Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN KAS

Kas ( Cash ) adalah aktiva lancar yang meliputi uang


kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan
sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil
setiap saat.
Kas adalah modal kerja yang sangat likuid. Semakin besar jumlah
kas yang ada dalam suatu perusahaan berarti makin tinggi tingkat
likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko
yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban
finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus
berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat
besar, karena semakin besar kas berarti semakin besar dana
yang menganggur dan akan memperkecil laba yang yang akan
diperoleh.
Tujuan perusahaan menyimpan atau membutuhkan kas yakni untuk
sebuah kebutuhan kas untuk transaksi (diperlukan dalam
pelaksanaan operasi usaha perusahaan)

Kas juga bisa diartikan sebagai aktiva perusahaan yang berbentuk


uang tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek, dan lainnya) yang
dipegang perusahaan tersebut maupun disimpan di Bank dan bisa
digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Pengertian Kas Menurut Para Ahli


Supaya lebih dapat memahami apa itu kas, maka kita dapat
merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

 Menurut Rizal Effendi “2013: 191”

Pengertian kas adalah segala sesuatu “baik yang berbentuk uang


atau bukan” yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau
alat pelunasan kewajiban. Beberapa yang termasuk kas adalah
rekening giro di bank “cash in bank” dan uang kas yang ada
diperusahaan “cash on hand”, kas dalam perusahaan merupakan
harta yang paling lancar, sehingga dalam neraca ditempatkan
paling atas dalam kelompok paling atas.
 Menurut Dwi Martani “2012: 180”

Pengertian kas adalah aset keuangan yang paling likuid yang


dipergunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dan
membayar kewajiban perusahaan.

 Menurut Thomas Sumarsan “2013: 1”

Kas adalah aset lancar yang sifatnya sangat likuid dan


dapat digunakan secara langsung untuk keperluan
operasional perusahaan.

 Menurut Rudianto “2012:188”

Pengertian kas adalah suatu alat pertukaran yang dimiliki oleh


perusahaan dan siap untuk digunakan dalam transaksi
perusahaan setiap kali diperlukan.

 Menurut Dwi Martani Dkk “2012: 180”

Definisi kas adalah aset keuangan perusahaan yang digunakan


untuk kegiatan operasional perusahaan tersebut. Kas adalah alat
pembayaran yang dapat digunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan entitas.
 Menurut Munawir (1983)
Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas
adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan
perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu
simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan
menggunakan cek atau bilyet).

 Theodarus M. Tuanakotta, AK, (1982)

Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di


bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa
mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas
kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai
dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank
keesokan harinya.

 Standar Akuntansi Keuangan (2002)


Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Yang dimaksud
dengan bank adalah sisah rekening giro perusahaan yang dapat
dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan.

 Zaki Baridwan (2003)

“Kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai


suatu ukuran dalam akuntansi”.

Karakteristik Kas
Di dalam akuntansi kas merupakan aktiva lancar yang sifatnya
paling likuid karena sering mengalami mutasi. Kas memiliki
karakteristik tertentu yang membedakannya dengan aset lain di
perusahaan.
Adapun beberapa karakteristik kas adalah sebagai berikut:

 Kas merupakan aset perusahaan yang paling likuid.


 Kas dapat digunakan sebagai standar pertukaran yang
paling umum.
 Kas dapat digunakan sebagai basis perhitungan dan
pengukuran.

Jenis – Jenis Kas


1. Petty Cash (Kas Kecil)

Pengertian petty cash merupakan salah satu jenis kas dalam bentuk
uang tunai yang disiapkan oleh suatu perusahaan untuk membayar
berbagai pengeluaran yang nilainya cukup relatif kecil dan tidak
ekonomis jika membayarnya dengan cek.

2. Kas di Bank

Pengertian kas di bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan


di rekening bank tertentu yang jumlahnya relatif besar dan
membutuhkan keamanan yang lebih baik.

Dalam hal ini, kas yang ada di bank selalu berhubungan dengan
rekening koran perusahaan di bank tersebut.
3. Pelaporan Kas

Pelaporan kas bisa dilakukan secara langsung. Tapi dalam


pelaksanaanya bisa terjadi beberapa masalah, diantaranya:

 Cash Equivalents atau setara kas yaitu kelompok aset


perusahaan yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
 Restricted Cash yakni kas yang dipisahkan khusus untuk
membayar kewajiban di masa mendatang yang nilainya cukup
besar.
 Bank Overdrafts ialah rekening negatif yang terjadi karena
nasabah menulis cek yang melebihi jumlah dana yang ada di
rekeningnya dan dianggap sebagai utang sehingga bisa
dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.

Fungsi Kas
 Kas kecil (petty cash) merupakan sejumlah dana dibuat
secara khusus untuk pengeluaran secara rutin dan relative
kecil jumlahnya. Namun memiliki jumlah yang terbatas secara
berkala diisi kembali jika saldonya akan habis.
 Kas atau Bank yakni berfungsi untuk menampung transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir didalam
perusahaan.
 Selisih kas yaitu untuk dapat menampung sebuah perbedaan
dari jumlah fisik kas dengan jumlah kas yang menurut catatan
pembukuanya. Namun, ini juga bersifat sementara saja atau
sebelum penyebab selisihnya ditemukan.

Kategori Kas
 Uang tunai ialah baik berupa uang kertas dan logam yang
dikeluarkan oleh pemerintah indonesia atau oleh pemerintah
negara lain (mata uang asing).
 Uang tunai yang tersimpan dalam lembaga keuangan (bank)
namun berbentuk giro ataupun rekening tabungan (saving
deposit).
 Intrument lainya yaitu money order personal check. Cashier’s
sceck dan bank draft.
Pengendalian Kas
1. Pengendalian untuk Penerimaan Kas

 Semua penerimaan kas harus segera dicatat.


 Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus
disetor ke bank.
 Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani
penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register.

2. Pengendalian untuk Pengeluaran Kas

 Semua pengeluaran kas ini harus dilakukan dengan


menggunakan cek, kecuali pada pengeluaran yang jumlahnya
kecil yang tidak efisien jika dilakukan dengan menggunakan
cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
 Cek yang harus ditandatangani minimal oleh 2 orang pejabat.
 Cek yang batal digunakan atau juga salah tulis ini harus diasir
dengan rapih.
 Hendaknya diberikan cap lunas untuk sebuah bukti dan cek
yang sudah dikeluarkan.

Pengawasan Kas
1. Penerimaan Kas

Karena uang yang diterima oleh perusahaan adalah berbagai


sumber seperti penjualan tunai, pelunasan piutang dan pinjaman,
maka prosedur pengawasan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :

 Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan,


pencatatan dan penyimpaanan kas.
 Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan
segera dicatat, kemudian disetorkan ke bank.
 Dibedakan antara fungsi pengelolaan kas dan pencatat kas
 Dibuat laporan kas setiap hari.
 Secara intern tanpa pemberitahuan terlebih dahulu diadakan
pemeriksaan kas.
2. Pengeluaran Kas

Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar


berbagai macam transaksi, maka prosedur pengawasannya
dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Semua Pengeluaran uang yang relatif cukup besar


menggunakan cek.
 Dibuat sebuah laporan kas setiap hari.
 Dipisahkan antara yang menulis cek, menandatangani cek
atau juga yang mencatat pengeluaran suatu perusahaan.
 Diselenggarakan kas kecil untuk sebuah pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan juga yang sifatnya rutin.
 Diadakan suatu pemeriksaan dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan.

3. Pemeriksaaan Kas

Pemeriksaan kas dapat dilakukan secara mendadak tanpa


memberitahukan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :

 Mencocokkan saldo kas perusahaan dengan keadaan fisik


uang yang ada pada kas perusahaan dan benda-benda yang
ada dalam kas perusahaan.
 Mengadakan pengujian terhadap catatan-catatan dengan
kegiatan-kegiatan perusahaan seperti perusahaan menyimpan
uang di bank atau pengeluaran dengan menggunakan cek.

4. Perhitungan Kas

Perhitungan kas dapat dilakukan oleh petugas yang tidak


bersangkutan dengan pengelola kas dan saksi-saksi yang telah
ditunjuk.

Hasil perhitungan harus dilaporkan secara terperinci mengenai jenis,


banyaknya nilai per satuan, dan jumlahnya harus sama dengan
catatan pada laporan kas, kemudian dibuat berita acara.

Anda mungkin juga menyukai