Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL KE-2

Nama : Dandy Pebrian Noor


NIM : 049449464
Nama Mata Kuliah : Manajemen Operasi
Kode Mata Kuliah : EKSI4215.210
Nama Dosen : Ni Wayan Dian Irmayani, S.E., M.M
Jumlah sks : 3 SKS

1. Jelaskan atribut penting dalam disain pekerjaan serta elemen desain pekerjaan yang
berkaitan dengan analisis tugas, analisis karyawan dan analisis lingkungan
2. Waktu Standar merupakan waktu yang diperlukan oleh rata-rata karyawan untuk
mengerjakan pekerjaannya pada kondisi normal.
a. Jelaskan menghitung waktu rata-rata, menghitung waktu normal dan menghitung
waktu standar pada tahapan dalam menentukan waktu standar (Russell dan
Taylor)!
b. Kemudian hitunglah waktu standar kasus di bawah ini, apabila waktu kerja yang
memiliki 10 siklus dan faktor penundaan 12%!

Elemen ∑t (menit) RF
1 3,32 0,83
2 5,51 1,00
3 2,72 1,02
4 4,88 1,78
5 1,15 0,07

3. Jelaskan dan sebutkan strategi model permintaan dalam proses perencanaan dan
penjadwalan agregat?
Jawab:
1. Herzberg mengidentifikasi beberapa atribut penting dalam desain pekerjaan sebagai
berikut.
a. Tingkat pengulangan yang tepat.
b. Tingkat perhatian dan penyerapan yang tepat.
c. Tanggung jawab karyawan untuk mengambil keputusan dan kebijakan.
d. Pengendalian karyawan terhadap pekerjaannya.
e. Sasaran dan umpan balik pencapaian.
f. Kontribusi terhadap produk atau jasa yang berguna.
g. Kesempatan menjalin hubungan dan pertemanan personal.
h. Beberapa pengaruh melalui cara kerja yang dilaksanakan dalam kelompok.
i. Penggunaan keahlian.

Adapun terkait elemen desain pekerjaan dipaparkan pada tabel di bawah ini.

2. Bagian a
Menurut Russel dan Taylor (2011), ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
dalam menentukan waktu standar sebagai berikut.
 Menentukan metode kerja standar, yaitu metode atau cara kerja yang
digunakan secara sama oleh karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang
sama tersebut.
 Membagi atau mengelompokkan pekerjaan ke dalam berbagai elemen
pekerjaan. Semakin detail penguraian pekerjaan ke dalam elemen-elemen
pekerjaan atau kegiatan, semakin mudah waktu estándar ditentukan.
 Mempelajari pekerjaan yang akan ditentukan waktu standarnya. Hal ini
dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan dan menentukan waktu pengerjaannya dengan menggunakan
stopwatch.
 Menentukan tingkat kinerja. Tingkat kinerja pada umumnya ditentukan
dengan menggunakan presentase yang bisa juga kinerja pekerjaan yang
diamati lebih dari 100%. Tingkat kinerja tersebut ditentukan secara subjektif.
 Menghitung waktu rata-rata. Waktu rata-rata ditentukan dengan mengadakan
pengamatan secara berulang terhadap pekerjaan yang sama. Waktu rata-rata
ini juga harus ditentukan, baik untuk pekerjaan maupun untuk setiap elemen
pekerjaan.
 Menghitung waktu normal, yaitu mengalikan waktu rata-rata dan tingkat
kinerjanya.
Waktu normal = waktu rata-rata elemen pekerjaan x tingkat kinerja
Nt = (t) (RF)
Oleh karena itu, waktu siklus normal dihitung dengan NT = £ Nt
 Menghitung waktu standar, yaitu menyesuaikan waktu normal dengan faktor
kelonggaran yang dimiliki dalam pekerjaan tersebut. Faktor kelonggaran
merupakan toleransi terhadap penundaan yang mungkin terjadi, seperti
keharusan ke toilet. Waktu standar dihitung sebagai berikut.
Waktu standar = (waktu siklus normal) (1+faktor penundaan)
ST = (NT) (1+AF)
Bagian b
 Langkah pertama, tentukan waktu rata-rata tiap elemen pekerjaan untuk
satu siklus.
Elemen 1: 3,32/10 = 0,332
Elemen 2: 5,51/10 = 0,551
Elemen 3: 2,72/10 = 0,272
Elemen 4: 4,88/10 = 0,488
Elemen 5: 1,15/10 = 0,115
 Langkah kedua, tentukan waktu siklus normal.
NT = £ ((t) (RF))
= (0,332*0,83) + (0,551*1) + (0,272*1,02) + (0,488*1,78) + (0,115*0,07)
= 0,276 + 0,551 + 0,277 + 0,869 + 0,008
= 1,981 menit
 Langkah ketiga, tentukan waktu standar.
ST = (NT) (1+AF)
= 1,981 (1 + 0,12)
= 2,219 menit

3. Dalam BMP Manajemen Operasi karangan Dorothea Wahyu Ariani, dijelaskan


ada 7 startegi model permintaan dalam proses perencanaan dan penjadwalan
agregat, yaitu sebagai berikut.
a. Level production strategy
Strategi yang dilakukan dengan mempertahankan jumlah produksi konstan
dan menggunakan persediaan yang ada untuk mengantisipasi lonjakan
permintaan (Russel dan Taylor, 2011). Apabila permintaan turun, sisa
produksi belum terjual akan disimpan. Sementara itu, jika permintaan naik,
produk yang disimpan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kenaikan
permintaan.
b. Chase demand strategy
Chase demand strategy dilakukan dengan berproduksi sesuai dengan
kenaikan dan penurunan permintaan tersebut (Russel dan Taylor, 2011).
Ketika permintaan berkurang, produksi juga akan dikurangi dan karyawan
diberhentikan. Namun demikian, apabila permintaan meningkat, perusahaan
akan memperbesar jumlah produksinya dan merekrut karyawan tambahan.
Biaya yang dikeluarkan dalam strategi ini adalah biaya untuk merekrut dan
menghentikan karyawan.
c. Peak demand strategy
Merupakan strategi untuk mempertahankan jumlah produksi sesuai dengan
permintaan tertinggi. Hal ini akan menjamin terpenuhinya permintaan
pelanggan (Russel dan Taylor, 2011). Namun demikian, perusahaan harus
menanggung biaya yang sangat tinggi dalam upah dan investasi mesin-mesin
ketika permintaan menurun.
d. Overtime and undertime strategy
Digunakan apabila fluktuasi permintaan tidak terlalu ekstrem (Russel dan
Taylor, 2011). Kelemahan strategi ini adalah timbulnya kelelahan karyawan,
terutama saat perusahaan menerapkan overtime strategy.
e. Subcontracting strategy atau outsourcing strategy
Merupakan alternatif strategi terbaik untuk memenuhi standar kualitas dan
ketepatan waktu penyampaian (Russel dan Taylor, 2011). Keputusan untuk
mengadakan subkontrak membutuhkan hubungan yang kuat dengan
subkontraktor. Kelemahan strategi ini adalah pengurangan profit atau
keuntungan, hilangnya pengendalian produksi, waktu antara yang panjang,
dan ada kemungkinan subkontraktor akan pindah ke pesaing kita.
f. Part-time workers strategy
Digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan karyawan yang tidak ahli atau
pada pekerjaan yang memang tidak membutuhkan karyawan tetap, seperti
student staff atau karyawan yang sudah pensiun (Russel dan Taylor, 2011).
Pada umumnya, part-time workers banyak digunakan di perusahaan retail.
Perusahaan sering kali menawarkan produk dan layanan yang bersifat
kustomisasi yang menerima pesanan pelanggan dan memenuhi pesanan
pelanggan pada periode waktu berikutnya.
g. Backordering
Menyediakan layanan atau produk pada waktu kemudian.

Anda mungkin juga menyukai