Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Investment Center Evaluation And Transfer Pricing”


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Syari’ah

Dosen pengampu : Rendi Dwipa, S.E., M.Ak

Disusun oleh kelompok 5 :


Asri Anggriani (2020.161.210)
Al-muttakin (2020.161.204)
Dita Amelia (2020.161.165)
M Toyyib (2020.161.219)
Ulandia Maharany (2020.161.234)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANG HARI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat waktu. Makalah ini
berisikan tentang informasi mengenai Investment Center Evaluation And
Transfer Pricing. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu dalam
penulisan makalah mata kuliah ini. Makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Ma. Bulian, 10 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

Tujuan pembahasan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

Investment Center Evaluation .................................................................... 3

Transfer Pricing.......................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 9

Kesimpulan ................................................................................................ 9

Saran ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan produksi baik berupa barang atau jasa membuat setiap


perusahaan berusaha untuk dapat memenuhi segala kebutuhan konsumen
dengan harga yang relatif terjangkau namun tetap memperhatikan biaya-
biaya yang diperlukan dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Salah satu yang mempengaruhi adalah harga transfer. Pengertian harga
transfer adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran divisi
untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan biaya
divisi pembelian (buying division). Harga transfer mengukur nilai produk
(yakni barang atau jasa) yang diserahkan oleh pusat laba kepada pusat
pertanggungjawaban lainnya dalam perusahaan. Transfer pricing biasanya
ditetapkan untuk produk-produk antara (intermediate product) yang
merupakan barang-barang dan jasa-jasa yang dipasok oleh divisi penjual
kepada divisi pembeli.
Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan
yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba dan antar pusat laba
yang di bentuk tersebut terjadi transfer barang dan jasa. Latar belakang
timbulnya harga transfer mempunyai peran ganda, di satu sisi harga
transfer mempertegas diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen
puncak. Harga transfer menetapkan dengan tegas hak masing-masing
manajer divisi untuk mendapatkan laba. Dalam penentuan harga transfer,
masing-masing divisi yang terlibat merundingkan berbagai unsur yang
membentuk harga transfer, karena setiap unsur yang membentuk harga
transfer akan berdampak terhadap laba yang dipakai sebagai pengukur
kinerja mereka.
Disisi lain, harga transfer berperan sebagai salah satu alat untuk
menciptakan mekanisme integrasi. Dalam penentuan sumber pengadaan

1
barang misalnya, manajemen puncak dapat menempuh kebijakan jika
menguntungkan perusahaan secara keseluruhan, manajer divisi diwajibkan
untuk memilih sumber pengadaan dari divisi lain dalam perusahaan, tidak
dari pemasok luar. Dengan kebijakan ini, manajer divisi dipaksa untuk
merundingkan harga transfer yang adil bagi semua divisi yang terlibat.
Sehingga dua atau lebih divisi yang terpisah perlu melakukan hubungan
dalam mencapai tujuan perusahaan bersama, harga transfer mendekatkan
dua atau lebih divisi yang semua melakukan bisnis secara independen.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan investment center evaluation mengenai


bagaimana pengukuran tingkat kinerja pusat investasi, mengukur
kinerja pusat investasi dengan menggunakan rol, laba residu, dan
EVA?
2. Apa yang dimaksud dengan transfer pricing meliputi penetapan
harga transfer, dampak penetapan harga transfer terhadap divisi dan
perusahaan secara keseluruhan, kebijakan penetapan harga
transfer, harga pasar, harga transfer berdasarkan biaya, dan harga
transfer yang dinegosiasi?

C. Tujuan pembahasan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan investment center


evaluation mengenai bagaimana pengukuran tingkat kinerja pusat
investasi, mengukur kinerja pusat investasi dengan menggunakan
rol, laba residu, dan EVA.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transfer pricing
meliputi penetapan harga transfer, dampak penetapan harga
transfer terhadap divisi dan perusahaan secara keseluruhan,
kebijakan penetapan harga transfer, harga pasar, harga transfer
berdasarkan biaya, dan harga transfer yang dinegosiasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Investment Center Evaluation

1. Pengukuran Tingkat Kerja Pusat Investasi


Laporan atas kinerja ekonomi unit usaha agar berbeda-beda.
laporan-laporan manajemen dibuat bulanan atau kuartalan sementara
lapangan kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu yang tidak
tetap biasanya sekali dalam beberapa tahun dan juga laporan manajemen
cenderung menggunakan informasi historis atas biaya aktual yang terjadi
sedangkan laporan-laporan ekonomi menggunakan informasi yang cukup
berbeda.
Laporan ekonomi merupakan instrumen diagnostik. laporan
tersebut memberi indikasi apakah strategi unit usaha yang sekarang sudah
memuaskan dan jika tidak keputusan apa yang harus diambil untuk unit
usaha tersebut (memperbesar memperbesar, memperkecil, mengubah
arah atau menjualnya).
Perbedaan yang paling nyata antara kedua jenis laporan tersebut
adalah laporan ekonomi lebih terfokus pada profitabilitas di masa depan
daripada profitabilitas yang sekarang atau masa lalu. Return on asset,
return on equity dan residual income. Teknik perhitungannya adalah
sebagai berikut :

Gross Profit Margin : Gross Profit


Sales
Operating Profit Margin : Operating Profit
Sales
Net Profit Margin : Earning After Tex
Sales
ROA : Earning After Tex

3
Total Sales
ROE : Total After Tex
2. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan Menggunakan ROL
 Pengambilan atas investasi (imbal hasil atas investasi)
Satu cara mengaitkan laba operasi dengan aktiva yang digunakan
adalah dengan menghitung pengembalian atas investasi (return on
investment ROI) yaitu laba yang diperoleh untuk setiap dollar investasi. ROI
adalah ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi orang
yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
ROL : laba operasi / aktiva operasi rata-rata
Laba operasi (operation income) mengacu pada laba sebelum
bunga dan pajak. aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi termasuk kas, piutang,
persediaan, tanah, gedung, dan peralatan. Gambaran aktiva operasi rata-
rata dihitung sebagai berikut :
Aktiva operasi rata-rata : (nilai buku bersih awal + nilai buku bersih
akhir) / 2
 Margin dan perputaran
Cara kedua untuk menghitung Roy adalah memisahkan rumusnya
(laba operasi atau aktiva operasi rata-rata) dalam margin dan
perpustakaan.
ROL : margin x perputaran
: laba margin x penjualan
Penjualan aktiva operasi rata-rata
Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan titik hal
ini menunjukkan jumlah laba operasi yang dihasilkan dari setiap dolar
penjualan. Hal ini menyatakan bagian dari penjualan yang tersedia untuk
bunga pajak dan laba. Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran lain yang
dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva koperasi
rata-rata. Perputaran menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari
setiap dollar yang diinvestasikan dalam aktiva operasi.

4
3. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan Menggunakan Laba
Residu
Untuk mengatasi kecenderungan ROI untuk menghalangi investasi
yang menguntungkan bagi perusahaan, tetapi menurunkan ROI devisi,
beberapa perusahaan telah menerapkan alternatif ukuran kinerja seperti
laba residu. Laba residu (residual income) adalah perbedan antara laba
operasi dan pengembalian dolar minimum yang di isyaratkan atas aktiva
perusahaan. Cara menghitung residu :
Laba residu = laba operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva
operasi rata rata)
Keunggulan Laba Residu adalah mendorong para manajer untuk
menerima proyek apapun yang menghasilkan tingkat diatas minimum.
Kelemahan Laba Residu adalah :
 Mendorong orientasi jangka pendek
 Perbandingan kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda menjadi
lebih sulit karena tingkat investasinya bisa berbeda.
4. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan Menggunakan EVA
Nilai Tambah ekonomi (economic value added-EVA) adalah laba
bersih (laba operasi dikurangi pajak) dikurangi total biaya modal tahunan.
Jika EVA positif, maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika
negatif, maka perusahaan sedang menyianyiakan modal. Cara mengitung
EVA :
EVA : Laba Operasi Setelah Pajak – (presentase biaya modal actual X
total modal yang dipakai)
Aspek Perilaku EVA Sejumlah perusahaan telah menemukan
bahwa EVA membantu mendorong jenis perilaku yang sesuai dari berbagai
devisi dengan menunjukan penekanan semata-mata pada pendapatan
operasi tidaklah mencukupi.
 Kelebihan EVA :
 Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama
untuk perbandingan investasi.

5
 Jika kinerja suatu pusat insvestasi diukur dengan EVA, maka
investasi-investasi yang menghasikan laba diatas biaya modal akan
meningkatkan EVA oleh karena itu akan menarik bagi manajer.
 Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis
aktiva yang berbeda pula.
 EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan
dalam nilai pasar perusahaan.
 Kelemahan EVA :
 Analisis EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan
dengan perhitungan aktiva tetap.
 EVA akan tertekan sementara oleh investasi baru kerena tingginya
nilai buku bersih untuk tahun-tahun awal.
 Secara praktis penerapan EVA masih sulit, karena proses
perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan
estimasi ini terutama untuk perusahaan yang belum go public sulit
dilakukan.

B. Transfer Pricing

1. Penetapan Harga Transfer


Harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu
komponen oleh divisi penjual kepada divisi pembeli di perusahaan yang
sama. Penetapan harga transfer adalah masalah yang rumit. Ketika divisi
diperlakukan sebagai pusat pertanggungjawaban divisi tersebut dievaluasi
berdasarkan laba operasi, pengambilan atas investasi dan laba residu atau
Eva. Nilai barang yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi yang
menjual dan biaya bagi divisi yang membeli. nilai dan harga investasi
disebut harga transfer.
2. Dampak Penetapan Harga Transfer Terhadap Divisi Dan
Perusahaan Secara Keseluruhan
Harga yang di tetapkan untuk barang yang ditransfer
mempengaruhi biaya devisi pembeli dan pendapatan devisi penjual. Artinya

6
laba kedua devisi tersebut sebagaimana juga akan dievaluasi dan
kompensasi para manajer mereka dipengaruhi oleh harga transfer. Sebagai
contoh, jika devisi penjual berada di negara yang pajaknya rendah dan divisi
pembeli beroperasi di negara yang pajaknya tinggi, maka biaya transfer
bisa ditetapkan cukup tinggi. Selanjutnya, laba akan masuk ke divisi yang
berada di negara yang pajaknya rendah dan biaya akan di bebankan pada
divisi yang berasa di negara dengan pajak tinggi hal ini menyebabkan
pengurangan dari pihak badan secara keseluruhan.
3. Kebijakan Penetapan Harga Transfer
Dalam penyusunan sebuah kebijakan harga transfer, kedua
pandangan dari devisi penjual dan devisi pembeli harus di pertimbangkan.
Berikut harga-harga yang di tetapkan di setiap devisi :
 Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat
keadaan devisi penjual tidak menjadi buruk jika barang dijual pada devisi
internal daripada di jual pada pihak luar. Hal ini biasanya disebut batas
bawah (floor) dari rentang penawaran.
 Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat
keadaan devisi pembeli tidak menjadi lebih buruk jika suatu input dibeli
dari devisi internal daripada jika barang yang sama di beli secara
eksternal. Hal ini biasanya di sebuut batas atas (ceiling) dari rentang
penawaran.
4. Harga Pasar
Harga pasar adalah pendekatan terbaik untuk penetapan harga
transfer. Karena devisi penjual mampu menjual harga barangnya pada
harga pasar, transfer internal pada harga yang lebih rendah dari harga
pasar akan mengakibatkan devisi tersebut merugi. Devisi pembeli yang
selalu mampu membeli barang pada harga pasar untuk barang yang di
transfer secara internal.
5. Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Harga pasar luar negeri tidak tersedia hal tersebut bisa terjadi
karena produk yang akan ditransfer menggunakan desain hak paten yang

7
dimiliki perusahaan induk, dalam hal ini perusahaan bisa menggunakan
penetapan harga transfer berdasarkan biaya. Ketika perusahaan telah
menetapkan harga transfer berdasarkan biaya, maka devisi matras akan
membebankan biaya penuh mencangkup bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, overhead variable, dan bagian dari overhead tetap.
6. Harga Transfer Yang Dinegosiasi
Manajemen tingkat atas biasa mengizinkan manajer divisi pembeli
dan penjual untuk menegosiasikan harga transfer. Secara khusus
pendekatan ini berguna saat kondisi pasar tidak sempurna seperti
kemampuan divisi dalam perusahaan untuk menghindari biaya penjualan
dan distribusi, dalam hal ini biaya yang dihemat bisa dibagi diantara dua
divisi.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Laporan atas kinerja ekonomi unit usaha agar berbeda-beda.


laporan-laporan manajemen dibuat bulanan atau kuartalan sementara
lapangan kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu yang tidak
tetap biasanya sekali dalam beberapa tahun dan juga laporan manajemen
cenderung menggunakan informasi historis atas biaya aktual yang terjadi
sedangkan laporan-laporan ekonomi menggunakan informasi yang cukup
berbeda.
Perbedaan yang paling nyata antara kedua jenis laporan tersebut
adalah laporan ekonomi lebih terfokus pada profitabilitas di masa depan
daripada profitabilitas yang sekarang atau masa lalu. Return on asset,
return on equity dan residual income.
Harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu
komponen oleh divisi penjual kepada divisi pembeli di perusahaan yang
sama. Penetapan harga transfer adalah masalah yang rumit. Nilai barang
yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya
bagi divisi yang membeli. nilai dan harga investasi disebut harga transfer.

Saran

Apabila penyusunan makalah ini ada yang kurang berkenan di hati


pembaca, kami selaku pemakalah meminta maaf dan semoga ada kritik dan
saran yang bermanfaat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ferieka, Hendrieta, Pengantar Akuntansi. Depok: CV Media Damar


Mandani. 2016.
R, Salman K, Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah.
Jakarta Barat: Akademia. 2012
Achmadiyah R, Transaksi Rekayasa Pajak pada Transfer Pricing menurut
Hukum Islam, Jurnal Maliyah, Vol 03, No.02 Desember 2013.
http://repository.fe.unj.ac.id/5449/2/Chapter1.pdf
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1714190022/06Makalah%
20Seminar%20Akmen%20(fix)%20(1).pdf
https://www.academia.edu/32878104/EVALUASI_PUSAT_INVESTASI_D
AN_PENETAPAN_HARGA_TRANSFER_Nama_Kelompok_6_AK
UNTANSI_IV_SA2_AKUNTANSI_MANAJEMEN_SEKOLAH_TIN
GGI_ILMU_EKONOMI_INDONESIA_SURABAYA_TAHUN_AJAR
AN_2015_2016
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-
indonesia/akuntansi-manajemen/makalah-kelompok-7-akuntansi-
manajemen/28718929

10

Anda mungkin juga menyukai