Disusun oleh :
(C1B020020)
PRODI MANAGEMEN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam penyusunan makalah ini.
Atas karunian-Nya penulis tak henti-hentinya mengucap syukur atas terselesainya makalah
ini yang berjudul”Analisis Dan Diagnosis Laporan Keuangan”
Laporan ini telah saya susun dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan sumber sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan laporan ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Keuangan 6
B. Tujuan Aanalisis Laporan Keuangan 6
C. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Analisis Laporan Keuangan 7
D. Tahapan-Tahapan Analisis Laporan Keuangan 7
E. Metode Analisis Laporan Keuangan 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 18
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus mendapatkan
pelayanan dari pemerintah. Pelayanan pemerintah kepada masyarakat akan menimbulkan
hubungan pertanggungjawaban, sehingga pemerintah harus mempertanggungjawabkan
semua aktivitas dan kinerjanya kepada masyarakat, disisi lain masyarakat sendiri mempunyai
peran sebagai pemberi dana (publik fund) kepada pemerintah. Keberhasilan pemerintah
sebagai organisasi sektor publik akan dinilai dari kemampuan pemerintah dalam memberikan
pelayanan publik yamg berkualitas. Pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat
diharapkan dapat mewujudkan akuntabilitas pemerintah.
Akuntabilitas dari pemerintah merupakan salah satu indikasi tegaknya perekonomian
suatu negara. Pemerintah yang akuntabel merupakan pemerintah yang dapat dipercaya dan
bertanggungjawab dalam mengelola sumber daya publik. Sumber daya publik yang
digunakan untuk membiayai pembangunan dan keberlangsungan roda pemerintah, dalam
setiap rupiah sumber daya publik harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban tersebut tidak cukup dengan laporan lisan saja, namun perlu didukung
dengan laporan pertanggungjawaban tertulis berupa penyajian laporan keuangan atas kinerja
yang telah dicapai.
Salah satu cara untuk mengetahui kinerja pemerintah adalah dengan melakukan
analisis laporan keuangan terhadap anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Sumber
untuk menganalisis laporan keuangan adalah laporan keuangan utama yang terdiri dari
neraca, laporan arus kas, dan laporan realisasi anggaran. Fungsi utama dari laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
laporan keuangan tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi,
sosial, dan politik.
Analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik dilakukan dengan cara
membandingkan kinerja keuangan satu periode dengan periode sebelumnya berdasarkan
laporan keuangan. Terdapat beberapa teknik dalam analisis laporan keuangan, yaitu antara
lain: analisis aset, analisis kewajiban dan ekuitas dana, analisis pendapatan, analisis belanja,
analisis pembiayaan, dan analisis laporan arus kas. Terdapat berbagai jenis rasio yang dapat
4
digunakan untuk mengevaluasi dan menggambarkan laporan keuangan. Hasil dari
perhitungan rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan
organisasi sektor publik dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang konsep analisis laporan keuangan sektor
publik (pemerintah) yang terdiri dari pengertian, tujuan dan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap analisis laporan keuangan, tahapan, dan metode serta tehnik analisis laporan
keuangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan?
2. Apa tujuan analisis laporan keuangan?
3. Siapa saja yang berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan?
4. Apa saja tahapan-tahapan analisis laporan keuangan?
5. Apa saja metode dan teknik dalam melakukan analisis laporan keuangan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud analisis laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui apa tujuan laporan keuangan keuangan.
3. Untuk mengetahui Siapa saja yang berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui tahapan-tahapan analisis laporan keuangan.
5. Untuk mengetahui metode dan teknik dalam melakukan analisis laporan keuangan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
C. Pihak-Pihak yang berkepentingan terhadap Analisis Laporan Keuangan
Adapun pihak yang berkepentingan dengan analisis laporan keuangan daerah menurut
Widodo dalam Halim (2007: 232), antara lain:
a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai wakil dari pemilik daerah
(masyarakat).
b. Pihak eksekutif sebagai landasan dalam menyusun APBD berikutnya.
c. Pemerintah pusat/provinsi sebagai bahan masukan dalam membina pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah.
d. Masyarakat dan kreditur, sebagai pihak yang akan turut memiliki saham pemerintah
daerah, bersedia memberi pinjaman ataupun membeli obligasi.
7
c. Menilai Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan tercermin dari laporan keuangan neraca, laporan kas. realisasi
anggaran, dan laporan arus kas.
Menurut Prastowo dan Juliati (2002), secara umum metode analisis laporan keuangan
dapat di klasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu:
a. Metode Analisis Horisontal (dinamis)
Metode analisis horisontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat
diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
b. Metode Analisis Vertikal (statis)
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan
membandingkan antara pos satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk
tahun (periode) yang sama.
8
Kesimpulan dari beberapa metode analisis laporan keuangan diatas adalah:
a. Metode Analisis Horisontal (Dinamis)
Metode analisis horisontal merupakan analisis yang dilakukan dalam beberapa periode
untuk melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik atau organisasi
sektor swasta.
b. Metoda Analisis Vertikal (Statis)
Metoda analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan dalam satu periode untuk
melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik atau organisasi sektor
swasta.
9
Rasio Kas
Rasio Cepat
Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset
Analisis Solvabilitas
Analisis Kewajiban
Rasio Total Utang terhadap Equitas
Rasio Total Utang terhadap Aset Modal
Rasio Total Utang terhadap Pendapatan
Analisis Ekuitas
Analisis Profitibilitas
Profit Margin
Return on Asset (ROA)
Return on Invesment (ROI)
Return on Equity (ROE)
Return on Capital Employed (ROCE)
Net Income
Analisis Aktivitas
c. Analisis Pertumbuhan (Trend)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan baik berupa kenaikan atau
penurunan kinerja selama kurun waktu tertentu. Analisis ini dapat diaplikasikan
misalnya untuk menilai pertumbuhan asset, pendapatan, utang, surplus/defisit, dan
sebagainya.
d. Analisis Regresi
Analisis ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependent. Analisis ini sangat bermanfaat untuk riset kebijakan publik yang hasilnya
dapat diaplikasikan oleh pemerintah daerah. Contohnya:
Menguji pengaruh tingkat serapan APBD terhadap petumbuhan ekonomi
daerah;
Menguji pengaruh belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,
10
e. Analisis Prediksi
Analisis ini digunakan untuk memprediksi pendapatan tahun depan dengan
menggunakan data tahun ini dan tahun sebelumnya sebagai dasar prediksi.
2. Analisis Aset
Analisis aset dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang kekayaan dan potensi
ekonomi pemerintah sehingga dari informasi tersebut masyarakat dapat menilai berbagai hal,
misalnya seberapa menarik melakukan investasi di wilayah itu, bagaimanakah skala ekonomi
pemerintah daerah dan kondisi keuangannya.
Analisis Aset terdiri dari beberapa teknik, menurut Mahmudi (2009) antara lain:
a. Analisis Pertumbuhan Tiap-tiap Pos Aset dalam Neraca
Tujuan melakukan perbandingan nilai tiap-tiap pos aset dalam neraca adalah untuk
mengetahui perubahan posisi aset pemerintah daerah selama dua periode berturutan,
apakah terjadi kenaikan ataukah penurunan. Secara umum, kenaikan aset tahun sekarang
dari tahun sebelumnya memberikan kesan positif yang menunjukan adanya kemajuan atau
pertumbuhan aset. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan aset, maka itu berarti sinyal
negative mungkin telah terjadi kemunduran, penurunan nilai aset, penggerogotan aset, dan
inefisiensi dalam pengelolaan aset.
b. Analisis Proporsi Kelompok Aset Terhadap Total Aset
Analisis proporsi kelompok aset terhadap total aset bermanfaat untuk melihat potret asset
pemerintah daerah secara lebih global. Apakah kelompok aset tertentu terlalu besar
sehingga kurang baik bagi kesehatan keuangan organisasi. Sebagai contoh, jika asset
pemerintah daerah sebagian besar berupa aset lancar, maka hal itu kurang menguntungkan
jika dilihat dari kacamata manajemen keuangan daerah dan manajemen kas karena
keuangan terlalu likuid (overliquid). Sebaliknya, jika sebagian besar aset merupakan aset
tetap, sementara itu aset lancar kecil, maka keadaan tersebut juga akan mengganggu
likuiditas keuangan pemerintah daerah yaitu kondisi keuangan menjadi tidak likuid
(illiquid).
c. Analisis Modal Kerja (Working Capital)
Analisis modal kerja bermanfaat untuk menilai kecukupan keuangan pemerintah daerah
11
dalam memenuhi kebutuhan pelaksanaan operasi rutin harian tanpa harus mencairkan
investasi jangka pendek dan jangka panjang, menggunakan dana cadangan dan
penggunaan pembiayaan lainnya. Analisis modal kerja merupakan suatu ukuran arus kas
bukan sebagai rasio. Hasil analisis modal harus membarikan nilai positif. Secara umum,
semakin tinggi modal kerja, maka likuiditas organisasi semakin baik.
d. Analisis Rasio Keuangan
Informasi asset dalam neraca sangat penting untuk menghitung rasio keuangan tertentu.
Rasio keuangan yang dapat digunakan dalam analisis laporan keuangan pemerintah
daerah, antara lain yaitu:
Rasio Liquiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Untuk melakukan analisis liquiditas, ada beberapa
rasio yang dapat dipelajari, yaitu:
Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu rasio yang membandingkan antara
aktiva yang dimiliki pemerintah daerah pada tanggal neraca dengan utang
jangka pendek. Rasio ini menunjukan apakah pemerintah daerah memiliki
asset yang cukup untuk melunasi utangnya.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Current Ratio =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Rasio Kas (Cash Ratio), yaitu rasio yang tersedia dalam pemerintah daerah
ditambah efek yang dapat segera diuangkan (investasi jangka pendek)
dibagi dengan utang lancer. Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui
kemampuan daerah dalam membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan kas dan efek yang dimiliki pemerintah daerah.
𝐾𝑎𝑠+𝐸𝑓𝑒𝑘
Cash Ratio =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
12
Rasio Cepat (Quick Ratio), yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva
lancar setelah dikurangi persediaan dengan utang lancar. Rasio ini dapat
menunjukan apakah pemerintah daerah dapat membayar utangnya dengan
cepat.
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Quick Ratio =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Rasio Modal Kerja terhadap Total Asset (Working Capital to Total Asset),
merupakan rasio keuangan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva
dengan posisi modal kerja neto.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Rasio Solvabilitas =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
Rasio Utang, yaitu rasio yang digunakan oleh kreditor untuk mengukur
kemampuan pemerintah daerah dalam membayar utangnya. Terdapat beberapa
jenis rasio utang, diantaranya:
13
Rasio Utang terhadap Ekuitas, yaitu rasio yang digunakan untuk
mengetahui bagian dari setiap rupiah ekuitas dana yang dijadikan jaminan
untuk keseluruhan utang.
Rasio Utang terhadap Aset Modal, yaitu rasio yang digunakan untuk
mengetahui berapa bagian dari asset modal yang dapat digunakan untuk
menjamin utang.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
Rasio Utang terhadap Aset Modal =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
14
Struktur ekuitas yang baik mencerminkan adanya harmonisasi antara sumber
pembiayaan eksternal dengan pembiayaan internal. Informasi komposisi ekuitas dana
bermanfaat untuk mengetahui orientasi alokasi dana pemerintah daerah yaitu seberapa besar
dana yang ditanamkan untuk operasional rutin, dan seberapa dalam bentuk investasi.
4. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan daerah dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah
daerah dalam melaksanakan anggaran. Secara umum realisasi pendapatan daerah dinilai baik
apabila melampaui target anggaran, sebab anggaran pendapatan merupakan batas minimal
yang harus dicapai daerah.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan analisis pendapatan, yaitu:
Analisis Varian (selisih) anggaran pendapatan.
Menghitung pertumbuhan pendapatan daerah, meliputi:
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah;
Pertumbuhan Pajak Daerah;
Pertumbuhan Retribusi Daerah;
Pertumbuhan Pendapatan Transfer;
Menghitung rasio keuangan, meliputi:
Rasio Kemandirian Daerah;
Rasio Ketergantungan Daerah;
Derajat Desentralisasi;
Rasio Efektivitas PAD;
Rasio efisiensi PAD;
Rasio Efektivitas Pajak Daerah;
Derajat Kontribusi BUMD;
Rasio Kemampuan Mengembalikan Pinjaman;
Rasio Pendapatan Terhadap Utang.
Menilai Potensi penerimaan daerah yang masih dapat dioptimalkan, meliputi:
Potensi Pajak Daerah;
Potensi Retribusi Daerah.
15
5. Analisis Belanja
Analisis belanja sangat penting dilakukan untuk mengevaluasi apakah pemerintah
daerah telah menggunakan APBD secara ekonomis, efisien, dan efektif (value for money).
Belanja daerah perlu memperoleh perhatian lebih besar karena belanja daerah lebih rawan
mengalami kebocoran anggaran dibandingkan kebocoran pada sisi pendapatan.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan analisis belanja, yaitu:
Analisis Varian Belanja;
Analisis Pertumbuhan Belanja;
Analisis Keserasian Belanja;
Rasio Efisiensi Belanja;
Rasio Belanja terhadap PDRB.
6. Analisis Pembiayaan
Informasi pembiayaan penting untuk menilai apakah keputusan pembiayaan yang
dilakukan pemerintah daerah sudah tepat. Stuktur pembiayaan pemerintah daerah juga bisa
menggambarkan rentan tidaknya keuangan daerah yang juga berpengaruh pada tingkat rasio
daerah.
Analisis Pembiayan, meliputi:
Analisis Penggunaan SILPA tahun lalu;
Analisis Pembentukan dan Penggunaan Dana Cadangan;
Analisis Investasi;
Analisis Divestasi dan Privatisasi;
Analisis Piutang Daerah;
Analisis Pinjaman Daerah.
16
Yang paling penting justru informasi dari masing-masing komponen arus kas secara
individual. Laporan arus kas dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya surplus atau defisit anggaran;
2. Untuk memprediksi kemampuan fiscal pemerintah daerah dimasa mendatang terkait
dengan kekuatan dan ketahanan fiscal;
3. Untuk memprediksi kesinambungan fiscal pemerintah daerah Dalam pemberian
pelayanan publik.
Terdapat beberapa tehnik atau cara yang digunakan untuk melakukan Analisis
Laporan Arus Kas, yaitu:
Analisis Pertumbuhan Arus Kas;
Analisis Arus Kas untuk setiap Komponen;
Analisis Arus Kas dari aktivitas pembiayaan;
Analisis Arus Kas dari aktivitas non anggaran.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemerintahan yang baik (good governance) ditandai dengan tiga elemen yaitu
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan
memperoleh informasi. Partisipasi maksudnya mengikutsertakan keterlibatan masyarakat
dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga
perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Sedangkan akuntabilitas adalah
pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.
Informasi keuangan merupakan suatu kebutuhan bagi para pengguna (stakeholders).
Laporan keuangan disajikan kepada stakeholder untuk membantu mereka dalam mengambil
keputusan sosial, politik, dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas dan
tepat sasaran. Stakeholder di sini salah satunya adalah masyarakat yang telah memberikan
uangnya untuk membiayai pembangunan dan operasional pemerintahan. Untuk itu maka
perlu adanya transparansi, karena setiap rupiah uang pemerintah harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat. Tidak adanya laporan keuangan menunjukkan lemahnya
akuntabilitas. Lemahnya akuntabilitas mengindikasikan lemahnya sistem, selanjutnya
berimbas pada membudayanya korupsi sistematik.
Analisis Laporan Keuangan merupakan salah satu instrument untuk dapat memahami
laporan keuangan secara lebih mudah. Hal ini sesuai dengan tujuan analisis lapoaran itu
sendiri yaitu sebagai alat screening, understanding, forecasting, diagnosis, and evaluation.
Dalam melakukan analisis, ada beberapa langkah ataupun tahapan dalam melakukan Analisi
Laporan Keuangan, yaitu menilai kinerja makro, kinerja program/kegiatan dan kinerja
keuangan. Adapun beberapa tehnik yang digunakan, yaitu: analisis, varians, rasio keuangan,
pertumbuhan, regresi dan prediksi.
18
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya:
1. Keterbatasan Jumlah Literatur yang digunakan, dimana dalam menyusun makalah ini
hanya digunakan 5 (lima) literatur berupa buku dan beberapa bahan hasil penelusuran
di internet;
2. Keterbatasan Jumlah Contoh Kasus Penerapan Analisis Laporan Keuangan yang
mampu ditampilkan.
Terkait keterbatasan tersebut diatas, kami sangat mengharapkan masukan dan
saran dari Pembaca sehingga makalah terkait Analisis Laporan Keuangan dapat menjadi
lebih sempurna.
19
DAFTAR PUSTAKA
Falikhatun dan Putri Nugrahaningsih. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: FE UNS
Halim, Abdul., 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta:
Salemba Empat
Mahmudi, 2009. Analisis Laporan Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN
Prastowo, Dwi D dan Rifka Julianty, 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi.
Edisi Revisi. Yogyakarta: AMP YKPN
Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat
20
21