Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM AKUNTANSI

KASUS – 1
PT. LAROSA

PT. LAROSA, suatu perusahaan distributor kosmetika, menetapkan kebijakan pengelolaan


kas sebagai berikut:
1. Transaksi pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek
2. Transaksi pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil dilakukan secara tunai dengan
menggunakan dana kas kecil.
Perusahaan membuka rekening Giro pada BANK NASIONAL dan BANK SUMATRA.
Rekening pada BANK NASIONAL dipergunakan khusus untuk melakukan transaksi
penggajian dan rekening pada BANK SUMATRA dipergunakan untuk melakukan berbagai
transaksi lainnya (transaksi umum).
Antara tanggal 5 sampai dengan tanggal 7 setiap bulannya PT. LAROSA menerima laporan
bulan sebelumnya dari ke dua bank tersebut. Untuk menciptakan pengendalian intern yang
baik, manajemen PT. LAROSA menetapkan bahwa apabila jumlah uang tunai yang berasal
dari berbagai penerimaan sudah mencapai jumlah Rp. 4.000.000 atau lebih, maka uang
tersebut harus segera disetor ke Bank. Berdasarkan pengalaman, laporan dari BANK
SUMATRA, karena kompleksitas transaksinya, banyak mengalami masalah tentang
ketidakcocokan saldo akhir catatan perusahaan dengan catatan bank.
Dana kas kecil dikelola oleh kasir dengan menggunakan sistem dana tetap. Kas kecil yang
dibentuk sebesar Rp. 1.000.000 dan diisi kembali setiap tanggal 5, dan 20. Saat menerima
dana pengisian kembali kasir segera menyerahkan bukti-bukti pengeluaran kas kecil ke
Bagian Akuntansi untuk dilakukan pencatatan. Selain mengelola dana kas kecil, kasir juga
memiliki kewajiban untuk menerima dan menyimpan berbagai pembayaran tunai dari
pelanggan yang belum disetor ke bank.
Sebagai salah seorang staff Audit Intern PT. LAROSA, saudara diminta oleh atasan saudara
untuk membantuk Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi dalam membuat rekonsiliasi bank
setiap akhir bulan untuk menentukan jumlah saldo kas di bank yang benar. Khusus untuk
akhir periode akuntansi selain membantu membuat rekonsiliasi bank, saudara juga diminta
untuk membuat usulan jurnal penyesuaian yang berhubungan dengan saldo rekening Giro
perusahaan dan usulan jurnal penyesuaian yang berhubungan dengan kas kecil. Pada saat ini ,
selain melakukan tugas rutin tersebut di atas, saudara juga diminta untuk melakukan
pengujian kas bulan Desember 2007 pada BANK SUMATRA untuk memperoleh keyakinan
bahwa perbedaan catatan perusahaan dengan catatan bank dapat ditelusur dan
dipertanggungjawabkan. Untuk melakukan tugas tersebut, saudara melakukan inspeksi
terhadap uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas kecil yang disimpan oleh kasir pada
tanggal 2 Januari 2008. Selanjutnya pada tanggal 6 Januari 2008 saudara melakukan
pengusutan terhadap berbagai data yang berhubungan dengan rekening Giro perusahaan pada
BANK SUMATRA.
Pengusutan Kas Kecil:
Pada saat memeriksa berbagai bukti pengeluaran kas kecil, jumlah uang tunai yang ditemukan
adalah sebesar Rp. 1.850.100. Berdasarkan penjelasan kasir diketahui bahwa jumlah uang tersebut
termasuk di dalamnya adalah uang yang berasal dari pelunasan piutang dari salah seorang
pelanggan sebesar Rp. 1.500.000 yang diterima menjelang perusahaan tutup. Selain uang tunai juga
ditemukan berbagai bukti pengeluaran kas kecil sebagai berikut:
Tanggal Bukti Jumlah
21/12/2007 Nota pembelian kertas 40.000
21/12/2007 Nota pembelian alat tulis 15.000
22/12/2007 Kuitansi reparasi mobil 160.000
23/12/2007 Nota pembelian bensin 25.000
23/12/2007 Nota penggantian minyak pelumas mobil 24.000
24/12/2007 Kuitansi reparasi komputer 55.000
25/12/2007 Bon gaji karyawan 75.000
26/12/2007 Nota pembelian makanan 17.500
27/12/2007 Nota pembelian bensin 20.000
28/12/2007 Kuitansi pembayaran listrik 132.500
29/12/2007 Kuitansi langganan koran dan majalah 27.500
30/12/2007 Nota pembelian berbagai perlengkapan kantor 22.250
02/01/2008 Kuitansi pembelian perangko dan meterai 35.000

Berdasarkan pengalaman saudara saat mengusut kas kecil diketahui bahwa sering kali terjadi
selisih kas yang disebabkan oleh sulitnya memperoleh pengembalian uang yang jumlahnya
relatif kecil dan terdapat berbagai transaksi yang jumlahnya relatif kecil yang tidak didukung
oleh bukti transaksi (misalnya: biaya parkir, biaya makan dan minum petugas pengantar
barang dan sebagainya. Menurut saudara selama jumlah selisih kas kecil tidak melampaui 2%
dari dana kas kecil yang dibentuk, selisih tersebut masih dianggap wajar dan dapat langsung
dibebankan ke Rekening Selisih kas tanpa diperlukan pengusutan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai