. Sebagai contoh,
pengukuran waktu baku sebagai dasar penentuan upah perangsang
memerlukan tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang cukup tinggi
karena menyangkut prestasi dan pendapatan buruh disamping keuntungan
bagi perusahaan.
 Melakukan penelitian pendahuluan yang dicari dari pengukuran waktu
adalah waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan. Waktu kerja yang pantas merupakan waktu kerja yang
didapat dari kondisi kerja yang baik. Pengamatanpenelitian pendahuluan
yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem kerja yang diamati
sudah merupakan yang terbaik. Pengamatan pendahuluan juga diperlukan
agar pada saat pengukuran dilakukan, pengamat tidak perlu susah payah
untuk mencari informasi berkenaan dengan pekerjaan yang sedang
diteliti.
 Memilih operator. Operator ynag dipilih untuk diukur waktu kerjanya
yaitu operator yang berkemampuan normal bukan orang yang
berkemampuan tinggi atau rendah tapi yang kemampuannya rata-rata dan
dapat diajak bekerja sama. Bila pemilihan operator sulit dilakukan oleh
peneliti maka pemilihan operator dapat ditentukan oleh kepala pabrik atau
pejabat setempat yang telah mengenal baik pekerjaannya.
 Melatih operator. Melatih operator bila kondisi dan cara kerja yang
dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator. Sebelum
melakukan pengukuran waktu kerja, operator harus sudah terbiasa dengan
kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan telah dibakukan. Waktu
penyelesaian pekerjaan dapat didapat, berasal dari penyelesaian secara
wajar dan bukan penyelesaian dari orang yang bekerja kaku dengan
berbagai kesalahan.
 Mengurai pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan Pekerjaan dipecah
menjadi elemen-elemen pekerjaan, yang merupakan bagian dari pekerjan
yang sedang diteliti.
3. Sebutkan dan jelaskan prinsip – prinsip yang harus dipenuhi dalam
melakukan pemilahan elemen – elemen operasi pada pengukuran waktu kerja
dengan jam henti!
Menurut Herjanto Eddy (2007:182) Studi Waktu dilaksanakan dengan
menggunkan alat jam henti (stop watch) untuk mengamati waktu tugas.
Waktu standar untuk suatu tugas dihitung berdasarkan pengamatan terhadap
seorang pekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang-ulang. Setelah
ditetapkan, waktu standardiberlakukan bagi seluruh pekerja lain yang
melaksanakanpekerjaan yang serupa. Pekerja yang dipilih adalah pekerja
yangmengerti benar (terlatih) tentang tugas yang sedang diamati sertabekerja
dengan metode yang sesuai.
Untuk menentukan berapa ukuran sampel atau pengamatan yang harus
dilakukan sebenarnya perlu mempertimbangkan variabilitas masing–masing
elemen di dalam studi waktu, yaitu dengan mempertimbangkan sebagai
berikut:
a) Seberapa akurat (degree of accuracy) yang kita inginkan. Misalnya 5%
waktu yang diobservasi sudah cukupkah?
b) Tingkat keyakinan (convidence level) yang diinginkan. Misalnya, nilai z
adalah 95% memadai atau 99% yang diperlukan?
c) Berapa banyak variasi yang terjadi pada setiap elemen pekerjaan.
Misalnya, jika variasinya besar, sampel yang lebih besar diperlukan.
4. Jelaskan pengertian kurva belajar fungsi dan contoh!
Learning curve adalah kurva yang digunakan untuk mengukur kinerja
karyawan secara berulang. Konsep kurva ini melihat perkembangan
karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dilakukan berulang-
ulang. Pada umumnya, semakin diulang pekerjaan itu, karyawan akan
mengetahui bagaiamana cara terbaik dan tercepat untuk menyelesaikannya.
Misalnya, Budi adalah karyawan baru di industri yang memproduksi
kertas. Budi saat ini masih menjalani masa pelatihan (training) untuk
mengetahui seperti apa pekerjaan yang akan digelutinya sehari-hari.
Dalam masa pelatihan pertama kalinya, Budi dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan waktu cukup lama. Namun, karena pekerjaan itu diulang-
ulang, pada pelatihan kedua, ketiga, keempat, kelima dan seterusnya, Budi
menunjukkan ‘performa’ yang meningkat. Dia mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan waktu yang lebih cepat.3
Manfaat Learning curve:
Meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan atau industri dengan
memanfaatkan perencanaan strategis;
Membangun kebiasaan belajar dalam bekerja dan memotivasi karyawan
dalam menemukan kemajuan kinerjanya;
Memahami tren yang dapat digunakan untuk menentukan keputusan
perusahaan yang tepat.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan waktu pengukuran kerja dan jelaskan
hubungannya dengan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku!
Pengukuran waktu kerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan melakukan pengamatan dengan objek yaitu pekerja hingga
memperoleh waktu kerjas etiap prosesnya, menghitung waktu siklus dengan
memakai peralatan yang sesuai (Ginting, 2009).4
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan berturut-
turut, asumsikan konstan untuk semua pertemuan.Dapat dikatakan waktu
siklus, merupakan hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam
stopwatch. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja
pada umumnya kan sedikit berbeda dengan dari siklus ke siklus kerja
sekalipun operator bekerja pada kecepatan normal dan uniform ,tiap-tiap
elemen dalam siklus yang berbeda tidak selalu akan bias disesuaikan dalam
waktu yang persis sama.
3
Danti Wibowo, “Learning Curve: Pengertian, Manfaat dan Cara Menggunakannya”
https://www.jojonomic.com/blog/learning-curve-pengertian-manfaat-dan-cara-menggunakannya/
(diakses pada 15 Mei 2022, pukul 22:00).
4
Dilan Ramadhan, “Pengukuran Waktu Kerja”
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/556/9/10.%20UNIKOM_Dilan%20Ramadhan_Sofyan_Bab
%202.pdf (diakses pada 15 Mei 2022, pukul 22:00).
Waktu normal merupakan waktu kerja yang telah mempertimbangkan
faktor penyesuaian, yaitu waktu siklus rata-rata dikalikan dengan faktor
prnyesuaian.
Didalam praktek pengukuran kerja maka metoda penerapan rating
performance kerja operator adalah didasarkan pada satu faktor tunggal yaitu
operator speed, space atau tempo. Sistem ini dikenal sebagai “performance
Rating/speed Rating)”. Rating Faktor ini umumnya dinyatakan dalam
persentase (%) atau angka desimal, dimana Performance kerja normal akan
sama dengan 100% atau 1,00. Rating factor pada umumnya diaplikasikan
untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat
tempo atau kecepatan kerja operator yang berubah-ubah.
Waktu standar adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu standar untuk setiap
part harus dinyatakan termasuk toleransi untuk beristirahat untuk mengatasi
kelelahan atau untuk faktor-faktor yang tidak dapat dihindarkan. Namun
jangka waktu penggunaannya waktu standard ada batasnya.
6. Sebutkan 5 metode untuk menentukan faktor penyesuaian!
1. Persentase
Cara paling awal, sederhana, dan mudah
‘p’ ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran,
misal:
Ditentukan p = 110% jika Ws = 14,6 menit, maka Wn= 14,6 x 1,1 = 16,6
menit.
Kekurangannya hasil penilaiannya ‘kasar’.
2. Cara SCHUMARD
Patokan penilaian berdasarkan ‘kelas-kelas performansi kerja”- tiap kelas
punya nilai sendiri-sendiri.
3. Cara WESTINGHOUSE
Penilaian berdasarkan 4 faktor:
 SKILL (Ketrampilan): kemampuan mengikuti cara kerja yang
ditetapkan.
 EFFORT (Usaha): kesungguhan yang ditunjukkan operator ketika
bekerja.
 CONDITION (Kondisikerja): kondisi lingkungan fisik lingkungan
(pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan).
 CONSISTENCY (Konsistensi): kenyataan bahwa setiap hasil
pengukuran waktu menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
4. Cara OBJEKTIF
Memperhatikan 2 faktor:
 Kecepatan kerja
 Tingkat kesulitan pekerjaan
5. Cara BEDAUX DAN SINTESA
 Cara Bedaux tidak terlalu beda dengan cara Schumard. Dinyatakan
dalam huruf “B”, standard kerja operator dinyatakan dengan nilai 60
B, pemberian insentif 70-85 B per jam.
 Cara Sintesa: waktu penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan
dengan nilai pada tabel data waktu gerakan, kemudian dihitung rata-
ratanya sebagai faktor penyesuaiannya.
7. Jelaskan cara perhitungan dengan metode Mytag dan metode Alignment
chart!
 Metode Maytag
Langkah-langkah pengujian:
1. Menentukan Nilai Xmax ( H ) dan Xmin ( L ).
2. Menentukan Range ( R = H – L).
3. Menghitung Xrata-rata .
4. Menghitung R/X.
5. Tentukan nilai N’ dengan menggunakan tabel
 Metode Alignment Chart
Langkah-langkah pengujian:
1. Kelompokkan data menjadi beberapa grup.
2. Tentukan jumlah data (N) dan rata-rata range (R).
3. Nilai N' diperoleh dari tabel alignment chart.
8. Jelaskan karakteristik jenis sistem kerja yang sesuai dengan setiap metode
pengukuran waktu kerja yang ada!
Menurut Setiawan dan Octavia (2015) pengukuran kerja (work
measurement) ini digunakan dalam penentuan waktu baku untuk melakukan
suatu tugas/pekerjaan. Waktu baku nantinya akan digunakan sebagai standar
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan bagi setiap orang yang melakukan hal
tersebut dalam kondisi normal.
Menurut Stevenson (2014:380) Studi waktu stopwatch (Stopwatch time
study) digunakan untuk mengembangkan sebuah standar waktu berdasarkan
pada pengamatan salah satu pekerja dalam beberapa kali. Setelahnya standar
tersebut diterapkan pada semua pekerja didalam organisasi yang melakukan
pekerjaanyang sama.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI

Disusun oleh:
Nama: Muh Machmudin
NIM: 2070031072

LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI PROGRAM


STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2022
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM PSKE 2

MODUL 3. BIOMEKANIKA
1. Jelaskan apa itu biomekanika. Secara umum dan secara sempit.
 Biomekanika secara umum/luas adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada
manusia, yang dipengaruhi oleh sistem anatomi, fisiologi, psikologis, mekanis dan
sosiokultural.
 Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia.
2. Berikan contoh penerapan biomekanika dalam bekerja.
Dalam dunia pekerjaan lapangan, pengaplikasian biomekanika kerja memang sangat
dibutuhkan, contohnya:
 Aplikasi dalam Dunia Industri
Dengan pengaplikasian biomekanika kerja ini, pertama pekerja harus melalui tahapan
pengukuran postur dan lain semacamnya terlebih dahulu. Selanjutnya, hal tersebut
akan dibandingkan dengan berat atau alat yang digunakan untuk bekerja sehingga
menimbulkan perbandingan gaya yang seimbang.
 Aplikasi dalam Menentukan Sikap Kerja
Dengan mengetahui aplikasi dari biomekanika kerja, pekerja akan mengetahui sikap
kerja yang pas yang harus mereka lakukan. Tentunya, hal ini didasarkan pada
kekuatan tulang, otot, dan jaringan penghubung mereka.
 Aplikasi untuk Evaluasi Kerja Operator
Jika ternyata cedera tersebut disebabkan oleh tidak kuatnya otot dalam menopang
berat atau unsur-unsur lain yang serupa, maka dalam hal ini pemeriksaan
biomekanika kerja harus benar-benar dilakukan dengan baik. Pekerja pun juga harus
taat terhadap hasil pemeriksaan tersebut.
 Aplikasi Perancangan Sistem Tempat Kerja
Rancangan tempat kerja harus disesuaikan dengan hasil pengukuran biomekanika
kerja para pekerja. Tujuannya adalah para pekerja nyaman dengan tempat kerja yang
digunakan dan semua beban yang ada di sana mampu ditopang dengan baik.
3. Dalam ilmu biomekanika, jelaskan apa itu unsur General Biomechanics dan Occupational
Biomechanic.
Biomekanika kerja dikategorikan ke dalam dua jenis yang mana pengkategorian tersebut
didasarkan pada jenis kajian ilmu yang dipelajari di dalamnya.
a) General Biomechanic
General biomechanic adalah kategori biomekanika kerja yang mempunyai pokok
bahasan mengenai hukum serta konsep-konsep dasar yang mempunyai pengaruh pada
tubuh ilmiah manusia baik dalam kondisi diam maupun bergerak. Kategori yang satu ini
lebih menitikberatkan pada fokus terhadap teori yang mana hal itu akan dilakukan dengan
banyak riset atau penelitian.
General biomechanic akan dipecah kembali ke dalam dua kategori yang meliputi:
 Biostatic: dalam hal ini kajian ilmu biomekanika hanya menganalisa pada bagian
tubuh manusia yang diam atau bergerak pada garis lurus dengan posisi yang seragam.
 Biodinamic: mengkaji mengenai bagian-bagian gambaran tubuh manusia dengan
tanpa melakukan pertimbangan pada gaya yang terjadi. Di samping itu, biodinamic
juga lebih berfokus kepada analisa-analisa terhadap gerakan tubuh manusia yang
disebabkan oleh adanya pengaruh dari kinerja yang terjadi di dalam tubuh.
b) Occupational Biomechanic
Berbeda dari general biomechanic, occupational biomechanic akan mengkaji
interaksi manusia dengan peralatan kerja atau mesin yang digunakan. Hal ini
mempunyai tujuan khusus yakni untuk meminimalisir cedera yang terjadi pada
pekerja akibat kelebihan muatan material atau mesin yang digunakan saat dalam
proses pekerjaan. Kategori biomekanik yang satu ini lebih menitikberatkan kepada
kolaborasi antara bagian-bagian tubuh yang meliputi tulang, otot, dan juga jaringan
penghubungnya.
4. Jelaskan apa itu Manual Material Handling (MMH).
Manual Material Handling (MMH) merupakan pekerjaan yang meliputi beberapa
aktivitas mulai dari kegiatan mengangkat (lifting), mendorong (pushing), menarik (pulling),
membawa (carrying), memindahkan (moving), atau memegang (holding) suatu benda.
Menurut American Material Handling Society bahwa MMH dinyatakan sebagai seni dan
ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging),
penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya
(Wignjosoebroto,1996).
5. Berikan contoh pekerjaan yang menggunakan Manual Material Handling.
Pekerjaan memindahkan barang dipasar tradisional sering dilakukan secara manual tanpa
menggunakan alat bantu atau cara yang tepat. Kondisi ini berpontesi terjadinya resiko cidera
MSDs pada pekerja tersebut. Pekerja yang melakukan kegiatan pemindahan barang ini tidak
memperhatikan teknik pemindahan yang tepat, kemudian beban yang dibawa rata-rata lebih
dari 50kg.

Anda mungkin juga menyukai