Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI KINERJA DALAM

PERUSAHAAN YANG
TERDESENTRALISASI

Maria E.D.Tunti,SE.,M.Si
AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN
• Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu system yang mengukur
hasil-hasil dari pusat-pusat pertanggungjawaban dan membandingkan
hasil-hasil tersebut dengan hasil yang diharapkan.
Jenis-jenis Pusat pertanggungjawaban

Empat jenis utama pusat pertanggungjawaban :


 Pusat biaya
Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab
hanya terhadap laba.
 Pusat pendapatan
Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab
hanya terhadap penjualan.
 Pusat laba
Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab
terhadap pendapatan maupun laba.
 Pusat investasi
Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawaa
terhadap pendapatan,biaya,dan investasi.
ALASAN MELAKUKAN
DESENTRALISASI
• Kemudahan mengumpulkan dan menggunakan informasi lokal
• Fokus manejemen pusat
• Melatih dan memotifasi para manajer segmen
• Meningkatkan daya saing,membuka segmen-segmen kepada
berbagai kekuatan pasar.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi
 Pengembalian atas investasi
Pengembalian atas investasi ( Return on Invesment-ROI) adalah ukuran kinerja yang paling lazim
bagi suatu pusat investasi.

ROI = LABA OPERASI/ AKTIVA OPERASI RATA-RATA

 Aktiva operasi adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi termasuk
kas,piutang,persediaan,tanah,gedung dan peralatan.

Aktiva operasi rata-rata = ( nilai bersih buku awal + nilai bersih buku akhir) : 2

 Margin dan perputaran


Rumus kedua untuk ROI adalah margin dikali dengan perputaran
ROI = margin x perputaran
(laba operasi : penjualan) x ( penjualan : aktiva operasi rata-rata)
Keunggulan dan kelemahan ROI

keunggulan
1.Mendorong manajer untuk menfokuskan pada hubungan antara
penjualan,beban,dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari manajer pusat
investor
2.Mendorong manajer memfokuskan pada efisiensi biaya
3.Mendorong manajer memfokuskan pada efisiensi aktiva operasi

Kelemahan
1.Mengakibatkan fokusan yang sempit pada profitabilitas divisi dengan
mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan
2.Mendorong manajer untuk berfokus pada kepentingan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjang.
LABA RESIDU
• Laba residu (economic value added-EVA) adalah laba operasional setelah pajak
dikurangi dengan total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, perusahaan telah
menciptakan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan telah menyia-nyiakan
modal.
• EVA = Laba operasional setelah pajak – (Biaya tertimbang rata-rata atas modal x
Total modal terpakai)
PENGUKURAN DAN PENGHARGAAN
KINERJA MANAJER 
 Pembayaran Insentif Manajer
Agar manajer tidak memenfaatkan tunjangan secara berlebihan maka
diperlukan system pembayaran insentif yang terstruktur dengan baik dan
mampu membantu menciptakan kesesuaian tujuan antara manjer dan pemilik.
 Kompensasi Manajemen : Mengupayakan Kesesuaian Tujuan
Yakni meliputi berbagai insentif yang berkaitan dengan kinerja. Beberapa
bentuk penghargaan menajerial adalah berupa kenaikan gaji, bonus
berdasarkan laba perusahaan, opsi saham, dan kompensasi nonkeuangan.
 Kompensasi Keuangan
Yakni meliputi gaji dan bonus. Banyak perusahaan yang menggunakan
kombinasi gaji dan bonus sebagai imbalan kinerja melalui penetapan tingkat
gaji yang wajar dan pemberian bonus yang sesuai dengan perolehan laba
perusahaan.
 Masalah Dalam Pengaturan Kompensasi Berdasar Laba
Bonus dalam bentuk tunai mampu mendorong orientasi jangka pendek. Untuk
jangka panjang banyak perusahaan yang mendesak para eksekutif puncaknya
membeli dan memiliki saham perusahaan dalam jumlah tertentu.
1. Dampak terhadap Ukuran Kinerja Divisi
Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya
divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual.

ABC, Inc.
DIVISI A DIVISI B
Memproduksi komponen dan mentransfernya Membeli komponen dari A dengan harga
ke C dengan harga transfer $30 per unit. transfer $30 per unit dan menggunakan
komponen itu untuk memproduksi produk
Harga transfer = $30 per unit akhir.
Harga transfer = $30 per unit
Pendapatan bagi A
Biaya bagi B
Meningkatkan laba bersih
Menurunkan laba bersih
Meningkatkan ROI
Menurunkan ROI

Ket: Pendapatan harga transfer = Biaya harga transfer dampak nol bagi ABC, Inc.
2. Dampak terhadap Otonomi
Karena keputusan penetapan harga transfer mempengaruhi
profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, manajemen
sering tergoda untuk mencampuri dan mendikte harga transfer
yang dikehendaki, namun bila sering digunakan maka
organisasi secara efektif telah menangguhkan proses
desentralisasi segala keunggulannya.
Masalah Penetapan Harga
Transfer
Sistem penetapan harga transfer harus mampu memenuhi 3
tujuan yaitu:
Kinerja yang akurat, berarti tidak satupun manajer divsisi akan
memperoleh manfaat atas beban manajer divisi lainnya.
Kesesuaian tujuan, berarti para manajer divisi memilih
tindakan-tindakan yang memaksimalkan laba perusahaan
secara keseluruhan.
Otonomi, berarti manajemen pusat tidak boleh mencampuri
kemandirian manajer divisi dalam membuet keputusan.
Masalah penetapan harga transfer (Transfer Pricing Problem)
berkaitan dengan upaya menciptakan sistem yang secara
simultan memenuhi ketiga tujuan di atas.
 
Pendekatan Biaya Kesempatan
sebagai Pedoman Penetapan Harga
Transfer
Pendekatan biaya kesempatan (apportunity cost approach) mencapai tujuan
dengan mengidentifikasi harga terendah yang mau diterima divisi penjual
dan harga tertinggi yang mau dibayar divisi tertinggi.
 Harga transfer minimum (minimum transfer price) adalah harga transfer
yang akan membuat keadaan divisi penjual tidak menjadi lebih buruk
apabila barang dijual kepada divisi internal daripada dijual kepada pihak
luar. Atau disebut batas bawah (floor) dari jangkauan penawaran.

 Harga transfer maksimum (maximum transfer price) adalah harga


transfer yang akan membuat keadaan divisi pembeli tidak menjadi lebih
buruk apabila suatu input dibeli dari divisi internal daripada jika barang
yang sama dibeli secara eksternal. Atau disebut batas atas (ceiling).
Harga Pasar
Apabila pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang
ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga pasar. Pada
pendekatan biaya kesempatan juga mengisyaratkan bahwa harga transfer
yang sesuai adalah harga pasar. Karena harga transfer yang minimum bagi
divisi penjualan adalah harga pasar dan harga maximum bagi divisi pembeli
adalah juga harga pasar, maka satu-satunya harga transfer yang
memungkinkan adalah harga pasar.
Pada kenyataannya, menetapkan harga transfer yang berbeda dengan
harga pasar akan mengurangi profitabilitas keseuruhan perusahaan.
Harga transfer yang
dinegosiasikan
Pembeli dan penjual mampu mempengaruhi harga sampai derajat tertentu.
Dengan contoh melalui jumlah yang besar, atau melalui penjualan produk
yang erat kaitannya tetapi berbeda, atau melalui penjualan produk yang
unik.
Dalam hal ini, harga transfer yang dinegosiasikan mungkin dapat menjadi
alternatif praktis.
1. Biaya distribusi dapat dihindari
Negosiasi mampu memperbaiki profitabilitas untuk masing-masing divisi
dan perusahaan secara keseluruhan.
2. Kapasitas berlebih
Dalam pasar yang kurang sempurna, divisi penjual mungkin tidak mampu
menjual seluruh produksinya, yang mengakibatkan adanya kapasitas
berlebih.
Kelemahan harga transfer yang
dinegosiasi
Ada tiga kelemahan harga transfer yang dinegosiasi yang bisa
disebutkan, antara lain:
1.Manajer divisi yang menguasai informasi khusus mungkin
mengambil keuntungan dari manajer divisi lainnya.
2.Ukuran-ukuran kinerja mungkin terganggu oleh ketrampilan
negosiasi dari para manajer.
3.Negosiasi dapat menghabiskan sejumlah waktu dan sumber
daya yang besar.
• Keunggulan harga transfer yang dinegosiasi
Harga transfer yang dinegosiasi menawarkan harapan untuk
melengkapi tiga kriteria kesesuaian tujuan, otonomi dan
akurasi evaluasi kinerja. Harga transfer yang dinegosiasi
diidentifikasi sebagai alat yang melaluinya kesesuaian tujuan
perusahaan keseluruhan mampu dicapai.

• Harga transfer berdasarkan biaya


Tiga bentuk harga transfer berdasarkan biaya yang akan
dipertimbangkn adalah:
1. Biaya penuh
2. Biaya penuh ditambah mark-up
3. Biaya variabel ditambah biaya tetap
 Penetapan harga transfer biaya penuh
Biaya penuh meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, overhead variabel, dan bagian dari overhead
tetap.penetapan harga transfer biaya penuh dapat merusak
intensif dan dapat mengganggu ukuran-ukuran kinerja.
Kebaikannya hanya teletak pada kesederhanaan
perhitungannya.

 Biaya penuh ditambah markup


Biaya markup mempunyai persoalan yang sama seperti
biaya penuh. Namun, biaya ini agak kurang merusak apabila
markup dapat dinegosiasikan. Pendekatan ini lebih baik
adalah negosiasi karena lebih banyak kasus yang dapat
diatasi dan biaya-biaya kesempatan dapat dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai