Anda di halaman 1dari 16

BAB III

KAS DAN SURAT BERHARGA

NAMA : NIA PRATIWI LUBIS


NPM : 1915100163
KELAS : AKUNTANSI REG 1-2B
JAM : 09:40-11:00
DOSEN : FITRI YANI PANGGABEAN,SE.,M.Si
KAS
Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para
pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand
deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali dengan menggunakan
cek atau bilyet (Munawir).

SIFAT –SIFAT KAS :


1. Terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan
2. Volume fisik kecil
3. Nilainya tetap sebesar nilai nominalnya
4. Tidak adanya identifikasi kepemilikan
5. Sangat mudah untuk dipindah tangankan
JENIS-JENIS KAS

1. Kas Kecil (Petty Cash/Cash On Hand)


Kas kecil adalah kas berupa uang yang disediakan oleh perusahaan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak
ekonomis jika dibayarkan dengan menggunakan cek. Metode pencatatan kas kecil
ada 2 yaitu :

a. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)


Sistem dana tetap adalah sistem yang menetapkan dan menyisihkan dana kas
kecil dengan nilai yang tetap atau tidak berubah tiap periode pengisiannya. Kecuali
jika perusahaan menghendaki perubahan jumlah dana kas kecil. Yang perlu diingat
dalam sistem dana tetap adalah pencatatan pengeluaran kas kecil tidak dicatat
seketika terjadi pengeluaran. Melainkan dicatat ketika terjadi pengisian kembali
kas kecil.

Contoh kasus, pimpinan perusahaan A menetapkan kebijakan membentuk


dana kas kecil untuk keperluan pengeluaran rutin sebesar Rp 1.000.000. Pada
akhir bulan, dana tersebut telah digunakan Rp 750.000. Maka sisa pada akhir
bulan (saldo) adalah Rp 250.000. Pada awal bulan berikutnya, dana yang diterima
adalah Rp 750.000. Jadi pada awal bulan jumlah dana kas kecil yang ada adalah
tetap sebesar Rp 1.000.000.
b. Sistem Dana Fluktuasi (Fluctuation Fund System)
Sistem dana fluktuasi adalah sistem yang menetapkan nilai dana kas
kecil sesuai dengan kebutuhan operasional. Artinya, saldo akun kas kecil ini
tidak tetap atau berfluktuasi sesuai dengan jumlah transaksi kas kecil. Jadi
nominal saldonya akan berubah tiap-tiap periode sesuai dengan kebutuhan
operasional perusahaan.

Misal, ketika menetapkan kebijakan kas kecil pertama kali, perusahaan


menetapkan jumlah kas kecil sebesar Rp. 1.000.000 (saldo awal). Kemudian
kas kecil tersebut digunakan untuk keperluan operasional perusahaan hingga
akhir periode. Pada awal periode berikutnya, kas kecil diisi kembali dengan
jumlah yang sama atau berbeda dengan saldo awal. Berbeda dalam arti bisa
kurang atau lebih dari nilai saldo awalnya. Hal ini disesuaikan apakah
kebutuhan perusahaan memerlukan tambahan dana kas kecil atau
pengurangan atau pun tidak perlu ada keduanya.
2. Pelaporan Kas
a. Cash equivalents
Cash equivalents atau biasa disebut setara kas adalah kelompok aset
perusahaan yang memiliki maturity kurang dari tiga bulan. Setara kas ini akan
sangat bermanfaat saat digunakan pada kondisi ekonomi yang sedang susah, tidak
stabil. Adapun contoh dari setara kas ini adalah surat utang negara (SUN) dan
treasury bill.

 b. Restricted Cash


Restricted cash merupakan kas yang sengaja disisihkan untuk kewajiban di
masa depan yang jumlahnya signifikan. Berikut ilustrasi contoh untuk
memperjelas pemahaman Anda: Perusahaan memiliki kewajiban membayar
kerusakan lingkungan sebesar 15 juta rupiah untuk lima tahun yang akan datang,
atas dasar kondisi tersebut maka perusahaan menyisihkan 15 juta rupiah ke akun
restricted cash.
 
c. Bank Overdrafts
Bank overdrafts adalah perusahaan mengeluarkan cek yang nilainya lebih
besar dari saldonya di bank. Sebagai contoh Perusahaan Maju Sejahtera
mengeluarkan cek sebesar 120 juta, padahal saldo rekening Maju Sejahtera di
bank hanya sebesar 100 juta. Maka 20 juta yang ada masuk ke utang jangka
pendek.
KOMPOSISI KAS
1. Bagian Yang Termaksud Dalam Kas
a. Uang Kertas
b. Uang Logam
c. Cek yang belum disetorkan
d. Simpanan dalam bentuk uang
e. Traveller's Checks
f. Cashier's Checks
g. Bank Draft
h. Money Order

2. Bagian Yang Bukan Termaksud Dalam Kas


i. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover
j. Prangko dan Materai
k. Kas bon atau uang muka
l. Cek mundur atau cek kosong
PENGENDALIAN KAS
1. Perencanaan Arus Kas (Cash Flow Planning).
Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas (cash
budget) unutk periode-periode tertentu. Misalnya satu tahun, enam bulan, tiga
bulan, atau satu bulan di masa mendatang. Anggaran kas dapat digunakan sebagai
alat pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Pada kala tertentu anggaran
kas dibandingkan dengan realisasinya. Apabila terjadi penyimpangan-
penyimpangan yang mencolok, manajemen perusahaan segera dapat melakukan
tindakan perbaikan.

2. Pengendalian Penerimaan Kas


a. Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, mencatat, daan yang
menerima uang.
b. Setiap penerimaan uang langsung disetorkan ke Bank
c. Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas atau bukti kas
masuk.
d. Menggunakan penomoran dokumen transaksi
e. Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik
f. Menetapkan laporan kas setiap hari.
3. Pengendalian Pengeluaran Kas
a. Semua pengeluaran uang yang relatif besar dialakukan dengan
menggunakan check sedangkan untuk pengeluaran-pengeluaran yang
relatif kecil dilakukan dengan menggunakan kas kecil.
b. Mengadakan pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran
kas, yang menyimpan uang kas, dan yang mencatat pengeluaran kas
c. Melakukan pemeriksaan Intern dalam waktu yang tidak tentu
d. Setiap pengeluaran kas dibuatkan bukti pengeluaran kas atau kas masuk
serta dilengkapi dengan lampiran-lampiran. Setelah itu bukti transaksi akan
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
 
4. Melakukan Rekonsiliasi Bank
Setiap bulan biasanya perusahaan akan menerima rekening koran dari Bank,
rekening koran tersebut digunakan untuk mencocokkan saldo kas yang ada di Bank
tersebut dengan saldo kas yang ada di perusahaan. Terkadang saldo antara Bank
dan perusahaan tidak sama sehingga diperlukan rekonsiliasi.

5. Penerapan Sistem Dana Tetap untuk kas kecil


Metode pengisian dan pengendalian kas kecil dimana jumlah kas kecil selalu tetap
dari waktu ke waktu karena pengisian kembali kas kecil akan sama dengan jumlah
yang telah dikeluarkan.
ANGGARAN KAS
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas,
maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.

1. Jenis Anggaran Kas


a. Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari.Jangka
waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan.

 b. Anggaran Kas Jangka Panjang


Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yangdisesuaikan
dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun.
2. Format Anggaran Kas
a. Aktivitas Operasi
• Penjualan Produk Perusahaan
• Penerimaan Piutang
• Pendapatan dari sumber luar usaha
• Pembelian bahan baku/barang dagangan
• Pembayaran biaya tengaga kerja
• Pembayaran biaya-biaya overhead
• Pembayaran biaya-biaya pemasaran
• Pembayaran biaya-biaya administrasi dan umum

b. Aktivitas Investasi
Aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang
dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan
gedung, tanah, kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain.
 
c. Aktivitas Pembiayaan
Semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi
perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya
beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat utang, penerbitn obligasi,
penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang.
SURAT BERHARGA

Surat berharga ialah surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai
pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang.
Tetapi pembayaran itu tidak dilakukan dengan menggunakan mata uang tunai,
melainkan dengan menggunakan alat bayar lain (Abdulkadir Muhammad)

Ciri Atau Karakteristik Surat Berharga


a. Surat berharga berbentuk dokumen tertulis.
b. Surat berharga harus memiliki nama.
c. Terdapat beberapa tanda tangan dari pihak terkait.
d. Surat berharga merupakan perinta atau janji tanpa syarat.
e. Di dalam surat berharga terdapat akta perinta atau janji membayar.
f. Di dalam surat berharga terdapat nama orang yang membayar.
g. Terdapat keterangan waktu pembayaran yang harus dilakukan.
Unsur – Unsur Surat Berharga

a. Surat Bukti Tututan Utang


b. Pembawa Hak
c. Mudah dijual belikan
d. Latar belakang Penerbitan Surat Berharga
e. Surat Berharga sebagai Surat Legitimasi
• Legitimasi Formil
• Legitimasi Materiil
•  
Manfaat Surat Berharga
a. Secara Yuridis
• Alat pembayaran
• Alat pemindahan hak tagih (karena diperjual-belikan)
• Surat legitimasi (Surat Bukti Tagih)
 
b. Secara Fungsi
• Surat yang sifatnya hukum kebendaan “zakenrechtelijke papieren”.
• Surat tanda keanggotaan dari persekutuan “lidmaatschaps papieren”.
• Surat tagihan hutang “schuldvorderingspapieren”.
Jenis-Jenis Surat Berharga
1. Wesel atau Bill of Exchange
Wesel adalah suatu surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat
penerbitannya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh penarik untuk
membayar kepada pihak pemegang atau di tunjuk oleh pemegang tersebut.
 
2. Surat Sanggup
Surat sanggub adalah surat berharga suatu surat berharga, bertanggal dan
menyebutkan tempat penerbitnya yang memuat kata “aksep” atau Promes dimana
penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang disebut
dalam surat sanggup itu atau penggantinya atau pembawanya pada hari
pembayaran.
 
3. Cek
Cek adalah surat berharga bertanggal yang di dalamnya terdapat kata cek/ cheque
dimana penerbitnya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar
sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek, penggantinya,
pembawanya pada saat ditunjukkan.
 
4. Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah suatu perintah tanpa syarat dari penerbitnya untuk
memindahbukukan sejumlah uang yang ada pada bank dimana penerbit memiliki
rekening giro dan dana dalam jumlah yang cukup kerekening milik pihak yang
namanya tersebut dalam bilyet giro tersebut.

5. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) / Treasury Bills


T-Bills merupakan instrument utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank
Sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang
pada tanggal yang telah ditetapkan.
 
6. Commercial Paper 
Commercial Paper (CP) pada dasarnya merupakan promes yang tidak disertai
dengan jaminan (unsequred promissory notes), diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang. 
 
7. Saham
Saham adalah suatu bagaian dalam perusahaan yang merupakan kepentingan
kepemilikan dalam wujud benda bergerak dalam suatu perusahaan.Dua unsur yang
melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil (return) dan
resiko (risk). Ada timbal balik setimbang antara hasil dan resiko, umumnya apabila
hasil suatu jenis investasi tinggi maka risikonya pun tinggi. Begitu juga investasi
saham pada umumnya, yang memiliki resiko dan hasil yang tinggi. High risk and
high return.

8. Obligasi
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang (jangka waktu lebih dari satu tahun)
kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga
kepada pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu,
penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par.
Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan
saat ini.
 
9. Reksadana
Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 2002 yang terdapat dalam PSAK no
49, reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat untuk selanjutnya di investasikan dalam bentuk portofolio efek oleh
manajer investasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai