1. Bagian Hutang
Bagian hutang menerima surat keputusan mengenai pembentukan kas
kecil dari bagian keuangan. Kemudian bagian hutang membuat bukti
pengeluaran kas sebanyak 3 lembar. Bukti pengeluaran kas tersebut dicatat
dalam bukti kas keluar belum dibayar, yang berfungsi sebagaia buku pembantu
hutang.
2. Bagian Kasa
Bagian kasa menerima lembar 1 dan 3 bukti pengeluaran kas dari bagian
hutang. Bagian kasa kemudian menyediakan cek sejumlah yang tertera di
lembar tersebut untuk ditandatangani bagian yang berwenang dalam
mengeluarkan kas. Setelah itu, bagian kasa memberikan tanda cap lunas pada
lembar 1 dan 3. Lembar 1 dikembalikan ke bagian hutang, dan lembar 3
diberikan pada pemegang kas kecil.
3. Bagian Jurnal dan Laporan
Bagian jurnal dan laporan menerima lembar 1 bukti pengeluaran kas yang
telah dicap oleh bagian kasa, dari bagian hutang. Bukti pengeluaran kas tersebut
kemudian dicatat dalam bukti jurnal pengeluaran kas atau register cek. Setelah
itu, bukti pengeluaran kas beserta surat pembentukan kas kecil diarsipkan dalam
bukti pengeluaran kas yang sudah dibayar.
4. Pemegang Kas Kecil
Pemegang kas kecil menerima lembar 3 bukti pengeluaran kas yang sudah
dicap tanda lunas beserta cek dari bagian kasa. Cek tersebut kemudian dicairkan
ke bank, dan uang kas kecil yang sudah dicairkan itu disimpan oleh pemegang kas
kecil. Pemegang kas kecil juga harus menyimpan bukti pengeluaran yang disusun
berdasarkan urutan tanggal.
Bukti Transaksi Dana Kas Kecil
1. Kuitansi 4. Nota
Contoh Kasus
Pada sebuah perusahaan PT. Angin Ribut yang menyediakan dana kas kecil terdapat
transaksi-transaksi pada bulan Desember 2017 sebagai berikut:
4 Des 2017 : Diserahkan selembar cek sebesar Rp. 2.000.000,00 untuk
membentuk kas kecil.
7 Des 2017 : Dibeli tunai alat-alat tulis untuk kantor Rp. 96.000,00
18 Des 2017: Dibayar biaya angkut sebesar Rp. 275.000,00
19 Des 2017: Dibayar uang makan untuk para karyawan yang lembur Rp. 150.000,00
22 Des 2017: Dibeli tunai alat-alat tulis kantor Rp. 70.000,00
28 Des 2017: Dilakukan pertanggungjawaban atas pengeluaran-pengeluaran
menggunakan kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
Penyelesaian :
Pencatatan transaksi dana kas kecil dengan menggunakan metode imprest (dana
tetap):
Setelah pengisian kembali dana kas kecil sebesar Rp. 591.000 maka jumlah
keseluruhan saldo kas kecil akan menjadi Rp. 2.000.000 seperti saldo disaat awal
pembentukan dana kas kecil.
2. Sistem Dana Fluktuasi (Fluctuation Fund System)
Sistem dana fluktuasi adalah sistem yang menetapkan nilai dana kas kecil sesuai
dengan kebutuhan operasional. Artinya, saldo akun kas kecil ini tidak tetap atau
berfluktuasi sesuai dengan jumlah transaksi kas kecil. Jadi nominal saldonya akan
berubah tiap-tiap periode sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
Contoh Kasus
Pada sebuah perusahaan PT. Angin Ribut yang menyediakan dana kas kecil terdapat
transaksi-transaksi pada bulan Desember 2017 sebagai berikut:
4 Des 2017 : Diserahkan selembar cek sebesar Rp. 2.000.000,00 untuk
membentuk kas kecil.
7 Des 2017 : Dibeli tunai alat-alat tulis untuk kantor Rp. 96.000,00
18 Des 2017: Dibayar biaya angkut sebesar Rp. 275.000,00
19 Des 2017: Dibayar uang makan untuk para karyawan yang lembur Rp. 150.000,00
22 Des 2017: Dibeli tunai alat-alat tulis kantor Rp. 70.000,00
28 Des 2017: Dilakukan pertanggungjawaban atas pengeluaran-pengeluaran
menggunakan kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
Penyelesaian :
Pada metode fluktuasi, transaksi-transaksi diatas akan dicatat kedalam buku kas
kecil seperti berikut ini;
Tabel 1. 3 Saat pembentukan dana kas kecil
Tabel 1. 4 Saat terjadi transaksi langsung dicatat pada buku dana kas
kecil
Pembelian alat tulis kantor
Pada saat pengisian kembali, metode fluktuatif terserah kepada kasir kas kecil
akan mengisi/menambah jumlah dana kecilnya. Jadi ketika kasir meminta pengisian
sebesar Rp. 700.000 maka saldo dana kas kecil akan menjadi Rp. 2.109.000 . Saldo
ini berbeda dengan saat pembentukan dana kas kecil yang sebesar Rp. 2000.000.
REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank adalah suatu skedul informasi yang menjelaskan setiap
perbedaan antara catatan bank dan catatan kas nasabah. Jika perbedaaan
tersebut hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh pihak bank ataupun
dari pihak perusahaan (Donald F. Kiso).
2. Piutang Wesel
Piutang ini menjadi hutang klien dan menggunakan surat perjanjian serta
melibatkan penjaminan aset apabila timbul masalah pembayaran di waktu yang
akan datang. Piutang wesel mempunyai masa tidak lebih dari satu tahun.
PT. AKUN telah menerima rekening koran dari Bank DEBET per 31 Juli 2016 yang
menunjukkan jumlah saldo sebesar Rp. 1.220.000. Pada tanggal 1 Juli 2016
perkiraan bank di buku besar PT. AKUN menunjukkan saldo sebesar Rp. 2.303.000.
Pada bulan Juli 2016 buku penerimaan kas menunjukkan jumlah sebesar Rp.
4.730.000. sedangkan buku pengeluaran kas menunjukkan jumlah sebesar Rp.
6.572.725. Data yang berhubungan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
Diminta :
1. Buatlah Bank Rekonsiliasi per 31 Juli 2016 untuk menyesuaikan/ mencocokkan
saldo menurut rekening koran dengan saldo menurut perkiraan bank.
2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.
Penyelesaian :
laporan rekonsilliasi
•Jurnal Penyesuaian / Koreksi