Anda di halaman 1dari 20

Nama : Maharani Sinurat

NIM : 7193220027
Kelas : Konsentrasi Akuntansi Manajemen
Mata Kuliah : Seminar Akuntansi Manajemen

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Saudara telah mempelajari Methode Full Costing dan Methode Direct Costing
(Variable Costing). Dalam pengambilan keputusan manajemen sering
digunakan methode direct costing pada hal Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) mengharuskan full costing. Bagaimana menurut saudara ? Berikan
penjelasan saudara beserta contohnya!
Jawab :
Menurut saya, menggunakan metode direct costing tidak menjadi masalah
karena dengan menggunakan variabel costing, pihak manajemen bisa
memisahkan biaya tetap dari laporan laba rugi sehingga pihak manajemen bisa
fokus pada perilaku biaya tetap.
Pada metode direct costing saat merencanakan laba dan pengambilan penyajian
biaya dalam perhitungan rugi laba memisahkan biaya menjadi biaya tetap dan
biaya variabel agar dapat diketahui berapa contribution margin dan
contribution margin ratio yang diperoleh. Semakin besar angka contribution
margin dan contribution margin ratio akan semakin baik, sebab hal itu
menunjukan semakin banyak jumlah rupiah yang diperoleh dari hasil penjualan
guna menutup biaya tetap. Selain itu jika satu produk mampu menutup lebih
besar dari biaya variabelnya, produk tersebut telah memberikan kontribusi pada
laba secara keseluruhan. Adanya pemisahan biaya tetap dan biaya variabel di
dalam metode variable costing, maka hal ini memungkinkan untuk
menganalisis hubungan antara biaya, volume dan laba. Selain itu dengan
informasi variable costing maka semua masalah perencanaan laba dapat
dengan mudah diselesaikan.
Contohnya :
Kita dapat menghitung tingkat penjualan dalam kuantitas dan rupiah pada
break even :
Break even (titik impas) dalam kuantitas penjualan :

Titik Impas = (Total Biaya Tetap)/(Contribution Margin Satuan)


= 48.552.700/307.260.816 / 4.902
= 48.552.700/62.680
= 7.745 unit (pembulatan)

Break even dalam rupiah


Titik Impas = Total biaya tetap/Contribution margin ratio
Contribution margin ratio = 1-Biaya variable/ Penjualan
= 1 - 387.066.900/ 675.159.042
= 1 – 0,5732
= 0,1067 (pembulatan)
Titik Impas = (Total Biaya Tetap)/(Contribution Margin Satuan)
= 455.039.362
Apabila tidak ada kenaikan harga, berapakah tingkat penjualan dalam kuantitas
dan rupiah, apabila perusahaan menginginkan laba bersih untuk tahun 2013
sebesar 40.000.000,-
a. penjualan dalam kuantitas
x/unit = Total biaya tetap + laba yang direncanakan/Contribution margin
satuan
= 48. 552.700 + 40.000.000/62.680
= 1.413 unit (pembulatan)

b. penjualan dalam rupiah


x/unit = Total biaya tetap + laba yang direncanakan/Contribution margin ratio
= 48.552.700 + 40.000.000/ 0,1067
= 829.641.049
Dari perhitungan di atas dapat dibandingkan dengan harga pokok yang
diperoleh dengan cara perhitungan full costing, kurang dapat memberikan
informasi terutama dalam mengambil keputusan untuk menerima dan menolak
peasanan khusus, dan perhitungan biaya dengan menggunakan metode direct
costing dapat memberikan bantuan dalam mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh perusahaan, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa peranan
metode direct costing dalam perencanaan laba di perusahaan sangat
dibutuhkan.

2. Saudara telah mempelajari Responsibility Accounting (akuntansi


pertanggungjawaban). Menurut saudara bagaimana pengelolaan dan
pengembangan setiap pusat pertanggung jawaban sebaiknya dilakukan?
Berikan penjelaan saudara beserta contohnya untuk setiap pusat
pertanggungjawaban tersebut !
Jawab :
Pusat pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai setiap unit kerja dalam
organisasi yang dipimpin oleh seorang manager yang bertanggungjawab atas
kegiatan-kegiatan dalam unit kerjanya. Kemudian menurut saya pengelolaan
dan pengembangan setiap pusat pertanggung jawaban sebaiknya dilakukan
dengan memperhatikan seluruh aspek yang terlibat pada setiap pusat
pertanggung jawaban. Seperti perusahaan membuat pengendalian internal
untuk mengawasi dalam pengelolaan setiap pusat pertanggung jawaban.
Kemudian selalu melakukan perkembangan atas analisa yang telah dilakukan
di pusat pertanggung jawaban agar perusahaan juga semakin berkembang.
Kemudian dapat membuat standar yang ditetapkan sebagai tolok ukur kinerja
manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu,
selalu mengukur kinerja manajer yang diukur dengan membandingkan realisasi
dengan anggaran, dan manajer secara individual diberi penghargaan atau
hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi agar manajer
dapat selalu meningkatkan kemampuannya.
Contoh setiap pusat pertanggung jawaban :
(a) Pusat Biaya : Suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer hanya
bertanggung jawab atas bagaimana peramalan dan pengendalian biaya. Contoh
pusat biaya adalah suatu pusat pengeluaran, dimana seorang manajer biaya
bertanggung jawab pada pengeluaran atas biaya yang dikeluarkan dan
bertanggung jawab pada anggaran biaya.
(b) Pusat pendapatan: suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer hanya
bertanggung jawab atas bagaimana mendapatkan pendapatan dan tidak
bertanggungjawab atas peramalan dan pengendalian biaya. Contoh pusat
pendapatan adalah suatu pusat penjualan, dimana seorang manajer penjualan
bertanggung jawab pada pencapaian suatu anggaran pendapatan penjualan.
(c) Pusat laba: suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer bertanggung
jawab terhadap pendapatan dan biaya-biaya. Suatu laporan kinerja pusat laba
akan dapat mengidentifikasi secara terpisah antara biaya yang dapat
dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan serta pendapatan yang dapat
dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan.
(d) Pusat investasi: suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer
bertanggung jawab atas pendapatan, biaya dan investasi. Laba yang dihasilkan
oleh pusat investasi harus dapat dikaitkan dengan jumlah modal yang
diinvestasikan. IAI Jumlah modal yang diatribusikan ke suatu pusat investasi
hanya terdiri dari aset tetap yang dapat diatribusikan langsung dan modal kerja
(aset lancar bersih).
Penting untuk disadari bahwa meskipun manajer pusat pertanggungjawaban
hanya bertanggung jawab atas aktivitas yang ada di pusat pertanggungjawaban
tersebut, namun keputusan yang dibuat oleh manajer tersebut dapat berdampak
ke pusat pertanggungjawaban yang lain. Contoh, tim penjualan suatu produk
pembersih lantai (yang berada di bawah manajer penjualan – suatu pusat
pendapatan) menawarkan diskon kepada konsumen secara rutin setiap akhir
bulan. Akibatnya, penjualan akan meningkat, yang akan membuat karyawan
bagian pabrik (di bawah manajer produksi – suatu pusat biaya) dipaksa untuk
bekerja lembur untuk memenuhi permintaan

3. Saudara telah mempelajari harga transfer, untuk apa harga transfer tersebut
digunakan dan apa manfaatnya serta apa permasalahan harga transfer menurut
saudara ? Berikan penjelasan saudara beserta contohnya !
Jawab :
Harga transfer digunakan dan bermanfaat untuk (1) memberikan informasi
relevan pada setiap pusat laba dalam menentukan harga transfer, (2) untuk
memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima dan kantor pusat
dalam membuat keputusan yang tepat dan (3) untuk menyajikan laporan laba
setiap divisi yang secara layak mengukur prestasi divisi.

Penetatapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang


cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada
akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah
biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung didalm harga
pembelian internal. Bahkan jika pusat laba terakhir menyadari adanya
biaya tetap dan laba tersebut, pusat laba itu mungkin enggan untuk
mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan. Metode-
metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini
adalh dengan cara-cara yang digambarkan dibawah ini
- Persetujuan antar unit
- Dua Langkah Penentuan Harga.

Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga


kesepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu pembeli dan unit penjual
dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer
yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu
rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi
hal yang sangat penting.
Berikut ini akan diberikan kasus singkat yang akan menggambarkan masalah
transfer pricing apabila digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja divisi
dalam perusahaan.
PT. ABC diasumsikan mempunyai dua divisi yaitu divisi penjual dan divisi
pembeli, data-data berikut akan menggambarkan lebih lanjut mengenai
aktivitas dari dua divisi :

Divisi Divisi Pembeli


Penjual
Harga jual Rp. 2.600 Rp. 2.100
Biaya variable 800 400
Permintaan dari luar utk produk 1.000 unit 2.000 unit
Kapasitas produksi divisi 3.000 unit
penjual

Divisi penjual akan menghasilkan 3.000 unit dengan harga jual Rp. 1.200
dimana 1.000 unit untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan dan sisanya
untuk memenuhi kebutuhan eksternal perusahaan. Selanjutnya akan dihitung
jumlah marjin kontribusi untuk masing-masing divisi.

Produk dijual ke luar oleh divisi penjual

Pendapatan penjualan (2.000 Rp.1.200.000


unit@Rp.1.200/unit)
Biaya Variabel (2.000 unit@Rp.400/unit) (800.000)
Marjin kontribusi Rp. 1.600.000

Produk dijual ke dalam oleh divisi penjual

Pendapatan penjualan (1.000 Rp.1.200.000


unit@Rp.1.200/unit)
Biaya Variabel (1.000 unit@Rp.400/unit) (400.000)
Marjin kontribusi Rp. 800.000

Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa dengan harga jual Rp.1.200 yang
diberikan oleh divisi penjual,total marjin kontribusi yang diperoleh oleh
perusahaan sebesar Rp.3.000.000. Apabila terjadi peningkatan permintaan atas
produk yang dihasilkan oleh divisi penjual, sedangkan permintaan dari divisi
pembeli tetap. Andaikata harga yang ditawarkan oleh divisi penjual Rp.2.000
sama dengan harga pasar, maka bias dikatakan divis pembeli tidak akan
sanggup dengan pembelian. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan
sebagai berikut :

4. Dalam E-Commers (bisnis elektronik), faktor-faktor apa saja yang perlu di


pelajari (ditingkatkan), dipertimbangkan dalam menjalankan aktivitas operasi
perusahaan ? Berikan penjelasan saudara beserta contohnya dengan didukung
refrensinya !
Jawab :
a. Desain Website dan Aplikasi
Ketika memasuki took konvensional, tampilan took, tata letak barang, dan
keramahan penjual menjadi daya Tarik tersendiri bagi calon pembeli. Tidak
berbeda juga dengan bisnis e-commerce, penting untuk dapat membuat desain
website atau aplikasi yang menarik dengan paduan warna yang sesuai dan
peletakkan menu yang mudah dipahami. Sehingga dalam melakukan pencarian,
calon pembeli tidak dipusingkan dengan terlalu banyaknya menu atau pilihan
yang sulit dipahami.

b. Harga
Persaingan harga juga menjadi factor penentu keputusan seseorang untuk
akhirnya membeli suatu produk. Situs ?e-commerce yang sering menawarkan
harga lebih murah dengan potongan harga menarik akan membuat orang
memilih untuk berbelanja. Maka dari itu, diperlukan cek rutin untuk melakukan
perbandingan harga dan promo menarik yang ditawarkan oleh pemilik bisnis e-
commerce lain.

c. Pilihan Produk
Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan juga menjadi penentu kesuksesan
suatu bisnis e-commerce. Banyaknya pilihan, membuat orang tertarik untuk
melihat berbagai pilihan lain yang tidak terbatas sehingga memungkinkan
calon pembeli untuk memiliki banyak opsi dalam membeli. Bayangkan jika
apa yang dijual hanya terbatas pada beberapa pilihan saja, calon pembeli akan
melihat laman ?e-commerce lain untuk dapat memiliki banyak pilihan
d. Pemasaran Kreatif
Pada era digital ini, pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
agar dapat menarik perhatian. Ketika sebuah situs ?e-commerce mendapat
perhatian dari pemasaran yang dilakukan, maka akan semakin mudah
mendapatkan calon pembeli sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat
untuk berbelanja di situs tersebut.

e. Kecepatan Akses
Ketika sebuah situs banyak diakses oleh pengunjung, maka semakin tinggi
kapasitas bandwith, ram, dan data transfer yang dibutuhkan. Oleh karena itu,
situs e-commerce harus memiliki server berkapasitas besar agar website atau
aplikasi terhindar dari kondisi hang. Pilih server yang dapat memenuhi
kebutuhan agar situs dan aplikasi e-commerce dapat memberikan respon cepat
kepada pelanggan.

f. Pelayanan
Meskipun saat ini pelayanan di situs e-commerce serba otomatis menggunakan
sistem. Tetapi, layanan call center juga harus menjadi prioritas utama. Dimana
saat calon membeli menemukan masalah saat ingin berbelanja, maka calon
pembeli dapat menanyakan langsung dan terselesaikan dari kendala yang ada.
Selain itu, adanya jasa pelayanan, juga membuat calon pembeli merasa lebih
aman berbelanja dikarenakan adanya kepastian untuk bertanya jika terdapat
suatu masalah di kemudian hari.

5. Menurut saudara sekarang, bisnis apa yang menjanjikan untuk dikembangkan,


serta bagaimana strategi pengembangannya ? Berikan penjelasan saudara
beserta contohnya dengan dukungan refrensinya !.
Jawab :
Menurut saya bisnis yang menjanjikan saat ini yaitu Bisnis Online. Bisnis
online adalah suatu usaha yang dipasarkan melalui internet dengan berbagai
macam cara sehingga dapat menghasilkan uang. Misalnya kita dapat
berjualan di marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Tiktok,
Bukalapak dan lain sebagainya. Dengan jualan dimarketplace kita dapat
menjangkau lebih banyak orang, jualan online ini jangkauannya tanpa batas,
kita bisa memasarkan produk kita dari satu negara hingga ke negara lain.
Contohnya : Jualan barang elektronik, jualan kosmetik, jualan yg
berhubungan dengan fashion seperti baju, sepatu, aksesoris dan lain
sebagainya.
Strategi pengembangannya yaitu :
1. Melakukan riset dan menentukan target pasar terlebih dahulu.
2. Menunjukkan keunikan produk kita.
3. Melakukan iklan sebanyak – banyaknya, karena pada bisnis online ini
agar produk kita diketahui oleh konsumen caranya yaitu dengan
melakukan iklan, baik ditelevisi, disosial media, maupun dimarketplace
itu sendiri.
4. Melakukan inovasi produk, produk yang kita jual harus selalu dilakukan
inovasi agar konsumen tetap tertarik untuk membeli ditoko kita.
5. Menjaga loyalitas konsumen
6. Memberikan Diskon, Promosi, Voucher, dan Bonus. Kita dapat
memberikan diskon kepada konsumen khususnya pada saat event seperti
12.12. Hal ini akan menunjang penjualan toko karna akan banyak orang
yang akan membeli produk kita untuk memanfaatkan diskon yang ada.

6. Dalam era globalisai perusahaan sering menggunakan Activity Based Costing


(ABC), Just In Time (JIT), Activity Based Management (ABM), Balance Score
Card, dan Total Qwality Management (TQM). Coba saudara jelaskan satu per
satu kegunaan dan kelemahan tersebut diatas, cara kerja dan strategi yang
dipakai dengan memberikan contoh perusahaan yang melakukannya.
Jawab :
• Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC) merupakan sebuah metode akuntasi yang
mengidentifikasi dan menetapkan biaya untuk aktivitas biaya overhead dan
untuk menentukan biaya suatu produk ataupun jasa. Metode ActivityBased
Costing ini akan menentukan biaya tidak langsung yang digunakan untuk
memproduksi produk atau jasa dengan cara yang logis dibandingkan dengan
pendekatan tradisional. Pertama untuk menetapkan biaya yang digunakan
merupakan penyebab dari biaya overhead (biaya tidak langsung) kemudian
selanjutnya menetapkan biaya kegiatan-kegiatan untuk produk/jasa yang
sebenarnya digunakan dalam melaksanakan kegiatan di perusahaan. Metode
ABC dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam
perusahaan. Penentuan harga yang sudah melalui sistem ABC akan
menghasilkan harga yang lebih baik sehingga bisa bersaing dengan produk
sejenis lainnya. Contoh perusahaan yang menerapkanny adalah perusahaan
jasa.
Kekurangan Metode Activity Based Costing
1. Pengeluaran biaya dan waktu yang digunakan saat menggunakan sistem
Activity Based Costing memerlukan biaya yang mahal untuk selanjutnya
dikembangkan maupun diimplementasikan
2. Metode pelaksanaannya yang sangat kompleks sehingga proses
pengumpulan data dan entri data membutuhkan sumber daya yang lumayan
besar.
3. Metode Activity Based Costing ini mengabaikan beberapa biaya yang
dianalisis seperti biaya iklan, biaya promosi dan biaya riset.
4. Activity Based Costing melaporkan biaya dengan cara pembebanan untuk
periode penuh dan tidak mempertimbangkan untuk mengmortisasi dari long
term payback expense. Misalnya biaya untuk penelitian dan pengembangan
sehingga menyebabkan biaya produk terlalu besar.
5. Laporan Activity Based Costing tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku secara umum sehingga memerlukan pencocokan ulang dengan
manajemen keuangan.
Cara kerja : mengidentifikasi aktivitas dan cost driver, mengelompokkan
biaya ke aktivitas, menentukan tarif per cost driver dan terakhir membebankan
biaya ke produk.

• Just In Time (JIT)


Just In Time atau sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem produksi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya
sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya. Kegunaan dari just in time (JIT)
adalah Mengurangi ruangan gudang untuk penyimpanan barang, Mengurangi
waktu setup dan penundaan jadwal produksi, dan mengurangi pemborosan
barang rusak
Kekurangan sistem produksi Just In Time (JIT) :
1. Sistem Produksi Just In Time tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan
atau “Zero Tolerance for mistakes” sehingga akan sangat sulit untuk
melakukan perbaikan/pengerjaan ulang pada bahan-bahan produksi ataupun
produk jadi yang mengalami kecacatan. Hal ini dikarenakan tingkat
persediaan bahan-bahan produksi dan produk jadi yang sangat minimum.
2. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Pemasok baik dalam kualitas
maupun ketepatan pengiriman yang pada umumnya diluar lingkup
perusahaan manufakturing yang bersangkutan. Keterlambatan pengiriman
oleh satu pemasok akan mengakibatkan terhambatnya semua jadwal
produksi yang telah direncanakan.
3. Biaya Transaksi akan relatif tinggi akibat frekuensi Transaksi yang tinggi.
4. Perusahaan Manufaktring yang bersangkutan akan sulit untuk memenuhi
permintaan yang mendadak tinggi karena pada kenyataannya tidak ada
produk jadi yang lebih.
Cara kerja JIT :
Sistem just-in-time biasanya untuk proses manufaktur berulang. Dalam hal ini,
perusahaan menggunakan komponen yang sama dan menghasilkan volume
yang relatif tinggi. Mereka menyusun rencana produksi terperinci untuk
memastikan semua persyaratan sistem produksi tersedia. Setelah menyiapkan
sistem produksi, perusahaan memastikan aliran yang berkesinambungan dan
merata di seluruh fasilitas produksi. Mereka menghubungkan setiap stasiun
kerja seperti jalur perakitan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan antrian
dan untuk mencapai ukuran lot yang ideal per unit produksi. Kemudian, sistem
just-in-time mencoba untuk menyimpan sejumlah kecil persediaan di gudang.
Untuk mendukungnya, perusahaan memastikan pengiriman pemasok yang
berkelanjutan. Saat permintaan meningkat, produksi berjalan. Input tiba di
pabrik dari pemasok tepat waktu dan sesuai permintaan. Kemudian, perusahaan
memasukkannya ke dalam proses manufaktur. Perusahaan mengolah bahan
mentah menjadi produk di sepanjang lini produksi. Mereka tiba di stasiun kerja
berikutnya tepat pada waktunya dan bergerak melalui seluruh sistem dengan
kecepatan tinggi. Just-in-time juga memberdayakan kapasitas yang kurang
dimanfaatkan untuk membangun inventaris kecil produk atau komponen
(saham penyangga). Hal ini bertujuan agar jika terjadi masalah, proses
produksi tetap berjalan. Meskipun stok penyangga mahal untuk disimpan,
mereka dapat membantu perusahaan mengantisipasi kekurangan input karena
gangguan pasokan. Juga, ini membantu perusahaan untuk merespon dengan
cepat terhadap peningkatan permintaan. Perusahaan dan pemasok dapat
bertukar informasi tentang kondisi permintaan melalui Electronic Data
Interchange (EDI). Ini meningkatkan kinerja pengiriman pemasok untuk segera
mengirimkan input ke jalur produksi sesuai dengan kondisi permintaan.
Banyak Perusahaan Manufakturing yang menerapkan sistem produksi Just In
Time ini menikmati keuntungan yang signifikan seperti Toyota dan beberapa
perusahaan manufaktur Jepang yang telah menerapkannya sejak tahun 1950an .
Namun keberhasilan Sistem Produksi Just In Time sangat tergantung pada
komitmen seluruh karyawan perusahaan mulai dari lebel yang terendah hingga
pada level yang tertinggi.

• Activity Based Management (ABM)


Activity Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk
meningkatkan laba melalui peningkatan nilai (value) tersebut. Kegunaan
Activity-Based Management yaitu Mengurangi harga produk dan
mengoptimalkan desain produk, mengurangi biaya-biaya perusahaan serta
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.

Kelemahan Activity Based Management (ABM)


Activity Based Management (ABM) hanya menfokuskan diri pada pengelolaan
proses aktivitas guna meningkatkan nilai yang akan diterima oleh konsumen.
langkah penerapan Activity Based Management, yaitu : mengidentifikasi
aktivitas dan aktivitas tidak bernilai tambah kemudian Memahami activity
linkages, root causes, dan triggers. Perusahaan yang menerapkan Activity
Based Management (ABM) yaitu PT Cola Cola, PT. Mayatama Manunggal
Sentosa Malang dan lain sebagainya.

• Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan alat untuk memantau keputusan strategis yang
diambil oleh perusahaan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan
sebelumnya dan yang harus menembus setidaknya melalui empat aspek –
keuangan, pelanggan, proses internal dan pembelajaran & pertumbuhan.
Adapun manfaat dari balanced scorecard adalah sebagai Perencanaan strategi
yang lebih baik dan terstruktur, Meningkatkan komunikasi strategi dan
ketepatan eksekusi, Memudahkan tiap karyawan untuk melihat bagaimana
goals individual mereka berkaitan dengan strategi perusahaan, dan Memastikan
strategi tetap berjalan pada track-nya.
Kelemahan balanced scorecard
1. Korelasi yang buruk antara ukuran perspektif non-finansial dan hasilnya.
Tidak ada jaminan bahwa keuntungan masa depan akan mengikuti
pencapaian target dalam perspektif non-finansial. Mungkin ini adalah
masalah terbersar dalam Balanced scorecard karena terdapat asumsi bahwa
keuntungan masa depan tidak mengikuti atau berkaitan dengan pencapaian
tujuan non-finansial.
2. Terpaku pada hasil keuangan (fixation on financial result)
3. Manajer adalah yang paling bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan.
Hal ini menyebabkan manajer lebih peduli terhadap aspek finansial
dibandingkan aspek lainnya.
4. Tidak ada mekanisme perbaikan (no mechnism for improvement)
Banyak perusahaan dalam memperbesar tujuan mereka tidak memiliki alat
untuk meningkatkannya. Ini adalah salah satu kelemahan Balanced
scorecard. Tanpa metode untuk peningkatan, peningkatan tidak disukai
untuk terjadi meskipun sebaik apapun tujuan baru tersebut.
5. Ukuran-ukuran tidak diperbaharui (measures are not up to date)
Banyak perusahaan tidak memiliki mekanisme formal untuk meng-update
ukuran untuk mencocokkan dengan perubahan strategi. Hasilnya perubahan
masih menggunakan ukuran yang berbasis strategis lama.
6. Terlalu banyak pengukuran (measurement overload)
Tidak ada jawaban untuk pertanyaan seberapa kritis ukuran yang seseorang
manajer dapat ukur pada saat bersamaan tanpa kehilangan fokus. Jika terlalu
sedikit manajer akan mengabaikan ukuran yang sangat penting dalam
mencapai sukses. Bila terlalu banyak, akan menimbulkan resiko manajer
bisa kehilangan fokus dan mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal
dalam waktu bersamaan.
7. Kesulitan dalam menetapkan trade-off (difficult in estabilishing trade off)
Beberapa perusahaan mengkombinasikan ukuran non-finansial dengan
finansial dalam satu laporan dan memberikan bobot pada masing-masing
ukuran . Tapi Balanced scorecard tidak menampilkan bobot yang jelas pada
masing-masing ukuran. Tidak adanya bobot tersebut, menjadi sangat sulit
untuk menggabungkan aspek finansial dan non-finansial.
Cara kerja :
Menetapkan visi masa depan yang jelas, kemudian menetukan tujuan strategis
dan faktor penentu keberhasilan. Setelah itu memilih indikator untuk mengukur
dan memantau kinerja
Kemudian Tetapkan tujuan, rencana tindakan, dan inisiatif.
Balanced scorecard telah diterapkan oleh FBI , Dubai Police, Us Departemenet
of Commerce, dan berbagai perusahaan multinasional.

• Total Quality Management (TQM)


Total Quality Management atau disingkat dengan TQM adalah suatu alat
manajemen yang berorientasi kepada pelanggan (Customer focused) dengan
melibatkan partisipasi seluruh karyawan dalam upaya perbaikan atau
peningkatan yang berkesinambungan (secara terus-menerus). Total Quality
Management atau TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi yang
efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan
kegiatan-kegiatan perusahaan. Total Quality Management (TQM) dapat
diartikan sebagai bentuk pendekatan manajemen untuk meningkatkan daya
saing organisasi dengan perbaikan secara terus menerus melalui Kepuasan
Pelanggan (Customer Satisfaction).Manfaatnya adalah untuk meningkatkan
kualitas produk atau outcome sehingga bisa diterima oleh pelanggan dan dapat
menghindari timbulnya kesalahan yang fatal.
Kekurangan Total Quality Management (TQM)
1. Kualitas sering merupakan aktivitas sampingan, terpisah dari isu kunci dari
strategi usaha dan kinerja.
2. Pada banyak organisasi, kualitas dirasakan bersifat temporer dan apabila
pemimpin yang memprakarsainya meninggalkan perusahaan, kualitas
kemudian diabaikan.
3. Kebingungan terhadap TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri.kata
kualitas mempunyai banyak arti, tergantung dari bagaimana kita
memandangnya. Kualitas merupakan suatu departemen yang ada dengan
tanggung jawab khusus untuk pengendalian kualitas, di mana disiplin
tersebut cenderung lebih berfokus kepada proses stabilisasi daripada
memperbaiki proses. Ide keseluruhan dari filosofi kualitas juga membuat
konsep secara keseluruhan tampak misterius bagi kebanyakan orang.
Pendekatan-pendekatan baru seperti ISO 9000 atau reengineering tidak
terintegrasi ke dalam usaha kualitas yang ada.
4. Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tida jelas
dengan menetapkan tujuan yang tampak positif tanpa memilki cara untuk
memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
5. TQM merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen-
departemen di banyak perusahaan. Masing-masing departemen mempunyai
kebijakannya secara sendiri-sendiri, sehingga tidak mencakup keseluruhan
organisasi.
Cara kerja :
1. Plan - Pada tahap ini, tim menentukan masalah, mengumpulkan dan
menganalisis data, menetapkan pengukuran dan merumuskan solusi untuk
meningkatkan kualitas.
2. Do - Tim mengimplementasikan proses baru dan menguji hasilnya terhadap
hasil yang diharapkan dari Quality Management System.
3. Check - Tim ini mengukur keefektifan dan melakukan penyesuaian untuk
memperbaiki proses kualitas baru sampai hasil yang diinginkan tercapai.
4. Act - Proses perbaikan yang baru diterapkan, semua pihak diberi tahu dan
dilatih mengenai proses dan metrik baru yang ditetapkan untuk memantau
keefektifan proses mutu.

