Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

DANA KAS KECIL DAN REKONSILIASI


BANK

NAMA : NIA PRATIWI LUBIS


NPM : 1915100163
KELAS : AKUNTANSI REG 1-2B
JAM : 09:40-11:00
DOSEN : FITRI YANI PANGGABEAN,SE.,M.Si
DANA KAS KECIL
Dana kas kecil adalah sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan
perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu.
Pengeluaran tertentu yang menggunakan kas kecil biasanya pengeluaran
dengan jumlah yang tidak besar, atau pengeluaran lain yang tidak dilakukan
dengan rekening bank (transfer) atau pun cek (Soemarso).

Tujuan dan Fungsi Dana Kas Kecil


1. Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh
suatu bagian di kantor.
2. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
3. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara
maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
4. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak
dan juga tidak terencana sebelumnya.
5. Membayar pengeluaran perusahaan yang jumlah nominalnya kecil.
6. Sebagai dana talangan.
7. Sebagai dana langsung yang tidak praktis menggunakan cek.
Proses Pembentukan Dana Kas Kecil

1. Bagian Hutang
Bagian hutang menerima surat keputusan mengenai pembentukan kas
kecil dari bagian keuangan. Kemudian bagian hutang membuat bukti
pengeluaran kas sebanyak 3 lembar. Bukti pengeluaran kas tersebut dicatat
dalam bukti kas keluar belum dibayar, yang berfungsi sebagaia buku pembantu
hutang.
 
2. Bagian Kasa
Bagian kasa menerima lembar 1 dan 3 bukti pengeluaran kas dari bagian
hutang. Bagian kasa kemudian menyediakan cek sejumlah yang tertera di
lembar tersebut untuk ditandatangani bagian  yang berwenang dalam
mengeluarkan kas. Setelah itu, bagian kasa memberikan tanda cap lunas pada
lembar 1 dan 3. Lembar 1 dikembalikan ke bagian hutang, dan lembar 3
diberikan  pada pemegang kas kecil.
 
3. Bagian Jurnal dan  Laporan
Bagian jurnal dan laporan menerima lembar 1 bukti pengeluaran kas yang
telah dicap oleh bagian kasa, dari bagian hutang. Bukti pengeluaran kas tersebut
kemudian dicatat dalam bukti jurnal pengeluaran kas atau register cek. Setelah
itu, bukti pengeluaran kas beserta surat pembentukan kas kecil diarsipkan dalam
bukti pengeluaran kas yang sudah dibayar.
 
4. Pemegang Kas Kecil
Pemegang kas kecil menerima lembar 3 bukti pengeluaran kas yang sudah
dicap tanda lunas beserta cek dari bagian kasa. Cek tersebut kemudian dicairkan
 ke bank, dan uang kas kecil yang sudah dicairkan itu disimpan oleh pemegang kas
kecil. Pemegang kas kecil juga harus menyimpan bukti pengeluaran yang disusun
berdasarkan urutan tanggal.
Bukti Transaksi Dana Kas Kecil
1. Kuitansi 4. Nota

2. Cek 5. Bukti Kas

3. Faktur 6. Formulir Pengajuan Dana Kas Kecil


SISTEM PENGELOLAAN DANA KAS KECIL
1. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Sistem dana tetap adalah sistem yang menetapkan dan menyisihkan dana kas
kecil dengan nilai yang tetap atau tidak berubah tiap periode pengisiannya. Kecuali
jika perusahaan menghendaki perubahan jumlah dana kas kecil.

contoh format jurnal kas kecil ini:


Biaya pengiriman surat-surat   xxx  ……  [Debit]
Kas                                     xxx …. [Kredit]

Contoh Kasus
Pada sebuah perusahaan PT. Angin Ribut yang menyediakan dana kas kecil terdapat
transaksi-transaksi pada bulan Desember 2017 sebagai berikut:
4 Des 2017 : Diserahkan selembar cek sebesar Rp. 2.000.000,00 untuk
membentuk kas kecil.
7 Des 2017  : Dibeli tunai alat-alat tulis untuk kantor Rp. 96.000,00
18 Des 2017: Dibayar biaya angkut sebesar Rp. 275.000,00
19 Des 2017: Dibayar uang makan untuk para karyawan yang lembur Rp. 150.000,00
22 Des 2017: Dibeli tunai alat-alat tulis kantor Rp. 70.000,00
28 Des 2017: Dilakukan pertanggungjawaban atas pengeluaran-pengeluaran
menggunakan kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
 
Penyelesaian :
Pencatatan transaksi dana kas kecil dengan menggunakan metode imprest (dana
tetap):

Tabel 1. 1 Saat pembentukan dana kas kecil

Tabel 1. 2 Saat pengisian kembali dana kas kecil

Setelah pengisian kembali dana kas kecil sebesar Rp. 591.000 maka jumlah
keseluruhan saldo kas kecil akan menjadi Rp. 2.000.000 seperti saldo disaat awal
pembentukan dana kas kecil.
2. Sistem Dana Fluktuasi (Fluctuation Fund System)

Sistem dana fluktuasi adalah sistem yang menetapkan nilai dana kas kecil sesuai
dengan kebutuhan operasional. Artinya, saldo akun kas kecil ini tidak tetap atau
berfluktuasi sesuai dengan jumlah transaksi kas kecil. Jadi nominal saldonya akan
berubah tiap-tiap periode sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
 
Contoh Kasus
Pada sebuah perusahaan PT. Angin Ribut yang menyediakan dana kas kecil terdapat
transaksi-transaksi pada bulan Desember 2017 sebagai berikut:
4 Des 2017 : Diserahkan selembar cek sebesar Rp. 2.000.000,00 untuk
membentuk kas kecil.
7 Des 2017  : Dibeli tunai alat-alat tulis untuk kantor Rp. 96.000,00
18 Des 2017: Dibayar biaya angkut sebesar Rp. 275.000,00
19 Des 2017: Dibayar uang makan untuk para karyawan yang lembur Rp. 150.000,00
22 Des 2017: Dibeli tunai alat-alat tulis kantor Rp. 70.000,00
28 Des 2017: Dilakukan pertanggungjawaban atas pengeluaran-pengeluaran
menggunakan kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.
Penyelesaian :
Pada metode fluktuasi, transaksi-transaksi diatas akan dicatat kedalam buku kas
kecil seperti berikut ini;
 
Tabel 1. 3 Saat pembentukan dana kas kecil

Tabel 1. 4 Saat terjadi transaksi langsung dicatat pada buku dana kas
kecil
Pembelian alat tulis kantor

Pembayaran biaya angkut


Pembayaran uang makan lembur karyawan
 

Pembelian alat tulis kantor

Pada saat pengisian kembali, metode fluktuatif terserah kepada kasir kas kecil
akan mengisi/menambah jumlah dana kecilnya. Jadi ketika kasir meminta pengisian
sebesar Rp. 700.000 maka saldo dana kas kecil akan menjadi Rp. 2.109.000 . Saldo
ini berbeda dengan saat pembentukan dana kas kecil yang sebesar Rp. 2000.000.
REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank adalah suatu skedul informasi yang menjelaskan setiap
perbedaan antara catatan bank dan catatan kas nasabah. Jika perbedaaan
tersebut hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh pihak bank ataupun
dari pihak perusahaan (Donald F. Kiso).

Tujuan Rekonsiliasi Bank


Proses rekonsiliasi laporan bank dilakukan dengan tujuan tertentu. Bagi
perusahaan, tujuan rekonsiliasi adalah sebagai berikut:
1. Mengecek Ketelitian Pencatatan
2. Mendeteksi Kecurangan
3. Kontrol Keuangan
4. Validasi Informasi
5. Memeriksa Selisih Kurs

Faktor Penyebab Rekonsiliasi Bank


6. Beda waktu, adalah selisih saldo yang disebabkan oleh perbedaan waktu
pencatatan transaksi antara yang dilakukan oleh pihak bank dengan yang
dilakukan oleh pihak perusahaan.
7. Kesalahan, adalah kekeliruan dalam pencatatan transaksi yang bisa dilakukan
baik oleh pihak bank ataupun pihak perusahaan.
Selain itu, ada pula beberapa contoh kasus yang menyebabkan perusahaan
harus melakukan rekonsiliasi seperti berikut ini:

1. Setoran/simpanan yang belum dibukukan oleh pihak bank (Deposit in


Transit)
Terjadinya perbedaan antara catatan kas bank dan perusahaan bisa disebabkan
oleh setoran dalam perjalanan atau deposit in transit.

2. Piutang Wesel
Piutang ini menjadi hutang klien dan menggunakan surat perjanjian serta
melibatkan penjaminan aset apabila timbul masalah pembayaran di waktu yang
akan datang. Piutang wesel mempunyai masa tidak lebih dari satu tahun.

3. Cek-cek beredar (Outstanding Check)


Outstanding check yang masih beredar membuat terjadinya perbedaan pencatatan
karena perusahaan sudah melakukan pencatatan namun pihak bank belum. Hal ini
mungkin dikarenakan pihak penerima check belum mencairkan ke bank.

4. Beban dan Pendapatan Bank


Beban administrasi perkantoran dan biaya pelayanan juga menjadi penyebab
adanya rekonsiliasi. Ketika perusahaan belum mencatat pendapatan bunga, hal ini
juga menimbulkan terjadinya perbedaan pencatatan.
 5. Kesalahan Pencatatan
Pihak perusahaan dan pihak bank mempunyai peluang yang sama untuk melakukan
kesalahan dalam pencatatan. Kesalahan tersebut menjadi faktor penyebab adanya
rekonsiliasi untuk penyesuaian.
 
6. Kredit Bank
Transaksi ini dapat diketahui melalui rekening koran yang dikirimkan oleh bank.
Sebelum pengiriman rekening koran, kemungkinan nasabah tidak mengetahui
adanya penagihan tersebut.
 
7. Non-Sufficient Fund
Perusahaan tidak mempunyai cukup setoran sehingga tidak memungkinkan bagi
bank untuk mencairkan dana. Perusahaan mungkin telah mencatatnya sebagai
pengeluaran cek sementara bank tidak dapat melakukan pencatatan.
 
8. Memorandum Bank
Periksa memorandum-memorandum bank dan bandingkan dengan buku kas
perusahaan serta tambahkan atau kurangkan memorandum bank yang belum
dicatat oleh perusahaan dalam bagian yang seharusnya dalam laporan rekonsiliasi
bank.
Contoh Kasus Rekonsiliasi Bank

PT. AKUN telah menerima rekening koran dari Bank DEBET per 31 Juli 2016 yang
menunjukkan jumlah saldo sebesar Rp. 1.220.000. Pada tanggal 1 Juli 2016
perkiraan bank di buku besar PT. AKUN  menunjukkan saldo sebesar Rp. 2.303.000.
Pada bulan Juli 2016 buku penerimaan kas menunjukkan jumlah sebesar Rp.
4.730.000. sedangkan buku pengeluaran kas menunjukkan jumlah sebesar Rp.
6.572.725. Data yang berhubungan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:

1. Cek-cek yang beredar :


2. Telah dikredit oleh bank, jasa giro bulan Juli 2016 sebesar Rp. 7.425
3. Cek Nomor 10203 sebesar Rp. 157.000 dicatat dalam laporan buku pengeluaran
sebesar Rp.175.000.
4. Sedangkan cek nomor 10217 sebesar Rp. 240.000 dibukukan sebesar Rp.24.000.
Seluruhnya untuk pembelian barang dagangan.
5. Setoran kas sebesar Rp.925.000 pada tanggal 31 Juli 2016 belum dicatat dalam
rekening koran bank karena kas bank sudah tutup.
6. Bank telah membebankan biaya administrasi bulan Juli 2016 sebesar Rp. 1.000
dan ongkos buku cek sebesar Rp, 650. Jumlah tersebut belum dibukukan oleh PT.
AKUN .
7. Bank telah mengkredit rekening PT. AKUN atas kiriman uang sebesar Rp.
199.950 yang diterima dari pelanggan untuk melunasi hutangnya.
8. Setoran cek yang diterima dari PT. AKUN sebesar Rp. 120.000 pada tanggal 28
Juli 2016 telah ditolak karena saldo tidak mencukupi.

 
Diminta :
1. Buatlah Bank Rekonsiliasi per 31 Juli 2016 untuk menyesuaikan/ mencocokkan
saldo menurut rekening koran dengan saldo menurut perkiraan bank.
2. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.
Penyelesaian :

laporan rekonsilliasi
•Jurnal Penyesuaian / Koreksi

Jurnal Penyesuaian / Koreksi


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai