Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL ATAU TUGAS KE-2

1. Jelaskan atribut penting dalam disain pekerjaan serta elemen desain pekerjaan yang
berkaitan dengan analisis tugas, analisis karyawan dan analisis lingkungan 6.9
2. Waktu Standar merupakan waktu yang diperlukan oleh rata-rata karyawan untuk
mengerjakan pekerjaannya pada kondisi normal.
a. Jelaskan menghitung waktu rata-rata, menghitung waktu normal dan menghitung
waktu standar pada tahapan dalam menentukan waktu standar (Russell dan
Taylor)! 6.30
b. Kemudian hitunglah waktu standar kasus di bawah ini, apabila waktu kerja yang
memiliki 10 siklus dan faktor penundaan 12%! 6.31

Elemen ∑t (menit) RF
1 3,32 0,83
2 5,51 1,00
3 2,72 1,02
4 4,88 1,78
5 1,15 0,07

3. Jelaskan dan sebutkan strategi model permintaan dalam proses perencanaan dan
penjadwalan agregat? 7.7
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER

TUGAS TUTORIAL 2
Kode MK : EKMA4215 NIM : 042257415
Nama MK : Manajemen Operasi Nama : Annisa Nurfawzia Faraswati
Prodi/Semester : Manajemen/4 Pokjar : Banyuwangi
Tutor : Reny Sumarni, S.E., M.M.

Jawaban :
1. Atribut penting dalam desain pekerjaan meliputi:
a. Kejelasan Tugas, atribut ini mencakup jelasnya definisi tugas yang harus
dilakukan oleh seorang karyawan. Tugas yang jelas akan membantu karyawan
memahami tanggung jawab dan harapan yang melekat pada pekerjaan mereka.
b. Otonomi, mengacu pada sejauh mana karyawan diberi kebebasan dan kewenangan
dalam mengambil keputusan terkait pekerjaan mereka. Memberikan otonomi yang
tepat dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan.
c. Tantangan, desain pekerjaan yang baik harus menawarkan tantangan yang
memadai kepada karyawan. Tantangan ini akan mendorong perkembangan dan
pertumbuhan karyawan serta menjaga kepentingan mereka terhadap pekerjaan.
d. Umpan Balik, atribut ini melibatkan pemberian umpan balik yang teratur dan
konstruktif kepada karyawan tentang kinerja mereka. Umpan balik yang efektif
dapat membantu karyawan meningkatkan kualitas kerja mereka dan mencapai
tujuan yang ditetapkan.
e. Tingkat pengulangan yang tepat
f. Tingkat perhatian dan penyerapan yang tepat
g. Tanggung jawab karyawan untuk mengambil keputusan dan kebijakan
h. Pengendalian karyawan terhadap pekerjaannya
i. Sasaran dan umpan balik pencapaian
j. Kontribusi terhadap produk atau jasa yang berguna
k. Kesempatan menjalin hubungan dan pertemanan personal
l. Beberapa pengaruh melalui cara kerja yang dilaksanakan dalam kelompok
m. Penggunaan keahlian
Elemen desain pekerjaan yang berkaitan dengan analisis tugas, analisis karyawan, dan
analisis lingkungan meliputi:
- Analisis Tugas: Melibatkan identifikasi tugas-tugas spesifik yang harus dilakukan
dalam pekerjaan tersebut. Ini mencakup penentuan urutan tugas, tingkat
kompleksitas, dan keahlian yang diperlukan.
- Analisis Karyawan: Melibatkan penilaian kemampuan, keahlian, dan karakteristik
karyawan yang paling sesuai dengan tugas-tugas yang harus dilakukan. Hal ini
memungkinkan penempatan yang tepat dan penugasan tugas yang sesuai dengan
kemampuan individu.
- Analisis Lingkungan: Melibatkan pemahaman terhadap faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Ini mencakup aspek fisik, sosial, dan
organisasional yang dapat memengaruhi kinerja dan kesejahteraan karyawan.
Dengan memperhatikan atribut penting dan elemen desain pekerjaan yang terkait,
organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang memadai, memaksimalkan
potensi karyawan, dan mencapai efisiensi serta produktivitas yang lebih tinggi.

2. Menentukan Waktu Standar


a. Tahapan menentukan waktu standar menurut Russell dan Taylor
1) Menghitung Waktu Rata-Rata
Waktu rata-rata ditentukan dengan mengadakan pengamatan secara berulang
terhadap pekerjaan yang sama. Waktu rata-rata ini juga harus ditentukan, baik
untuk pekerjaan maupun untuk setiap elemen pekerjaan.
2) Menghitung Waktu Normal
Mengalikan waktu rata-rata dan tingkat kinerjanya.
Waktu normal = Waktu Rata-Rata Elemen Pekerjaan x Tingkat Kinerja
Nt = (t) (RF)
Oleh karena itu, waktu siklus normal dihitung dengan NT = ΣNt.
3) Menghitung Waktu Standar
Menghitung waktu standar, yaitu menyesuaikan waktu normal dengan faktor
kelonggaran yang dimiliki dalam pekerjaan tersebut. Faktor kelonggaran
merupakan toleransi terhadap penundaan yang mungkin terjadi, seperti
keharusan ke toilet. Waktu standar dihitung sebagai berikut.
Waktu Standar = (Waktu Siklus Normal) (1 + Faktor Penundaan)
ST = (NT) (1 + AF)
b. Diketahui : Waktu Kerja = 10 Siklus
Faktor Penundaan = 12%
Ditanya : Waktu Standar
Jawab :
Waktu Rata-rata :
Elemen ∑t (menit) t RF Nt
1 3,32 0,332 0,83 0,275
2 5,51 0,551 1,00 0,551
3 2,72 0,272 1,02 0,277
4 4,88 0,488 1,78 0,868
5 1,15 0,115 0,07 0,008

Waktu Siklus Normal :


NT = Σ Nt = 1,981 Menit

Waktu Standar :
ST = NT (1 + AF)
ST = 1,981 (1 + 0,12)
ST = 2,218 Menit
Jadi, Waktu standar untuk kasus ini adalah 2,218 menit

3. Strategi Model Permintaan dalam Proses Perencanaan dan Penjadwalan Agregat :


a. Level Production Strategy, memproduksi pada tingkat konstan dan menggunakan
persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. Strategi ini dilakukan
dengan mempertahankan jumlah produksi konstan dan menggunakan persediaan
yang ada untuk mengantisipasi lonjakan permintaan (Russell dan Taylor, 2011).
Apabila permintaan turun, sisa produksi yang belum terjual akan disimpan.
Sementara itu, jika permintaan naik, produk yang disimpan tersebut akan
digunakan untuk memenuhi kenaikan permintaan. Selanjutnya,
b. Chase Demand Strategy, Merekrut dan melepaskan karyawan untuk memenuhi
permintaan. Strategi ini dilakukan dengan berproduksi sesuai dengan kenaikan
dan penurunan permintaan tersebut (Russell dan Taylor,2011). Ketika permintaan
berkurang, produksi juga akan dikurangi dan karyawan diberhentikan. Namun
demikian, apabila permintaan meningkat, perusahaan akan memperbesar jumlah
produksinya dan merekrut karyawan tambahan. Biaya yang dikeluarkan dalam
strategi ini adalah biaya untuk merekrut dan menghentikan karyawan.
c. Peak Demand Strategy, mempertahankan sumber daya pada saat permintaan
tinggi. Strategi ini dilakukan untuk memperatahankan jumlah produksi sesuai
dengan permintan tertinggi. Hal ini akan menjamin terpenting permintan
pelanggan (Russell dan Taylor, 2011). Namun demikian, perusahan harus
menanggung biaya yang sangat tinggi dalam upah dan investasi mesin-mesin
ketika permintaan menurun.
d. Overtime and Undertime Strategy, menambah atau megurangi jam kerja
karyawan. Strategi ini digunakan apabila fuktuasi permintaan tidak terlalu ekstrem
(Russell dan Taylor, 2011). Kelemahan strategi ini adalah timbulnya kelelahan
karyawan, terutama saat perusahaan menerapkan overtime strategy.
e. Subcontracting Strategy atau Outsourcing Strategy, menyubkontakkan pekerjaan
ke perusahaan lain. Strategi ini merupakan alternatif strategi terbaik untuk
memenuhi standar kualitas dan ketepatan waktu penyampaian (Russell dan
Taylor, 2011). Keputusan untuk mengadakan subkontrak membutuhkan hubungan
yang kuat dengan subkontraktor. Kelemahan strategi ini adalah pengurangan
profit atau keuntungan, hilangnya pengendalian produksi,waktu antara yang
panjang, dan ada kemungkinan subkontraktor akan pindah ke pesaing kita.
f. Part-Time Workers Strategy, menggunakan karyawan paruh waktu. Strategi ini
lebih tepat digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan karyawan yang tidak ahli
atau pada pekerjaan yang memang tidak membutuhkan karyawan tetap, seperti
student staffatau karyawan yang sudah pensiun (Russell dan Taylor, 2011). Part-
time workers lebih murah daripada full-time workers karena mereka tidak
memerlukan jaminan kesehatan ataupun tunjangan pensiun. Pada umumnya, part-
time workers banyak digunakan di perusahaan retail.
g. Backordering, menyediakan layanan atau produk pada waktu kemudian.
Perusahaan sering kali menawarkan produk dan layanan yang bersifat kustomisasi
yang menerima pesanan pelanggan dan memenuhi pesanan pelanggan pada
periode waktu berikutnya. Akumulasi permintaan tersebut dapat menciptakan
backlog yang meningkat selama periode permintaan tinggi dan akan habis selama
periode permintaan menurun.Untuk perusahaan yang membuat produk untuk
disimpan, pelanggan yang meminta produk tersebut dan kehabisan persediaan bisa
memilih backordering. Namun, untuk pelanggan yang tidak mau menunggu
backordering produk, pelanggan akan pindah ke perusahaan lain sehingga
perusahaan tersebut mengalami lost sales.

Sumber :
BMP EKMA4215 Modul 6 Hal 6.9, 6.30, 6.31, 7.7

Anda mungkin juga menyukai