Sebagian besar bisnis tanpa penerapan sistem TQM tidak mendapatkan


manfaat yang diperoleh dari Sistem Manajemen Mutu, hal Ini disebabkan
karena perusahaan/organisasi tidak terlibat dalam proses TQM dan resiko yang
sedang dihadapi. Adap;u;;n contoh perusahaan yang menerapkan TQM adalah
Aqua, Pizza Hut dan Komatsu Indonesia.

7. Menurut saudara apa dampak perkembangan akuntansi manajemen dalam era


globalisasi ? Berikan penjelasan saudara beserta contohnya dengan di dukung
refrensi yang ada !
Jawab :
Dampak pada perkembangan akuntansi manajemen dalam era globalisasi ini
adalah semakin canggihnya tekhnologi yang digunakan perusahaan seiring
berjalannya era globalisasi ini, maka akuntansi manajemen tidak perlu lg
melakukan pekerjaannya secara manual. Seperti yang kita ketahui juga, peran
akuntan manajemen dalam era Globalisasi adalah
1. Untuk menyongsong pergeseran teknologi dari era hard automation ke era
smart tecknology, peran akuntan manajemen juga harus menyesuaikan.
Ross (1995) menyebutkan bahwa akuntan manajemen kanada telah
memelopori perubahan tersebut, perubahan peran tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Menempatkan profesi akuntan manajemen sebagai anggota senior dalam
akuntan manajemen, yang berperan secara aktif dalam penentuan
sasaran-sasaran strategik perusahaan, bukan hanya sebagi penyedia
informasi akuntansi bagi pengambil keputusan.
b. Mendasarkan keahlian teknis profesi akuntan manajemen bagi pada
pengetahuan mendalam tentang advanced management control process
bukan lagi pada traditional cost accounting.
c. Memperluas tanggung jawab profesi akuntan manajemen ke proses
pengendalian diluar daerah yang murni keuangan.
d. Mengarahkan orientasi profesi akuntan manajemen ke bisnis yang lebih
bersifat strategik, bukan yang bersifat rutin dan operasional.
Dalam era teknologi informasi dimana kemajuan teknologi berkembang sangat
cepat, dan komputer merupakan alat produksi yang dominan, knowledge
workers merupakan sumber daya manusia yang dominan dalam menjalankan
bisnis, maka peranan akuntan manajemen haruslah menyesuaikan misalnya
yang dulu hanya sebatas berperan dalam tradisional cost accounting, dan hanya
beroperasi dalam general routine accounting information and report akan
menghadapi resiko digesar oleh ahli komputer dan profesional lain, serta
perangkat lunak komputer. Agar tetap mempunyai nilai didalam era teknologi
informasi akuntan manajemen harus menambah kompetensinya misalnya
dibidang perancangan desain, menginstalasi, dan mengoperasikan management
yang digunakan oleh perusahaan agar tetap kompetitif, disamping itu akuntan
manajemen juga harusnya tidak lagi hanya sebagi penyedia informasi
keuangan bagi pengambilan keputusan tetapi juga harus bisa menempatkan diri
sebagai pengambil keputusan itu sendiri, dengan bergabung sebagai anggota
senior dalam tim manajemen yang bertugas mengambil keputusan-keputusan
strategik.

8. Akuntansi manajemen dalam persaingan global apa yang menonjol dan strategi
apa yang dilakukan untuk menguasasi pasar ? Berikan penjelasan saudara
beserta strategi apa yang digunakan !
Jawab :
Pergeseran ini berdampak luar biasa terhadap pekerjaan, sistem pekerja dan
sistem manajemen yang digunakan untuk mengelola sumber daya manusia.
Dalam smart teknologi era, pekerjaan berubah radikal dari yang mengandalkan
otot dan ketrampilan, ke knowledge based work-pekerjaan yang lebih
mengandalkan otak dan pengetahuan, dengan demikian tipe pekerjanya adalah
knowledge workers yaitu pekerja yang menggunakan pengetahuannya untuk
menghasilkan produk dan jasa. Sistem manajemen yang digunakan untuk
mengelola knowledge worker juga sangat berbeda dengan skilled workers. Jika
dalam skilled workers diperlukan aturan rinci dan pengawasan ketat melalui
supervisor dalam pengelolaannya untuk knowledge workers diperlukan sistem
manajemen yang mendorong kreativitas mereka maka dari itu akuntan
manajemen juga dituntut untuk mengubah perannya yang semula hanya
merupakan penyedia informasi akuntansi bagi pihak pengambil keputusan,
sekarang ini harus berubah sebagai alat penentu sasaran strategis perusahaan.
- Perusahaan yang beroperasi lintas geografi.
Dalam era teknologi informasi dimana kemajuan teknologi berkembang sangat
cepat, dan komputer merupakan alat produksi yang dominan, knowledge
workers merupakan sumber daya manusia yang dominan dalam menjalankan
bisnis, maka peranan akuntan manajemen haruslah menyesuaikan misalnya
yang dulu hanya sebatas berperan dalam tradisional cost accounting, dan hanya
beroperasi dalam general routine accounting information and report akan
menghadapi resiko digesar oleh ahli komputer dan profesional lain, serta
perangkat lunak komputer. Agar tetap mempunyai nilai didalam era teknologi
informasi akuntan manajemen harus menambah kompetensinya misalnya
dibidang perancangan desain, menginstalasi, dan mengoperasikan management
yang digunakan oleh perusahaan agar tetap kompetitif, disamping itu akuntan
manajemen juga harusnya tidak lagi hanya sebagi penyedia informasi
keuangan bagi pengambilan keputusan tetapi juga harus bisa menempatkan diri
sebagai pengambil keputusan itu sendiri, dengan bergabung sebagai anggota
senior dalam tim manajemen yang bertugas mengambil keputusan-keputusan
strategik.
Strategi yang digunakan untuk menguasai pasar di era globalisasi adalah :
1. Menggunakan Close Range Marketing
Strategi pemasaran digital ini memanfaatkan perangkat yang mampu
menjalankan Bluetooth dan Wifi seperti Smartphone. Jika konsumen
melakukan klik pada tombol yang sudah terhubung dengan perusahaan,
maka mereka memberikan izin pada perusahaan untuk mengirim lebih
banyak pesan dengan penawaran khusus.
2. Menggunakan Call To Action Marketing
Perusahaan menggunakan ini untuk mendapatkan respon langsung dari
konsumen yang membaca dan mendengar informasi dari perusahaan.
Misalnya ada kalimat imperative seperti “dapatkan sekarang juga, promo
terbatas”, “dapatkan informasi lengkap hanya disini”, dan lain sebagainya,
nah itu sebagian dari strategi Call To Action Marketing.
3. Memaksimalkan Strategi Email Marketing
Menggunakan email untuk media promosi perusahaan. Seperti memaparkan
promo – promo yang tersedia, update produk terbaru oleh perusahaan
melalu email, dan lain sebagainya
4. Memanfaatkan Teknologi Augmented Reality Marketing
Kemampuan untuk menambahkan elemen digital yang membuat orang
dapat melihat tampilan langsung hanya dengan bantuan kamera. Contohnya,
store Sephora yang menggunakan aplikasi virtual artist dengan ModiFace
untuk memastikan konsumen dapat melihat bagaimana produk makeup akan
terlihat di wajah mereka.
5. Menggunakan Strategi Inbound Marketing
Strategi yang menggunakan konten serta interaksi yang relevan dan solutif
untuk membuat konsumen yang mendekatkan diri pada produk dan layanan
perusahaan. Seperti menggunakan fungsi media social, website, aplikasi
lainnya.
6. Memanfaatkan Content Marketing
Konten berupa foto, video, story, artikel, audio yang menarik, relevan dan
bernilai merupakan kunci keberhasilan dalam strategi ini
7. Memanfaatkan yang namanya Search Engine Marketing
Strategi ini cukup efektif karena kini mesin pencarian banyak sekali diakses
oleh khalayak, baik untuk mencari informasi produk atau jasa berserta
ulasannya. Dengan menggunakan strategi ini perusahaan dapat
meningkatkan kemungkinan calon konsumen yang akan mengunjungi
website bisnis ketika mereka mencari informasi
8. Strategi pemasaran digital dengan Sosial Media Marketing
Zaman sekarang banyak sekali yang menggunakan media social terutama
whatsapp, Instagram dan Tiktok. Dengan demikian mau tidak mau, semua
perusahaan harus mengikuti dengan cara menggunakan media social
tersebut, dengan melakukan promosi – promosi melalui media social dengan
cara yang kreatif.
Peran akuntansi manajemen dalam persaingan di era globalisasi saat ini adalah
menempatkan profesi akuntan manajemen sebagai anggota senior dalam
akuntan manajemen, yang berperan secara aktif dalam penentuan sasaran –
sasaran strategic perusahaan, bukan hanya sebagai penyedia informasi
akuntansi dalam pengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai