BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PT Tamiya Racing Indonesia merupakan anak perusahaan Honmada Tamiya
Jepang yang baru berdiri di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan
terhadap tamiya maka perusahaan perlu menerapkan sistem kerja yang lebih baik untuk
meningkatkan kinerja karyawan terutama operator dan meningkatkan keuntungan.
PT. Tamiya Racing Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur yaitu pada bidang perakitan produk tamiya. Proses operasi ini sangat
memerlukan waktu penyelesaian pekerjaan yang efektif dan efisien. Untuk
meningkatkan produktivitas dan sistem kerja diperlukan adanya standarisasi berupa
metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu kegiatan operasi pada
stasiun kerja tertentu.
Perancangan sistem kerja menjadi sesuatu yang penting agar pekerja dapat bekerja
dengan nyaman dan terkendali dan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang
diharapkan. Rancangan sistem kerja yang baik akan mempengaruhi performance dan
kenyamanan operator. Apabila operator merasa nyaman dalam bekerja maka operator
dapat bekerja lebih optimal sehingga produktivitas operator menjadi meningkat.
Dalam suatu perusahaan, untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang
kondusif harus ada pembenahan segala aspek dan salah satunya adalah sistem kerja yang
ada pada lantai produksi. Ini adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindarkan karena
sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Selain melakukan
perbaikan metode kerja disetiap bagian dan untuk meningkatkan produktivitas kerja,
tujuan lain adalah meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, mampu beradaptasi dengan
pasar dan mempunyai kemampuan berkembang untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan lewat praktikum Modul 2 ini antara lain:
Memahami konsep operasi kerja dan mampu membuat proses operasi kerja
Membuat Peta Tangan Kanan Tangan Kiri dan menentukan waktu standar
untuk tiap operasi kerja.
1.3
membutuhkan rancangan sistem kerja yang ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat,
dan Efisien) untuk meningkatkan produktivitas operator. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara menentukan waktu baku yang diperoleh dari analisis Stopwatch Time Study
(SWTS) sehingga proses operasi kerja yang dilakukan efektif dan efisien. Pada operasi
merakit tamiya ini elemen kerja produktif yang digunakan antara lain menjangkau,
memegang, membawa, merakit, dan melepas. Selain itu terdapat juga elemen kerja yang
tidak produktif yaitu memposisikan dan delay. Software yang digunakan untuk
menunjang perancangan sistem kerja ini adalah YouCam dan Windows Movie Maker,
YouCam berguna untuk merekan operator saat melakukan operasi kerja dan Movie
Maker digunakan untuk melakukan analisis Stopwatch Time Study. Dalam merancang
sistem kerja yang ENASE perlu diperhatikan juga performance rating subjektif operator
menurut Westing House System yang terdiri dari Kecakapan, Usaha, Kondisi Kerja, dan
Konsistensi. Operasi kerja ini dilakukan dalam 34 operasi kerja.
Pada operasi kerja ini digunakan 22 part ditambah denga baterai, seperti yang
sudah dikatakan semuanya akan tergabung dan dirakit dalam 34 operasi kerja, disini
kami memulainya daripemasangan Bumper dan berakhir pada penutup Baterai.
1.4
Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan
masalah serta sistematika penulisan bagaimana praktikum ini bisa dilaksanakan
dan dapat apa maksud dari diadakannya praktikum ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang berbagai dasar teori yang digunakan sebagai
referensi yang
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang didapat,
analisis yang digunakan adalah Analisis Metode yang Digunakan, Analisis
Perbandingan Tiap Metode Berdasarkan Lamanya Percobaan, Analisis Penentuan
Performance Rating dan Allowance, Analisis Penentuan Waktu Normal, Analisis
Metode Terbaik.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dibutuhkan oleh seorang operator dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam
kondisi dan tempo kerja yang normal. Berdasarkan pendapat tersebut maka pengukuran
waktu kerja akan berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dalam menentukan waktu baku
(standard time) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tujuan dari pengukuran tidak
semata-mata hanya untuk mengetahui waktu kerja, melainkan digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam menentukan bebrapa hal yang lebih kompleks, salah satunya
digunakan dalam memilih alternative metode kerja terbaik diantara beberapa opsi metode
kerja yaitu dengan membandingkan waktu kerja antar metode pada jenis pekerjaan yang
sama.
(binus, 2012)
2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja Langsung
Pengukuran
waktu
kerja
langsung
adalah
pengukuran
dimana
2.1.1.1 Pengukuran waktu dengan jam henti (Stop Watch Time Study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti adalah salah satu metode
pengukuran yang termasuk dalam jenis pengukuran langsung. Pengukuran waktu
kerja dengan jam henti terutama diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung
dengan singkat dan dilakukan secara berulang-ulang. Teknisnya adalah pengamat
melakukan pengukuran waktu kerja secara langsung menggunakan stopwatch
pada salah satu operator yang sedang bekerja. Hasil yang didapat kemudian diolah
kembali dengan mempertimbangkan berbagai factor agar didapatkan waktu kerja
standar untuk sebuah pekerjaan.
Beberapa petunjuk penting dalam melakukan pengukuran dengan jam
henti adalah:
Menentukan waktu baku untuk suatu operasi kerja atau proses seperti
halnya
yang bisa dilakukan oleh pengukuran kerja dengan metode yang
lainnya.
(Wignjosoebroto, 2000)
Langkah-langkah sebelum melakukan work sampling:
Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan,
yang nantinya akan berpengaruh pada penentuan besarnya tingkat
ketelitian dan tingkat kepercayaan.
Aapabila sampling kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku,
maka lakukan penelitian pendahuluan untuk ada tidaknya suatu system
kerja yang baik. Jika belum ada system kerja yang baik, maka lakukan
perbaikan kondisi kerja dan tata cara kerja terlebih dahulu.
Pilih operator operator yang representatif.
Apabila memang diperlukan dapat diadakan pelatihan bagi operator
yang dipilih agar bisa dan terbiasa dengan system kerja yang digunakan.
Menyiapkan peralatan yang digunakan, yaitu papan atau lembar
pengamatan.
Melakukan pemisahan kegiatan menjadi elemen elemen pekerjaan
yang akan di ukur. Kegiatan tersebut harus bersifat mutually exclusive
dan mutually exhaustive, artinya suatu kegiatan yang terpisah dari
kegiatan lainnya, dan jumlah semua kegiatan tersebut adalah semua
kegiatan yang mungkin terjadi di tempat pekerjaan berlangsung.
Menentukan waktu pengamatan secara acak dengan menggunakan
bilangan random dari table bilangan random.
Banyaknya pengamatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
sampling kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
Tingkat kepercayaan (Confidence Level).
Tingkat ketelitian (Degree of Accuracy).
Aplikasi Work Sampling salam industri antara lain:
siklus, waktu normal serta waktu waktu lain yang kita butuhkan. Maka kita harus
10
melakukan pengukuran waktu terlebih dahulu. Pengukuran waktu adalah suatu usaha
dimana kita menentukan lama kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator dimana
operator tersebut mempunyai kemampuan yang cukup untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dan dalam lingkungan kerja
terbaik pada saat itu.
Jenis Jenis pengukuran waktu kerja tersebut di bagi menjadi 2 yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung. Contoh contoh metode yang ada pada pengukuran
langsung yaitu Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study), Sampling Kerja (Work
Sampling). Dimana pada masing masing metode mempunyai kelebihan serta
kekurangan sendiri. Kemudian pada pengukuran tidak langsung terdapat 2 metode juga
yaitu Data waktu baku dan data waktu gerakan. Maka pengukuran waktu yang dilakukan
terhadap beberapa alternative sistem kerja yang terbaik adalah waktu yang tersingkat.
Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian
pekerjaan yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar, normal dan terbaik.
(gunadarma, 2012)
2.2.1
Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan
11
..
...........................................................(1)
Dimana:
X = Waktu Siklus
x = Waktu pengamatan
n= Jumlah pengamatan yang dilakukan
Untuk Mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah
memenuhi syarat (mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan rumus:
.................................................(2)
(Wignjosoebroto, 2000)
2.2.2 Performance Rating
Performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi
kerja. Kinerja juga adalah tentang melakukan pekerjaan, apa yang dikerjakan dan
bagaimana dikerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi ekonomi.
12
pekerjaan tersebut, atau karena sebab lain seperti kesehatan terganggu, rasa
fatigue yang berlebih dan pengaruh lingkungan sosial. Sedangkan usaha adalah
kesanggupan yang ditunjukan operator ketika melakukan pekerjaannya. Kondisi
kerja pada westinghouse merupakan kondisi fisik lingkungan.
Merupakan rating factor yang digunakan untuk menentukan waktu
baku, wasting house berhasil membuat suatu tabel performance rating yang
berisikan nilai-nilai angka yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masingmasing faktor tersebut. Berikut table dari performance rating dengan sistem
westinghouse tersebut dapat dilihat pada table 3.3.
SKILL
+ 0.15
A1
+ 0.13
A2
+ 0.11
B1
+ 0.08
B2
+ 0.06
C1
+ 0.03
0.00
EFFORT
Super skill
+ 0.13
A1
+ 0.12
A2
+ 0.1
B1
+ 0.08
B2
+ 0.05
C1
C2
+ 0.02
C2
0.00
Excellent
Good
Super skill
Excellent
Good
0.05 E1
CONDITION
0.10 E2
Fair
0.16
F1
Poor
+ 0.06
0.22
A
F2
Ideal
+ 0.04
+ 0.02
0.04 E1
Fair
CONSISTENCY
0.08 E2
0.12
F1
Poor
A
F2
Ideal
Excellent
+ 0.04
0.17
+ 0.03
Excellent
Good
+ 0.01
Good
0.00
Average
0.00
Average
0.03
Fair
Fair
Poor
0.02
Poor
0.07
0.04
13
Dimana :
Wn
= Waktu normal
Ws
= Waktu siklus
= Faktor penyesuaian
Dimana :
Wn
= Waktu normal
= Kelonggaran (allowance)
14
Kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja disini adalah untuk
menyelesaikan pekerjaan disamping waktu normal yang dibutuhkan pekerja
tersebut.
(Sutalaksana, 1979)
2.2.5 Allowance
Waktu Longgar (Allowance) yang dibutuhkan dan akan menginterupsi
proses produksi ini bisadiklasifikasikan menjadi Personal Allowance, Fatigue
Allowance, Delay Allowance. Personal Allowance merupakan waktu longgar
yang diberikan secara personal kepada masing masing tenaga kerja yang lebih
bersifat kekebutuhan pribadi, seperti mereka tiba tiba ada urusan untuk
menelepon keluarganya dan hal hal lain yang lebih bersifa tpribadi.
Fatigue Allowance adalah waktu longgar yang diberikan kepada tenaga kerja yang
dipakai sebagai waktu istirahat atau waktu untuk melepas lelah baik lelah secara
mental maupun secara fisik. Dan Delay Allowance adalah waktu longgar yang
diberikan pada keterlambatan keterlambatan yang dapat dihindari maupun tidak
dapat dihindari. Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja menunjukan
seorang operator bekerja menyelesaikan pekerjaan dengan tempo yang normal,
namun pada prakteknya kita melihat bahwa tidak bisa diharapkan seorang
operator bekerja secara terus menerus.
(Wignjosoebroto, 1995)
Therblig
Singkatan
Warna
Select/Memilih
SE
Abu-abu muda
Grasp/Memegang
Merah Danau
Simbol
Gambar
15
Transport Empty/Menjangkau
TE
Hijau zaitun
Hijau
beban
Assemble/Merakit
Lembayung
Tua
Disassemble/Mengurai rakit
DA
Lembayung
Muda
Use/Menggunakan
Ungu
Inspect/Memeriksa
Jingga
RL
Merah Tua
Therblig
Singkatan
Search/Mencari
Hold/Memegang
untuk H
Warna
Simbol
Gambar
Hitam
Emas tua
memakai
Preposition/Mengarahkan
PP
Biru Langit
Position/Mengarahkan
Biru
Plan/Merencanakan
PL
Coklat
Sementara
16
Unavoidable
Delay/Delay UD
Kuning tua
yang
Tidak terhindarkan
Avoidable
Delay/Delay AD
Kuning Lemon
Overcoming R
Oranye
yang
bisa dihindari
Rest
for
Fatigue/
Istirahat untuk melepas lelah
1.
2.
Memegang (Grasp : G)
Memegang adalah elemen greakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari
tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
3.
4.
5.
Merakit (Assemble : A)
Elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua objek atau lebih menjadi satu
kesatuan.
6.
7.
Memakai (Use : U)
17
Gerakan ini adalah memakai atau mengontrol suatu alat atau obyek untuk tujuantujuan tertentu.
8.
Memeriksa (Inspect : I)
Elemen ini njamin bahwa objek telah memenuhi persyaratan kualitas yang
ditetapkan.
9.
18
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator
sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada
operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya.
(Wignjosoebroto, 1995)
2.4
Peta Kerja
2.4.1 Pengertian Peta Kerja
Peta kerja ( Peta Proses process chart ) merupaka alat komunikasi yang
sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir
(Sritomo, 2008)
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja.
Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang
harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahanbahan khusus yang
harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peta kerja adalah
suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas.
Melalui peta kerja ini, maka dapat dilihat semua langkah atau kejadian yang
dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (dalam bentuk bahan
baku), kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti
transportasi, operasi mesin, pemeriksaan, dan perakitan, sampai akhirnya menjadi
produk jadi, baik produk lengkap atau bagian dari suatu produk lengkap
(Sutalaksana, 2006).
Manfaat Peta Kerja : Studi terhadap Peta Kerja, Membantu Mempermudah Kita
Dalam Upaya memperbaiki Metoda Kerja, dengan Cara:
1.Menghilangkan Operasi-Operasi yang Tidak Perlu
2.Menggabungkan Satu Operasi dan Operasi Lainnya
3.Menemukan Urutan Kerja yang Lebih Baik
19
oleh Gilberth. Untuk membuat peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang
dapat digunakan, yang kemudian disederhanakan menjadi 4 buah lambang. Pada tahun
1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME) membuat standar lambanglambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Operasi
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat
baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan
informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Contoh pekerjaannya
menyerut, memotong, memahat, merakit dan lain sebagainya. Lambang ini
juga digunakan untuk menyatakan aktivitas administrasi, misalnya aktivitas
perencanaan dan perhitungan.
b. Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan
mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh
pekerjaannya mengukur dimensi benda, memeriksa warna benda, membaca alat
ukur tekanan uap pada suatu mesin dan sebagainya.
c. Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian
dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya yaitu memindahkan bahan,
memindahkan benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain.
d. Menunggu
20
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak
mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu. Contoh pekerjaannya yaitu
benda kerja menunggu untuk diproses, bahan menunggu untuk diangkut, dan
sebagainya.
e. Penyimpanan
Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu
yang cukup lama. Contoh pekerjaannya yaitu bahan baku disimpan dalam
gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan sebagainya
(Sutalaksana, 1979).
Macam-Macam Peta Kerja :
Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dibagi dalam dua bagian. Adapun bagianbagian peta kerja berdasarkan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan
2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut
melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat
produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja
setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya
melibatkan orang dan fasilitas dalam juTTTmlah terbatas. Contoh peta-peta kerja
yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain:
21
(Sutalaksana, 1979).
Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi :
Sebelum membuat peta proses operasi terdapat prinsip-prinsip yang
harus diketahui terlebih dahulu. Adapun prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Membuat kepala judul Peta Proses Operasi yang diikuti oleh
identifikasi serta lainnya seperti nama objek, nama pembuat peta,
tanggal dipetakan, dan nomor peta.
2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan
terjadinya perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan sesuai dengan
urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau
secara berurutan sesuai dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan
operasi
(Sutalaksana,1979)
Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, gambar peta
pada bagian produk yang paling banyak memerlukan operasi sebaiknya
dipetakan terlebih dahulu, dan ini dilakukan pada bgaian peta sebelah
kanan. Secara sketsa, prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi ini
dapat dilihat pada gambar 2.
(Sutalaksana, 1979)
22
Keterangan:
W
ON
IN
23
24
25
c.
Diagram Aliran
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai
dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam Peta Aliran Proses. Kegunaannya yaitu lebih memperjelas suatu Peta
Aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting dan
menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
Beberapa prinsip dalam pembuatan Diagram Aliran, sebagai berikut :
1
Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodik sepanjang garis aliran
(Sutalaksana, 1979).
26
27
(Sutalaksana, 1979).
28
Precedence Diagram
Precedence Diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara operasi
operasi kerja dalam suatu proses produksi. Pada Precedence Diagram terdapat informasi
mengenai urut urutan operasi kerja dan lamanya waktu pengerjaan untuk tiap operasi
kerja. Selain itu precedence diagram digunakan juga untuk melihat alur proses produksi
secara keseluruhan sehingga dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan lintasan
produksi. Pada dasarnya pembuatan precedence diagram pada lintasan produk identik
dengan analisis jaringan, baik untuk simbol yang digunakan maupun aturan dalam
pembuatannya. Dalam membuat diagram precedence terdapat dua buah simbol dasar
yang sering digunakan yaitu :
Simbol elemen
Simbol ini merupakan suatu lingkaran yang memberikan identitas terhadap suatu
aktvitas produksi dengan mencantumkan nomor kegiatan elemen di dalam lingkaran
tersebut.
29
Unordered relationship
Menggambarkan dua buah kegiatan atau untuk memulai suatu kegiatan tidak perlu
menunggu kegiatan lain selesai dan kegiatan mulai.
Selain itu untuk mendapatkan suatu notasi didalam precedence diagram terdapat
ketentuan sebagai berikut :
Positional Restrictions
30
Pada bagian ini dijelaskan mengenai posisi seorang operator terhadap elemen
kerjanya. Dalam penulisan pada precedence diagram, operator berada pada posisi
sebelah atas kepala anak panah. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan dengan
jumlah waktu operasi suatu elemen.
31
Common Flement
Kondisi elemen-elemen dalam suatu operasi berada pada dua buah alternatif, yaitu
pada lintasan sub-assembling atau pada main assembling.
32
terdapat didalam diagram precedence, baik untuk jumlah baris maupun jumlah
kolomnya. Hubungan precedence bernilai satu (1) diberikan jika elemen yang akan
dihubungkan dikerjakan sebelum elemen yang akan dihubungkan dengannya, nilai
nol (0) apabila tidak tedapat hubungan antara elemen satu dengan elemen lainnya, dan
nilai negatif satu (-1) diberikan jika elemen yang telah dihubungkan tersebut
mendahului elemen sebelumya, penggunaan nilai ini merupakan kebalikan dari nilai
satu (1). Dibawah ini merupakan contoh pembuatan matriks precedence
2.6
Assembly Diagram
Diagram rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliram komponen dan
33
Dengan menggunakan senarai komponen dan dokumen barang atau yang sejenis dan
lintasan produksi bagi perakitan, tentukan operasi terakhir dalam produksi atau
dalam rakitan suatu produk. Gambarkan operasi terakhir ini dengan lingkaran
berdiameter 12 mm pada sudut kanan bawah selembar kertas dan tuliskan operasi
tersebut dengan jelas disebelah kanan lingkaran tadi.
2.
3.
Jika yang dihadapi adalah rakitan bagian (bukan Komponen), buat garis tadi sebagian
dan akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm untuk menggambarkan operasi
rakitan bagian tadi. Kemudian lanjutkan ke kiri rakitan bagian tersebut, diuraikan
kedalam komponen-komponennya. Setelah penggambaran peta rakitan selesai,
rakitan dapat diberi nomor. Garis yang menunjukan komponen mandiri harus ditarik
ke sebelah kiri dan diakhiri dengan lingkaran berdiameter 6 mm yang nomor
komponennya dapat dimasukan.
4.
34
menunjukan operasi rakitan sebelum operasi rakitan yang telah digambarkan pada
langkah 2 dan 3. Ulangi langkah 2 dan 3.
5.
Teruskan sampai seluruh produk selesai diuraikan dan semua komponen telah dicatat
di sebelah kiri, dari bawah ke atas.
6.
Periksa kembali peta ini terhadap dokumen barang untuk meyakinkan bahwa seluruh
komponen telah tercantum. Masukan nomor operasi rakitan dan rakitan bagian ke
dalam lingkaran, jika diperlukan. Setelah selesai, bahan (komponen) yang terdaftar
pada sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah.
Lingkaran yang menunjukan rakitan atau rakitan bagian tidak selaluh harus
menunjukan lintasan stasiun kerja atau lintasan rakitan. Atau bahkan lintasan orang, tetapi
benar-benar hanya menunjukan urutan operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang
diperlukan oleh tiap operasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh tiap
operator.
Tujuan utama dari peta rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan antara
komponen, yang dapat juga digambarkan oleh sebuah gambar-terurai. Teknik-teknik ini
dapat juga digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan
suatu rakitan yang rumit.
(Wignjosoebroto,.1995)
2.7
35
36
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
37
Pada Pratikum PTI modul 2 Perancangan Sistem Kerja ini, kami melakukan proses
perakitan tamiya mini 4 WD dengan operasi-operasi yang telah ditentukan. Langkahlangkah dan metodologi dalam praktikumnya adalah sebagai berikut:
38
39
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
No
Operasi Kerja
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
40
24
25
28
31
32
33
34
No
Nama Part
Kode
Body
Chasis
Ch
Pengunci Body
PBd
Penutup Baterai
PBt
Bumper
Belakang
BB
Gambar
Jumlah
41
Sekrup
Roller
(Depan+tengah)
Baut
Bt
Penutup Plat
Depan
PPD
10
Plat Depan
PD
11
Tuas On Off
TO
12
Gear Kecil
GK
13
As Roda
AR
14
Roda (Ban +
velg)
42
15
Gardan
Gd
16
Gear Besar
GB
17
Dinamo
18
Gear Dinamo
GD
19
Pengunci
Dinamo
PDn
20
Rumah Dinamo
RD
21
Plat Belakang
Besar
PBB
22
Plat Belakang
Kecil
PBK
23.
Baterai
Btr
43
4.2
Pengolahan Data
4.2.1
Assembly Chart
44
45
46
4.2.2
Bill of Material
47
4.2.3
No
Nama Operasi
Tangan Kiri
Elemen Kerja Lambang
Menjangkau
chasis
Memegang
chasis
Tangan Kanan
Waktu
Proses
Membawa
belakang pada
chasis
chasis
RE
00:00,88
belakang
Proses
bumper
RE
00:00,48
00:00,56
00:01,20
00:02,72
RL
00:00,40
Memegang
G
00:00,56
bumper
belakang
Membawa
00:02,72
bumper
belakang
Merakit
00:02,72
pada chasis
bumper
belakang pada
chasis
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:06,88
TOTAL AWAL
00:05,36
TOTAL AKHIR
00:06,88
TOTAL AKHIR
00:05,36
Memegang
Waktu
belakang
Merakit
bumper
Lambang
Menjangkau
Memasang
bumper
Elemen Kerja
Menyekrup
chasis assy
bumper
Merakit
belakang kiri
(menyekrup)
pada chasis
Memegang
chasis assy
00:13,96
00:05,84
00:01,36
Menjangkau
sekrup
Memegang
sekrup
Membawa
sekrup
RE
00:00,80
00:00,32
00:01,44
48
Memposisikan
sekrup pada
bumper
00:09,12
RL
00:00,56
RE
00:00,16
00:00,96
00:00,36
00:05,48
00:00,96
RL
00:00,40
belakang
kanan
Melepas
Sekrup
Menjangkau
obeng
Memegang
obeng
Membawa
obeng
Merakit /
Menggunakan
Obeng
Membawa
obeng
Melepas obeng
TOTAL AWAL
00:21,16
TOTAL AWAL
00:20,56
TOTAL AKHIR
00:21,16
TOTAL AKHIR
00:20,56
Memegang
Menyekrup
chasis assy
bumper
Merakit
belakang kanan
sekrup pada
pada chasis
bumper
00:02,24
00:06,96
Menjangkau
sekrup
Memegang
sekrup
RE
00:01,20
00:00,24
belakang kiri
49
Merakit
(menyekrup)
00:08,40
Membawa
sekrup
00:00,80
00:04,80
RL
00:00,56
RE
00:00,24
00:01,36
00:00,96
00:07,44
00:00,80
RL
00:00,40
AD
00:01,36
Memposisikan
Membawa
chasis assy
00:01,20
sekrup pada
bumper
belakang kiri
Melepas
chasis assy
RL
00:01,52
Melepas
Sekrup
Menjangkau
obeng
Memegang
obeng
Membawa
obeng
Merakit /
Menggunakan
Obeng
Membawa
obeng
Melepas obeng
Avoidable
Delay (diam)
TOTAL AWAL
00:20,32
TOTAL AKHIR
00:20,32
TOTAL
00:20,16
AWAL
TOTAL AKHIR
00:18,80
50
Menjangkau
roller
Memegang
roller
Membawa
Memasang baut
4
roller
RE
00:00,32
00:01,20
00:00,32
Merakit baut
pada roler
chasis assy
baut
Memegang
baut
Membawa
baut
RE
00:01,20
00:00,00
00:00,32
00:01,44
RL
00:00,40
Merakit baut
A
00:01,44
depan kiri
Melepas
Menjangkau
pada roler
depan kiri
RL
00:00,40
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:03,68
TOTAL AWAL
00:03,36
TOTAL AKHIR
00:03,68
TOTAL AKHIR
00:03,36
Memegang
roller assy
00:01,84
00:02,16
RL
00:00,24
Menjangkau
chasis assy
RE
00:00,40
00:00,40
00:01,04
00:02,16
00:00,48
Memposisika
n roller depan
kiri ke chasis
Memegang
chasis assy
assy
Memasang
5
Melepas
chasis assy
Membawa
chasis assy
Memposisikan
Avoidable
delay (diam)
AD
00:00,64
roller depan
kiri ke chasis
assy
Menjangkau
chasis assy
RE
00:00,48
Membawa
chasis assy
51
Memegang
chasis assy
Membawa
chasis assy
00:00,48
00:02,96
00:05,84
00:00,64
Merakit roller
depan kiri ke
chasis assy
Memegang
chasis assy
Membawa
chasis assy
Melepas
chasis assy
Melepas chasis
assy
Menjangkau
obeng
Memegang
obeng
Membawa
obeng
00:00,24
RE
00:00,72
00:00,80
00:02,56
00:05,84
00:00,64
RL
00:00,40
AD
00:02,16
Merakit /
M
00:01,20
Menggunakan
Obeng
RL
00:00,46
Membawa
obeng
Melepas obeng
Avoidable
Delay (diam)
RL
TOTAL AWAL
00:16,94
TOTAL AWAL
00:17,84
TOTAL AKHIR
00:16,03
TOTAL AKHIR
00:15,68
Memasang baut
Menjangkau
roller
kanan ke chasis
Memegang
assy
roller
RE
00:00,60
00:02,32
Menjangkau
baut
Memegang
baut
RE
00:00,96
00:01,00
52
Membawa
roller
00:00,64
Merakit baut
pada roler
roller assy
baut
00:00,68
00:01,52
RL
00:00,48
Merakit baut
A
00:01,52
depan kiri
Memegang
Membawa
pada roler
depan kanan
00:01,52
Melepas roller
assy
TOTAL AWAL
00:06,60
TOTAL AWAL
00:04,64
TOTAL AKHIR
00:06,60
TOTAL AKHIR
00:04,64
Membawa
roller assy
00:00,80
00:04,56
RL
00:00,64
Menjangkau
chasis assy
RE
00:00,16
00:00,56
00:01,12
00:04,56
RL
00:00,80
RE
00:00,88
00:00,28
Memposisika
n roller depan
kanan ke
Memegang
chasis assy
chasis assy
Melepas
Memasang
7
chasis assy
roller depan
Membawa
chasis assy
Memposisikan
kanan (chasis
Menjangkau
assy)
chasis assy
RE
00:00,92
roller depan
kanan ke
chasis assy
Memegang
chasis assy
Membawa
chasis assy
Memegang
chasis assy
00:00,33
00:01,87
00:01,00
Melepas chasis
assy
Menjangkau
obeng
Memegang
obeng
53
Merakit roller
depan kanan
00:09,04
ke chasis assy
Memegang
chasis assy
Membawa
chasis assy
Melepas
chasis assy
chasis assy
00:09,04
00:02,40
RL
00:00,16
Merakit /
G
00:00,72
Menggunakan
Obeng
00:00,52
RL
00:00,92
Membawa
obeng
Melepas obeng
00:21,76
TOTAL AKHIR
00:21,32
TOTAL AKHIR
00:21,76
roller
tengah kanan ke
00:01,80
TOTAL AWAL
Memegang
pada roler
00:21,32
roller
obeng
TOTAL AWAL
Menjangkau
Memasang baut
Membawa
Membawa
roller
RE
00:01,28
00:00,88
00:00,48
Merakit baut
pada roler
roller assy
TOTAL
AWAL
baut
Memegang
baut
Membawa
baut
RE
00:00,88
00:00,88
00:00,48
00:02,08
RL
00:00,08
Merakit baut
A
00:02,08
tengah kanan
Memegang
Menjangkau
pada roller
tengah
00:01,84
00:06,56
Melepas roller
assy
TOTAL AWAL
00:04,40
54
TOTAL AKHIR
Membawa
roller assy
00:06,56
00:00,56
00:03,28
RL
00:00,16
TOTAL AKHIR
Menjangkau
chasis assy
00:04,40
RE
00:00,40
00:00,16
00:01,76
00:03,28
00:01,36
RL
00:00,88
RE
00:01,28
00:00,32
00:01,52
00:20,64
00:01,52
Memposisika
n roller
tengah kanan
Memegang
chasis assy
ke chasis assy
Melepas
chasis assy
Menjangkau
chasis assy
Memasang
Memegang
roller tengah
chasis assy
kanan di chasis
Membawa
assy
chasis assy
Merakit
(menyekrup)
Membawa
chasis assy
Melepas
chasis assy
Membawa
chasis assy
Meposisikan
RE
00:03,12
roller tengah
ke chasis assy
00:00,32
00:01,76
00:20,64
00:01,52
RL
00:00,16
Membawa
chasis assy
Melepas chasis
assy
Menjangkau
obeng
Memegang
obeng
Membawa
obeng
Merakit/
menggunakan
obeng
Membawa
obeng
55
Melepas obeng
00:00,16
TOTAL AWAL
00:31,52
TOTAL AWAL
00:33,28
TOTAL AKHIR
00:31,52
TOTAL AKHIR
00:33,28
Menjangkau
roller
Memegang
roller
Membawa
roller
RE
00:00,99
00:00,20
00:00,93
Memposisika
10
RL
Menjangkau
baut
Memegang
baut
Membawa
roller
n baut pada
pada roler
roller tengah
tengah kiri ke
kiri
kiri
chasis assy
Merakit baut
Merakit baut
00:01,47
00:00,80
tengah kiri
Avoidable
delay (diam)
00:01,05
00:00,67
00:00,40
00:01,47
00:00,80
RL
00:00,06
Memposisikan
Memasang baut
pada roler
RE
baut pada
roller tengah
pada roler
tengah kiri
Melepas roller
AD
00:00,06
tengah kiri
assy
TOTAL AWAL
00:04,45
TOTAL AWAL
00:04,45
TOTAL AKHIR
00:04,39
TOTAL AKHIR
00:04,45
56
Memegang
roller assy
00:02,14
00:03,73
RL
00:00,27
Menjangkau
chasis assy
RE
00:00,54
00:00,40
00:01,20
00:03,33
00:01,40
RL
00:00,33
RE
00:00,67
00:00,27
Memposisika
n roller
tengah kiri ke
Memegang
chasis assy
chasis assy
Melepas
chasis assy
Membawa
chasis assy
Memposisikan
Memasang
11
Avoidable
delay (diam)
AD
00:01,00
roller tengah
kiri ke chasis
assy
Menjangkau
chasis assy
Memegang
chasis assy
Membawa
chasis assy
RE
00:00,86
00:00,27
00:01,53
00:02,87
Membawa
chasis assy
Melepas chasis
assy
Menjangkau
obeng
Memposisika
n obeng pada
roller assy
Memegang
obeng
pada chasis
57
Merakit
(menyekrup)
00:11,53
Membawa
obeng
00:01,66
00:02,87
00:11,53
00:01,14
RL
00:00,73
AD
00:00,20
Memposisikan
Memegang
chasis assy
00:00,67
obeng pada
roller assy
pada chasis
Membawa
chasis assy
Melepas
chasis assy
Merakit /
M
00:01,27
Menggunakan
Obeng
RL
00:00,13
Membawa
obeng
Melepas obeng
Avoidable
Delay (diam)
TOTAL AWAL
00:26,14
TOTAL AWAL
00:26,07
TOTAL AKHIR
00:25,14
TOTAL AKHIR
00:25,87
Avoidable
Delay (diam)
Menjangkau
Chasis
12
Memasang gear
Memegang
kecil pada
Chasis
chasis assy
Membawa
Chasis
AD
00:03,33
RE
00:01,00
00:00,40
00:00,47
00:02,00
Merakit gear
kecil ke
chasis
Menjangkau
gear kecil
Memegang
gear kecil
Membawa
gear kecil
Merakit gear
kecil ke chasis
Melepas chasis
assy
RE
00:01,53
00:01,40
00:02,27
00:02,00
RL
00:00,47
58
Memegang
chasis
00:01,13
00:08,33
TOTAL AKHIR
00:05,00
TOTAL AKHIR
00:07,67
n gardan pada
00:02,87
00:01,87
00:06,66
chasis
Merakit
gardan pada
chasis assy
chasis
Memegang
chasis assy
Menjangkau
gardan
Memegang
gardan
Membawa
gardan
00:00,07
assy
chasis assy
00:00,27
00:01,40
00:01,87
00:06,66
RL
00:00,07
chasis
Melepas chasis
roda depan ke
00:01,86
gardan pada
pada chasis
14
RE
Memposisikan
Merakit gardan
Memasang as
00:00,66
TOTAL AWAL
Memposisika
gardan pada
AD
00:08,33
chasis
13
Delay (diam)
TOTAL AWAL
Memegang
Memasang
Avoidable
TOTAL AWAL
00:11,47
TOTAL AWAL
00:12,13
TOTAL AKHIR
00:11,47
TOTAL AKHIR
00:12,13
Avoidable
Delay (diam)
AD
00:01,40
Menjangkau as
roda depan
RE
00:01,80
59
Memegang
chasis
00:02,00
00:05,46
Memegang
roda as depan
00:00,40
00:00,87
00:05,46
00:05,67
RL
00:02,47
Memposisika
n roda as
sepan ke
Membawa
roda as depan
chasis
Merakit as
roda depan ke
Memposisikan
A
00:05,67
chasis
Avoidable
Delay (diam)
roda as depan
ke chasis
Merakit as
AD
00:02,47
roda depan ke
chasis
Melepas chasis
assy
Memasang roda
15
depan kanan ke
as roda depan
assy
TOTAL AWAL
00:17,00
TOTAL AWAL
00:16,67
TOTAL AKHIR
00:13,13
TOTAL AKHIR
00:16,67
Avoidable
Delay (diam)
Memegang
chasis
Menjangkau
AD
00:00,93
roda depan
RE
00:01,73
00:00,07
kanan
Memegang
H
00:02,00
roda depan
kanan
60
Memposisika
n roda depan
kanan ke
Membawa
P
00:00,73
00:02,94
ke chasis assy
Delay (diam)
00:02,94
RL
00:00,26
chasis assy
Merakit roda
AD
00:00,26
depan kanan
ke chasis assy
TOTAL AWAL
00:06,86
TOTAL AWAL
00:06,66
TOTAL AKHIR
00:05,67
TOTAL AKHIR
00:06,66
Memegang
depan kiri ke as
00:00,73
kanan ke
assy
16
roda depan
Melepas chasis
Memasang roda
00:00,93
Memposisikan
Merakit roda
Avoidable
kanan
chasis assy
depan kanan
roda depan
chasis
Avoidable
Delay (diam)
00:02,27
Menjangkau
roda depan kiri
RE
00:00,54
00:00,26
Memegang
AD
00:01,00
roda depan
kanan
61
Memposisika
n roda depan
kanan ke
Membawa
P
00:01,67
00:04,26
ke chasis assy
Delay (diam)
00:04,26
RL
00:00,14
Merakit roda
AD
00:00,14
depan kanan
ke chasis assy
00:09,34
TOTAL AWAL
00:09,34
TOTAL AKHIR
00:08,20
TOTAL AKHIR
00:09,34
Delay (diam)
Memegang
chasis assy
chasis assy
TOTAL AWAL
Avoidable
depan pada
00:01,67
kanan ke
assy
17
roda depan
Melepas chasis
Memasang plat
00:02,47
Memposisikan
Merakit roda
Avoidable
kanan
chasis assy
depan kanan
roda depan
chasis
AD
00:00,73
00:01,60
00:01,67
Memposisika
n plat depan
ke chasis assy
Merakit plat
depan ke
chasis assy
Menjangkau
plat depan
Memegang
plat depan
Membawa plat
depan
RE
00:01,66
00:00,07
00:00,60
00:01,67
Memposisikan
A
00:04,40
plat depan ke
chasis assy
62
Avoidable
Delay (diam)
Merakit plat
AD
00:01,26
depan ke
assy
RL
00:01,26
TOTAL AWAL
00:09,66
TOTAL AWAL
00:09,66
TOTAL AKHIR
00:07,67
TOTAL AKHIR
00:09,66
Memegang
chasis assy
00:03,34
00:04,33
AD
00:00,07
Merakit tuas
On/Off pada
chasis assy
Avoidable
18
00:04,40
chasis assy
Melepas chasis
Memasang tuas
Delay (diam)
on/off pada
Menjangkau
tuas on/off
Memegang
tuas On/off
Membawa tuas
On/Off
RE
00:00,54
00:00,73
00:02,07
00:04,33
RL
00:00,07
Merakit tuas
chasis assy
On/Off pada
chasis assy
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:07,74
TOTAL AWAL
00:07,74
TOTAL AKHIR
00:07,67
TOTAL AKHIR
00:07,74
Memasang
19
penutup plat
Avoidable
depan pada
Delay (diam)
AD
00:02,53
Menjangkau
penutup plat
RE
00:02,46
chasis assy
63
Memegang
chasis assy
00:01,40
00:03,13
Memegang
Penutup plat
00:00,27
00:01,20
00:03,13
00:06,67
RL
00:00,60
Memposisika
n penutup
plat ke chasis
Membawa
Penutup plat
assy
Merakit
penutup plat
Memposisikan
A
00:06,67
ke chasis assy
Membawa
chasis assy
Melepas
chasis assy
dinamo ke
dinamo
Merakit
M
00:01,47
penutup plat ke
chasis assy
RL
00:00,46
Melepas chasis
assy
00:15,66
TOTAL AWAL
00:14,33
TOTAL AKHIR
00:13,13
TOTAL AKHIR
00:14,33
gear dinamo
20
chasis assy
TOTAL AWAL
Menjangkau
Memasang gear
penutup plat ke
Memegang
gear dinamo
Membawa
gear dinamo
RE
00:01,40
00:01,60
00:00,40
Avoidable
delay
Menjangkau
gear dinamo
Memegang
gear dinamo
AD
00:02,97
RE
00:00,73
00:00,40
64
Memposisika
n gear
dinamo ke
00:03,26
00:09,80
00:02,87
RL
00:01,87
Membawa
gear dinamo
00:00,67
00:03,13
00:09,80
RL
00:00,47
AD
00:18,17
chasis assy
Merakit gear
dinamo ke
Memposisikan
chasis assy
Membawa
chasis assy
Melepas
chasis assy
Merakit
dinamo assy
Melepas
dinamo assy
Avoidable
delay
TOTAL AWAL
00:21,20
TOTAL AWAL
00:36,34
TOTAL AKHIR
00:21,20
TOTAL AKHIR
00:32,64
Avoidable
00:02,13
delay
21
Avoidable
delay
Memasang plat
Menjangkau
belakang besar
rumah
ke rumah
dinamo
besar
dinamo
Memegang
Memegang
rumah
dinamo
AD
00:00,40
RE
00:00,60
00:00,40
Menjangkau
RE
00:00,60
00:00,40
plat belakang
plat belakang
besar
65
Membawa
rumah
00:00,60
00:04,07
dinamo
Membawa plat
belakang besar
00:01,80
00:04,07
RL
00:00,13
Merakit plat
belakang
besar ke
Merakit rumah
dinamo
dynamo assy
Avoidable
delay
belakang kecil
00:00,63
rumah dinamo
assy
00:08,43
TOTAL AWAL
00:07,40
TOTAL AKHIR
00:07,80
TOTAL AKHIR
00:07,00
dinamo assy
22
AD
TOTAL AWAL
Memegang
Memasang plat
Melepas
Membawa
dinamo assy
ke rumah
Merakit plat
dinamo assy
belakang
kecil ke
Menjangkau
H
00:00,64
plat belakang
RE
00:00,54
00:00,60
00:00,60
00:11,80
kecil
Memegang
M
00:00,60
plat belakang
kecil
00:11,63
00:00,17
Membawa plat
belakang kecil
dynamo assy
Memegang
dynamo assy
Merakit
dinamo assy
66
Melepas
dynamo assy
RL
00:00,73
TOTAL AWAL
00:13,04
TOTAL AWAL
00:14,27
TOTAL AKHIR
00:13,04
TOTAL AKHIR
00:14,27
Memegang
rumah
00:05,00
00:02,80
00:01,86
RL
00:01,47
dinamo assy
Avoidable
delay
AD
00:01,47
RE
00:00,60
00:01,13
00:00,33
00:00,74
00:02,80
RL
00:01,00
Merakit
dinamo assy
ke rumah
Menjangkau
dinamo assy
dinamo
23
Memasang
Membawa
dinamo assy ke
dinamo assy
rumah dinamo
Melepas
assy
dinamo assy
Memegang
dinamo assy
Membawa
dinamo assy
Memposisikan
Merakit rumah
dinamo assy
Melepas
dinamo assy
Memasang gear
24
besar ke chasis
assy
TOTAL AWAL
00:11,13
TOTAL AWAL
00:08,07
TOTAL AKHIR
00:11,13
TOTAL AKHIR
00:06,60
Avoidable
delay
AD
00:01,53
Avoidable
delay
AD
00:02,06
67
Menjangkau
chasis assy
Memegang
chasis assy
Membawa
chasis assy
RE
00:01,07
00:00,60
00:01,60
Merakit gear
besar ke
delay
00:04,06
25
AD
00:00,14
00:09,00
TOTAL AKHIR
00:07,33
chasis assy
Memasang
Merakit
rumah dinamo
dinamo assy
assy ke chasis
ke chasis assy
00:08,80
delay
gear besar
Membawa
gear besar
00:00,54
00:01,06
00:03,47
besar ke chasis
00:04,20
Melepas chasis
assy
RL
00:00,87
TOTAL AWAL
00:12,20
TOTAL
00:10,14
AKHIR
Avoidable
delay
AD
00:01,06
RE
00:02,34
00:00,53
Menjangkau
A
00:20,23
rumah dinamo
assy
assy
Avoidable
Memegang
RE
assy
TOTAL AWAL
Memegang
gear besar
Merakit gear
chasis assy
Avoidable
Menjangkau
Memegang
AD
00:00,24
rumah dinamo
assy
68
Membawa
rumah dinamo
00:04,00
AD
00:20,23
RL
00:00,24
assy
Merakit rumah
dinamo assy
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:29,27
TOTAL AWAL
00:28,40
TOTAL AKHIR
00:29,03
TOTAL AKHIR
00:27,34
Memegang
chasis assy
Menjangkau
H
00:02,93
Memasang
pengunci
26
dinamo ke
rumah dinamo
assy
dinamo ke
00:00,66
00:00,47
00:01,80
00:00,80
Memegang
P
00:00,80
pengunci
dinamo
chasis assy
Merakit
pengunci
RE
dinamo
Memposisika
n pengunci
pengunci
Membawa
A
00:09,20
dinamo
pengunci
dinamo
Memposisikan
Avoidable
delay
AD
00:00,87
pengunci
dinamo ke
chasis assy
69
Merakit
pengunci
00:09,20
RL
00:00,87
dinamo
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:13,80
TOTAL AWAL
00:13,80
TOTAL AKHIR
00:12,93
TOTAL AKHIR
00:13,80
Memegang
chasis assy
00:05,67
00:02,06
00:09,74
Memposisika
n as roda
belakang
Merakit as
roda belakang
Memasang as
27
roda belakang
Avoidable
ke chasis assy
delay
Menjangkau as
roda belakang
Memegang as
roda belakang
Membawa as
roda belakang
RE
00:01,74
00:00,40
00:04,40
00:02,06
00:09,74
RL
00:00,20
Memposisikan
AD
00:00,20
as roda
belakang
Merakit as
roda belakang
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:17,67
TOTAL AWAL
00:18,54
TOTAL AKHIR
00:17,47
TOTAL AKHIR
00:18,54
70
Memegang
chasis assy
Menjangkau
H
00:07,53
chasis assy
00:02,56
roda belakang
00:00,32
00:02,48
00:04,16
00:02,56
RL
00:00,08
kiri
Membawa
H
00:00,08
roda belakang
kiri
Memasang roda
28
00:00,57
Memegang
ke chasis assy
Memegang
RE
kiri
Merakit roda
belakang kiri
roda belakang
Memposisikan
belakang kiri ke
roda belakang
as roda belakang
kiri ke chasis
assy
Merakit roda
belakang kiri
ke chasis assy
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:10,17
TOTAL AWAL
00:10,17
TOTAL AKHIR
00:10,17
TOTAL AKHIR
00:10,17
Memasang roda
29
belakang kanan
Memegang
ke as roda
chasis assy
belakang
Menjangkau
H
00:04,56
roda belakang
RE
00:00,80
kanan
71
Merakit roda
belakang
kanan ke
Memegang
A
00:02,96
chasis assy
00:00,40
00:00,88
00:02,48
00:02,96
RL
00:00,16
kanan
chasis assy
Memegang
roda belakang
Membawa
H
00:00,16
roda belakang
kanan
Memposisikan
roda belakang
kanan ke
chasis assy
Merakit roda
belakang
kanan ke
chasis assy
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:07,68
TOTAL AWAL
00:07,68
TOTAL AKHIR
00:07,68
TOTAL AKHIR
00:07,68
Memegang
chasis assy
30
Memasang
Merakit
baterai ke chasis
baterai kiri ke
assy
chasis
Memegang
chasis assy
00:05,12
00:02,56
00:02,72
Menjangkau
baterai kiri
Memegang
baterai kiri
Membawa
baterai kiri
RE
00:02,00
00:01,12
00:02,00
72
Merakit
baterai kanan
Merakit baterai
A
00:02,16
ke chasis
Memegang
chasis assy
kiri ke chasis
00:02,56
RL
00:00,08
RE
00:01,04
00:00,16
00:01,44
00:02,16
RL
00:00,08
assy
Melepas
H
00:00,08
Memasang
31
penutup baterai
ke chasis assy
TOTAL AWAL
00:12,64
TOTAL AWAL
00:12,64
TOTAL AKHIR
00:12,64
Total Akhir
00:12,64
Memegang
chasis assy
Menjangkau
H
00:07,28
penutup
RE
00:01,12
baterai
73
Merakit
penutup
baterai ke
Memegang
A
00:05,44
chasis assy
00:00,24
00:03,36
00:02,56
00:05,44
RL
00:00,16
baterai
chasis assy
Memegang
penutup
Membawa
H
00:00,16
penutup
baterai
Memposisikan
penutup
baterai ke
chasis assy
Merakit
penutup
baterai ke
chasis assy
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:12,88
TOTAL AWAL
00:12,88
TOTAL AKHIR
00:12,88
TOTAL AKHIR
00:12,88
Memegang
Melakukan
32
inspeksi
(pengecekan
kembali)
chasis assy
Inspeksi
Memegang
chasis assy
00:02,96
00:03,60
00:00,72
Avoidable
Delay
Menjangkau
chasis assy
Memegang
chasis assy
AD
00:01,36
RE
00:01,04
00:04,80
74
Melepas chasis
assy
00:07,28
TOTAL AWAL
00:07,28
TOTAL AKHIR
00:07,28
TOTAL AKHIR
00:07,28
chasis assy
Merakit body
ke chasis assy
Memegang
chasis assy
00:05,16
00:01,24
00:00,08
Menjangkau
body
Memegang
body
Membawa
body
Memasang body
Memposisikan
ke chasis assy
body
Merakit body
ke chasis assy
Melepas chasis
assy
34
pengunci body
ke chasis assy
RE
00:01,12
00:00,16
00:01,52
00:02,36
00:01,24
RL
00:00,08
TOTAL AWAL
00:06,48
TOTAL AWAL
00:06,48
TOTAL AKHIR
00:06,48
TOTAL AKHIR
00:06,48
Memegang
Memasang
00:00,08
TOTAL AWAL
Memegang
33
RL
chasis
00:04,56
00:03,76
Menjangkau
pengunci body
RE
00:02,32
00:01,28
Merakit
pengunci
body ke
Memegang
pengunci body
chasis assy
75
Membawa
chasis assy
Membawa
M
00:01,92
pengunci
00:00,96
00:03,76
RL
00:04,00
dinamo
Merakit
Melepas
chasis assy
RL
pengunci
00:02,08
dinamo ke
chasis assy
Melepas chasis
assy
TOTAL AWAL
00:12,32
TOTAL AWAL
00:12,32
TOTAL AKHIR
00:12,32
TOTAL AKHIR
00:12,32
Waktu
No
Operasi Kerja
00:06,88
00:21,16
00:20,32
00:03,68
00:16,03
00:06,60
00:21,32
00:06,56
00:31,52
10
00:04,45
11
00:25,87
12
00:07,67
Siklus
76
13
00:12,13
14
00:16,67
15
00:06,66
16
00:09,34
17
00:09,66
18
00:07,74
19
00:14,33
20
00:32,64
21
00:07,80
22
00:14,27
23
00:11,13
24
00:10,14
25
00:29,03
26
00:13,80
27
00:18,54
28
00:10,17
29
00:07,68
30
00:12,64
31
00:12,88
32
00:07,28
33
00:06,48
34
00:12,32
77
4.2.4
4.2.4.1 Allowance
Tabel 4.5 Penentuan Allowance
Faktor
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Pria
Wanita
3,0
3,0
0,5
0,5
Ayunan bebas
Pekerjaan-pekerjaan
22-28
yang teliti
78
1,5
3,5
15
17
kebisingan rendah
H. Kelonggaran Untuk Kebutuhan Pribadi
Jumlah
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.6 Performance Rating Subjektif Operasi 1
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,16
79
Objektif
Tabel 4.7 Performance Rating Objektif Operasi 1
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
80
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,88 x 1,29
= 8,85 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 8,85 x
= 10,66 detik
2.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.8 Performance Rating Subjektif Operasi 2
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
81
Objektif
Tabel 4. 9 Performance Rating Objektif Operasi 2
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
82
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 21,16 x 1,298
= 27,46 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 27,46 x
= 33,08 detik
3.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.10 Performance Rating Subjektif Operasi 3
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excwllwnt
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
83
Objektif
Tabel 4.11 Performance Rating Objektif Operasi 3
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
84
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 20,32 x 1,298
= 26,38 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 26,38 x
= 31,78 detik
4.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.12 Performance Rating Subjektif Operasi 4
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
85
Objektif
Tabel 4.13 Performance Rating Objektif Operasi 4
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
86
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 3,68 x 1,29
= 4,75 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 4,75 x
= 5,72 detik
5.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.14 Performance Rating Subjektif Operasi 5
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
87
Objektif
Tabel 4.15 Performance Rating Objektif Operasi 5
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
88
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 16,03 x 1,298
= 20,80 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 20,80 x
= 25,06 detik
6.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.16 Performance Rating Subjektif Operasi 6
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
89
Objektif
Tabel 4.17 Performance Rating Objektif Operasi 6
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
90
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,60 x 1,29
= 8,49 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 8,49 x
= 10,23 detik
7.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.18 Performance Rating Subjektif Operasi 7
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
91
Objektif
Tabel 4.19 Performance Rating Objektif Operasi 7
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
92
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 21,32 x 1,298
= 27,67 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 27,67 x
= 33,34 detik
8.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.20 Performance Rating Subjektif Operasi 8
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
93
Objektif
Tabel 4.21 Performance Rating Objektif Operasi 8
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
94
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,56 x 1,29
= 8,46 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 8,46 x
= 10,19 detik
9.
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.22 Performance Rating Subjektif Operasi 9
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
95
Objektif
Tabel 4.23 Performance Rating Objektif Operasi 9
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
96
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 31,52 x 1,298
= 40,91 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 40,91 x
= 42,29 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.24 Performance Rating Subjektif Operasi 10
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
97
Objektif
Tabel 4.25 Performance Rating Objektif Operasi 10
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
98
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 4,45 x 1,29
= 5,74 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 5,74 x
= 6,92 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.26 Performance Rating Subjektif Operasi 11
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
99
Objektif
Tabel 4.27 Performance Rating Objektif Operasi 11
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
100
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 26,14 x 1,298
= 33,93 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 33,93 x
= 40,88 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.28 Performance Rating Subjektif Operasi 12
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
101
Objektif
Tabel 4.29 Performance Rating Objektif Operasi 12
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
0%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah
8%
102
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 8,33 x 1,27
= 10,58 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 10,58 x
= 12,75 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.30 Performance Rating Subjektif Operasi 13
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
103
Objektif
Tabel 4.31 Performance Rating Objektif Operasi 13
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
0%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah
8%
104
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 12,13 x 1,27
= 15,41 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 15,41 x
= 18,56 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.32 Performance Rating Subjektif Operasi 14
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
105
Objektif
Tabel 4.33 Performance Rating Objektif Operasi 14
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
106
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 17,00 x 1,29
= 21,93 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 21,93 x
= 26,42 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.34 Performance Rating Subjektif Operasi 15
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
107
Objektif
Tabel 4.35 Performance Rating Objektif Operasi 15
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
108
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 06,86 x 1,298
= 8,90 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 8,90 x
= 10,72 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.36 Performance Rating Subjektif Operasi 16
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
109
Objektif
Tabel 4.37 Performance Rating Objektif Operasi 16
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
110
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 09,34 x 1,298
= 12,12 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 12,12 x
= 14,60 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.38 Performance Rating Subjektif Operasi 17
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
111
Objektif
Tabel 4.39 Performance Rating Objektif Operasi 17
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
112
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 09,66 x 1,29
= 12,46 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 12,46 x
= 15,01 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.40 Performance Rating Subjektifv Operasi 18
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
113
Objektif
Tabel 4.41 Performance Rating Objektif Operasi 18
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
114
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 07,74 x 1,29
= 9,98 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 9,98 x
= 12,02 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.42 Performance Rating Subjektif Operasi 19
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
115
Objektif
Tabel 4.43 Performance Rating Objektif Operasi 19
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
116
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 15,66 x 1,27
= 20,33 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 20,33 x
= 24,49 detik
20
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
117
Objektif
Tabel 4.45 Performance Rating Objektif Operasi 20
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
2%
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kaki
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
118
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 32,64 x 1,298
= 42,37 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 42,37 x
= 48,70 detik
21
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
119
Objektif
Tabel 4.47 Performance Rating Objektif Operasi 21
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
120
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 7,80 x 1,286
= 10,03 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 10,03 x
= 11,53 detik
22
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
121
Objektif
Tabel 4.49 Performance Rating Objektif Operasi 22
Keadaan
Lambang
Anggota terpakai
Penyesuaian
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
122
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 14,27 x 1,286
= 18,35 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 18,35 x
= 21,1 detik
23
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
123
Objektif
Tabel 4.51 Performance Rating Objektif Operasi 23
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
10 %
124
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 11,13 x 1,298
= 14,45 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 14,45 x
= 16,61 detik
24
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
125
Objektif
Tabel 4.53 Performance Rating Objektif Operasi 24
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
2%
0%
0%
4%
0%
B1
2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kaki
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah
8%
126
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 10,14 x 1,27
= 12,88 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 12,88 x
= 14,80 detik
25
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
127
Objektif
Tabel 4.55 Performance Rating Objektif Operasi 25
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
2%
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kaki
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Kontrol dan penekanan
10 %
128
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 29,03 x 1,298
= 37,68 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 37,68 x
= 43,31 detik
26
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
129
Objektif
Tabel 4.57 Performance Rating Objektif Operasi 26
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
10 %
130
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 13,80 x 1,298
= 18 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 18 x
= 20,7 detik
27
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
131
Objektif
Tabel 4.59 Performance Rating Objektif Operasi 27
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
2%
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Pedal kaki
Tanpa pedal, atau satu pedal dengan
sumbu dibawah kaki
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Sedikit kontrol
9%
132
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 18,54 x 1,286
= 23,84 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 23,84 x
= 27,4 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.60 Performance Rating Subjektif Operasi 28
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
133
Objektif
Tabel 4.61 Performance Rating Objektif Operasi 28
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Perlu kontrol dan penekanan
10 %
134
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 10,17 x 1,30
= 13,22 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 13,22 x
= 15,93 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.62 Performance Rating Subjektif Operasi 29
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
135
Objektif
Tabel 4.63 Performance Rating Objektif Operasi 29
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Perlu kontrol dan penekanan
10 %
136
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 7,68 x 1,30
= 9,98 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 9,98 x
= 12,02 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.64 Performance Rating Subjektif Operasi 30
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
137
Objektif
Tabel 4.65 Performance Rating Objektif Operasi 30
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Perlu sedikit kontrol
9%
138
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 12,64 x 1,29
= 16,31 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 16,31 x
= 19,65 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.66 Performance Rating Subjektif Operasi 31
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
139
Objektif
Tabel 4.67 Performance Rating Objektif Operasi 31
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
2%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Perlu kontrol dan penekanan
10 %
140
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 12,88 x 1,30
= 16,74 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 16,74 x
= 20,17 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.68 Performance Rating Subjektif Operasi 32
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
141
Objektif
Tabel 4.69 Performance Rating Objektif Operasi 32
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
0%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Dapat ditangani dengan mudah
8%
142
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 7,28 x 1,27
= 9,25 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 9,25 x
= 11,15 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.70 Performance Rating Subjektif Operasi 33
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
143
Objektif
Tabel 4.71 Performance Rating Objektif Operasi 33
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Perlu sedikit kontrol
9%
144
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 6,48 x 1,29
= 8,36 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 8,36 x
= 10,07 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4.72 Performance Rating Subjektif Operasi 34
No.
Faktor
Penyesuaian
Kelas
Lambang
Skill
Good
C2
0,03
Effort
Excellent
B1
0,10
Kondisi Kerja
Excellent
0,04
Konsistensi
Good
0,01
Total
0,18
145
Objektif
Tabel 4.73 Performance Rating Objektif Operasi 34
Keadaan
Lambang
Penyesuaian
Anggota terpakai
Lengan bawah, pergelangan tangan C
2%
dan jari
Pedal kaki
0%
0%
4%
1%
B1
2%
Penggunaan tangan
Keadaan tangan saling bantu atau
bergantian
Peralatan
Perlu sedikit kontrol
9%
146
Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu Siklus x Performance Rating
= 12,32 x 1,29
= 15,89 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 15,89 x
= 19,15 detik
4.2.5
Waktu
No
Operasi Kerja
10,66
33,08
31,78
5,72
25,60
10,23
33,34
10,19
42,29
10
6,92
11
40,88
12
12,75
13
18,56
14
26,42
Baku
147
Lanjutan Tabel 4.74 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Operasi Kerja Perakit Tamiya
15
10,72
16
14,60
17
15,01
18
12,02
19
24,49
20
48,7
21
11,53
22
21,1
23
16,61
24
14,80
25
43,31
26
20,7
27
27,4
28
15,93
29
12,02
30
19,65
31
20,17
32
11,15
33
10,07
34
19,15
No
Operasi Kerja
Predecessor
148
10
11
10
12
13
14
12
15
14
16
14
17
18
19
12,13,17,18
20
21
22
23
20,21,22
24
25
23
26
13,24,25
27
24
28
assy
27
149
29
27
30
17,26
31
30
32
31
33
2,3,5,7,9,11,19,26,28,29,30,31
34
33
150
151
BAB V
ANALISIS
5.1
produk selesai dirakit. Pada perakitan Tamiya 4WD ini terdapat 34 operasi kerja untuk
menyelesaikan satu unit Tamiya 4WD.
Perakitan tamiya di awali dengan memasang Bumper belakang pada chasis, lalu di
akhiri dengan memasang pengunci body ke chasis assy. Dalam proses perakitan akan di
peroleh waktu siklus pada setiap operasi kerja yang di lakukan. Waktu siklus terlama dalam
proses perakitan Tamiya 4WD adalah pada operasi ke 20 yaitu Memasang gear dinamo ke
dinamo dengan waktu siklus 32,64. Hal ini terjadi karena operator perlu menempatkan gear
dinamo pada dinamo terlalu lama, hal ini memerlukan keteliatian dan ketepatan dalam
penempatan gear pada dinamo, sebelum di assembly lagi dengan komponen-komponen lain.
Sedangkan Waktu siklus tercepat terletak pada operasi kerja ke 4 yaitu memasang
baut ke roller depan kiri, dengan waktu siklus 3,36. Hal ini di sebabkan karena baut dan
roller yang mudah dijangkau dan dibawa untuk kemudian dirakit.
Dalam proses penyelesaian perakitan Tamiya 4WD ini hanya terjadi avoidable delay.
Dari total 34 operasi kerja, terdapat 19 operasi kerja yang memiliki avoidable delay. Hal ini
disebabkan karena partner operator membacakan instruksi operasi kerja setelah suatu operasi
kerja selesai, sehingga operataor memerlukan waktu untuk berpikir untuk memproses
instruksi dari partner operator. Berikut adalah daftar delay yang terjadi selama proses
perakitan Tamiya berlangsung :
152
NO
1
OPERASI
DELAY
Rekomendai
3. Menyekrup
bumper belakang
setelah menyekrup
bumper
5. Memasang
Operator
menjangkau chasis
ke chasis assy
assy
perakitan.
10. memasang
setelah memasang
tengah kiri ke
menunggu, dengan
chasis assy
11. Memasang
Operator membuang-
ke chasis assy
kemudian
mengambil lagi
lain
12. memasang
Operator berpikir
Instruktor sebaiknya
sebelum mengambil
chasis assy
chasis assy
14. memasang as
Hanya diam
roda depan ke
memegang chasis
chasis assy
assy
Lanjutan Tabel 5.1 Daftar Delay yang terjadi saat operasi kerja
153
15. Memasang
Operator diam
Instruktor sebaiknya
ke as roda depan
depan kanan
assy
16. Memasang
Memposisikan roller
ke chasis assy
10
17. Memasang
Operator diam
chasis assy
melakukan pekerjaanya
18. memasang
Operator diam
setelah memasang
memikirkan dan
chasis assy
memerintahkan sebelum
assy
operator melakukan
pekerjaanya
11
19. memasang
Seharusnya instruktor
penutup plat
dalam memegang
chasis assy
20. Memasang
Operator diam
Seharusnya instruktor
gear dinamo ke
setelah melepaskan
dinamo.
chasis assy
21. Memasang
Operator diam
Seharusnya instruktor
plat belakang
setelah memasang
besar ke rumah
dynamo
ke rumah dynamo
assy
12
13
Lanjutan Tabel 5.1 Daftar Delay yang terjadi saat operasi kerja
154
14
15
16
17
18
23. Memasang
Seharusnya instructor
dynamo assy ke
sebelum menjangkau
rumah dynamo
dynamo assy ke
assy
24. Memasang
Operator diam
Seharusnya instruktur
gear besar ke
sebelum menjangkau
chasis assy
chasis assy
25. Memasang
Operator diam
Seharusnya instruktur
rumah dinamo
setelah merakit
assy ke chasis
dynamo ke chasis
assy
assy
26. Memasang
Operator diam
Seharusnya instruktur
pengunci dinamo
setelah memasang
ke rumah dinamo
pengunci dinamo ke
assy
27. Memasang as
Operator diam
Seharusnya instruktur
roda belakang ke
setelah memasang as
chasis assy
roda belakang ke
chasis assy
19
32. Melakukan
inspeksi
(pengecekan
memegang chasis
kembali)
5.2
ini digunakan kualtias untuk memastikan bahwa semua elemen telah siap untuk dirakit dalam
keadaan yang tepat.
Dalam assembly chart perakitan Tamiya 4WD ini, setiap komponen ditulis di dalam
lingkaran dnegan diameter 6 mm, sementara untuk sub assembly maupun sub-sub-sub
assembly ditulis di dalam lingkaran dengan diameter 9 mm, sementara untuk produk
outputnya (Tamiya 4WD) ditulis di dalam lingkaran 12 mm.
155
Assembly chart dimulai dengan memasang Bumper Belakang (BB) yang dirakit ke
chasis. Karena perakitan ini dilakukan langsung ke chasis maka hanya dihubungkan oleh satu
garis saja untuk kemudian disebut sub assembly. Begitu pun kompoen lainnya yang hanya
dihubungkan satu garis. Namun berbeda untuk komponen roda dan as roda maupun baut dan
roller, yang harus dirangkai dulu menjadi sub-sub assembly untuk kemudian dirakit dengan
chasis menjadi sub assembly. Contoh ini tidak jauh berbeda dengan komponen plat belakang
besar yang dirakit rumah dinamo dan menghasilkan sub-sub-sub-sub assembly, lalu
kemudian dirakit dengan plat belakang kecil menghasilkan sub-sub-sub assembly, lalu
kemudian sub-sub-sub assembly ini dirakit dengan sub-sub-sub assembly gear dinamo dan
dinamo, yang kemudian menghasilkan sub sub assembly, lalu dirakitkan ke chasis hingga
membentuk sub assembly. Perbedaan antara assembly dengan sub assembly adalah jika sub
assembly merupakan beberapa part-part dari suatu produk yang sudah di assembly tetapi
belum bisa digunakan karena masih ada part-part yang lain untuk di assembly lagi agar
menjadi produk yang diinginkan. Sedangkan assembly berarti seluruh part-part yang
digunakan sudah menjadi satu dalam suatu produk yang diinginkan, sehingga bisa digunakan
atau dapat berfungsi sesuai keinginan.
5.3
subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu
unit produk atau parent assembly. BOM juga didefinisikan sebagai cara komponenkomponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing.
Dalam praktikum yang telah dilakukan, kami membagi 4 level pada BOM Tamiya
Mini 4 WD, pada level 0 adalah assembly produk Tamiya Mini 4 WD itu sendiri, kemudian
level 1 terdapat sub assembly yaitu chasis assy, body, dan pengunci body, lalu dibawahnya
terdapat level 2 sub sub assembly dari chasis assy yang terdiri dari 1 unit plat depan, 1 unit
gear kecil, 1 unit tuas on off, 2 unit roda assy, 1 unit gardan, 1 unit panel belakang assy, 1
unit penutup dinamo, 1 unit penutup plat depan, 1 unit bumper belakang assy, 4 unit roller
assy, sub sub assembly tersebut bergabung bersama membentuk chasis assy, dan pada
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
156
tingkatan terendah yaitu level 3 adalah sub sub sub assembly komponen komponen
penyusun dari sub sub assembly yang terdiri dari 2 unit roda, 1 unit as roda yang merupakan
penyusun setiap 1 unit roda assy, kemudian terdapat 1 unit gear besar, 1 unit dinamo, 1 unit
gear dinamo, 1 unit rumah dinamo, 1 unit plat besar, dan 1 unit plat kecil sebagai komponen
komponen penyusun panel belakang assy berguna sebagai sumber energy dari Tamiya
4WD yang terdiri dari rumah dinamo, dinamo gear dinamo, plat belakang kecil, plat
belakang besar dan pengunci dinamo, selain itu terdapat juga 1 unit bumper dan 2 unit baut
sebagai peyusun bumper belakang assy, dan terakhir adalah 1 unit roller dan 1 unit baut
sebagai penyusun setiap 1 unit roller assy.
5.4
menganalisa gerakan tangan kanan dan kiri didalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat manual. Gerakan kerja yang kurang efisien akan terlihat sebagai waktu siklus
terbesar yang terdapat pada salah satu tangan pada setiap langkah peta tangan kanan tangan
kiri. Penyebab dari besarnya waktu siklus adalah terdapatnya elemen Avoidable Delay atau
keterlambatan yang dapat dihindari oleh pekerja sehingga tidak menimbulkan delay.
Dalam peta tangan kanan dan kiri yang telah kami olah, terdapat 8 elemen Therblig
utama yang digunakan yaitu menjangkau, memegang, membawa, memposisikan, merakit,
inspeksi, melepas dan avoidable delay.
1. Elemen menjangkau (RE) adalah ketika salah satu atau keseluruhan jari tangan
operator mulai bergerak setelah keadaan diam sejenak. Contoh pada operasi kerja
adalah memasang bumper belakang pada chasis assy, terlbih dahulu dilakukan
menjangkau bumper belakang.
2. Elemen memegang (G) adalah ketika salah satu jari tangan operator mulai menyentuh
komponen perakitan. Contoh pada operasi kerja adalah memasang bumper belakang
pada chasis assy, setelah menjangkau, melakukan memegang bumper belakang.
3. Elemen membawa (M) adalah ketika salah satu jari tangan operator mulai sedikit
mengangkat komponen perakitan hingga dibawa oleh salah satu tangan. Contoh pada
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
157
operasi kerja adalah memasang bumper belakang pada chasis assy, setelah
menjangkau dan memegang, melakukan membawa bumper belakang.
4. Elemen memposisikan (P) adalah elemen gerakan yang terdiri dari menempatkan
objek pada lokasi yang dituju secara tepat. Contoh pada operasi kerja adalah
memposisikan pengunci dinamo pada chasis assy.
5. Elemen merakit (A) adalah ketika kedua tangan operator dengan fungsinya masingmasing secara bersamaan mulai melakukan proses kerja perakitan hingga selesai.
Contoh pada operasi kerja adalah memasang baut pada roller depan kanan. Didalam
operasi tersebut ada elemen merakit karena menggabungkan dua komponen menjadi
satu.
6. Elemen inspeksi (I) adalah ketika kedua tangan melakukan inspeksi terhadapa hasil
perakitan, contohnya ketika Tamiya sudah pada tahap penguncian baterai maka
dilakukan pemeriksaan apakah Tamiya tersebut dapat berfungsi atau tidak.
7. Elemen melepas (RL) adalah ketika salah satu jari tangan telah terangkat dari
komponen yang dibawa sebelumnya. Contoh pada operasi kerja adalah pada saat
melepas obeng dan akan menjangkau komponen lain.
8. Elemen avoidable delay (AD) adalah elemen yang menunjukkan adanya
keterlambatan waktu dalam proses kerja, contohnya adalah ketika suatu operasi kerja
akan dilanjutkan ke proses selanjutnya namun operator lupa tentang apa yang akan
dilakukan pada proses selanjutnya.
Dari data penelitian yang kami kumpulkan dapat dilihat bahwa mayoritas proses kerja
(20 langkah), tangan kiri memiliki waktu siklus paling lama. Hal ini disebabkan operator
yang masih kurang mahir dalam perakitan tamiya sehingga pada setiap langkah, tangan kiri
terlalu lama memegang komponen komponen dalam proses perakitan tamiya. Dari peta
tangan kanan dan kiri yang telah dibuat diambil waktu siklus paling besar yang terdapat pada
langkah ke-20 yaitu 36,34 detik yaitu pada saat memasang gear dinamo ke dinamo, dimana
operator mengalami kesulitan dalam proses tersebut. Pengambilan waktu terbesar ini
dimaksudkan untuk penentuan waktu baku dan waktu normal pekerja dalam melakukan
perakitan.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
158
5.5
5.5.1
secara subjektif dan objektif. Secara subjektif yaitu dengan Westing House yaitu suatu
pengukuran kerja dimana menurut Bedaux didasarkan pada kecakapan (skill), usaha (effort),
kondisi kerja (condition), dan konsistensi (consictency) dari operator di dalam melakukan
kerja. Penentuan performance rating berdasarkan fakta terhadap pengamatan operator.
Dalam praktikum ini, pada proses operasi memasang pengunci dinamo ke rumah dinamo,
perfomansi operator dinilai dari berbagai aspek yaitu Good (C2) untuk keterampilan operator
dengan nilai +0,03, karena operator masih belum menguasai langkah-langkah perakitan
tamiya, untuk usaha dinilai dengan Excellent Effort (B1) dengan nilai +0,10 karena operator
berusaha keras untuk mengurangi kesalahan, meskipun skill masih belum dalam tahap cukup
baik namun usaha operator dapat dikatakan sangat bagus, untuk kondisi kerja dinilai dengan
Excellent (B) dengan nilai +0,04 karena operator bekerja di ruangan yang sejuk dan nyaman,
untuk konsistensi operator dinilai Good (C) dengan nilai C +0,01 karena tangan kanan dan
kiri operator bekerja secara bergantian.
Sedangkan penentuan perfomance rating secara objetif terdiri dari enam kategori
yaitu anggota badan yang terpakai, pedal kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dengan
tangan, peralatan, dan berat beban. Pada penentuan jenis ini disesuaikan dengan keadaan
sebenarnya operator di tempat kerja. Misal pada operasi satu yaitu memasang bumper
belakang ke chassis, operator menggunakan lengan bawah, pergelangan tangan dari jari
sehingga perlu adanya sedikit kontrol sehingga nilainya 2, untuk pedal kaki yaitu dengan
tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu bawah kaki (F) dengan nilai 0 karena tidak ada
pedal kaki dalam melakukan pekerjaan ini. Penggunaan tangan adalah kedua tangan saling
bantu atau bergantian (H) dengan nilai 0 karena tangan kanan dan kiri operator melakuan
pekerjaan yang berbeda-beda. Untuk koordinasi mata dengan mata adalah konstan dan dekat
(K) dengan nilai 4 karena pekerjaan ini memerlukan fokus yang tinggi. Untuk berat beban
adalah 0,45 kg menggunakan tangan (B-1) dengan nilai 2, karena si operator sedang
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
159
160
3. Gerakan kerja. Pada faktor allowance ini, kami memberikan kelonggaran 0% karena
saat bekerja operator tidak melakukan gerakan yang sulit hanya ayunan bebas.
4. Kelelahan mata. Pekerjaan perakitan Tamiya ini membutuhkan pandangan yang
hampir terus menerus dan banyak operasi kerja yang membutuhkan ketelitian
sehingga fokus terletak pada satu bgaian. Jenis pekerjaan yang seperti ini membuat
mata cukup lelah sehingga kami menetapkan allowance sebesar 7%
5. Keadaan temperature tempat kerja. dengan temperature saat perakitan sebesar 2228oC, pekerjaan ini dilakukan pada keadaan temperature normal sehingga nilai
allowance yang diperlukan sebesar 3%
6. Keadaan atmosfer. Operator bekerja pada keadaan atmosfer yang baik yaitu dengan
ruangan berventilasi baik dan udara segar. Keadaan demikian tidak memerlukan
allowance.
7. Keadaan lingkungan yang baik dengan kondisi bersih, sehat, dan cerah saat perakitan
tamiya berlangsung, oleh karena itu kami juga tidak memberikan allowance untuk
factor ini.
8. Kebutuhan pribadi. Kami menggunakan kategori kebutuhan pribadi wanita
dikarenakan kebutuhan pribadi wanita lebih besar daripada kebutuhan pribadi pria
seperti bercakap-cakap dengan partner kerja, pergi ke toilet, dan lain-lain sehingga
jika wanita dengan kebutuhan yang lebih banyak bisa melakukan pekerjaan ini maka
pria juga pasti bisa namun jika ditetapkan berdasarkan kebutuhan pribadi pria maka
ada kemungkinan wanita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan ini.
5.6.
pekerjaan dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata. Dalam penentuan waktu normal
yang harus mendapat perhatian adalah perfomance rating. Perfomace rating diperoleh dengan
mengalikan faktor perfomance rating subjektif dan perfomance rating objektif. Setelah itu
kalikan waktu siklus dengan nilai performance rating tersebut. Jadi secara matematis rumus
penghitungan waktu normal adalah sebagai berikut
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
161
Keterangan
( 1
2)
5.7.
kondisi yang wajar untuk mengerjakan suatu tugas yang spesifik dalam sistem kerja setelah
diberikan allowance.. Untuk bisa mendapat waktu baku, kita harus menghitung waktu
siklus dan waktu normal terlebih dahulu. Waktu siklus didapatkan setelah melakukan
pengamatan waktu dari setiap operasi kerja dimana waktu siklus yang digunakan adalah
waktu yang terbesar antara tangan kanan dan tangan kiri. Sedangkan, waktu normal
didapatkan dengan cara mengalikan waktu siklus dengan performance rating. Setelah
mendapatkan waktu siklus dan waktu normal, barulah waktu baku dapat dihitung dengan
mempertimbangkan nilai allowance (kelonggaran) yang diberikan kepada operator saat
melakukan perakitan tamiya mini 4WD. Berikut adalah rumus penghitungan waktu baku:
Wb = Wn x
Keterangan
Wb = Waktu baku
Wn = Waktu normal
162
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, waktu baku terkecil adalah ketika
operator memasang baut ke roller depan kanan yakni sebesar 5,72 detik, hal ini terjadi
karena pekerjaan tersebut tergolong pekerjaan sederhana dam mudah yang tidak
membutuhkan ketelitian maupun kekuatan sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk
menyelesaikannya. Sedangkan nilai waktu baku terbesar adalah ketika operator memasang
gear dinamo ke dinamo yakni sebesar 48,70 detik, Pekerjaan tersebut membutuhkan waktu
siklus paling lama karena untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga
untuk menekan gear dinamo. Disamping itu pekerja juga harus memperkirakan kedalaman
pemasangan gear agar berhimpit dengan gear besar nantinya.
Adapun kegunaan waktu baku diantaranya sebagai dasar untuk menentukan jumlah
kapasitas produksi harian, penentuan upah standar, dasar penentuan biaya standar dalam
sebuah operasi manufaktur, dasar penentuan kebutuhan jumlah tenaga kerja, dasar
penentuan keseimbangan lini produksi, dan dasar penentuan luas tata letak fasilitas dan
lantai produksi. Sedangkan kekurangan waktu baku adalah sistem penilaiannya yang
menggunakan performance rating dan allowance yang merupakan penilaian secara
subjektif terhadap kinerja operator dan tidak ada ketentuan didalamnya.
5.8
mengenai hubungan dari operasi-operasi yang ada di dalam suatu aktivitas. Dalam
Precendence Diagram terdapat 2 elemen yaitu lingkaran bernomor yang merupakan simbol
atau pernyataan mengenai operasinya serta tanda panah yang menjadi penghubung antara
kedua operasi atau lebih.
Pada Precendence Diagram ini terdapat bagian yang dinamakan predecessor dan
sucessor. Predecessor adalah operasi yang harus dilakukan sebelum operasi selanjutnya
dilakukan, sedangkan Sucessor adalah operasi yang dapat dilakukan setelah operasi
sebelumnya telah dilaksanakan. Antara Predecessor dan sucessor sangat penting dan harus
sangat diperhitungkan dalam proses produksi suatu perusahaan karena dapat berpengaruh
pada produk yang dihasilkan suatu perusahaan.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
163
Di dalam proses perakitan yang terjadi di dalam PT Tamiya Racing Indonesia ini
terdapat operasi kerja yang bertindak sebagai predecessor dan successor. Untuk operasi
nomor 2 (menyekrup bumper belakang kiri pada chasis) dan 3 (menyekrup bumper belakang
kanan pada chasis) yang bertindak sebagai predecessor adalah operasi 1 (memasang bumper
belakang pada chasis).
Kemudian untuk operasi nomor 5 (Memasang roller depan kanan assy ke chasis assy),
7 (Memasang roller depan kiri assy ke chasis assy), 9 (Memasang roller tengah kanan assy
ke chasis assy), dan 11 (Memasang roller tengah kiri assy ke chasis assy) yang menjadi
predecessor adalah berturut-turut operasi nomor 4 (Memasang baut pada roller depan kanan),
6 (Memasang baut pada roller depan kiri), 8 (Memasang baut pada roller tengah kanan), dan
10 (Memasang baut pada roller tengah kiri).
Lalu untuk melakukan operasi nomor 14 (Memasang as roda depan ke chasis assy)
diperlukan lah predecessor operasi nomor 12 (Memasang gear kecil ke chasis assy).
Sedangkan untuk predecessor operasi nomor 23 (Memasang dynamo assy ke rumah dynamo
assy) yakni adalah operasi nomor 20 (Memasang gear dynamo ke dynamo), 21 (Memasang
plat belakang besar ke rumah dynamo), 22 (Memasang plat belakang kecil ke rumah dynamo
assy. Dan untuk operasi nomor 27 (Memasang as roda besar ke chasis assy) diperlukan
predecessor operasi nomor 24 (Memasang gear besar ke chasis assy).
Untuk operasi nomor 25 (Memasang rumah dynamo assy ke chasis assy) ini adalah
successor dari operasi nomor 23. Dan untuk operasi nomor 15 (Memasang roda depan ke as
roda depan) serta 16 (Memasang roda depan kiri ke as roda depan assy) ini adalah successor
dari operasi nomor 14, operasi ini pula tergolong ke dalam dummy activity karena proses
selanjutnya tidak terpengaruh apakah akan dipasang yang posisi kiri atau yang posisi kanan
terlebih dahulu. Ada pula yang tergolong dummy activity lagi yakni operasi nomor 28
(Memasang roda belakang kiri ke as roda belakang assy) dan 29 (Memasang roda belakang
kanan ke as roda belakang assy). Operasi tersebut adalah successor dari operasi nomor 27.
Operasi nomor 28 dan 29 ini termasuk dummy activity karena proses operasi selanjutnya tak
terpengaruh apakah dilakukan pemasangan yang kanan terlebih dahulu atau yang kiri terlebih
dahulu. Lalu untuk operasi nomor 26 (Memasang pengunci dynamo ke rumah dynamo assy)
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
164
yaitu membutuhkan predecessor operasi nomor 13 (Memasang garden pada chasis assy), 25
dan 24.
Pada operasi nomor 19 (Memasang penutup plat depan pada chasis assy) yang
menjadi predecessor yakni operasi nomor 15, 16, 17 (Memasang plat depan pada chasis
assy), 18 (Memasang tuas on/off pada chasis assy), dan 13. Operasi selanjutnya adalah nomor
30 (Memasang baterai ke chasis assy) yang merupakan successor dari operasi nomor 19
serta 26. Langkah selanjutnya adalah operasi nomor 31 (Memasang penutup baterai ke chasis
assy) yang merupakan successor dari operasi nomor 30. Setelah melalui operasi nomor 31,
yakni memasuki proses nomor 32 yang mana proses tersebut adalah inspeksi.
Selanjutnya untuk proses nomor 33 (Memasang body ke chasis assy) membutuhkan
predecessor yaitu operasi nomor 2, 3, 5, 7, 9, 11, 19, 28, 29, dan 31. Lalu langkah terakhir
ini adalah operasi nomor 34 (Memasang pengunci body ke chasis assy), yang mana operasi
ini memerlukan predecessor operasi nomor 33.
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Setelah mengikuti serangkaian praktikum hingga sampai pada penyusunan laporan
165
1. Proses perakitan yang ada pada PT Tamiya Racing Indonesia ini terdapat 34 proses
operasi perakitan Tamiya yang di awali dengan memasang bumper serta roller ke
chasis dan di akhiri dengan memasang pengunci body ke chasis assy. Proses operasi
perakitan ini dibuat secara runtut dan saling berkelanjutan untuk merakit dan
menghasilkan Tamiya yang utuh
2. Pengukuran kerja yang digunakan merupakan pengukuran kerja langsung dengan
metode yang digunakan adalah metode Stopwatch Time Study (SWTS). Metode
SWTS ini diterapkan untuk menentukan waktu siklus yang diambil saat praktikum
dengan durasi masing-masing operasi kerja tertentu yang untuk selanjutnya
digunakan sebagai waktu siklus. Pada perghitungan selanjutnya waktu siklus
digunakan untuk menentukan waktu normal serta performance rating objektif dan
performance rating subjektif. Setelah di dapatkan waktu normal barulah didapatkan
waktu baku dari masing-masing operasi kerja. Setelah praktikum yang kami lalui,
didapatkan waktu siklus terkecil yakni terjadi pada operasi nomor 04, yaitu
memasang baut pada roler depan kanan dengan lama waktu 3,36 detik, sedangkan
untuk waktu siklus terlama yakni terjadi pada operasi nomor 20, yaitu memasang
gear dynamo ke dynamo dengan lama waktu 32,64 detik.
3. Untuk peta tangan kanan kiri diperoleh dari waktu proses tiap-tiap elemen kerja pada
tiap proses operasi serta avoidable delay pada masing-masing proses. Total awal
pada peta tangan kanan kiri merupakan seluruh waktu proses pada seluruh elemen
pada proses operasi tersebut ditambahkan dengan Avoidable Delay, sedangkan
waktu total akhir adalah seluruh waktu proses pada seluruh elemen pada proses
operasi tanpa ditambah Avoidable Delay. Selanjutnya rekapitulasi peta tangan kanan
kiri merupakan waktu total akhir terbesar dari kedua peta kanan kiri yang disatukan
ke dalam satu tabel. Waktu ini nantinya akan menjadi waktu siklus yang digunakan
dalam perhitungan waktu baku.
4. Precendence Diagram merupakan suatu rangkaian gambar yang berisikan
penjelasan mengenai hubungan dari operasi-operasi yang ada di dalam suatu
aktivitas. Pada presedence diagram pembuatan Tamiya 4WD, terdapat predecessor
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
166
yang menunjukan suatu kegiatan yang harus dikerjakan atau diselesaikan terlebih
dahulu sebelum melakukan kegiatan selanjutnya. Contohnya pada proses operasi
nomor 23 (memasang dinamo assy ke rumah dinamo assy) mempunyai predecessor
pada operasi kerja nomor 20, 21 dan 22 yaitu memasang gear dinamo ke dinamo,
memasang plat belakang besar ke rumah dinamo, memasang plat belakang kecil ke
rumah dynamo assy. Pada operasi kerja tersebut terdapat, dummy activity yang
merupakan aktivitas yang dapat dilakukan tanpa harus memperhatikan urutan kanan
atau kiri untuk dikerjakan. Aktivitas ini terjadi pada operasi kerja nomor 2
(menyekrup bumper belakang kiri pada chasis) dan 3 (menyekrup bumper belakang
kanan pada chasis), 15 (Memasang roda depan ke as roda depan) dan 16 (Memasang
roda depan kiri ke as roda depan assy), serta 28 (Memasang roda belakang kiri ke as
roda belakang assy) dan 29 (Memasang roda belakang kanan ke as roda belakang
assy). Sedangkan constraint activity pada operasi kerja adalah ketika membaut
bemper di mana salah satu sekrup harus dipasang terlebih dahulu untuk memasang
sekrup lainnya.
5. Assembly Chart atau peta rakitan adalah gambaran grafis dari urut-urutan aliran
komponen dan rakitan bagian-bagian untuk menghasilkan produk jadi. Dalam
pembuatan assembly chart ini perlu untuk memperhatikan urutan-urutan proses
operasi dan part mana saja yang termasuk dalam assembly, beberapa sub assembly,
beberapa sub sub assembly, dan juga beberapa sub sub sub assembly. Selain itu,
pembuatan Bill of Material harus memperhatikan detail part-part penyusun Tamiya
mini 4WD. Penyusunan BOM tidak hanya memperhatikan daftar material, suku
cadang dan komponen, tetapi juga berisikan urutan bagaimana produk tersebut
dibuat dapat tergambarkan secara jelas. Dalam praktikum ini terdapat empat
tingkatan dalam BOM pembuatan Tamiya 4WD, yaitu Level 0 yang merupakan
Tamiya jadi itu sendiri, lalu level 1 yang terdiri dari chasis assy, pengunci baterai,
body dan pengunci body. Kemudian untuk level 2 yaitu komponen-komponen utama
penyusun chasis assy seperti plat depan , gear kecil, tuas on/off, panel assy dan lain
167
sebagainya dan level 3 terdiri dari roda, as roda , gear dinamo, dinamo, rumah
dinamo, bumper, roller, baut dan lain sebagainya.
6.2
Saran
Ada pula saran-saran yang dapat kami berikan agar praktikum serta penyusunan
168