Anda di halaman 1dari 4

PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Kondisi Politik Masa Soekarno


Kondisi politik pada masa ini masih kurang stabil dan morat marit , Karena
Negara Indonesia baru saja merdeka. Sehingga masih banyak sekali yang harus
dibenahi dan diatur. Selain itu banyak juga pemberontakan-pemberontakan yang
dilakukan oleh rakyat untuk melepaskan diri dari NKRI yang menyebabkan kondisi
politik masa itu tidak menentu.
a. Kelebihan politik pada masa Soekarno
1. Presiden soekarno mengeluarkan TRIKORA untuk menyelamatkan
Irian Barat dari Belanda
2. Pemerintah mengadakan Konferensi Malino yang salah satu hasilnya
adalah lahirnya nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Nederland)
untuk menumbuhkan semangat nasionalisme penduduk Irian Barat
3. Pada masa ini pemerintah berhasil menggerakan semangat pemuda
untuk melakukan perubahan-perubahan
4. Berhasilnya penyelenggaraan pemilu tahun 1955, ini disebut-sebut
merupakan pemilu paling demokratis sampai saat ini
5. Pembubaran badan konstituante karena dinilai tidak berhasil dalam
menjalankan tugasnya menyusun Undang-Undang Dasar yang baru
sehingga digunakannya kembali UUD 1945

b. Kekurangan politik pada masa Soekarno


1. Terjadi banyak terror dan maker
a) APRA (angkatan perang ratu adil) yang merupakan gabungan
dari KNIL dan KL yang tidak mau bergabung dengan Indonesia
b) Andi Aziz yang merupakan tentara KNIL Makasar tidak mau
bergabung dengan adanya TNI
c) RMS (Republik Maluku Selatan), keinginan untuk melepaskan
diri dari RI
d) PERMESTA (Sumatera)/PRRI (Sulawesi), mereka juga ingin
melepaskan diri dari RI
e) Pemberontak Berkedok Agama , ini dilakukan oleh Darul Islam
yang ingin membentuk Negara Islam Indonesia
2. G30 S/PKI adalah partai komunis
3. Demokrasi liberal saat itu runtuh karena stabilitas politik tidak pernah
terjadi, cabinet mudah sekali berganti
4. Kekuasaan pemerintah sangant kuat , ini dibuktikan dengan
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menandakan
pemerintah mempunyai kekuasaan diatas kewenangan eksekutif
5. MPRS menetapkan bahwa Presiden Soekarno adalah perseiden
seumur hidup
6. Pada masa ini secara tidak sadar telah mengikuti salah satu blok
dunia, yaitu blok komunis. Politik luar negeri bebas aktif disalahartikan
dengan membentuk poros Jakarta-Peking, hal ini karena adanya
kedekatan antara Soekarno-PKI
7. Soekarno membatasi dan mengeliminasi kekuatan partai politik
dengan mencoba memperluas wewenang Dewan Nasional hasil
bentukannya

2. Kondisi Ekonomi Masa Soekarno


Pada masa pemerintahan Soekarno, kegiatan ekonomi masyarakat sangat minim,
perusahaan-perusahaan besar saat itu merupakan perusahaan peninggalan penjajah yang
mayoritas milik orang asing, dimana produk berorientasi pada ekspor. Kondisi stabilitas sosial-
politik dan keamanan yang kurang stabil membuat perusahaan-perusahaan tersebut stagnan.
Pada periode tahun 1950-an Indonesia menerapkan model guidance development dalam
pengelolaan ekonomi, dengan pola dasar Growth with Distribution of Wealth dimana peran
pemerintah pusat sangat dominan dalam mengatur pertumbuhan ekonomi (pembangunan
semesta berencana). Model ini tidak berhasil, karena begitu kompleknya permasalahan
ekonomi, sosial, politik dan keamanan yang dihadapi pemerintah dan ingin diselesaikan secara
bersama-sama. Puncak kegagalan pembangunan ekonomi orde lama adalah terjadi hiperinflasi
yang mencapai lebih 500% pada akhir tahun 1965.
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain
disebabkan oleh:
a. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari
satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara
waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah
RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6
Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East
Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946,
pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori
moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan
tingkat harga.
b. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945
untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
c. Kas negara kosong.
d. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain
1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir.
Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli
1946.
2. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India,
mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus
blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
3. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi
yang mendesak, yaitu: masalah produksi dan distribusi makanan,
masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
4. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari
1947. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948,
mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
5. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan
beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada
pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab
Fisiokrat: sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
Pembangunan ekonomi pada masa soekarno dilakukan hanya dengan mengandalkan dana dari
rampasan perang Jepang. Dari dana itu, Soekarno membiayai pembangunan fisik, antara lain,
Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi, Gedung Sarinah, Stadion Senayan, Bendungan Jatiluhur,
Hotel Samudra Beach, Hotel Ambarukmo Yogyakarta, Bali Beach dan Sanur Beach di Bali.
Dan juga sudah mulai membangun Gedung MPR dan DPR, Tugu Monas dan Masjid Agung
Istiqlal yang kemudian diselesaikan pada era pemerintahan Soeharto.
kebijakan yang diambil dibawah pemerintahan Soekarno diantaranya :
a) Nasionalisasi Bank Java menjadi Bank Indonesia
Menghadapi ”watak kolonial” yang masih bercokol terutama di lapangan
ekonomi, pemerintah berupaya mengambil langkah untuk menyelamatkan
sektor yang dianggap strategis, terutama perbankan. Pada tahun 1953,
dilakukan nasionalisasi terhadap Bank Java dan kemudian namanya berubah
menjadi ”Bank Indonesia”. Serta membentuk dua Financial Bank yaitu: Bank
Industri Negara (BIN) yang akan membiayai proyek-proyek indutri; dan
Bank Negara Indonesia (BNI) yang menyediakan foreign-exchange
sekaligus membiayai kegiatan impor.
b) Mengamankan usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak.
Langkah pemerintah berikutnya adalah mengamankan usaha-usaha yang
menyangkut harkat hidup orang banyak, seperti: balai gadai, beberapa
wilayah pertanian yang penting, pos, telepon, listrik, pelabuhan,
pertambangan batu bara dan rel kereta. Selanjutnya pemerintah membiayai
perusahan negara melalui BIN di sektor produksi semen, tekstil, perakitan
mobil, gelas, dan botol.
c) Berusaha memutuskan kontrol Belanda dalam bidang perdagangan
ekspor-impor
d) Langkah terakhir pemerintah adalah berusaha memutuskan kontrol
Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-impor dengan mendirikan Pusat
Perusahaan Perdagangan pada tahun 1948 untuk mengekspor produk
pertanian Indonesia. Pemerintah juga mendirikan USINDO pada tahun 1956
untuk mengekspor industri manufaktur -yang dibiayai oleh BIN- dan
mengimpor bahan mentah untuk keperluan industri mereka.
e) Kebijakan lainya yang ditujukan untuk memajukan perekonomian
indonesia.
Hampir seluruh program ekonomi pemerintahan Soekarno kandas di tengah jalan. sistem
ekonomi terpimpin menuntut seluruh unsur perekonomian Indonesia menjadi alat revolusi.
Dalam ekonomi terpimpin, kegiatan perekonomian ditekankan pada konsepsi gotong royong
dan kekeluargaan sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 33 UUD 1945. Dalam perkembangan
selanjutnya, kegiatan ekonomi pada masa terpimpin juga dilandaskan atas strategi dasar
ekonomi Indonesia yang diamanatkan dalam Deklarasi Ekonomi (DEKON) oleh Presiden
Soekarno pada tanggal 28 Maret 1963.

a. Kelebihan
1. Melakukan kebijakan ekonomi yang di anggap penting dengan mereformasi
moneter melalui devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan
pemotongan uang sebesar 50 % atas semua uang yang beredar pada kabinet natsi.
2. Berani menentang kapitalisme yang di anut perusahaan-perusahaan
peninggalan belanda
3. Menasionalisasi/ mengambil alih perusahaan-perusahaan asing termasuk
perusahaan belanda.

b. Kelemahan
1. Perekonomian berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam
negeri yang dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah.
2. Kondisi perekonomian Indonesia di orde lama hampir mengalami stagflasi
selama 1965 – 1966 dengan PDB hanya 0,5 persen dan 0,6 persen
3. Kehancuran ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di
dorong oleh hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%.
4. Sistem perekonomian terpengaruh haluan komunis meskipun indonesia
berdasrkan haluan pancasila

Anda mungkin juga menyukai