Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TATA CARA KERJA

ACARA 4
WORK SAMPLING

Muhammad Dwi Kurniawan


211710301002

Asisten Praktikum:
1. Achmad Shorfi Aldini (201710301089)
2. Devi Ashila Purnamasari (191710301067)
3. Inggri Oktavia Wulandari (191710301054)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini perlu adanya perkembangan dan
evolusi terkemuka guna menunjang akan persaingan di segala bidang. Dalam hal
ini perkembangan Teknologi dan industri kian meningkat secara signifikan, dimana
banyak sekali pekerja yang telah tergantikan dengan teknologi artifical intelligence.
Manusia khususnya pekerja industri terus dituntut melakukan pekerjaannya secara
maksimal agar meunjang produktifitas perusahaan. Pekerja tidak hanya dituntut
dalam hal tenaga namun mereka diharuskan memiliki kemampuan analisis data
guna mendukung perencanaan yang akan dilakukan oleh suatu industri. Manusia
akan terus belajar akan pola pikir yang luas yang berlandaskan interpreneurship.
Namun sangat disayangkan perusahaan tidak merencanakan secara matang akan
penentuan beban kerja yang akan diberikan kepada pekerja. Pekerja sering kali
mendapatkan beban kerja yang terkesan melebihi dari kapasitas kemampuan dan
kompetensi yang di punya. Sehingga bukannya mendapatkan produktifitas yang
baik, melainkan industri tersebut mengalami kemunduran secara tidak langsung.
Menurut Diniaty (2015), Didalam sebuah perusahaan, untuk menghasilkan output
yang baik maka para pekerja harus dalam keadaan normal sehingga tidak ada beban
kerja yang terjadi. Penentuan beban kerja terhadap pekerja sangatlah penting
direncanakan oleh suatu industri.
Pemberian beban kerja dan lingkungan kerja yang sesuai akan membuat
para pekerja lebih meminimumkan akan terjadinya stress kerja, dan menjaga akan
kesehatan pekerja (Bora, 2022). Pengukuran beban kerja dapat dilakukan
berdasarkan waktu dan proses. Dalam perlakuannya kita akan menganalisa akan
proses yang dilakukan selama beberapa waktu yang ditentukan untuk melihat
kinerja dari pekerja. Pengukuran dapat dikatakan optimal dan baik bilamana
pengukuran tersebut mendapatkan data dengan jumlah yang banyak guna
mendapatkan analisa yang pasti dan akurat. Namun dalam pengerjaannya tidak
selalu berjalan sesuai perkiraan. Ada kalanya dalam melakukan pengamatan
terdapat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. Hal ini membuat hasil yang
diperoleh kurang memuaskan. Terdapat cara analisa pengukuran sebagai alternatif
dalam antisipasi kendala yang ada. Pengukuran alternatif ini mengacu pada tingkat
keyakinan dan kepercayaan. Berdasarkan hal diatas, penulis ingin melakukan
analisa akan perancangan pengukuran produktifitas yang mengacu terhadap metode
work sampling, dimana tujuan dalam pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
metode sampling kerja sebagai alat yang efektif menetukan kelonggaran (allowance
time) yang diperlukan dalam pemetuan waktu baku, mempelajari kegiatan
pengukuran kerja dengan pemahaman dan penguasaan materi mengenai sampling
kerja, mengetahui upaya meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktifitas kerja
.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum acara 3 teknik tata cara kerja
mengenai perancangan lingkungan kerja, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Mengetahui metode sampling kerja sebagai alat yang efektif menetukan
kelonggaran (allowance time) yang diperlukan dalam penentuan waktu baku.
2. Mempelajari kegiatan pengukuran kerja dengan pemahaman dan penguasaan
materi mengenai sampling kerja.
3. Mengetahui upaya meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktifitas kerja
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Work Sampling


Work sampling ialah sebuah metode pendekatan akan pengukuran yang
dilakukan guna menganlisa produktifitas yang terjadi pada suatu industri. Menurut
Diniaty (2015), Sampling kerja atau sering disebut dengan Random Observation
Method adalah suatu kegiatan pengukuran kerja secara langsung. Metode
pengukuran ini sangat baik diaplikasikan untuk menentukan persentase waktu delay
dari suatu kegiatan atau tingkat pendayagunaan fasilitas produksi, waktu standar
dan lain sebagainya. Penggunaan teknik pengukuran berdasarkann work sampling
mengacu pada hukum probalitas, dimana dalam pengerjaanya tidak perlu dilakukan
secara waktu menyeluruh melainkan mengambil waktu secara acak sebagai sample
dari keseluruhan waktu yang ada.
Work sampling dapat digunakan dalam penentuan produktifitas dan non
produktifitas aktivitas dari suatu industri. Dengan melihat produktifitas tersebut kita
dapat menganalisa beban kerja dan kelelahan kerja yang terjadi terhadap pekerja.
(Widhiarso, 2022). Menurut Himam (2019), terdapat tahapan dalam penggunaan
metode work sampling, diantaranya sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan pengukuran yaitu untuk apa dilakukan sampling kerja yang
akan menentukan tingkat akurasi dan keyakinannya.
2. Jika tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan waktu baku,
terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan untuk melihat apakah ada
sistem kerja yang baik.
3. Hitung jumlah kunjungan studi yang diperlukan.
4. Pemisahan kegiatan menurut kegiatan Instansi.
5. Uji konsistensi data.
6. Uji kecukupan data
7. Uji Waktu siklus
8. Uji waktu normal
9. Uji Waktu baku.
2.2 Aplikasi Work Sampling Dalam Industri
Work Sampling sangat diperlukan dalam perencanaan beban keja dalam
suatu industri guna menunjang produktifitas yang dituju. Menurut Maretno (2015),
Work sampling adalah metode untuk menentukan produktivitas kerja dan
mengetahui aktivitas pekerja dengan menghitung waktu produktif dan nonproduktif
dalam bentuk persentase. Pengukuran ini diperlukan melihat dengan adanya
ketidakseimbangan penentuan beban kerja terhadap kompetensi dan kemampuan
pekerja. Ketidakseimbangan ini akan memengaruhi kinerja yang dilakukan pekerja
sehingga akan memperlambat produktifitas kerja yang diinginkan. Menurut
Anggraeni (2023), Implementasi work sampling di bidang industri sebagai berikut:
1. Work Sampling dapat digunakan dalam penentuan distribusi pemakaian
waktu kerja terhadap pekerja. Dengan hal ini dapat menentukan tingkat
efesiensi waktu yang dilakukan pada aktivitas kerja.
2. Work Sampling dapat menentukan tingkat pemanfaatan mesin dan peralatan
kerja yang terdapat di industri
3. Dengan adanya metode work sampling dapat memperkirakan waktu baku
bagi pekerja yang produktif maupun non produktif
4. Penggunaan metode ini dapat memperkirakan kelonggaran pada stasiun kerja
5. Penggunaan metode work sampling dapat merancang beban kerja dari pekerja
non produktif dilihat dari aktivitas kerja yang dilakuakan selama waktu
pengamatan.

2.3 Produktifitas Kerja


Produktifitas merupakan suatu pandangan terhadap adanya progress kerja
yang lebih baik kedepannya. Secara umum produktifitas memiliki artian
perbandingan dengan output yang ingin dicapai dengan total keseluruhan
sumberdaya yang digunakan. Menurut Leihitu (2022), Produktifitas memiliki 2
pandangan, dimana pandangan pertama melihat dari sisi efektifitas yang mengarah
pada pencapaian kerja yang dituju. Pencapaian ini meliputi segi kualitas, kuantitas
dan waktu. Sedangkan pandangan kedua mengacu pada input dan realisasi
penggunaanya. Produktivitas dapat diartikan sebagai pengaplikasian dari
keseluruhani sumberdaya input suatu industri untuk mencapai hasil tertentu yang
direncanakan dan diinginkan output dalam kurun waktu tertentu. Produktivitas
dapat diukur dengan membandingkan output dengan input. (Pratama, 2022).
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
Dalam pengukuran produktifitas terdapat kunci utama yang digunakan di
antaranya: Delivery Time -Quality -Lead Times -Equipment Utilization.Menurut
Sisca (2020), Dalam melakukan pengukuran produktifitas terdapat 2 cara yang
ditinjau berdasarkan faktornya.
1. Single Factor Productivity : merupakan pengukuran produktivitas
dengan menggunakan satu variabel output dan input yaitu variabel
tenaga kerja
2. Multi Factor Productivity : Merupakan pengukuran produktivitas
dengan mengukur keseluruhan input yang digunakan oleh perusahaa
penentuan perencanaan lingkungan kerja terhadap data yang telah
didapatkan biasanya dalam pengolahannya menggunakan beberapa uji
didalamnya. Berikut beberapa uji yang dilakukan dalam analisa
pengolahan data:
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat
Adapun alat alat yang dipergunakan didalam praktikum teknik tata cara
kerja acara 4, mengenai work sampling, diantaranya sebagai berikut:
1. Alat tulis
2. Laptop
3. Kamera Handphone
3.1.2. Bahan
Adapun bahan yang dipergunakan didalam praktikum teknik tata cara
kerja acara 4, mengenai work sampling, ialah data pengamatan pekerja.

3.2. Prosedur Praktikum


1. Bagi tugas diantara anggota kelompok sesuai dengan waktu luang yang
dimiliki masing‐masing anggota. Setiap anggota kelompok harus pernah
sebagai pengamat/pengukur kegiatan kerja.
2. Tetapkan tujuan yang ingin diteliti performance kerjanya. Obyek dapat
berupa aktivitas manusia, mesin/peralatan, telepon umum, alat transportasi,
kasir, dan lain sebagainya.
3. Tentukan waktu‐waktu pengamatan/kunjungan dengan menggunakan tabel
bilangan acak.
4. Tentukan jumlah pengamatan awal (pre work sampling) yang ingin
dilaksanakan. Kegiatan penelitian awal dilakukan antara 5 s/d 7 hari kerja
dengan jumlah pengamatan yang sebanyak‐banyaknya. Jangan lupa tentukan
tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian.
5. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan dengan memisahkan antara
kegiatan produktif dan kegiatan non produktif.
6. Konsultasikan penelitian anda kepada asisten.
7. Analisis hasil pengamatan yang telah diperoleh
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Hari ke-1
Jumlah
Hari ke Produktif Non Produktif
Pengamatan

1 32 - 32
2 17 15 32
3 27 5 32
4 12 20 32
Total 88 40 128

4.2 Hasil Perhitungan


Tabel 4.2. Hasil Perhitungan
Non Jumlah Produktivitas Kecukupan
Hari Ke Produktif
Produktif Pengamatan (%) data (N’)

1 32 - 32 100 %

2 17 15 32 53,13 %
727,28
3 27 5 32 84,38%
4 12 20 32 37,5 %
Total 88 40 128 275,01%
Non Data tidak
Keterangan
Produktif cukup
BAB 5. PEMBAHASAN

Pengujian kecukupan data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan
bahwa data yangdigunakan cukup untuk digunakan sebagai bahan penelitian. (Tannady,
2019). Diniaty (2017), menambahkan bahwa koefisien utama untuk perhitungan waktu
standar dalam pengamatan mengacu terhadap allowance. Allowance bertujuan agar pekerja
dapat mempertahankan tingkat performanya tetap 100% sepanjang hari. Analisis
kecukupan data didapatkan dari perbandingan antara jumlah keseluruhan data
pengamatan dengan jumlah keseluruhan data yang diperlukan. Dalam
perhitungannya menggunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat kepercayaan
sebesar 95%. Pengamatan akan uji kecukupan dilakukan menggunakan 4
departemen kerja, dimana 4 departemen tersebut dianggap sebagai perlakuan 4 hari
pengamatan dengan 32 waktu pengamatan.
Pada hari 1 terhadap 32 produktif. Pada hari 2 terdapat 17 produktif dan 15
waktu non produktif. Pada hari 3 terdapat 27 waktu produktif dan 5 waktu non
produktif. Pada hari 4 terdapat 12 waktu produktif dan 20 waktu non produktif.
Untuk total produktivitas didapatkan 88 waktu dan untuk non produktif didapatkan
total 40 waktu dengan jumlah waktu pengamatan 128. Dalam perhitungan yang
diperoleh didapatkan nilai uji kecukupan data sebesar 727,28. Menurut Diniaty
(2015), hasil kecukupan data data dikatakan cukup bilamana N > N’. Berdasarkan
hal tersebut dapat dianalisa hasil uji kecukupan data dapat dikatakan tidak cukup
dengan nilai N’ sebesar 727,28 > daripada nilai N yaitu sebesar 128. Karena N’ >
N, maka perlunya pengamatan kembali sebanyak 727,28-128 = 599,28 waktu agar
data dapat dikatakan cukup. Perhitungan persentase produktivitas diperlukan untuk
mengetahui seberapa besar persentase untuk setiap proses operasinya. Pada hasil
perhitungan persentase produktivitas didapatkan dari 4 hari pengamatan terjadi
perbedaan tingkat persentase produktivitas. Pada hari 1 didapatkan 100%
produktifitas. Pada hari 2 didapatkan 53,12 % produktifitas. Pada hari 3 didapatkan
84,37 % produktifitas. Pada hari 4 didapatkan 37,5% produktifitas. Total persentase
produktifitas yang didapatkan dari keseluruhan data sebesar 274,99%. Tingkat
produktifitas didapatkan dari hasil pembagian anatara jumlah produktif dari salah
satu departemen kerja dengan jumlah pengamatan yang dilakukan yang kemudian
dikalikan dengan 100%. Menurut Muntaha (2022), Waktu pekerjaan suatu proyek
konstruksi sangat bergantung terhadap produktivitas. Semakin rendah
produktivitasnya, maka semakin besar peluang terjadi keterlambatan pekerjaan.
Sebaliknya, semakin tinggi tingkat produktivitasnya maka semakin rendah peluang
terjadinya keterlambatan.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dianalisa bahwa, Persentase
produktivitas atau beban kerja yang diterima dalam menyelesaikan pekerjaan 1 (P1)
adalah sebesar 100% dan waktu jam kerja yang dilakukan yaitu 10 jam per hari,
maka 100% x 2 jam 45 menit waktu pengamatan= 2 jam 45 menit produktif.
Persentase produktivitas pekerjaan 2 (P2) adalah sebesar 53,13% dan waktu jam
kerja yaitu 2 jam 45 ,menit waktu pengamatan, maka 53,13% x 1,75 jam = 0,9296
jam dan sisanya 0,5704 jam dipakai untuk kegiatan tidak produktif. Persentase
produktivitas atau beban kerja yang diterima dalam menyelesaikan pekerjaan 3 (P3)
adalah sebesar 84,38% dan waktu kerja yang dilakukan yaitu 1,75 jam waktu
pengamatan, maka 84,38% x 1,75 jam = 1,47 jam produktif dan sisanya 0,2735 jam
dipakai untuk kegiatan tidak produktif. Persentase produktivitas atau beban kerja
yang diterima dalam menyelesaikan pekerjaan 4 (P4) adalah sebesar 37,5% dan
waktu kerja yang dilakukan yaitu 1,75 jam waktu pengamatan, maka 37,5% x 1,75
jam = 0,656 jam produktif dan sisanya 1,093 jam dipakai untuk kegiatan tidak
produktif.

.
BAB 6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum acara 3 teknik tata cara kerja mengenai
perencanaan lingkungan kerja sebagai berikut:
1. Metode sampling menjadi metode yang efektif dalam menetukan kelonggaran
(allowance time) yang diperlukan dalam penentuan waktu baku. Pengukuran
yang digunakan pada metode ini dilakukan secara acak dan menggunakan
persentase keyakinan dan kepercayaan sehingga dalam dianalisa perbandingan
waktu produktifitas dan non produktifitas dari masing masing department
produksi.
2. Pengukuran kerja yang dilakukan pekerja menggunakan metode work
sampling dapat dipelajari secara langsung dengan melihat data persentase
produktifitas yang telah didapatkan. Nantinya data tersebut akan dikaji ulang
sehingga didapatkan data uji kecukupan data yang dimaksudkan untuk melihat
perlunya pengulangan akan pengamatan yang dilakukan.
3. Peningkatan akan produktifitas pekerja sangat mengacu pada beban kerja yang
diberikan kepada pekerja. Semakin tinggi beban kerja akan menurunkan
tingkat kepuasan dan produktivitas karyawan.

6.2 Saran
Adapun saran pada praktikum acara 4 teknik tata cara kerja mengenai work
sampling sebagai berikut:
Sebaiknya praktikan lebih teliti dan konsentrasi pada saat memerhatikan
asisten dosen menjelaskan materinya, dan sebelum dilakukan praktikum praktikan
sebaiknya mempelajari terlebih dahulu teori dasar work sampling, agar informasi
yang sudah diberikan oleh asisten praktikum dapat lebih memahami mengenai
materi yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, R., Laorenza, S., Adelino, M. I. (2023). Analisis Pengukuran Waktu


Kerja Secara Langsung Dengan Metode Work Sampling Pada UMKM
Soerabi Bandung. Jurnal Sains Dan Teknologi. 3(1): 151 -157. Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Putra Indonesi. Padang.

Bora, M. A., Yusdinata, Z., & Siregar, R. R. S. (2018). Analisis Waktu Standar Pembuatan
Baju Seragam Sekolah Dasar (Sd) Dengan Metode Work Sampling (Studi Kasus Di
Yunus Tailor Batam). Jurnal Industri Kreatif (Jik), 2(1), 41

Diniaty, D., Febriadi, R. (2015). Analisis Beban Kerja Dengan Menggunakan


Metode Work Sampling. Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah Dalam
Bidang Teknik Industri. 1(2): 60-69. Teknik Industri, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau

Diniaty, Dewi dan Ariska, Irna. (2017). Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Berdasarkan Waktu Standar denganMetode Work Sampling di Stasiun
Repair Overhoul Gearbox. Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalambidang Teknik Industri. Vol. 3(1): 1-6

Himam, F. Sani, A. (2022). Perbandingan Metode Work Sampling dan Metode


Most Untuk Menentukan Output Produksi Pengecatan Berbasis Web (Studi
Kasus UPTD Logam Kota Pasuruan). Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik
Informatika. 14(2): 64-71. Informatika, Universitas Merdeka, Pasuruan,
Indonesia.

Leihitu, K. F. (2022). Pengaruh Motivasi, Pengawasan dan Budaya Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan PT. Tigaraksa Satria, Tbk Manado. Journal
Productivity. 3(1): 61-66. Ilmu Administrasi, Program Studi Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi. Manado
Maretno, A., Haryono, H. (2015). Analisa Beban Kerja Fisik dan Mental dengan
Menggunakan Work Sampling dan NASA-TLX untuk Menentukan Jumlah
Operator. Dinamika Rekayasa, 11(2), 55-63.

Muntaha, P. A., Herwanto, D., Asyidikiah, M. R. (2022). Analisis Produktivitas


Pekerja Menggunakan Metode Work Sampling Di Toko Xyz. Satuan Tulisan
Riset dan Inovasi Teknologi. 6(3). 325-332. Teknik Industri, Universitas
Singaperbangsa Karawang. Teluk Jambe Jawa Barat.

Pratama, F. R., Hendriani, S., Machasin. (2022). Pengaruh Beban Kerja Dan
Teamwork Terhadap Kepuasan Kerja Dan Produktivitas Kerja Karyawan
Pada Pt Pertamina Hulu Rokan Zona Xxx. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. 11(4):
474-486. Manajemen Universitas Riau. Riau.

Sisca, C, E., Sinaga, O. S., Revida, E., Purba, S., Fuadi, Butarbutar, M., Simarmata,
H. M., Munsarif, M., & Silitonga, H. P. (2020). TeoriTeori Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Yayasan Kita Menulis

Tannady, H., Rumawan, R. E., Wilujeng, F. R., Rembulan, G. D. (2019). Analisis


Produktivitas Operator Kasir Menggunakan MetodeWorkSampling: Studi
Kasus Gerai Chatime Mangga Besar. Jurnal Teknologi. 9(2): 10-15.
Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara.

Widhiarso, W., Ernawati, R. (2022). Analisis Beban Kerja Pada Proses Perakitan
Timbangan (Studi Kasus: Ud. Xyz). Jurnal Teknik Industri. Teknik Industri,
Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Universitas Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
LAMPIRAN PERHITUNGAN

1. Produktivitas (%)
jumlah produktif
• P𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = Jumlah pengamatan × 100%

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = × 100%

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 1 x 100 %

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 100 %

jumlah produktif
• P𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = Jumlah pengamatan × 100%

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = × 100%

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 53,125 %

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 53,13 %

jumlah produktif
• P𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = × 100%
Jumlah pengamatan

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = × 100%

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 84,375 %

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 84,38 %

jumlah produktif
• P𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = Jumlah pengamatan × 100%

P𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = × 100%

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = 37,5 %


2. Uji kecukupan data (N’)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
𝒑 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

𝑝=

𝑝 = 0,6875

𝒌𝟐 (𝟏−𝒑)
𝑁′ = 𝑺𝟐 𝑷

22 (1−0,6875)
N’ =
(0,05)2 0,6875

𝑁′ =

𝑁′ =

𝑁′ = 727,272
𝑁′ = 727,27

Pengamatan : N’ N maka data tidak cukup


LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai