Anda di halaman 1dari 4

Assalamu alaikum wr wb , Selamat Malam , Om Swasti Astu

Nama : Muhammad Wais Alkarni Rustam


Nim : 043141094

1. Jelaskan atribut penting dalam disain pekerjaan serta elemen desain pekerjaan yang berkaitan dengan
analisis tugas, analisis karyawan dan analisis lingkungan

Jawaban :

Desain pekerjaan adalah suatu proses mengatur tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam sebuah pekerjaan
sehingga menciptakan kondisi di mana karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien serta memberikan
kepuasan kerja yang tinggi. Terdapat beberapa atribut penting dalam disain pekerjaan, yaitu:

1. Klarifikasi tujuan dan tanggung jawab pekerjaan

2. Spesifikasi keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan

3. Menentukan penghargaan dan insentif yang diperlukan

4. Menetapkan sistem pengawasan yang tepat

5. Mempertimbangkan faktor ergonomi dan keselamatan kerja

Elemen desain pekerjaan yang berkaitan dengan analisis tugas, analisis karyawan, dan analisis lingkungan
antara lain:

1. Analisis tugas: Elemen ini berkaitan dengan identifikasi tugas-tugas yang harus dilakukan dan
bagaimana cara melaksanakan tugas-tugas tersebut secara efektif dan efisien. Analisis tugas mencakup
deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan identifikasi lingkup pekerjaan.

2. Analisis karyawan: Elemen ini berkaitan dengan keterampilan, kemampuan, dan karakteristik
karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan efektif dan efisien. Analisis
karyawan mencakup kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian teknis yang diperlukan.

3. Analisis lingkungan: Elemen ini berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pekerjaan, seperti kondisi fisik tempat kerja, jadwal kerja, dan kebijakan perusahaan. Analisis
lingkungan membantu dalam menentukan desain pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan
kerja yang ada.

2. Waktu Standar merupakan waktu yang diperlukan oleh rata-rata karyawan untuk mengerjakan
pekerjaannya pada kondisi normal.

a. Jelaskan menghitung waktu rata-rata, menghitung waktu normal dan menghitung waktu standar pada
tahapan dalam menentukan waktu standar (Russell dan Taylor)!
b. Kemudian hitunglah waktu standar kasus di bawah ini, apabila waktu kerja yang memiliki 10 siklus
dan faktor penundaan 12%! Elemen ∑t (menit) RF

1 3,32 0,83

2 5,51 1,00

3 2,72 1,02

4 4,88 1,78

5 1,15 0,07

Jawaban :

a. Dalam menentukan waktu standar, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Analisis tugas: melakukan analisis terhadap setiap tugas yang dilakukan oleh karyawan, mencatat
urutan kegiatan dalam tugas tersebut, serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
kerja, seperti keahlian karyawan, peralatan yang digunakan, dan lingkungan kerja.

2. Analisis gerakan: mengidentifikasi gerakan-gerakan yang dilakukan oleh karyawan dalam


menyelesaikan suatu tugas dan mencatat waktu yang diperlukan untuk setiap gerakan tersebut.

3. Menghitung waktu rata-rata: menjumlahkan waktu yang diperlukan untuk setiap gerakan dalam tugas
dan membaginya dengan jumlah gerakan yang dilakukan. Hasil dari perhitungan ini adalah waktu rata-
rata yang diperlukan untuk menyelesaikan satu gerakan.

4. Menghitung waktu normal: menentukan waktu normal yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap
tugas dengan mengalikan waktu rata-rata dengan jumlah gerakan dalam tugas tersebut.

5. Menghitung waktu standar: menghitung waktu standar dengan menambahkan waktu tambahan untuk
istirahat, kelelahan, dan gangguan-gangguan lain yang mungkin terjadi selama proses kerja. Waktu
tambahan ini biasanya ditentukan berdasarkan pengalaman, observasi, atau data historis.

Dengan melakukan tahapan-tahapan tersebut, maka waktu standar dapat ditentukan dengan akurat, sehingga
perusahaan dapat memperkirakan waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas atau proses
produksi.

b. Untuk menghitung waktu standar, kita perlu mengikuti tahapan-tahapan dalam menentukan waktu standar
seperti yang telah dijelaskan pada jawaban sebelumnya. Dalam kasus ini, faktor penundaan sebesar 12% juga
harus diperhitungkan.

Tahap 1: Menghitung waktu rata-rata Elemen ∑t (menit) RF (jumlah siklus) ∑t × RF 1 3,32 0,83 2,756 2 5,51
1,00 5,510 3 2,72 1,02 2,7824 4 4,88 1,78 8,6944 5 1,15 0,07 0,0805 ∑ 17,58 ∑ RF = 4,70 ∑ ∑t × RF = 19,8233

Waktu rata-rata = (∑ ∑t × RF) / (∑ RF) = 19,8233 / 4,70 = 4,22 menit per siklus
Tahap 2: Menghitung waktu normal Waktu normal = waktu rata-rata × faktor koreksi penundaan Faktor koreksi
penundaan = 1 + (persentase faktor penundaan / 100) = 1 + (12/100) = 1,12 Waktu normal = 4,22 × 1,12 = 4,72
menit per siklus

Tahap 3: Menghitung waktu standar Waktu standar = waktu normal × jumlah siklus Waktu standar = 4,72 × 10
= 47,2 menit

Jadi, waktu standar pada kasus ini adalah 47,2 menit.

3. Jelaskan dan sebutkan strategi model permintaan dalam proses perencanaan dan penjadwalan
agregat?

Jawaban :

Dalam proses perencanaan dan penjadwalan agregat, terdapat beberapa strategi model permintaan yang dapat
diterapkan, di antaranya:

1. Level Strategy: Strategi ini mengacu pada strategi penjadwalan yang menggunakan tenaga kerja atau
kapasitas yang tetap dan menyesuaikan tingkat produksi dengan permintaan yang ada. Dalam strategi
ini, perusahaan menghasilkan output yang stabil pada tingkat yang sama dari bulan ke bulan, meskipun
permintaan fluktuatif.

2. Chase Strategy: Strategi ini mengacu pada penyesuaian output perusahaan dengan permintaan yang
ada. Dalam strategi ini, perusahaan menyesuaikan tingkat produksinya dengan tingkat permintaan,
sehingga jumlah produksi selalu sama dengan jumlah permintaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja atau kapasitas yang dimiliki perusahaan.

3. Hybrid Strategy: Strategi ini adalah kombinasi dari level dan chase strategy. Dalam strategi ini,
perusahaan menghasilkan output yang tetap pada tingkat tertentu dan menyesuaikan produksi dengan
permintaan yang ada. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan output pada
tingkat yang sama, sementara juga mengakomodasi perubahan permintaan.

4. Backlog Strategy: Strategi ini mengacu pada produksi lebih sedikit dari permintaan yang ada, sehingga
ada backlog atau pesanan tertunda yang harus dipenuhi pada waktu berikutnya. Strategi ini dapat
membantu perusahaan menghindari biaya tambahan yang terkait dengan produksi tambahan atau
pengurangan tenaga kerja saat permintaan turun.

5. On-Demand Strategy: Strategi ini mengacu pada produksi hanya saat permintaan muncul. Dalam
strategi ini, perusahaan tidak memiliki inventaris dan hanya memproduksi saat ada permintaan yang
diterima. Hal ini dapat membantu perusahaan menghindari biaya inventarisasi dan meningkatkan
efisiensi produksi.
Dalam memilih strategi model permintaan yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti biaya produksi, biaya persediaan, kemampuan tenaga kerja dan kapasitas, serta permintaan pelanggan
yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai