Anda di halaman 1dari 19

Desain Kerja

MANAJEMEN OPERASIONAL
Nama Kelompok 6

1. Reynata Amirazanthi (20210315)


2. Yunia Rachma Maulidah (20210304)
3. Novinza Agata (20210117)
4. Meylina Agidia (20210253)
5. Nurun nisa (20210255)
Definisi Desain Pekerjaan

Desain Pekerjaan (jib design) adalah tindakan menentukan


kadar dan metode pekerjaan.
Desainer pekerjaan berfokus pada 'Apa' yang harus diselesaikan
dalam pekerjaan, 'Siapa' yang melakukan pekerjaan,
'Bagaimana' pekerjaan dilakukan, dan 'Di mana' pekerjaan
dilakukan.
Tujuan desain pekerjaan termasuk produktivitas, keamanan,
dan kualitas kehidupan kerja.
Ergonomi merupakan bagian penting dari desain pekerjaan.
Ergonomi (ergonomic) adalah penyerasian antara manusia
dengan desain tempat kerja.Ergonomi berhubungan dengan
desain peralatan, desain metode kerja, dan desain keseluruhan
dalam lingkungan kerja.Ergonomi bertujuan untuk mencegah
cedera umum di tempat kerja.
Spesialisasi

Spesialisasi adalah pekerjaan yang memfokuskan pada beberapa aspek dari


sebuah produk atau jasa.
Alasan utama untuk spesialisasi adalah kemampuan untuk memfokuskan
usaha seseorang dan kemudian menjadi ahli pada jenis pekerjaan tersebut.
Keuntungan Spesialisasi bagi Manajemen:
 Memudahkan pelatihan
 Produktivitas tinggi
 Biaya upah rendah.

Kenutungan Spesialisasi bagi Pekerja:


 Persyaratan pendidikan dan kemampuan yang rendah
 Tanggung jawab minimal
 Sedikit pekerjaan mental yang dibutuhkan.
Spesialisasi

Kerugian Spesialisasi bagi Manajemen:


 Sulit untuk memotivasi kualitas
 Ketidakpuasan pekerja, kemungkinan adanya kemangkiran
dan perputaran yang tinggi, taktik yang merusak, tidak
memerhatikan kualitas

Kerugian Spesialisasi bagi Pekerja:


 Pekerjaan yang monoton
 Sedikitnya kesempatan untuk peningkatan
 Kendali yang kurang terhadap pekerjaan
 Sedikitnya kesempatan untuk pemenuhan diri sendiri.
Pendekatan Perilaku pada Desain Pekerjaan

Dalam upaya untuk membuat pekerjaan lebih menarik dan berguna,


pendesain pekerjaan seringkali mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1). Pemekaran Pekerjaan (job enlargement) berarti memberikan seorang
pekerja porsi yang lebih besar dari total keseluruhan tugas. Hal ini
mendasari muatan horizontal (horizontal loading) yaitu pekerjaan
tambahan yang memiliki tingkat kemampuan dan tanggung jawab yang
sama dengan pekerjaan yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk
membuat pekerjaan lebih menarik dengan meningkatkan ragam
kemampuan yang diperlukan dan dengan menyediakan pekerja sebuah
kontribusi yang nyata terhadap keseluruhan hasil. Misalnya pekerjaan
seorang pekerja bidang produksi mungkin dapat diperluas sehingga dia
bertanggung jawab untuk sebuah rangkaian kegiatan dan bukan hanya
satu kegiatan.
Pendekatan Perilaku pada Desain Pekerjaan

2) Rotasi Pekerjaan (job rotation) berarti membuat


pekerja secara periodik bertukar pekerjaan.

3). Peningkatan Pekerjaan (job enrichment)


melibatkan peningkatan tingkat tanggung jawab
untuk perencanaan dan koordinasi tugas.
Pengukuran Kerja

Pengukuran Kerja memberikan perhatian pada penentuan 'panjangnya


waktu' yang harus diambil untuk menyelesaikan pekerjaan.Waktu
pekerjaan merupakan masukan yang penting bagi perencanaan
kapasitas, perencanaan kekuatan pekerja, pengestimasian biaya buruh,
penjadwalan, penganggaran dan pembuatan desain sistem insentif.
Selain itu, dari sudut pandang pekerja, standar waktu menggambarkan
jumlah waktu yang harus diambil untuk melakukan pekerjaan dalam
kondisi yang umum. Standar tersebut termasuk waktu kegiatan yang
diharapkan ditambah kelonggaran untuk kemungkinan adanya
penundaan.
Sebuah "Standar Waktu (standar time) merupakan jumlah waktu yang
harus diambil oleh pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan
sebuah tugas yang spesifik, bekerja pada tingkat yang berkelanjutan,
menggunakan metode, alat dan perlengkapan, bahan baku, dan
pengaturan tempat kerja yang sudah ada
Pengukuran Kerja

Metode umum yang digunakan pada pengukuran


pekerjaan adalah:

 Studi Waktu Stopwatch


 Waktu Elemen Standar
 Standar Waktu yang sudah ada
 Pengambilan Sampel Kerja.
Pengukuran Kerja

Studi Waktu Stopwatch (stopwatch time study) digunakan untuk


mengembangkan sebuah standar waktu berdasarkan pada
pengamatan salah satu pekerja dalam beberapa kali. Setelahnya,
standar tersebut diterapkan pada semua pekerja di dalam organisasi
yang melakukan pekerjaan yang sama.

Langkah dasar dalam studi ini adalah:


 Menjelaskan tugas yang akan dipelajari dan memberitahu siapa
pekerja yang akan dipelajari
 Menentukan jumlah siklus kerja yang akan diamati
 Mengukur waktu dari pekerjaan tersebut dan menilai bagaimana
kinerja pekerja
 Menghitung waktu standar.
Pengukuran Kerja

Waktu Elemen Standar (standard elemental times) adalah


standar waktu yang berasal dari sebuah data waktu historis
perusahaan.Prosedur untuk menggunakan Waktu Elemen terdiri
atas langkah-langkah berikut:
a). Menganalisis pekerjaan untuk mengidentifikasi elemen standar.
b). Memeriksa dokumen untuk elemen yang memiliki waktu
historis dan mencatatnya. Menggunakan studi waktu untuk
mendapatkan hal lainnya, jika diperlukan.
c). Memodifikasi data waktu jika
d). Menjumlahkan waktu elemen untuk memperoleh waktu normal
dan memfaktorkan kelonggaran untuk mendapatkan waktu
standar.
Pengukuran Kerja

Standar Waktu yang telah Ditentukan (predetermined time


standard) melibatkan data yang dipublikasikan pada waktu
elemen standar.Sebuah sistem yang umum digunakan adalah
"Methods Time Measurement (MTM)", yang dikembangkan di
akhir tahun 1940-an oleh Methods Engineering Council.
Keuntungan dari 'Standar waktu yang telah ditentukan' adalah:
a). Berdasarkan pada pekerja dalam jumlah besar di bawah
kondisi yang terkendali.
b). Analis tidak diperlukan untuk menilai kinerja dalam
mengembangkan standar.
c). Tidak ada gangguan pada operasi.
d). Standar bisa ditetapkan bahkan jauh sebelum sebuah
pekerjaan dilakukan.
Pengukuran Kerja

Pengambilan Sampel Kerja (work sampling)


adalah sebuah teknik untu mengestimasi proporsi
waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja atau
sebuah mesin pada berbagai kegiatan dan waktu
kosong.
Kompensasi

Kompensasi merupakan masalah signifikan untuk desain sistem


kerja.Penting bagi organisasi untuk mengembangkan rencana
kompensasi yang cocok untuk karyawan mereka.
Jika gaji terlalu rendah, organisasi akan mengalami kesulitan untuk
menarik dan mempertahankan karyawan serta manajer yang
kompeten.Jika gaji terlalu tinggi, akan mengakibatkan biaya yang
meningkat dan profit yang rendah atau memaksa organisasi untuk
meningkatkan harga, yang tentu saja akan memengaruhi
permintaan akan produk atau jasa organisasi.
Organisasi menggunakan DUA sistem dasar untuk memberi
kompensasi pada karyawan, yaitu:
1). Sistem Berbasiskan Waktu
2). Sistem Berbasiskan Hasil (insentif)
Kompensasi

1). Sistem Berbasiskan Waktu (time based system) atau sistem per
jam dan ukuran upah kerja harian, yaitu kompensasi berbasiskan waktu
kerja karyawan dalam sebuah periode penguapahan.
Keuntungan Sistem Berbasiskan Waktu:
a). Pengamatan tersebar dalam sebuah rentang waktu, membuat hasilnya
menjadi kurang memungkinkan bagi fluktuasi jangka pendek.
b). Sedikit atau bahkan tidak ada gangguan kerja.
c). Pekerja menjadi jarang marah.
d). Studi lebih murah dan lebih cepat serta persyaratan kemampuan dari
analisis lebih sedikit.
e). Studi bisa diganggu tanpa memengaruhi hasil.
f). Studi yang berbeda dapat dilakukan secara bersamaan.
g). Tidak perlu menggunakan alat pengatur waktu.
h). Cocok untuk tugas yang tidak berulang.
Kompensasi

Keuntungan Sistem Berbasiskan Waktu:


 Kurang detail pada elemen dari sebuah pekerjaan
 Pekerja bisa mengubah pola pekerjaan mereka ketika mereka
melihat adanya pengamat sehingga dapat membatalkan hasil
 Di banyak kasus, tidak ada catatan metode yang digunakan oleh
pekerja
 Tidak cocok untuk tugas yang pendek dan berulang
 Pengamat mungkin gagal dalam mengikuti sebuah jadwal acak
dari pengamatan
 Membutuhkan lebih banyak waktu untuk pindah dari satu
tempat kerja ke tempat kerja lainnya dan untuk memenuhi
persyaratan ke-acakan
Kompensasi

2). Sistem Berbasiskan Hasil/Insentif (output-


based/incentive systems) memberikan
kompensasi pada karyawan berdasarkan jumlah
produk yang dihasilkan dalam sebuah periode waktu
sehingga pembayaran sangat terikat dengan kinerja.
Sistem Pengupahan Berbasiskan Pengetahuan

Pengupahan Berbasiskan Pengetahuan


(knowledge based pay systems) adalah sebuah
sistem pengupahan yang digunakan oleh organisasi
untuk memberikan penghargaan kepada pekerja
yang mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan mereka.
SEKIAN, TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai