Anda di halaman 1dari 39

Pertemuan 7

Akuntansi Manajemen

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PENENTUAN
HARGA TRANSFER
(TRANSFER PRICING)

1
Akuntansi Pertanggung Jawaban
Adalah suatu sistem evaluasi kinerja para manajer
yang didasarkan atas aktivitas dibawah supervisi
manajer bersangkutan.

2
Pusat Pertanggungjawaban ...
Pusat Pertanggungjawaban (responsibility center) adalah
suatu bagian/segmen/sub unit dari organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.
Tentu saja bagian/segmen/sub unit tersebut memerlukan
pengendalian :
Produksi
Jasa

Definisi lain dari Pusat Pertanggungjawaban adalah suatu


kumpulan (set) aktivitas yang dibebankan pada seorang
manajer, sebuah kelompok manajer, atau karyawan.

3
Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility accounting)
kerap dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bagian mana
dari organisasi yang memiliki tanggung jawab terbesar
untuk setiap tujuan organisasi, dengan cara
mengembangkan ukuran kinerja dan target yang wajib
dicapai,termasuk desain sistem pelaporan.
Memungkinkan para manajer untuk melakukan negosiasi
harga dan kebebasan untuk memutuskan tidak melakukan
penjualan internal kerap merupakan keputusan yang paling
tidak menguntungkan.
Namun bagaimanapun dalam desentralisasi adalah penting
untuk membiarkan para manajer mengambil keputusan. Ini
adalah bagian dari proses pembelajaran !!
4
Tipe Pusat Pertanggungjawaban

Pusat
Pusat Biaya
Biaya Pusat
Pusat Penjualan
Penjualan
Cost
Cost center
center Revenue
Revenue center
center

Pusat
Pusat Laba
Laba Pusat
Pusat Investasi
Investasi
Profit
Profit center
center Investment
Investment center
center

5
Pusat Biaya
Pusat pertanggungjawaban yang menimbulkan
biaya namun tidak secara langsung
menghasilkan penjualan.

Pusat Penjualan
Pusat pertanggungjawaban dibebani
tanggungjawab untuk melakukan penjualan
setinggi mungkin.

6
Profit Center
Adalah pusat pertanggungjawaban yang
bertanggungjawab atas seluruh beban dan
penjualan.

Investment Center
Suatu pusat pertanggunjawaban yang
bertanggungjawab atas beban, penjualan dan juga
atas keputusan investasi atas sejumlah dana yang
tersedia.

7
Pusat Pertanggunjawaban Alat evaluasi

Pusat Biaya varian

Pusat Pendapatan Varian

Lap R/L
Pusat Laba Kontribusi

Pusat Investasi Rate of Return

8
Rate of Return/ TK Pengembalian
Rate of Return ROI dan Residual Income

Laba Oprs bersih Penjualan


ROI = x
Penjualan Rata2 Aktiva op

Rata-rata aktiva oprasi


: rata-rata awal dan akhir tahun
Aktiva opr : kas, PD, persediaan, aktiva produktif

9
PENGERTIAN DESENTRALISASI:
Suatu situasi organisasi dimana dalam pembuatan
keputusan tidak hanya dilakukan oleh pimpinan
puncak tetapi melibatkan juga bawahannya.
Unit usaha diberi kewenangan untuk mengambil
keputusan sesuai dengan kapasitasnya.

10
Manfaat desentralisasi :
1) Manajer tingkat lebih rendah memiliki
pengetahuan yg lebih baik tentang ruang
lingkup pekerjaannya keputusan lebih
tepat,
2) Untuk mempersiapkan manajer lebih bawah
untuk promosi,
3) manajer bawah bebas mengambil keputusan
 memotivasi manajer bawah utk berprestasi
4) Manajer puncak dibebaskan dalam pemecahan
masalah sehari-hari
5) Manajer tingkat bawah merupakan orang-orang
yang ahli di bidangnya
11
Kelemahan Desentralisasi :
1)Keputusan yg dibuat kadang menguntungkan unitnya
saja, sehingga merugikan perusahaan secara
keseluruhan,
2)Para manajer cenderung untuk memiliki sendiri unit-
unit jasa yg sebenarnya akan lebih murah jika
dikelola secara terpadu (terpusat),
3)Kadang-kadang biaya pengumpulan & pengolahan
informasi menjadi lebih tinggi.
4)Kurangnya koordinasi antara manajer puncak dengan
manajer tingkat bawah
5)Manajer tingkat bawah terkadang hanya memiliki
pengetahuan sebatas di divisi tempatnya bekerja
12
Penentuan Harga Transfer
Penentuan harga transfer berkaitan dengan harga yang
dibebankan dalam suatu transfer barang / jasa antara 2 divisi
dalam satu perusahaan.

Divisi Divisi Divisi


penambangan Pengolahan Manufaktur

Berapa harga yang seharusnya?

13
LATAR BELAKANG  MASALAH
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Desentralisasi : pendelegasian kebebasan wewenang utk
mengambil keputusan kpd departemen/divisi-divisi yg
lebih rendah dlm suatu perusahaan.
Bentuk-bentuk desentralisasi :
1) berdsr fungsi  fungsi2 pokok yg dijalankan
2) berdsr daerah  wilayah geografis
3) berdsr laba  pusat2 laba, yg didlm pusat2 laba
pendelegasian wewenang berdsr fungsi.

14
Masalah Penentuan Harga Transfer
Perusahaan yg organisasinya dibagi-bagi menjadi pusat-
pusat laba (desentralisasi) utk menghadapi berbagai
ragam pasar produk/jasa yg dihasilkan (differensiasi
bisnis)  antar pusat laba dlm suatu perusahaan terjadi
transfer brg/jasa
Dua pusat laba yg terlibat : divisi penjual (yg
mentransfer brg/jasa) & divisi pembeli (yg menerima
transfer brg/jasa dr penjual)
Kinerja setiap pusat laba diukur berdasarkan laba,
sehingga setiap transfer brg/jasa antar pusat laba akan
berdampak terhadap laba masing-masing pihak yg
terkait  transfer brg/jasa antar divisi merupakan
pendapatan bagi divisi penjual & biaya bagi divisi
pembeli
15
Keputusan Perusahaan jika terjadi
transfer brg/jasa antar pusat laba/unit :
Keputusan Pemilihan Sumber : penentuan di
mana produk harus diproduksi, diproduksi di
dlm perusahaan atau dibeli dari pemasok luar
(sourching decision)
Keputusan Penentuan Harga Transfer : Jika
produk diproduksi di dalam perusahaan, pada
harga transfer berapa produk tersebut
ditransfer dari pusat laba/divisi (penjual) ke
divisi pembeli (transfer pricing decision)

16
Konsep Harga Transfer
Harga Transfer adalah harga barang/jasa yg
ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam
perusahaan, meliputi semua bentuk alokasi biaya
dari departemen ke departemen lain, & harga jual
produk/jasa yg ditransfer antar pusat laba.
cth : biaya listrik, harga jual produk/jasa yg
ditransfer antar pusat laba/divisi
Dalam arti sempit, Harga Transfer adalah harga
barang /jasa yg ditransfer dari pusat penghasil laba
yg satu ke pusat penghasil laba yang lain (antar
pusat laba) dalam perusahaan yg sama

17
Karakteristik Harga Transfer
Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi terkait
diukur kinerjanya berdasarkan atas laba & harga
transfer (berdasarkan nilai brg/jasa yg ditransfer)
merupakan unsur yg signifikan dlm membentuk biaya
penuh produk yg diproduksi divisi pembeli  jika nilai
brg/jasa yg ditransfer tidak signifikan tidak masalah
dalam perusahaan
Bagian divisi penjual, harga transfer selalu mengandung
unsur laba di dalamnya  harga transfer merupakan
pendapatan (unsur laba) sebagai dasar pengukuran
kinerja divisi
Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas
divisionalisasi & diversifikasi bisnis perusahaan, &
mengintegrasikan divisi yg dibentuk perusahaan 
negosiasi untuk menetapkan harga brg/jasa yg
ditransfer antar divisi
18
Metode Penentuan Harga Transfer
1. Harga Transfer Atas Dasar Biaya ( Cost based
transfer price)  Full Cost, Variable Cost &
Activities-Based Costing
2. Harga transfer atas dasar harga pasar (Market
based transfer price)

Metode lain :
1. Metode Negosiasi
2. Metode Arbitrase
19
1. Harga Transfer Atas Dasar Biaya
a. Atas dasar Biaya lengkap (Full Cost)
Biaya yang dipakai sebagai dasar transfer adalah
semua biaya utk menghasilkan produk / jasa sd dlm
keadaan siap utk ditransfer  Full Cost (Biaya
tetap + biaya variabel)
Kelemahan : tidak ada insentif untuk unit penjual
untuk mentransfer brg/jasa kepada unit pembeli,
karena laba unit penjual dihitung terlalu rendah, &
sebaliknya laba terlalu tinggi bagi unit penerima

20
Contoh :
Perusahaan Alfa memiliki dua divisi (divisi a dan divisi B)
Divisi A akan menjual produknya sejumlah 1.000 unit
kepada divisi B dengan biaya sbb:
Biaya produksi Rp 190.000.000
Biaya adm&Umum Rp 50.000.000
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Total biaya penuh divisi A Rp 260.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran


adalah sebesar Rp 1.000.000.000 dan laba yang
diharapkan yang dinyatakan dalam ROI = 20%
- Berapa persentase mark up dan harga transfer per unit ?
21
Penyelesaian :
 Perhitungan Mark Up :
Biaya Adm&umum Rp 50.000.000
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
laba yang diharapkan :
= 20% x Rp 1.000.000.000 Rp 200.000.000
Jumlah biaya dan laba Rp 270.000.000
Biaya produksi Rp 190.000.000
Mark up 142%

 Perhitungan harga transfer :


Biaya produksi Rp 190.000.000
Markup 142% x Rp 190.000.000 Rp 269.800.000
Jumlah harga jual Rp 459.800.000
Volume produksi 1.000 unit
Harga transfer per unit Rp 459.800
22
Harga Transfer Atas Dasar Biaya
b. Atas dasar Biaya Variabel (Variable
Cost)
Hanya biaya-biaya Variabel yg digunakan untuk
menghasilkan produk/jasa sampai dengan dalam
keadaan siap untuk ditransfer  dasar perhitungan
harga transfer
Keunggulan : bagi unit penerima, informasi yg
dihasilkan lebih bermanfaat untuk pengambilan
keputusan jk pendek penentuan harga jual
minimum brg/jasa, karena harga berapapun diatas
total biaya variabel berarti tambahan kontribusi
margin tambahan laba bagi perusahaan
Kelemahan : tidak adil bagi unit pengirim, karena
tidak memperhitungkan laba unit pengirim & tidak
dapat menutup biaya tetap unit pengirim.
23
24
Biaya yg digunakan sbg dasar
penentuan harga transfer
Biaya historis  biaya yg sesungguhnya dikeluarkan
utk menghasilkan produk/jasa yg ditransfer (dihitung
berdasarkan harga input/masukan pada saat beli)
@ Biaya historis tidak baik sebagai dasar penentuan
harga transfer, karena kemungkinan di dalam biaya
historis terkandung ketidakefisienan pd unit penjual
 sulit sebagai dasar pengukuran prestasi & dasar
perencanaan
Biaya standar  biaya yg dianggarkan  baik sebagai
dasar penentuan harga transfer

25
Komponen Biaya yg diperhitungkan

Full Cost Variabel Cost

 Biaya Variabel :  Biaya Variabel :


Bi Produksi Var Rp XX Bi Produksi Var Rp XX
Bi pemasaran Var XX Bi pemasaran Var XX
Bi adm & umum Var XX Bi adm & umum Var XX
Total Biaya Variabel Rp XX
 Biaya Tetap : Total Biaya Variabel Rp XX
Bi Produksi tetap Rp XX
Bi pemasaran tetap XX
Bi adm & umum tetap XX
Total Biaya Tetap Rp XX

Total Full Cost Rp XX

26
Masalah penentuan sumber
pengadaan

27
Contoh Soal :
 Divisi X memproduksi suku cadang A yg dapat dijual di pasar atau
ditransfer ke divisi Y utk dirakit dg suku cadang lain menjadi produk yg
dijual di pasar luar perusahaan sebagai produk akhir divisi Y. Harga
pasar per kg suku cadang divisi X & biaya variabel, & Contribution
Margin Divisi X, Harga pasar produk Y, & Biaya variabel Divisi Y, sbb :

Divisi X
Harga pasar per kg Rp 1.500
Biaya variable per kg 700
Contribution margin per kg 800
Jumlah contribution margin untuk 20.000 kg produk Rp 16.000.000
Berapakah harga transfer yang adil baik bagi divisi Y maupun divisi X?
Divisi Y
Harga pasar per unit Rp 1.700
Biaya var yg ditambahkan didlm divisi Y :
Biaya perakitan Rp 500
Biaya pemasaran 400
Rp 900
28
penyelesaian :
1. Jika Divisi X beroperasi pd kapasitas penuh, artinya produk yg
dihsilkan terserap oleh pasar, maka sebaiknya suku cadang tsb
dijual keluar dg harga Rp 1500, pd kondisi ini divisi tdk akan
membeli suku cadang tsb dr divisi X, krna pd harga suku cadang X
Rp 1500 ini divisi Y akan mengalami kerugian sbb :

Divisi Y
Harga Pasar Rp 1.700
Biaya Variabel :
Dari Divisi X Rp 1.500
Divisi Y :
Perakitan Rp 500
Pemasaran Rp 400
900
2.400
Contribution margin (negative) - Rp 700

2. Jika terdapat kapasitas yg tdk terpakai di Divisi X, suku cadang


tsb ditransfer ke divisi Y agar divisi X dpt bekerja pd kapasitas
penuh, dg harga transfer sbb :

Divisi Y
Harga Pasar Rp 1.700
Biaya Variabel :
Dari Divisi X Rp 700
Divisi Y :
Perakitan Rp 500
Pemasaran Rp 400
900
1.600
Contribution margin Rp 100
29
Metode Penentuan Harga Transfer 
Cost plus a markup  digunakan jika tidak terdapat harga
pasar dari produk yg ditransfer  mark up sebesar ROI unit
pengirim.
Mark up ditambahkan pada biaya variabel  harga transfer
yg dihasilkan untuk menutup biaya variabel, biaya tetap &
sejumlah laba yg disetujui antara unit pengirim & unit
penerima; jika ditambahkan pada biaya lengkap, harga
transfer untuk menutup biaya lengkap & sejumlah laba.

Biaya var Rp xx Biaya Var Rp xx


Biaya tetap Rp xx + Ditambah mark up Rp xx +
Total Biaya Lengkap Rp xx Harga transfer Rp XX
Ditamb mark up Rp xx +
Harga transfer Rp XX

Atau
30
Kelemahan Metode Penentuan Harga
Transfer atas dasar biaya :

1. Harus dihitung dulu komponen biaya yg


diperhitungkan,
2. Sulit menentukan laba atau ROI (Return of
Investment) yg wajar bagi unit pengirim,
3. Tidak ada jaminan unit pengirim untuk
mendapatkan laba atau ROI yg telah disetujui
bersama

31
2. Harga Transfer atas dasar Harga Pasar
Harga pasar merupakan biaya kesempatan
(opportunity cost) baik bagi unit pengirim &
penerima
 Bagi pengirim, harga pasar merupakan
Penghasilan yg akan dikorbankan di dalam transfer
produk kepada unit penerima
 Bagi penerima, harga pasar merupakan biaya yg
seharusnya dikeluarkan jika produk tersebut
dibeli dari luar

Penentuan harga transfer dg metode harga pasar


biasanya ditetapkan dg harga pasar minus
32
Transfer antar Pusat Laba
Kuantitas produk yg ditransfer antar divisi
cukup besar  penghematan biaya bg divisi
penjual, krn produksi yg besar tsb  potongan
volume
Penjual tdk mengeluarkan : biaya penjualan,
komisi penjualan, biaya penagihan, dll
Transfer yg dilakukan divisi produksi :
menghilangkan biaya penggudangan.

33
Contoh :
Persen
Harga pasar 100,0
Dikurangi :
Potongan volume ……………… 1,0
Biaya penjualan ……………… 12,0
Komisi penjualan ……………… 2,0
Biaya Penagihan ……………… 0,5
Biaya Penggudangan …………….. 5,5 +
Total potongan 21,0
Harga transfer ………………. 79,0

34
Keunggulan & Kelemahan
Metode Penentuan Harga Transfer atas dasar
harga pasar

Keunggulan : merupakan pengukuran yg baik


terhadap prestasi unit-unit yang terlibat dalam
transfer tersebut
Kelemahan :
1)Tidak semua produk mempunyai harga pasar;
2)Penghematan tdk dpt dinikmati bersama;
3)Harga pasar tdk selalu sama dg harga yg
tercantum di dalam daftar harga, lebih sulit lagi
jika harga pasar sangat fluktuatif
35
Metode lain selain atas dasar harga dan atas
dasar harga pasar yaitu :
Metode Negosiasi antar divisi
Negosiasi antar divisi  menetapkan dasar penentuan
harga transfer antar divisi (dasar : full cost/variable
Cost, tipe biaya (biaya standar/historis), unsur biaya &
aktiva & tarif investasi) utk menghitung laba.
Diterapkan jika :
Tidak tersedia harga pasar
Timbul masalah utk penentuan laba dari produk tersebut 
ketidakadilan laba antar divisi
Produk tersebut tidak dihasilkan pihak eksternal perusahaan
Kelemahan : Bisa memakan waktu lama

36
Metode Arbitrase
Metode ini digunakan sbg upaya menengahi jika
timbul kebuntuan/konflik antar manajer divisi
dalam negosiasi harga transfer  lembaga
arbitrase, menyelesaikan masalah antar divisi
dlm penentuan harga transfer, mengkaji
perubahan sumber pengadaan, & mengubah
aturan penentuan harga transfer.
Sebagai Arbitrasor adalah Direksi (top
manajemen)

37
Contoh metode negosiasi antar
divisi
Imperial beverage

Kapasitas produksi bir jahe /bulan 10.000 barel


Biaya variabel per barel bir jahe $ 8 per barel
Biaya tetap perbulan $ 70.000
Harga jual bir jahe imperial beverage di pasar luar $ 20 per barel

Pizza Maven

Harga beli merk bir-jahe yang biasa digunakan $ 18 per barel


Konsumsi bir-jahe bulanan 2.000 barel

38
Harga transfer
1. Perspektif Penjual
dilihat dari :
harga transfer lebih dari atau sama dengan

biaya variabel/unit + total margin kontribusi atas


penjualan yang hilang
jumlah unit yang ditransfer

2. Perspektif Pembeli
harga transfer kurang dari atau sama dengan biaya
pembelian dari pemasok luar
3. Bila tidak ada pemasok dari luar
harga transfer kurang dari atau sama dengan laba
yang akan diterima per unit yang dijual (tidak
termasuk harga transfer) 39

Anda mungkin juga menyukai