Anda di halaman 1dari 41

AKUNTANSI MANAJEMEN

SESI 12:
Transfer Pricing
( Harga Transfer )

sumber :
- Hansen & Mowen
- Garrison, Noreen, dan Brewer
- Mulyadi

1
DEFINISI

The amount used in accounting for any transfer of


goods or services between two responsibility
centers

Dua unit bisnis/pusat pertanggungjawaban bekerja sama


mengembangkan, menghasilkan dan memasarkan satu
produk, serta saling berbagi pendapatan ketika produk
tersebut terjual mekanisme harga transfer

Mekanisme mendistribusikan pendapatan

2
DEFINISI
Pengertian Harga Transfer

Arti luas: Jumlah yang dipakai di dalam akuntansi untuk


setiap transfer barang atau jasa antara pusat
pertanggungjawaban.

Arti sempit (SPM): Salah satu pusat pertanggungjawaban


harus merupakan pusat laba, dan harga transfer biasanya
mengandung unsur laba, karena perusahaan independen
biasanya tidak melakukan transfer barang pada harga cost
atau kurang dari cost-nya.

3
DEFINISI

Harga Transfer

Harga Transfer terjadi kalau dua atau lebih pusat laba


bersama-sama bertanggung jawab terhadap
pengembangan produk tersebut akhirnya dijual.

Merupakan mekanisme distribusi pendapatan.

Bukan semata-mata alat akuntansi, tetapi alat perilaku


untuk memotivasi manajer melakukan tindakan yang
benar.

4
DEFINISI
• Harga atau nilai dari produk/jasa yang
dibebankan pada saat suatu divisi/pusat
laba/pusat pertanggungjawaban memberikan
produk/jasa kepada divisi/pusat laba/pusat
pertanggungjawaban lain dalam suatu
perusahaan.

5
…… LANJUTAN
• Harga transfer di satu pihak (divisi yang
memproduksi) merupakan pendapatan bagi pusat
pertanggungg jawaban yang menyerahkan/
menjual produk atau jasa.
• Dilain pihak (divisi yang membeli) merupakan
biaya bagi pusat pertanggung jawaban yang
menerima produk atau jasa.
• Pada umumnya suatu perusahaan melakukan
suatu penetapan harga transfer antara
perusahaan dalam suatu group yang disebut
“intracompany transfer pricing”.
6
LATAR BELAKANG TIMBULNYA MASALAH
HARGA TRANSFER
• Diferensiasi adalah proses pembagian
pekerjaan menjadi tugas-tugas yang diperlukan
untuk mencapai sasaran organisasi, dapat
berbentuk vertikal dan horisontal.
• Diferensiasi dapat dilakukan sebagai
pelaksanaan strategi diversifikasi.

7
…… LANJUTAN
• Diversifikasi merupakan proses pembentukan
unit-unit organisasi untuk menghadapi berbagai
lingkungan industri.
• Diversifikasi biasanya ditempuh melalui proses
divisionalisasi, yang merupakan pembentukan
divisi-divisi yang diberi peran sebagai pusat laba.
• Semakin luas tingkat diversifikasi, semakin besar
kebutuhan menajemen puncak akan alat untuk
mengintegrasikan berbagai divisi yang telah
dibentuk.

8
…… LANJUTAN
• Desentralisasi adalah pendelegasian kebebasan
untuk mengambil keputusan.
• Divisionalisasi tidak selalu diikuti dengan
desentralisasi. Divisionalisasi yang tidak diikuti
dengan desentralisasi akan menimbulkan pseudo
profit centers (pusat laba tidak dalam arti
sebenarnya).
• Desentralisasi dapat mengambil salah satu dari 3
bentuk;
(1)fungtional decentralizatio,
(2)geographical decentralizatio,
(3) (profit decentralizatio)

9
…… LANJUTAN
• Manfaat Disentralisasi:
(1)Manajer tingkat lebih rendah memiliki pengetahuan terbaik
tentang kondisi setempat,
(2)Kesempatan berlatih mengelola unit organisasi,
(3)Motivasi berprestasi.

• Kelemahan Disentralisasi:
(1)Keputusan manajer menguntungkan divisi yg dipimpin tapi
merugikan perusahaan,
(2)Kecenderungan manajer memiliki sendiri unit organisasi
penghasil jasa padahal akan lebih murah jika jasa disediakan
secara terpusat,
(3)Biaya pengumpulan dan pengelolaan informasi naik

10
DASAR PENENTUAN HARGA TRANSFER
Full costing

Biaya Variable costing

Activity-based
costing
Dasar Penentuan
Harga Transfer

Harga pasar

11
PERHITUNGAN HARGA TRANSFER
 Evaluasi kinerja yang akurat, berarti bahwa
tidak satupun manajer divisi akan memperoleh
manfaat atas beban manajer divisi lain.
 Kesesuaian tujuan, berarti bahwa para manajer
divisi memilih tindakan-tindakan yang dapat
memaksimalkan laba perusahaan secara
keseluruhan.
 Pemeliharaan otonomi divisi, berarti bahwa
manajemen pusat tidak boleh mencampuri
kemandirian manajer.

12
PENETAPAN HARGA TRANSFER

Pendekatan Biaya Oportunitas sebagai Pedoman


Penetapan Harga Transfer

Harga transfer minimum Harga transfer maksimum

13
…… LANJUTAN
• Harga transfer minimum  harga transfer
yang akan membuat keadaan divisi l tidak
akan menjadi lebih buruk bila barang
dijual kepada divisi internal dari pada dijual
keluar.

• Harga transfer maksimum  harga transfer


yang akan membuat keadaan divisi pembeli
tidak menjadi lebih buruk bila suatu input
dibeli dari divisi internal.

14
METODE TRANSFER PRICING

1. Harga transfer atas dasar biaya (Cost


Based Transfer Pricing).
2. Harga Transfer Atas Dasar Harga Pasar
(Market Basis Transfer Pricing).
3. Harga Transfer Negosiasi (Negotiated
Transfer Pricing).

15
HARGA TRANSFER BERDASARKAN BIAYA
Penetapan Harga Transfer Biaya Penuh (Full Cost)
• Biaya Penuh Ditambah Markup → penetapan
markup dapat menjadi negosiasi
• Biaya Variabel Ditambah Biaya Tetap → biaya
variabel disini sama dengan penetapan dengan
biaya penuh.

16
…… LANJUTAN
·  Dasar Cost
o  Sebaiknya dasar yang digunakan biaya standar.
o  Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor
inefisiensi produksi akan terlewatkan bagi pusat laba
pembelian
o  Jika biaya standar digunakan, dibutuhkan suatu insentif
untuk menetapkan standar yang ketat dan meningkatkan
standar tersebut
·  Markup Laba
o  Dasar Markup?
-  Persentase dari Biaya
-  Persentase dari Investasi
o  Tingkat laba yang diperbolehkan?
- Rate of Return seandainya pusat laba adalah
perusahaan independen

17
HARGA TRANSFER BERDASARKAN HARGA
PASAR

Efektif bila transfer produk terjadi pada pasar


persaingan sempurna, dimana tindakan manajer
divisional secara simultan akan mengoptimalkan
laba divisional dan laba perusahaan.

18
HARGA TRANSFER NEGOSIASI

• Biaya oportunitas dapat digunakan


untuk menetapkan batasan negosiasi.
• Menggunakan harga pasar dan
membuat penyesuaian:
(a) hindari biaya distribusi
(b) kapasitas berlebih

19
PERHITUNGAN HARGA TRANSFER
Cost-Based Transfer Pricing
PENDEKATAN UNSUR BIAYA % MARK UP

FULL Costing Biaya produksi (Biaya nonproduksi + (y% x


Aktiva penuh)) / Biaya
produksi

VARIABLE Costing Biaya variabel (Biaya tetap + (y% x Aktiva


penuh)) / Biaya variabel

ACTIVITY-BASED Unit-level activity


Costing Batch-related activity
Product-sustaining activity
Facility-sustaining activity

20
…… LANJUTAN
• Unit-level activity costs. Biaya ini dipengaruhi oleh
jumlah unit produk yang dihasilkan. Contoh: biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
energi, biaya angkut.
• Batch-related activity costs. Biaya ini tergantung
dari frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi
produksi. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit
produk yang diproduksi dalam setiap order produksi.
Contoh setup costs untuk menyiapkan mesin dan
ekuipmen sebelum proses produksi, biaya angkutan
bahan baku dalam pabrik, biaya inspeksi, biaya order
pembelian.

21
…… LANJUTAN
• Product-sustaining activity costs. Biaya ini
berhubungan dengan penelitian dan
pengembangan produk dan biaya
mempertahankan produk agar tetap dapat
dipasarkan. Contoh: desain dan pengujian produk.
• Facility-sustaining activity costs. Biaya ini
berhubungan dengan kegiatan untuk
mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Contoh: biaya depresiasi, amortisasi,
asuransi.

22
CONTOH SOAL_1
PT X memiliki Divisi A dan Divisi B. Divisi A menghasilkan suku
cadang Q ditransfer ke Divisi B. Divisi A direncanakan beroperasi
pada kapasitas normal 1.000 unit, dgn taksiran biaya penuh sbb:
Biaya produksi (T) Rp. 50.000.000
Biaya produksi (V) Rp.150.000.000
Biaya adm.&umum (T) Rp. 40.000.000
Biaya adm.&umum (V) Rp. 10.000.000
Biaya pemasaran (T) Rp. 15.000.000
Biaya pemasaran (V) Rp. 5.000.000 +
Total biaya penuh Divisi A Rp.270.000.000
Total aktiva pada awal tahun anggaran diperkirakan sebesar
Rp.1.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyatakan
dalam tarif kembalian investasi (rate of return on investment)
sebesar 20%

23
PEMBAHASAN
Cost-Based Transfer Pricing
Pendekatan Full Costing

Perhitungan markup
Biaya adm.&umum Rp.50.000.000
Biaya pemasaran Rp.20.000.000 +
Total biaya nonproduksi Rp.70.000.000
Laba yang diharapkan
20%xRp.1.000.000.000 Rp.200.000.000 +
Jumlah Rp.270.000.000
Biaya produksi Rp.200.000.000 :
1.35 = 135 %
24
…… LANJUTAN

Perhitungan harga transfer


Biaya produksi + markup
= Rp.200.000.000 + (135% xRp.200.000.000)
= Rp.470.000.000
atau
= Rp.470.000 per unit

25
…… LANJUTAN
Cost-Based Transfer Pricing
Pendekatan Variabel Costing
Perhitungan markup
Biaya produksi T) Rp. 50.000.000
Biaya adm.&umum (T) Rp. 40.000.000
Biaya pemasaran (T) Rp. 15.000.000 +
Total biaya tetap Rp.105.000.000
Laba yang diharapkan
20%xRp.1.000.000.000 Rp. 200.000.000 +
Jumlah Rp. 305.000.000
Biaya variabel Rp. 165.000.000 :
= 1.84 = 184%

26
…… LANJUTAN

Perhitungan harga transfer


Biaya variabel + markup
= Rp.165.000.000 + (184% x Rp.165.000.000)
= Rp.468.600.000
atau
= Rp.468.600 per unit

27
CONTOH SOAL_2
PT X memiliki Divisi A dan Divisi B. Divisi A menghasilkan suku cadang Q
dan R ditransfer ke Divisi B. Divisi A direncanakan beroperasi pada
kapasitas normal 1.000.000 unit suku cadang Q dan 2.000.000 unit suku
cadang R. Perusahaan menggunakan pendekatan activity-based costing
dalam penentuan biaya penuh dgn taksiran biaya penuh sbb:
Keterangan Suku Cadang Q Suku Cadang R
Unit-level activity costs
Biaya standar per unit Rp.1.500 Rp.2.000
Batch-related activity costs
Biaya standar per batch Rp.200.000 Rp.150.000
Product-sustaining activity costs
Biaya per unit Rp.500 Rp.300
Facility-sustaining activity costs
Biaya setahun Rp.200.000.000 Rp.400.000.000

28
…… LANJUTAN
Total aktiva Divisi A pada awal tahun anggaran
diperkirakan sebesar Rp.1.000.000.000 dan laba yang
diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian
investasi (rate of return on investment) sebesar 22%.

Misalkan Divisi A mentransfer 100.000 unit suku


cadang Q ke Divisi B dalam bulan Januari. Jumlah
tersebut diproduksi dalam 2 (dua) production run
(batch). Markup untuk suku cadang Q dan R
didasarkan pada unit-level activity costs dihitung sbb:

29
PEMBAHASAN
Laba yang diharapkan=
22%xRp.1.000.000.000 Rp. 220.000.000

Unit-level activity costs


Suku cadang Q=1.000.000xRp.1.500= Rp.1.500.000.000
Suku cadang R=2.000.000xRp.2.000= Rp.4.000.000.000 +
Rp.5.500.000.000 :
Markup 4%

30
…… LANJUTAN
Biaya penuh:
Unit-level activity costs
100.000 unit @ Rp.1.500 = Rp. 150.000.000
Batch-related activity costs
2 batch @ Rp.200.000 = Rp. 400.000
Product-sustaining activity costs
100.000 unit @ Rp.500 = Rp. 50.000.000
Facility-sustaining activity costs
100.000 unit @ Rp.200* = Rp. 20.000.000 +
Biaya penuh suku cadang Q = Rp. 220.400.000
Markup 4% x Rp.150.000.000 = Rp. 6.000.000
Harga transfer Q = Rp. 226.400.000

*Rp.200.000.000 /1.000.000unit

31
…… LANJUTAN
Perhitungan Harga Transfer dengan
Market-Based Transfer Pricing
Penentuan harga transfer dengan metode harga
pasar minus (market-price minus). Unsur
pengurang;
(1) potongan volume,
(2) biaya penjualan,
(3) komisi penjualan,
(4) biaya penagihan,
(5) biaya penggudangan.

32
MASALAH DALAM PENENTUAN HARGA
TRANSFER

• Divisi penjual diperlakukan sebagai


pusat biaya. Karena divisi penjual sangat
ditentukan oleh kinerja divisi lain, sehingga
laba tidak dapat mencerminkan kinerja
divisi ini. Tanggung jawab divisi penjual
terbatas pada pengendalian terhadap
biaya.

33
…… LANJUTAN
• Biaya tetap bulanan (fixed monthly
charge). Produk yang ditransfer ke divisi
pembeli ditentukan harga transfernya sebesar
biaya variabel. Setiap bulan divisi pembeli
akan dibebani dengan beban tetap bulanan,
meskipun divisi tersebut tidak mentransfer
produk ke divisi pembeli. Terdiri dari;
(1) biaya tetap, dan
(2) laba.

34
…… LANJUTAN
• Pembagian laba (profit sharing). Laba
kontribusi yang diperoleh dibagi kepada
divisi penjual dan divisi pembeli menurut
perbandingan proporsi biaya variabel
masing-masing divisi dalam total biaya
variabel produk.

35
…… LANJUTAN
• Dua perangkat harga (two sets of prices). Pada saat
divisi penjual mentransfer produk ke divisi pembeli,
rekening pendapatan divisi penjual dikredit sebesar jumlah
unit produk yang ditransfer dikalikan dengan harga jual
produk di pasar luar dikurangi dengan biaya pemasaran.
Divisi pembeli dibebani sebesar biaya variabel standar.
Selisih antara pendapatan dan biaya variabel tersebut
dikreditkan ke rekening kantor pusat dan dieliminasi pada
saat dilakukan konsolidasi laporan keuangan.
Piutang Divisi Pembeli xxx
Rekening koran kantor pusat xxx
Pendapatan Divisi Penjual xxxx

36
PRINSIP FUNDAMENTAL HARGA TRANSFER

Harga transfer seharusnya sama dengan


harga produk jika:
Dijual ke luar pihak luar perusahaan
Dibeli dari luar perusahaan

37
KONDISI/SYARAT (IDEAL) TERJADINYA
HARGA TRANSFER

Competent people
Good atmosphere
A market price
Freedom to source
Full flow of information
Negotiation

38
KONSTRAIN HARGA TRANSFER
Pasar terbatas
1. Kapasitas internal membatasi pengembangan penjualan eksternal
2. Jika perusahaan adalah produser tunggal dari produk
terdiferensiasi, maka tidak ada kapasitas luar yang ada,
3. Jika perusahaan memiliki investasi signifikan pada fasilitas, tidak
mungkin menggunakan sumber daya luar meskipun kapasitas luar
ada, kecuali harga jual diluar mendekati harga variabel ( dimana
hal ini tidak biasa/jarang).

Kelebihan/kekurangankapasitasindustri
4. Pusat laba penjual tidak dapat menjual seluruh produksinya ke
pasar luar (kelebihan kapasitas),
5. Pusat laba pembeli tidak dapat memenuhi seluruh permintaan
produk dariluar (kekurangan kapasitas).

39
MASALAH HARGA TRANSFER

40
41

Anda mungkin juga menyukai